Tag Archives: space tourism

Susul Virgin Galactic, Blue Origin Sukses Terbangkan Jeff Bezos ke Luar Atmosfer Bumi

Space tourism is real. Sembilan hari setelah Sir Richard Branson terbang ke luar angkasa, sekarang giliran miliarder lain yang mencatatkan pencapaian serupa. Bukan sembarang miliarder, melainkan orang terkaya nomor satu sejagat, yakni Jeff Bezos. Bersama saudara kandung dan dua orang lainnya, Jeff berhasil terbang melewati Garis Kármán dan kembali ke Bumi dengan selamat.

Peristiwa ini sekaligus menjadi debut perdana Blue Origin, perusahaan space tourism yang didirikan oleh Jeff di tahun 2000, dalam menerbangkan manusia ke luar angkasa setelah menjalani sederet pengujian penerbangan tanpa awak. Replay lengkapnya bisa ditonton langsung di kanal YouTube resmi Blue Origin.

Secara garis besar, pengalaman wisata luar angkasa yang Virgin Galactic dan Blue Origin tawarkan memang cukup mirip, tapi ada sejumlah perbedaan penting yang layak disoroti. Dari mulai jenis pesawat yang digunakan, kita sebenarnya sudah bisa menemukan perbedaan yang sangat signifikan.

Pesawat New Shepard milik Blue Origin lebih menyerupai pesawat roket pada umumnya, dengan bagian ujung berbentuk kapsul yang akan lepas dan meluncur dengan sendirinya ketika sampai di titik ketinggian tertentu. Pesawat VSS Unity milik Virgin Galactic di sisi lain lebih menyerupai pesawat jet biasa yang dilengkapi mesin pendorongnya sendiri, meski pada awalnya ia juga lepas landas bersama sebuah pesawat induk.

New Shepard juga sepenuhnya autonomous dan bisa beroperasi tanpa kehadiran seorang pilot di kabinnya. VSS Unity di sisi lain membutuhkan dua kru kabin. Durasi total penerbangannya juga berbeda. Penerbangan menggunakan New Shepard memakan waktu sekitar 10 menit dari awal lepas landas sampai akhirnya mendarat, sedangkan penerbangan dengan VSS Unity berlangsung selama sekitar 60 menit.

Meski berbentuk seperti pesawat roket biasa, New Shepard sepenuhnya reusable, baik untuk bagian booster maupun kapsulnya. Bagian kapsulnya sendiri mendarat dengan mengandalkan parasut, dibantu oleh sistem retro-thruster untuk memberikan kendali yang lebih presisi. Blue Origin mengklaim New Shepard dapat digunakan sampai setidaknya 100 kali penerbangan. Pesawat yang dinaiki Jeff dkk misalnya, sebelumnya sudah sempat diterbangkan dua kali.

Namun perbedaan paling signifikan di antara New Shepard dan VSS Unity adalah titik ketinggian yang dicapai. New Shepard mencapai altitudo 107 km sebelum meluncur kembali ke Bumi, sedangkan VSS Unity hanya mencapai altitudo 86 km.

Kalau menurut standar Fédération Aéronautique Internationale, kru New Shepard-lah yang pantas disebut berhasil meninggalkan Bumi karena sudah melewati Garis Kármán (100 km). Namun kalau menurut standar NASA, siapapun yang berhasil menembus ketinggian 80 km sudah bisa diklasifikasikan sebagai seorang astronot.

Terlepas dari perbedaan ketinggiannya, kru kedua pesawat sama-sama sempat mengalami microgravity selama beberapa menit dan melihat pemandangan Bumi dengan latar belakang ruang angkasa yang serba hitam. Inilah pengalaman wisata luar angkasa yang bakal bisa dinikmati masyarakat umum dalam beberapa tahun ke depan, dengan catatan mereka siap membayar mahal.

Blue Origin sejauh ini masih enggan membeberkan harga tiket penerbangan luar angkasanya. Untuk tahun 2021 ini, mereka sudah berencana mengadakan dua penerbangan lain tahun ini, dan demand konsumen disebut sangatlah kuat. Virgin Galactic di sisi lain menarik biaya $250.000 per tiket, sekitar dua kali lipat harga tiket tur bangkai kapal Titanic.

Mau ke luar atmosfer atau ke dasar laut, keduanya sama-sama mahal.

Sumber: Reuters.

Virgin Galactic Sukses Terbangkan Pendirinya ke Luar Angkasa, Indikasi Prospek Cerah Space Tourism

Wacana akan sebuah industri wisata luar angkasa alias space tourism kian mendekati kenyataan. Pada tanggal 11 Juli kemarin, Virgin Galactic berhasil menerbangkan pendirinya, Sir Richard Branson, bersama lima orang lainnya keluar dari lapisan mesosfer. Momen tersebut disiarkan secara langsung, dan Anda bisa menonton replay-nya di channel YouTube Virgin Galactic.

Sebelum melejit sendiri hingga menembus kecepatan Mach 3 (± 3.704 km/jam), pesawat roket VSS Unity yang ditumpangi Branson dkk lebih dulu digotong oleh pesawat induk VMS Eve. Saat mencapai ketinggian sekitar 46.000 kaki (± 14.020 meter), barulah VSS Unity dilepaskan dan terbang dengan sendirinya hingga mencapai ketinggian 86 kilometer.

Di titik itu, mesin roket VSS Unity dimatikan, dan penumpang mengalami microgravity — belum sampai zero gravity, tapi sudah bisa memberikan sensasi tanpa beban — selama beberapa menit selagi menikmati pemandangan panoramik Bumi, sebelum akhirnya pesawat kembali meluncur dan mendarat. Secara total, penerbangannya berlangsung selama sekitar satu jam.

Menurut Branson, momen pengujian perdana bersama satu kru kabin penuh (2 kru, 4 penumpang) itu sangat penting buat Virgin Galactic karena dapat memberikan gambaran seperti apa pengalaman wisata luar angkasa yang bakal ditawarkan kepada calon konsumennya. Dalam beberapa bulan ke depan, Virgin Galactic berencana menjalani dua pengujian lagi sebelum akhirnya memulai operasi komersialnya di tahun 2022.

Dikatakan bahwa sejauh ini sudah ada 600 orang yang bersedia membeli tiket penerbangan perdana Virgin Galactic tahun depan. Harganya jelas tidak murah — kurang lebih $250.000 per tiket — akan tetapi visi jangka panjangnya adalah menekan tarif tersebut sampai serendah $40.000 per tiket, serta mengeksekusi sekitar 400 penerbangan setiap tahunnya.

Namun Virgin Galactic bukanlah satu-satunya perusahaan yang sibuk mewujudkan wacana space tourism ini menjadi kenyataan. Blue Origin, perusahaan pesaing yang didirikan oleh Jeff Bezos, juga akan menjalankan pengujian penerbangan pada tanggal 20 Juli mendatang. Sama seperti Branson, Bezos selaku sang pendiri perusahaan juga bakal ikut menjadi penumpang.

Yang berbeda, Blue Origin mengklaim bakal menghadirkan pengalaman wisata luar angkasa yang lebih autentik, sebab pesawatnya yang bernama New Shepard bakal terbang sampai ketinggian 100 kilometer sebelum akhirnya meluncur kembali ke Bumi. Titik ketinggian 100 km, kalau menurut Fédération Aéronautique Internationale, adalah Garis Kármán, alias garis yang memisahkan atmosfer Bumi dengan luar angkasa.

Virgin Galactic di sisi lain menggunakan standar yang ditetapkan oleh NASA, yang menganggap siapapun yang berhasil menembus ketinggian 80 km sebagai seorang astronot. Terlepas dari soal ketinggian, pengalaman yang ditawarkan kedua perusahaan kurang lebih sama.

Bicara soal misi luar angkasa yang dijalankan perusahaan swasta, kita tentu tidak boleh melupakan SpaceX. September nanti, perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk tersebut berniat menerbangkan empat orang menuju ke orbit (sekitar 540 km) selama beberapa hari. Menurut UBS, nilai industri space tourism diperkirakan bisa mencapai $3 miliar per tahunnya pada tahun 2030.

Sumber: Reuters.