Tag Archives: SpatialOS

Seed Adalah MMO Simulasi Berskala Masif yang Meleburkan Elemen Sejumlah Sub-Genre Strategi

Selama beberapa tahun terakhir, sebuah startup bernama Improbable berhasil mencuri perhatian industri gaming, terutama di mata developer indie yang tertarik mengembangkan game MMO (massively multiplayer online), dan bahkan Google sekalipun. Platform yang mereka kembangkan, SpatialOS, dirancang supaya developer bisa berfokus pada komponen utama game-nya, dan tidak usah memusingkan elemen online-nya.

Hingga kini memang belum banyak game yang memanfaatkannya, dan beberapa malah masih dalam tahap pengembangan awal (pre-alpha). Seperti salah satunya game berjudul Seed garapan Klang Games berikut ini. Yang unik dari Seed adalah peleburan elemen-elemen dari banyak genre sekaligus, mulai dari RTS, 4X, simulasi sampai survival.

Seed by Klang Games

Dalam Seed, tugas pemain pada dasarnya adalah mengendalikan sejumlah karakter yang tengah berusaha membangun ulang peradaban di suatu planet asing usai meninggalkan Bumi. Kira-kira seperti The Sims, tapi jauh lebih kompleks, apalagi karena Seed merupakan sebuah game MMO.

Berkat platform rancangan Improbable, ribuan pemain Seed (dengan sejumlah karakternya masing-masing) dapat bertemu dan berkolaborasi dalam misi kolonisasi atas planet tersebut. Interaksi antar pemain yang berujung pada pengambilan keputusan demi keputusan bakal berdampak langsung pada kesehatan ekonomi di planet tersebut.

Seed by Klang Games

Filosofi community-driven ini pasti bakal mengingatkan kita pada EVE Online, dan ternyata sejumlah pentolan Klang Games memang punya pengalaman dalam pengerjaan EVE. Pada akhirnya, skenario endgame Seed bisa sangat beragam tergantung bagaimana pemain berinteraksi satu sama lain dalam upaya kolonisasinya.

Video teaser Seed yang ada di bawah masih berstatus pre-alpha, akan tetapi kita bisa mendapatkan gambaran terkait skala masifnya yang dipadukan dengan dunia yang persistent. Seed belum punya jadwal rilis, akan tetapi pengembangnya semestinya bakal bekerja lebih keras mewujudkannya usai mendapat suntikan dana investasi segar sebesar $8,95 juta belum lama ini.

Via: TechCrunch.

Mavericks: Proving Grounds Siap Sajikan Medan Tempur Battle Royale Berisi 400 Pemain

Meski bukan yang pertama menyajikan formula battle royale, PlayerUnknown’s Battlegrounds berjasa mempopulerkan genre ini dan membuatnya jadi fenomena global. PUBG kini juga dianggap sebagai standar formula last man standing, mendorong developer-developer game terkenal untuk mengimplementasikan mode tersebut di permainan mereka.

Sejak tahun lalu, satu studio game independen asal Inggris bernama Automaton sempat mengungkap rencana untuk menggarap permainan battle royale yang jauh lebih ambisius dari para kompetitornya: Project X. Dan di bulan Februari ini, Automaton mengumumkan nama resmi game tersebut sembari memublikasikan trailer perdananya di PC Gamer Weekender. Permainan mengusung judul resmi Mavericks: Proving Grounds.

Detail mengenainya masih terbilang, tapi yang jelas, developer sedang menyiapkan mode battle royale yang dapat menampung 400 pemain sekaligus. Gameplay berskala masif tersebut bisa tersaji berkat dukungan teknologi SpatialOS ciptaan Improbable. Teknologi ini memungkinkan desainer game memanfaatkan sistem komputasi cloud sebagai solusi keterbatasan koneksi dari penggunaan model client-server tradisional.

Seperti dalam permainan battle royale lain, misi Anda di Mavericks: Proving Grounds adalah menjadi satu-satunya pemain yang bertahan hidup. Namun yang membuat Mavericks istimewa adalah perhatian developer pada detail, grafis, dan skala konten. Permainan ini menjanjikan ‘medan tempur dinamis’ seluas 12-kilometer persegi. Dunianya dikatakan dinamis karena benar-benar hidup.

Ketika peta PUBG hanya disiapkan untuk menampung pertempuran; dunia Mavericks juga dihuni oleh fauna liar yang bisa bereaksi terhadap perilaku pemain hingga ditunjang sistem perairan dinamis. Tiap elemen di map akan berinteraksi dengan pemain sehingga dapat memengaruhi strategi Anda dalam pertandingan. Developer menjelaskan, Mavericks ialah separuh game action dan separuh simulasi.

Menariknya lagi, mode battle royale 400 pemain di Mavericks: Proving Grounds hanyalah batu lompatan tim Automaton mencapai sasaran mereka yang sesungguhnya. Ketika Project X baru disingkap, developer mendeskripsikan kreasi mereka itu sebagai ‘permainan online 1000-pemain’.

Di tahun 2019 nanti, tim berencana untuk memperluas gameplay Mavericks sehingga menjadi MMO open world sejati, lengkap dengan area hub serta fitur-fitur perdagangan.

Informasi lebih jauh mengenai SpatialOS bisa Anda baca di sini.

Video wawancara PC Gamer bersama salah seorang pengembang (yang dapat Anda simak di atas) menunjukkan perbedaan konsep antara Mavericks dan sejumlah game battle royale sejenis. Namun tanpa memperlihatkan potongan gameplay-nya, yang Automaton ungkapkan di sana hanyalah sekadar janji…

Sumber: PC Gamer.

Google Gandeng Improbable Buat Ciptakan Dunia Game Online Terbesar

Meskipun Google berhasil menghimpun lebih dari 600 ribu permainan mobile di Google Play, nama mereka memang belum sepopuler Sony, Microsoft serta Valve saat orang mulai membahas gaming. Namun hal ini boleh jadi akan berubah dalam waktu dekat, terutama di era kelahiran VR serta makin banyak tersedianya perkakas yang memudahkan para kreator berkarya.

Seberapa familierkah Anda dengan Improbable? Startup asal London yang didirikan oleh dua jebolan Cambridge itu belakangan jadi pusat perhatian berkat satu terobosan besar: sebuah solusi jenius yang memungkinkan perusahaan kecil menciptakan dunia virtual online sekelas World of Wacraft dan Second Life hingga membangun simulasi berbasis kota, sistem biologi serta ekonomi sungguhan. Kreasi mereka itu dinamai SpatialOS.

Sejauh ini, hanya ada sejumput developer yang telah menjajal teknologi tersebut. Namun tanggal 13 Desember kemarin merupakan momen bersejarah bagi Improbable. Alasannya, Google memutuskan buat bermitra dengan tim Inggris itu. Lewat kolaborasi ini, SpatialOS dapat dimanfaatkan oleh lebih banyak pengembang untuk menciptakan dunia virtual di dalam Google Cloud Platform.

Sederhananya, SpatialOS ialah layanan cloud computing untuk mengembangkan dunia virtual, entah apakah buat dijalankan di PC ataupun di perangkat VR. Lewat program baru ini, Google dan Improbable bermaksud memicu lebih banyak inovasi. SpatialOS sendiri memberikan kreaktor keleluasan menciptakan alam digital yang bisa mengakomodasi ribuan orang sekaligus secara real-time, jauh melewati kapasitas server game konvensional.

Simulasi-simulasi di sana diimplementasikan secara terus-menerus, juga kompatibel dengan proses komputasi rumit yang dibutuhkan untuk merelisasikan ide-ide inovatif dalam penciptaan game. Developer-developer ternama seperti Dean Hall (Day Z) serta Henrique Olifiers (CEO Bossa Studios, tim di belakang Worlds Adrift) sempat bilang bahwa ciptaan Improbable tersebut akan merevolusi ranah permainan multiplayer berskala besar.

Dan tak hanya video game saja, SpatialOS memberikan keleluasaan ruang bagi ilmuwan buat bereksperimen terhadap AI, misalnya melepas ‘agen’ kecerdasan buatan di simulasi dan mempelajari gerak-gerik mereka. Contoh lainnya adalah berfungsi jadi ruang latihan bagi AI di kendaraan driverless – sudah dilakukan oleh perusahaan Otto yang dimiliki Uber, memakai agen AI di permainan Grand Theft Auto sebagai pengganti kota Manchester.

CEO Improbable Herman Narula bilang bahwa cloud adalah masa depan industri gaming, dan kolaborasi antara timnya dengan Google membuka peluang lebih besar bagi developer dalam menciptakan terobosan baru.

Versi alpha SpatialOS dapat diunduh di website  Improbable.

Sumber: Venture Beat & Wired.