Memanfaatkan pengalamannya di bidang teknologi pengenalan lagu, SoundHound baru-baru ini meluncurkan sebuah aplikasi asisten virtual yang dilengkapi dengan teknologi pengenal suara yang canggih. Didapuk Hound, aplikasi ini sebelumnya sudah menjalani tahap beta pada bulan Juni tahun kemarin.
Hound secara langsung ingin menggantikan peran Siri dan Google Now. Misi ini memang terdengar cukup ambisius, akan tetapi Hound sudah siap dengan bekal yang cukup untuk bersaing menghadapi asisten virtual lainnya.
Keunggulan utama Hound adalah teknologi Speech-to-Meaning. Pada dasarnya, Hound dapat memahami instruksi maupun pertanyaan pengguna tanpa harus mengandalkan kata atau frasa tertentu. Artinya, pengguna bisa berbicara dengan Hound layaknya ia bercakap-cakap dengan orang lain.
Hound mengombinasikan teknologi pengenal suara dan pemahaman bahasa yang alami secara bersamaan. Hasilnya, interaksi dengan Hound bisa berlangsung mulus dan cepat, dimana instruksi maupun pertanyaan dari pengguna akan ditangkap secara akurat.
Hound dapat ‘dipanggil’ dengan mengatakan “OK, Hound…” Menariknya, ia bisa mempertahankan konteks sekaligus memahami pertanyaan lanjutan yang diberikan. Jadi semisal Anda sempat bertanya soal sesuatu, Anda tak perlu mengulanginya lagi untuk bertanya lebih lanjut tentang hal itu.
Sejauh ini Hound diklaim bisa menjawab lebih dari 100 topik pertanyaan, mulai dari ramalan cuaca, informasi hotel, mata uang, pertanyaan seputar gizi, skor pertandingan olahraga, navigasi, musik dan masih banyak lagi. SoundHound juga telah bermitra dengan Yelp dan Uber untuk mengintegrasikan kedua layanan tersebut ke dalam Hound.
Integrasi Yelp ini memungkinkan Hound untuk menjawab pertanyaan seputar lokasi-lokasi bisnis di sekitar secara mendetail, sedangkan integrasi Uber berarti pengguna dapat memesan kendaraan hanya dengan menggunakan suaranya. Mulai dari lokasi penjemputan sampai tujuan, semuanya dilontarkan lewat perintah suara.
Saat ini Hound sudah keluar dari fase beta dan siap untuk dikonsumsi publik, baik yang menggunakan perangkat iOS ataupun Android. Sayang sepertinya ia baru tersedia di beberapa negara saja, dan Indonesia masih belum termasuk.
Sumber: Business Wire.