Tag Archives: sphero

Sphero Indi Ajarkan Dasar-Dasar Coding ke Anak-Anak Tanpa Melibatkan Screen Time

Anak-anak zaman sekarang tidak kekurangan permainan edukatif untuk melatih dasar-dasar robotik dan pemrograman. Masalahnya adalah, sering kali permainan-permainan tersebut masih mengharuskan anak-anak untuk menatap layar, dan di luar sana ada banyak orang tua yang berusaha sekeras mungkin untuk mengurangi screen time masing-masing anaknya.

Alternatifnya, mereka bisa melirik robot bernama Sphero Indi berikut ini. Sphero bukanlah nama yang asing di bidang robotik maupun permainan STEAM, dan mereka merancang Indi untuk melatih kemampuan problem solving anak-anak tanpa harus menambah waktu mereka menatap layar smartphone atau tablet.

Begitu dikeluarkan dari boksnya, Indi bisa langsung dipakai untuk bermain dan belajar. Robot berbentuk mobil ini dapat diprogram untuk bergerak menggunakan 20 kartu berwarna yang termasuk dalam paket penjualannya. Masing-masing warna yang dilewati akan diterjemahkan secara berbeda oleh Indi; misalnya warna biru berarti ia harus belok ke kanan 90°, sedangkan warna oranye berarti saatnya untuk belok ke kiri 45°. Kartu-kartunya sendiri terbuat dari bahan silikon yang tahan lama.

Indi menjanjikan sesi bermain secara fisik yang sangat interaktif, bahkan sejak awal anak-anak mempelajari bagaimana Indi bereaksi terhadap masing-masing warna. Meski begitu, Indi juga tetap bisa mengakomodasi anak-anak berusia lebih tua yang mungkin memerlukan tantangan ekstra, asalkan orang tuanya tidak keberatan dengan sedikit porsi screen time.

Menggunakan aplikasi pendamping bernama Sphero Edu Jr, mereka dapat memprogram Indi lebih jauh lagi, mulai dari mengirimkan instruksi secara langsung, atau dengan cara memprogram ulang reaksi Indi terhadap masing-masing kartu berwarna tadi. Andai semuanya sudah terasa membosankan, Indi pun dapat diperlakukan layaknya mobil R/C dengan kontrol yang intuitif menggunakan aplikasi yang sama.

Indi menggunakan baterai rechargeable, dan ia dapat diisi ulang menggunakan kabel USB. Sayang sekali Sphero tidak merincikan seberapa lama baterainya bisa bertahan dalam sekali pengisian.

Rencananya, Sphero Indi akan dijual dengan harga $125. Pemasarannya dijadwalkan berlangsung di bulan September, akan tetapi Sphero sudah menerima pre-order mulai sekarang.

Sumber: Gizmodo dan Sphero.

Sphero Akuisisi LittleBits Demi Semakin Mendominasi Industri STEAM Toys

Sphero dan LittleBits adalah dua nama yang cukup dikenal di industri STEAM toys (Science, Technology, Engineering, Art and Math). Keduanya sama-sama mulai berkiprah sejak tahun 2011, dan kini sudah menjadi kepercayaan berbagai institusi pendidikan di banyak negara.

Baik Sphero maupun LittleBits sama-sama memulai kiprahnya lewat program accelerator Disney. Masing-masing juga sempat menelurkan produk bertema franchise milik Disney dengan lisensi resmi, mulai dari Star Wars (Sphero BB-8 dan LittleBits Droid Inventor Kit) sampai Avengers (Sphero Spider-Man dan LittleBits Avengers Hero Inventor Kit).

LittleBits Droid Inventor Kit / LittleBits
LittleBits Droid Inventor Kit / LittleBits

Sekarang, keduanya memutuskan untuk bersatu di bawah nama Sphero. Ya, Sphero baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi LittleBits, meski tidak ada nominal mahar yang disebutkan.

Berkat tambahan aset dari LittleBits, portofolio produk Sphero kini mencakup lebih dari 140 paten di bidang robotik, elektronik, software dan Internet of Things (IoT). Akuisisi ini juga diharapkan bisa membantu Sphero melancarkan ekspansi internasionalnya, sekaligus rencana ke depannya untuk mengakuisisi perusahaan lain demi memperluas portofolio penawarannya di ranah STEAM toys.

Sphero RVR / Sphero
Sphero RVR / Sphero

Ini bukan pertama kalinya Sphero mengakuisisi perusahaan yang bergerak di bidang serupa. Tahun lalu, mereka sempat mengakuisisi Specdrums, startup yang hardware bikinannya berfokus pada area pendidikan musik. Sejauh ini, produk Specdrums masih dipasarkan di bawah brand yang terpisah, sehingga ada kemungkinan Sphero juga bakal menerapkan kebijakan yang sama untuk produk-produk LittleBits.

Arah perkembangan Sphero sebagai perusahaan sejatinya semakin jelas sejak mereka memutuskan untuk sepenuhnya mengalihkan fokusnya ke ranah edukasi. Di samping portofolio produk, aset terbesar yang Sphero punyai adalah jalinan kemitraan dengan sejumlah institusi pendidikan, sehingga pada akhirnya masuk akal apabila mereka tidak segan berinvestasi besar demi semakin memperluas penawarannya.

Sumber: 1, 2, 3.

Bukan Sebatas Mobil R/C, Sphero RVR Adalah Robot yang Dapat Dikustomisasi Sepenuhnya

Desember lalu, Sphero mengumumkan bahwa mereka sudah berhenti memproduksi robot-robot mainannya hasil kemitraannya bersama Disney. Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya Sphero untuk memaksimalkan sumber dayanya di ranah STEM, di samping merilis robot baru bernama Bolt.

Belum ada setahun berselang pasca peluncuran Bolt, Sphero sudah siap dengan robot edukatif lain. Namanya RVR, diambil dari kata rover yang menggambarkan wujud beserta fungsinya. RVR bukan sebatas mobil R/C biasa yang bisa dikendalikan via smartphone, ia benar-benar merupakan sebuah robot yang dapat dikustomisasi sepenuhnya.

Sphero RVR

Di balik sasis semi-transparannya, bernaung sederet sensor: sensor warna, sensor cahaya, infra-merah, magnetometer, accelerometer, gyroscope, dan sensor inersia 9-poros yang memungkinkannya untuk saling bertukar sinyal sekaligus berinteraksi dengan robot Sphero lain.

Sensor-sensor tersebut turut didampingi 10 buah LED yang bisa dikustomisasi secara individu, magnetic encoder beresolusi tinggi, serta gear super-presisi dengan peredam suara dan getaran. Secara keseluruhan, RVR sangatlah kompleks terlepas dari kulit luarnya yang kelihatan simpel.

Sphero RVR

RVR juga mengemas karakter sebuah rover yang kental. Berkat gardan berlapis bajanya, permukaan terjal maupun jalan menanjak pun siap ia lewati. Sphero bahkan telah melengkapinya dengan roll cage untuk melindungi komponen-komponen sensitif di dalam RVR, semisal baterainya yang dapat dilepas-pasang, serta di-charge via USB-C.

RVR turut dibekali expansion port universal yang kompatibel dengan beragam development board populer, macam Raspberry Pi, Arduino dan Micro:Bit, sehingga para geek dapat memaksimalkan potensinya dengan leluasa. Juga tidak ketinggalan adalah kompatibilitas dengan platform Sphero Edu, dan Sphero pun sudah menyiapkan kurikulum pembelajaran khusus untuk RVR.

Sphero RVR

Satu hal yang tidak biasa bagi Sphero adalah pemasaran RVR. Di sini Sphero memilih memanfaatkan platform crowdfunding Kickstarter sebagai mediumnya, dengan maksud agar lebih mudah menerima masukan dari para backer yang kebagian jatah lebih dulu. Harga termurah yang bisa ditebus adalah $199, lebih murah $50 dari estimasi harga ritelnya.

Sumber: VentureBeat.

Sphero Berhenti Produksi Robot BB-8, Lightning McQueen dan Spider-Man

Meski fokus utamanya adalah di bidang pendidikan, nama Sphero mungkin lebih dikenal sebagai produsen miniatur robot BB-8 dari Star Wars yang ‘bernyawa’. Sayangnya, mainan yang mendongkrak reputasinya itu justru bakal segera dipensiunkan.

Kepada The Verge, Paul Berberian selaku CEO Sphero mengonfirmasi bahwa mereka sudah tidak lagi memproduksi BB-8 dan hanya tinggal menunggu stoknya habis. Bukan cuma BB-8, produk lain yang merupakan hasil kolaborasinya dengan Disney macam Sphero Lightning McQueen dan Sphero Spider-Man juga akan ikut dipensiunkan.

Sphero Lightning McQueen

Ada tiga alasan di balik keputusan berat yang diambil Sphero. Yang pertama, kemitraannya dengan Disney memang cuma untuk jangka waktu tiga tahun saja. Kedua, modal yang dibutuhkan untuk memproduksi mainan berlisensi ini kelewat besar jika dibandingkan dengan laba yang didapat, sebab Disney juga selalu mengambil sebagian dari hasil penjualannya.

Yang dimaksud modal sebenarnya bukan terbatas pada biaya lisensi saja. Sphero Lightning McQueen misalnya, membutuhkan biaya pengembangan yang besar sebab Sphero juga harus membayar pengisi suara karakter aslinya. Tidak hanya itu, tim Sphero juga harus bekerja sama dengan tim Pixar guna meracik ekspresi wajah sekaligus pergerakan tubuh yang tepat buat robot tersebut.

Sphero Spider-Man

Alasan yang ketiga, mainan-mainan semacam ini sangat bergantung terhadap hype. Penjualannya terbukti laris ketika film yang bersangkutan dirilis, namun seiring waktu minat konsumen pun terus menurun. Sebagai contoh, meski Sphero BB-8 laku hingga jutaan unit, data yang diberikan Sphero menunjukkan bahwa pembelinya hanya menggunakannya sebentar saja.

Menurut Paul, hampir semua penggemar Star Wars sudah membeli Sphero BB-8, jadi bisa dibilang konsumen mereka sudah habis, setidaknya sampai ada film Star Wars baru yang dirilis. Ini berbanding terbalik dengan robot edukatif bikinan Sphero, yang menurut Paul justru bertambah populer dari tahun ke tahun.

Sumber: The Verge.

Robot Sphero Bolt Dirancang untuk Memberikan Pengalaman Belajar dan Bermain yang Amat Bervariasi

Produsen robot mainan Sphero kembali membuktikan bahwa fokus utama mereka adalah menciptakan produk yang mendidik, bukan sebatas untuk keren-kerenan saja seperti miniatur BB–8 maupun Spider-Man. Usai meluncurkan Sphero Mini tahun lalu, tahun ini mereka memperkenalkan Sphero Bolt yang bahkan mengemas filosofi STEM (science, technology, engineering, math) yang lebih mendalam lagi.

Bolt masih berwujud bola, sama seperti Sphero orisinil. Perbedaan yang langsung kelihatan adalah sebuah LED matrix dengan layout 8 x 8 yang dapat diprogram untuk beragam kebutuhan, mulai dari sesederhana menampilkan emoticon senyum, sampai menampilkan data secara real-time.

Sphero Bolt

Komponen baru lain yang diusung Bolt adalah empat buah sensor infra-merah, yang memungkinkannya untuk berinteraksi dengan unit Bolt lain. Sphero bilang bahwa hingga lima unit Bolt sekaligus dapat berbicara satu sama lain dalam radius lima meter, dan ini merupakan pertama kalinya ada robot Sphero yang dapat saling berkomunikasi.

Sensor ambient light turut disematkan agar Bolt bisa diprogram berdasarkan kondisi pencahayaan di sekitarnya. Semua tahap coding ini berlangsung melalui aplikasi Sphero Edu yang memadukan bahasa pemrograman JavaScript dengan Scratch Blocks yang lebih visual.

Sphero Bolt

Ekosistem Apple turut didukung melalui kompatibilitas dengan Swift Playgrounds, dan kalau memang sudah bosan coding, Bolt tetap bisa dipakai untuk sekadar bersenang-senang dengan bantuan aplikasi Sphero Play. Juga telah disempurnakan adalah baterainya, yang kini bisa tahan sampai sekitar dua jam pemakaian.

Saat ini Sphero Bolt sudah dipasarkan dengan harga $150. Ia memang tidak seekonomis Sphero Mini (yang memang dirancang untuk menjangkau lebih banyak kalangan konsumen), akan tetapi kapabilitasnya memang jauh lebih banyak berkat kehadiran sederet sensor barunya.

Sumber: TechCrunch dan The Verge.

Sphero Mini Adalah Bola Robotik Mungil yang Siap Diajak Bermain atau Belajar Coding

Kesuksesan miniatur robot BB-8 di tahun 2015 menjadi penggerak Sphero untuk terus mengebut perkembangannya di kategori connected toys lewat sejumlah franchise lain Disney, mulai dari Lightning McQueen sampai Spider-Man. Namun semua ini tidak membuat Sphero lupa akan jati diri mereka sebenarnya, dan kali ini mereka memutuskan untuk kembali ke akarnya.

Dari situ lahirlah Sphero Mini, yang pada dasarnya merupakan Sphero 2.0 versi mungil. Dengan diameter 42 mm (tidak lebih besar dari bola pingpong) dan bobot 46 gram, Sphero Mini harus rela mengorbankan sejumlah kelebihan kakaknya yang lebih besar, utamanya wireless charging dan ketahanan air.

Sphero Mini

Selebihnya, Sphero Mini masih secanggih kakaknya. Berbekal gyroscope, accelerometer dan konektivitas Bluetooth, ia dapat dikendalikan layaknya mobil R/C hanya dengan menggunakan smartphone. Sphero bahkan tak lupa menambahkan fitur Face Drive, yang memungkinkan pengguna untuk mengendalikan Mini menggunakan ekspresi wajahnya.

Lebih lanjut, Mini dapat dijadikan controller untuk sejumlah mini game pada aplikasi pendamping Sphero. Sphero bilang kalau Mini dapat mendeteksi Mini lain di dekatnya, namun mereka sejauh ini masih menggodok fitur yang ideal untuk kemampuan tersebut. Terakhir, Sphero Mini juga merupakan medium belajar coding yang menyenangkan.

Sphero Mini

Mini turut dilengkapi lampu LED yang bisa menyala dalam jutaan warna yang diinginkan. Baterainya diperkirakan bisa bertahan selama 45 menit sebelum perlu diisi ulang via micro USB selama sekitar satu jam.

Pada akhirnya, tujuan utama Sphero menciptakan Mini adalah untuk memastikan produknya lebih mudah diakses oleh semua kalangan konsumen. Itulah alasan di balik banderol Mini yang cukup terjangkau, tepatnya $50.

Sumber: TechCrunch.

Sphero Dirikan Perusahaan Baru Demi Berfokus pada Pengembangan Robot Rumahan

Sphero, produsen robot mainan sekaligus merchandise super-keren untuk sejumlah franchise Disney macam Star Wars, Cars dan Spider-Man, mengumumkan bahwa mereka tengah mendirikan perusahaan baru yang berfokus pada pengembangan robot untuk kebutuhan rumahan. Mengambil nama Misty Robotics, perusahaan ini sebenarnya sudah mulai berjalan di bawah bendera Sphero selama sekitar satu setengah tahun.

Setidaknya ada sekitar enam personil Sphero yang dipindah tugaskan ke Misty Robotics, termasuk co-founder Sphero sendiri, yaitu Ian Bernstein. Mereka memutuskan untuk memberi lampu hijau pada ‘perpecahan’ ini demi mengejar misi yang lebih ambisius.

Ambisius karena ke depannya Misty Robotics ingin robot bisa menjadi mainstream dalam konteks rumahan. Robot-robot ini dipastikan bisa mengerjakan tugas secara otomatis, dengan premis mirip seperti yang ditawarkan lini robot vacuum cleaner Roomba dari iRobot.

Misty Robotics

Sejauh ini belum jelas seperti apa robot yang sedang dikerjakan oleh Misty. Mereka hanya memberikan secuil gambar teaser seperti di atas, dan kelihatannya lebih menyerupai manusia atau hewan ketimbang Roomba yang berwujud bak hockey puck raksasa.

Berbekal pengalamannya bersama Sphero dan pendanaan Seri A sebesar $11,5 juta, tim Misty Robotics berharap bisa meluncurkan produk pertamanya paling cepat tahun depan. Kendati demikian, sejumlah produk awal Misty ini bakal ditargetkan untuk kalangan hobbyist ketimbang konsumen mainstream. Dari situ mereka berniat untuk terus mematangkan teknologinya sekaligus memikirkan fungsionalitas yang tepat untuk meracik robot yang ideal bagi banyak kalangan.

Sumber: TechCrunch.

Sphero Luncurkan Figurine Spider-Man, Tak Kalah Cerewet dari Superhero Aslinya

Diawali oleh miniatur BB-8, kelanggengan relasi Sphero dan Disney terus dipererat dengan diluncurkannya Ultimate Lightning McQueen. Namun ternyata keduanya belum mau berhenti berkolaborasi; baru-baru ini, Sphero meluncurkan robot mini Spider-Man yang imutnya bukan main.

Namun sebelum Anda berharap lebih dan membayangkan robot mainan ini bakal bergelantungan dari meja ke lemari di rumah Anda, Anda harus tahu fakta terpenting darinya: ia tak bisa bergerak. Hal ini membuatnya sangat berbeda dari produk-produk Sphero lainnya yang secara mendasar didesain untuk bisa bergerak ke sana-sini.

Namun yang juga berbeda adalah bagaimana ia bisa merespon perintah suara. Frasa-frasa seperti “tell me a story” atau “make me laugh” bakal memicu Spidey kerdil untuk melancarkan kecerewetannya. Interaksi yang sama juga dapat dilakukan secara manual melalui aplikasi pendampingnya.

Sphero Spider-Man

Spidey pun tidak akan sekadar melantur begitu saja. Sphero sejatinya telah menjejalkan konten setara lebih dari 400 halaman komik yang mencakup 100 jalan cerita yang berbeda. Ia pada dasarnya bisa dianggap sebagai audiobook berwujud fisik, dengan konten yang ditujukan buat penggemar Spider-Man.

Menurut Sphero, Anda setidaknya butuh waktu beberapa bulan untuk menghabiskan konten yang telah mereka siapkan, dan Anda tak perlu khawatir Spidey bakal mengulang-ulang cerita yang sama karena ia dapat mengingat bagian terakhir yang ia bacakan. Yang justru lebih menarik lagi, Sphero berkomitmen untuk menambah kontennya via Wi-Fi ke depannya.

Sphero Spider-Man

Spider-Man cebol ini rupanya juga mampu bercerita dengan sangat ekspresif berkat panel LCD yang ditambatkan pada sepasang matanya. Sphero pun tak lupa mewujudkan “Spidey Sense” lewat integrasi sensor yang memungkinkannya untuk mendeteksi sekaligus merespon terhadap gerakan.

Sphero saat ini sudah menjajakan Spider-Man seharga $150. Saya maklum kalau Anda agak kecewa karena robot superhero ini hanya bisa berdiri tegak selagi berceloteh, sehingga mungkin lebih pantas disebut sebagai figurine interaktif.

Sumber: The Verge dan Sphero.

Swift Playgrounds Kini Bisa Digunakan untuk Memprogram Robot, Drone dan Alat Musik

Sejak diluncurkan tahun lalu, aplikasi pembelajaran coding Swift Playgrounds sudah digunakan oleh lebih dari satu juta orang, baik tua maupun muda, berdasarkan klaim Apple. Menyambut konferensi developer tahunan WWDC, Apple telah merilis update yang menarik untuk aplikasi iPad tersebut.

Dalam Swift Playgrounds versi 1.5, pengguna dapat menggunakan baris demi baris kode ciptaannya untuk memprogram berbagai perangkat, mulai dari robot, drone sampai alat musik. Pembaruan ini sejatinya memungkinkan pengguna untuk melihat bagaimana kemampuan coding-nya bisa diterapkan dalam skenario dunia nyata.

Apple tampaknya tidak mau setengah-setengah dalam menjalankan inisiatifnya. Mereka telah menggandeng sejumlah mitra yang pastinya tidak asing lagi di telinga komunitas penggemar robot, yaitu Lego, Sphero dan Parrot.

Lego Mindstorms Education EV3 / Apple
Lego Mindstorms Education EV3 / Apple

Untuk Lego, Swift Playgrounds nantinya bisa digunakan untuk memprogram beragam robot DIY yang tergabung dalam lini Lego Mindstorms, spesifiknya seri Education EV3. Jadi selain menciptakan robotnya, anak-anak (orang dewasa juga tak ada yang melarang) bisa memanfaatkan Swift Playgrounds untuk memprogram pergerakan kreasinya.

Untuk Sphero, model robot yang didukung adalah SPRK+ serta BB-8, sayangnya bukan Ultimate Lightning McQueen yang baru dirilis. Dengan aplikasi ini, anak-anak dapat mengontrol ke mana robot berwujud bola tersebut akan bergulir maupun menyesuaikan kinerja sensornya.

Parrot Mambo MiniDrone / Apple
Parrot Mambo MiniDrone / Apple

Parrot di sisi lain sudah menyiapkan tiga drone untuk diprogram menggunakan Swift Playgrounds: Mambo, Airborne dan Rolling Spider. Selain gerakan sederhana seperti lepas-landas dan mendarat, anak-anak juga bisa memprogram manuver udara yang lebih kompleks.

Perangkat lain yang kompatibel mencakup Jimu Robot MeeBot Kit keluaran UBTECH, Wonder Workshop Dash Robot dan Skoogmusic Skoog 2.0. Update versi 1.5 ini sudah bisa diunduh sekarang juga melalui App Store.

Sumber: Apple dan TechCrunch.

Sphero Lightning McQueen Bisa Dikendalikan via Smartphone dan Berekspresi Seperti di Filmnya

Sphero, pencipta robot mainan yang bisa dikendalikan lewat smartphone, rupanya punya hubungan yang cukup dekat dengan Disney. Setelah memperkenalkan miniatur BB–8 dari Star Wars yang bernyawa, Sphero kembali mengungkap robot baru dari franchise lain Disney, yakni Cars. Kolaborasi lanjutannya ini melahirkan Sphero Ultimate Lightning McQueen.

Yup, mobil balap yang merupakan tokoh utama dari film Cars dan Cars 2 – plus Cars 3 yang akan tayang bulan depan – ini akhirnya keluar dari layar lebar, dan siap menyapa kita selagi mempertontonkan kemahirannya nge-drift mengitari meja makan atau sofa ruang tamu. Dibanding Sphero BB–8, Sphero Lightning McQueen ini bahkan lebih mirip lagi seperti di filmnya.

Persis seperti di filmnya, Sphero Lightning McQueen juga dapat berekspresi sekaligus bergoyang badannya / Sphero
Persis seperti di filmnya, Sphero Lightning McQueen juga dapat berekspresi sekaligus bergoyang badannya / Sphero

Yang paling utama karena Sphero telah menanamkan LCD pada kaca depannya, sehingga matanya bisa terlihat bergerak-gerak secara alami. Mulutnya yang ada pada bagian bemper depan pun juga bisa bergerak-gerak selagi ia bersuara, dan Anda bebas memilih celotehan-celotehannya via aplikasi.

Totalitas Sphero rupanya belum berhenti, karena Lightning McQueen juga dilengkapi suspensi yang bisa naik-turun dengan sendirinya saat Anda menyentuh bagian-bagian yang berbeda pada tubuhnya. Singkat cerita, karakter Lightning McQueen yang para fans-nya cintai benar-benar ‘hidup’ di sini.

Sphero Lightning McQueen siap ngebut dalam kecepatan nyaris 10 km/jam / Sphero
Sphero Lightning McQueen siap ngebut dalam kecepatan nyaris 10 km/jam / Sphero

Jiwa balapannya juga sama sekali tidak pudar. Ia dapat melaju dengan kecepatan maksimum hampir 10 km/jam, dan bisa dikendalikan dari jarak hingga sejauh 30 meter via Bluetooth. Daya tahan baterainya sendiri diperkirakan berkisar 40 menit sebelum perlu di-charge selama 1 jam – selagi di-charge, Anda bisa mengajaknya menonton film Cars dan biarkan dia bereaksi sendiri.

Kemiripan Sphero Lightning McQueen dengan di film didukung oleh kontribusi langsung dari Jay Ward selaku creative director Disney-Pixar beserta timnya. Anda yang tertarik bisa langsung memesannya dari situs Sphero seharga $300.