Kasus protes para karyawan Activision-Blizzard yang tak kunjung menemukan jalan keluar ternyata mulai memberikan dampak negatif kepada perusahaan. Beberapa sponsor dari turnamen Overwatch League 2021 mulai mengevaluasi ulang kerja sama mereka.
Dilansir dari Washington Post, Coca-Cola dan State Farm telah menyatakan bahwa mereka mengkaji ulang keterlibatan mereka karena banyaknya reaksi negatif terhadap kasus gugatan diskriminasi gender dan pelecehan seksual yang dituduhkan kepada Activision Blizard dua minggu lalu.
Hal tersebut diperparah karena pihak Activision Blizzard tidak kooperatif terhadap kasus ini dengan tidak jujur dan menutupi fakta-fakta yang terjadi di dalam perusahaan. Hal ini tentunya berujung pada aksi walk-out dan demo yang dilakukan para karyawan beberapa hari yang lalu.
Saat Coca-Cola dan State Farm masih mengkaji ulang, beberapa sponsor lain dari turnamen tersebut seperti Kellogg yang membawahi brand makanan ringan seperti Cheez-It dan Pringles telah hilang dari daftar sponsor.
Raksasa telekomunikasi T-Mobile juga dilaporkan telah resmi mengundurkan diri dari turnamen terbesar Overwatch tersebut. Meskipun mereka tidak memberikan pengumuman terbuka bahwa mereka mundur namun, sama seperti Kellog, nama mereka juga telah hilang dari daftar sponsor Overwatch League.
Bahkan State Farm meminta kepada pihak penyelenggara Overwatch League untuk meniadakan iklan yang ditayangkan untuk pertandingan-pertandingan yang berlangsung minggu ini.
Padahal turnamen Overwatch League 2021 ini sudah berlangsung sejak 16 April 2021 lalu dan baru akan berakhir pada September mendatang. Berarti masih ada waktu satu bulan lebih hingga turnamen ini selesai. Diprediksi, akan ada lebih banyak sponsor yang akan ikut mundur melihat bahwa kasus yang dihadapi oleh Activision-Blizzard ini masih jauh dari kata selesai.
Sebelumnya kami telah mengabarkan bahwa kumpulan pekerja Activision-Blizzard membentuk aliansi pekerja yang kemudian menyurati CEO Blizzard, Bobby Kotick dan para direksi. Para karyawan tentunya meminta adanya keseriusan dari para petinggi Activision Blizzard terhadap kasus gugatan yang berjalan tersebut.
Organisasi esports asal Singapura, Team SMG, baru saja menandatangani kerja sama dengan perusahaan sportswear Under Armour. Melalui kontrak yang berlangsung selama 1 tahun ini, Under Armour akan menjadi sponsor pakaian eksklusif dari Team SMG. Jadi, Under Armour akan membuat pakaian untuk semua pemain Team SMG.
“Kerja sama ini adalah pencapaian tersendiri bagi kami di Team SMG,” kata Orrin Xu, General Manager, Team SMG, seperti dikutip dari Esports Insider. “Under Armour dikenal sebagai perusahaan sportswear pertama yang menyediakan pakaian dan peralatan untuk meningkatkan performa atlet. Dengan senang hati, para pemain profesional kami akan menggunakan pakaian dari Under Armour yang tidak hanya nyaman, tapi juga terlihat menawan.”
Team SMG memiliki tim VALORANT di Singapura. Selain itu, mereka juga punya tim Mobile Legends: Bang Bang dan PUBG Mobile di Malaysia. Team SMG didirikan pada 2017 oleh mantan pemain dan pelatih Dota 2, Kenchi Yap serta JJ Lin, penyanyi. penulis lagu, dan aktor asal Singapura. Ketenaran JJ Lin juga membuat nama Team SMG dikenal di Tiongkok.
“Esports kini tengah berkembang. Di Asia Tenggara, esports juga semakin diakui oleh banyak orang,” kata Yvonne Tey, Director of Marketing, Southeast Asia, Under Armour. “Jadi, kami bangga karena dapat bekerja sama dengan Team SMG untuk menginspirasi atlet esports generasi berikutnya. Kami juga berkomitmen untuk mendorong atlet esports menjadi lebih baik dengan terus memberikan inovasi dan desain terbaik.”
Under Armour bukan perusahaan sportswear pertama yang masuk ke ranah esports. Sebelum ini, sejumlah merek sportswear juga telah bekerja sama dengan para pelaku esports, seperti adidas, Nike, Puma, dan Kappa.
Organisasi esports asal Denmark, North Esports memperpanjang kerja sama mereka dengan EPOS (Enterprise Solutions and Gaming), perusahaan pembuat peralatan audio. Namun, tidak diketahui berapa nilai dari kerja sama ini.
“Kami senang karena kami dapat memperpanjang kerja sama dengan EPOS,” kata CEO North, Christopher Håkonsson dalam pernyataan resmi, menurut laporan Esports Insider. “Peralatan audio yang berkualitas adalah salah satu faktor paling penting dalam pertandingan esports, tak peduli apa game yang dimainkan. Dengan EPOS, kami memastikan bahwa atlet esports kami yang berlaga di Counter-Strike: Global Offensive, FIFA, dan Apex Legends dilengkapi dengan headset paling canggih.”
Melalui kerja sama ini, para pemain North akan menggunakan headset EPOS sepanjang pertandingan. Selain itu, merek EPOS juga akan tampil di jersey pemain North ketika mereka bertanding di ESL Pro League untuk CS:GO. Kerja sama antara EPOS dan North juga mencakup pembuatan konten untuk media sosial. Mereka akan membuat konten berjudul “Hear the Comms”, yang memungkinkan para fans North untuk mendengarkan komunikasi antara para pemain ketika pertandingan berlangsung.
“Jelas EPOS ingin bekerja sama dengan North, mengingat mereka adalah organisasi esports ternama asal kawasan Nordik. Fokus mereka pada performa dan sikap profesionalisme menjadikan mereka rekan yang tepat untuk kami,” ujar Andreas Jessen, Senior Director of Prodcut Management and Marketing, Gaming, EPOS. “Kami memiliki dedikasi untuk membuat peralatan audio premium. Dan dengan kerja sama dengan North, kami akan dapat merealisasikan rencana kami untuk masuk ke dunia gaming profesional.”
EPOS adalah perusahaan yang lahir hasil kerja sama antara Demant A/S dan Sennheiser dengan tujuan untuk membuat headset gaming, menurut laporan The Esports Observer. Namun, pada awal 2020, kerja sama tersebut berakhir dan EPOS menjadi perusahaan mandiri. EPOS kini bertanggung jawab untuk membuat dan menjual headset Sennheiser yang ditujukan untuk industri gaming dan enterprise.
Esports kini menjadi semakin digemari, khususnya di kalangan generasi muda. Karena itu, semakin banyak perusahaan yang tertarik untuk menjalin kerja sama dengan organisasi esports, baik merek yang memang ada kaitan langsung dengan dunia game atau esports maupun merek non-endemik yang tak memiliki kaitan langsung di esports.
Logitech G telah mengumumkan kerja sama dengan T1 Entertainment & Sports. Logitech G menjadi sponsor resmi untuk gaming gear T1. Kerja sama ini menambah daftar partner Logitech G di esports. Di League of Legends, Logitech G sudah menjalin kerja sama dengan Royal Never Give Up, Team Solo Mid, G2 Esports dan Origen.
Kali ini, mereka memutuskan untuk mendukung organisasi esports yang sudah menjuarai World Championship tiga kali. T1 Entertainment & Sports adalah organisasi esports asal Korea Selatan, dikenal dari tim League of Legends mereka yang bermain di League of Legends Champions Korea. Selain League of Legends, T1 memiliki beberapa divisi tim dari game lain seperti Dota 2, PUBG, Fortnite, Hearthstone, Super Smash Bros dan Apex Legends.
Brent Barry selaku Head of Esports dari Logitech G berkata seperti dikutip dari rilis, “Logitech G sangat bangga untuk bekerja sama dengan T1. Para atlet ini bukan hanya sudah menjadi legenda di negeri mereka sendiri, tetapi mereka juga bertanding di kompetisi tertinggi yang bertaraf dunia. Kami menjalin kerja sama yang berfokus pada peningkatan performa para atlet ini di banyak genre game dan platform. Juga terus mengembangkan teknologi untuk para gamers di seluruh dunia. Kami mengharapkan T1 menjadi perwakilan kami bukan hanya di Asia tetapi di dunia.”
Logitech G akan menyediakan mouse, keyboards, mousepads dan headsets untuk para pemain T1 di setiap divisi. Anda juga akan melihat logo Logitech G ditempatkan pada jersey pemain T1 dan juga di tempat latihan mereka.
Joe Marsh selaku CEO dari T1 berkomentar mengenai kerja sama ini, “Kami sangat gembira untuk bekerja sama dengan global brand seperti Logitech G. Investasi mereka di tim kami adalah bukti dari kerja keras dari pemain kami.”
Faker on National TV Show with Kim Hee-Chul 😲
Behind Story of another special World-Class Meetup is available now!
Korea Selatan bisa dibilang adalah region yang paling maju industri esports-nya. Tetapi ketika Anda mengingat organisasi esports mana yang paling sukses di Korea Selatan, bisa dijamin SKT T1 akan ada di pikiran Anda. Kerja sama ini bisa dianggap tepat dilakukan oleh Logitech G untuk menguasai pasar Korea Selatan. Lee “Faker” Sang-hyeok sudah menjadi idola di Korea Selatan. Bahkan ia sudah beberapa kali tampil di acara televisi lokal bersama para bintang k-pop seperti Kim Heechul. Sesi live stream dirinya di Twitch juga berhasil menarik banyak penonton.
GoPay resmi menjadi sponsor salah satu tim esports terbesar di Indonesia, RRQ. Hal ini diumumkan oleh RRQ melalui situs resminya pada hari Sabtu, 27 Juli 2019.
GoPay merupakan bagian dari Go-Jek, yang pada awalnya dikenal sebagai penyedia jasa ojek online. GoPay sendiri fokus menawarkan solusi pembayaran non-tunai.
Keputusan GoPay untuk menjadi sponsor tim esports menarik karena sekilas, tak ada hubungan antara fintech tersebut dengan esports. Namun, belakangan memang banyak perusahaan yang menjadi sponsor tim esports demi mendekatkan diri dengan para fans esports.
Merek makanan seperti Pop Mie dan Dua Kelinci pun tertarik untuk menarik perhatian fans esports dengan menjadi sponsor dari EVOS dan RRQ.
“Kami melihat industri gaming berkembang pesat di Indonesia,” kata SVP Digital Product, GoPay, Timothius Martin, saat ditanya mengenai keputusan GoPay untuk menjadi sponsor RRQ.
“Sudah semakin banyak juga nama-nama atlet esports yang muncul di Indonesia dan bahkan go international. Melihat potensi yang besar, GoPay berupaya memberikan dukungan untuk mengakselerasi industri esports di Indonesia.”
RRQ bukanlah tim esports pertama yang disponsori oleh GoPay. Pada Juli lalu, GoPay mengumumkan bahwa mereka akan menjadi sponsor dari Bigetron. Pada 2016, GoPay juga pernah bekerja sama dengan EVOS Esports yang ketika itu merupakan salah satu organisasi esports dengan perkembangan paling pesat.
Tidak sekadar menjadi sponsor dari berbagai tim esports, GoPay juga pernah mensponsori berbagai kompetisi esports, seperti PUBG Mobile Indonesia National Championship(PINC) 2019 yang diadakan pada 13-14 Juli lalu dan Mobile Legends: Bang Bang Professional League Season 2 pada 2018.
“Kami percaya, semakin banyak turnamen esports yang digelar di tingkat lokal dan nasional, akan semakin banyak memberikan kesempatan bagi gamers Indonesia berkarir lebih serius sebagai pemain profesional dan bisa menjadi perwakilan bangsa ke level dunia,” kata Timothius.
Menurut Timothius, ada dua alasan mengapa GoPay memutuskan untuk menjadi sponsor dari tim RRQ, yaitu prestasi dan reputasi tim yang sangat baik. “Reputasi dan kepiawaian RRQ telah terbukti dengan ratusan prestasi di berbagai jenis turnamen esports hingga membawa harum nama Indonesia di kancah internasional,” katanya.
Sebagai informasi, pada Juni lalu, RRQ.Athena menjadi juara dari PMCO SEA Finals 2019. RRQ juga sempat bertanding di MET Asia Series: PUBG Classic. Selain prestasi, RRQ juga memiliki fans dalam jumlah yang cukup besar. Akun Instagram resmi RRQ memiliki pengikut hingga 1,2 juta orang.
“Diharapkan, kami bisa terus merangkul pasar game yang lebih luas dan terus mendukung atlet profesional menjadi panutan bagi generasi muda di Indonesia agar dapat mengembangkan minat dan bakatnya di esports secara produktif dan bertanggung jawab,” ungkap Timothius.
Industri esports di Indonesia di tahun 2018 memang sedang lucu-lucunya dan begitu menggemaskan. Berbagai pelaku industri lokal ramai-ramai menjamah esports. Namun demikian, sejumlah raksasa industri internasional sudah lebih dulu icip-icip manisnya pasar esports dunia.
Siapa sajakah raksasa-raksasa industri global yang turut mengambil peran membesarkan ekosistem esports di dunia? Mari kita intip satu persatu.
Menariknya lagi, Mercedes-Benz juga memberikan mobil buat pemain terbaik alias MVP di sejumlah gelaran ESL, seperti ESL One Katowice 2018 ataupun ESL One Birmingham 2018. Selain Mercedes-Benz, Audi juga sudah terjun ke esports dengan menjadi sponsor tim CS:GO kelas berat, Astralis.
Head & Shoulders
Brand shampo ini memang baru-baru saja bersinggungan dengan esports. Tak seperti Mercedes-Benz yang jadi sponsor turnamen, Head & Shoulders mencoba menggunakan brand ambassador dari ranah esports.
Brand ambassador pertama dari esports yang mereka pilih adalah Roman “RAMZES666” Kushnarev yang merupakan jagoan Dota 2dari Rusia dan pemain Virtus.pro.
Head & Shoulders sendiri sebenarnya sudah sering menggunakan brand ambassador sebagai salah satu strategi marketing mereka. Namun sebelum-sebelumnya, mereka menggunakan selebriti ataupun atlit olahraga seperti Lionel Messi.
Sebelumnya, mereka mengumumkan kerjasama mereka dengan ESforce untuk menggelar turnamen Dota 2 di Rusia. Di Singapura dan Malaysia, KFC juga menjadi sponsor sebuah program yang bernama Alliance of Campus Esports (ACE). ACE merupakan sebuah program dari EGG Network yang bertujuan untuk mengembangkan ekosistem dan talenta esports di Malaysia dan Singapura.
Di Indonesia, KFC sudah mulai bersinggungan dengan industri gaming karena beberapa waktu lalu, mereka sudah bekerjasama dengan Moonton mengeluarkan paket makanan yang berhadiah skin di Mobile Legends.
Selain KFC, pesaing ketat yang sesama waralaba restoran, McD juga sudah terjun ke esports dengan menjadi sponsor di sejumlah kompetisi bikinan ESL.
AirAsia
Maskapai penerbangan asal Malaysia ini menjadi yang pertama dari industri aviasi yang terjun ke esports. Mereka juga sudah cukup lama melirik esports sebagai pasar yang menggiurkan.
RedBull merupakan salah satu brand non-gaming pertama yang terjun ke esports beberapa tahun silam. Sekarang, mereka sudah memiliki sejumlah turnamen mereka sendiri untuk berbagai game, seperti Dota 2, Street Fighter, dan yang lainnya.
Red Bull juga bahkan sudah punya divisi media sendiri yang fokus membahas esports. Sampai sekarang, mereka juga boleh dibilang sebagai brand non-endemic yang paling aktif mendukung esports. Di London, mereka bahkan punya bar khusus untuk komunitas esports.
MasterCard mulai jadi sponsor World Championship (kejuaraan paling bergengsi untuk game League of Legends) di 2018 ini sampai beberapa tahun ke depan.
Sebelum ke esports, MasterCard sendiri sudah cukup sering bersinggungan dengan banyak turnamen olahraga.
Coca-Cola
Brand paling populer di dunia ini juga tak ketinggalan garap pasar esports. Mereka telah menjadi sponsor untuk berbagai event esports beberapa tahun silam seperti LoL World Championship 2014.
Berkat kerjasama mereka dengan FIFA dan EA, mereka juga menaruh ‘iklan‘ mereka di Single Player Story Campaign di game FIFA 18.
Vodafone
Vodafone merupakan perusahaan telekomunikasi asal Inggris Raya yang menjadi Premium Partner dari ESL di bulan April 2018. Kerjasama tersebut berarti Vodafone akan menjadi sponsor di turnamen-turnamen unggulan dari ESL, seperti seri Intel Extreme Masters, ESL One, dan ESL Pro League.
Dalam rilis resminya, Vodafone mengatakan bahwa kolaborasi dengan ESL menunjukkan bahwa jaringan internasional Vodafone telah menyatukan gamer dan fans esports di 25 negara.
Dalam rilis yang sama, Ralf Reichert, CEO ESL mengatakan, “Bersama dengan Vodafone, kami ingin menghubungkan lebih banyak orang dan merayakan perbedaan di esports dengan memastikan kondisi teknologi yang lebih baik bagi para pemain profesional, fans, dan karyawan dari ESL.”
Buat yang gemar menonton, Anda pasti tahu nama perusahaan yang satu ini. FOX merupakan raksasa industri hiburan dari Amerika Utara. Mereka juga pernah bersinggungan dengan esports saat mereka promosi film mereka, Deadpool 2.
Kala itu, mereka menggunakan satu tim esports asal Eropa, Unicorns of Love, untuk promosi Deadpool 2 di Jerman. Menariknya, Unicorns of Love juga mendapatkan sponsor yang tak kalah unik, yaitu BillyBoy; merek kondom dari Jerman.
Itu tadi 10 brand internasional besar yang sudah melirik ke esports. Masih banyak lagi sebenarnya yang sudah menggandeng ataupun baru main mata sama esports di luar sana.
Di ranah lokal juga telah ada berbagai brand non-endemic yang masuk ke ekosistem esports. Namun sayangnya, jumlahnya memang masih belum sebanyak di luar sana jika kita berbicara soal pemain industri dalam negeri non-endemic yang sudah tertarik ke esports. Lain waktu, kita akan menuliskan daftar tersebut ya!
Dailysocial ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk para sponsor yang terus mendukung Dailysocial minggu ini. Dailysocial terus bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan terbaik di bidang teknologi yang menyediakan produk dan jasa yang luar biasa. Continue reading Terima Kasih Untuk Para Sponsor Dailysocial Minggu Ini!→
Seperti yang pernah diumumkan di DailySocial bahwa kini teman-teman startup telah bisa melihat beberapa keterangan tambahan di situs SparxUp Awards 2010, antara lain tentang keterangan siapa saja juri untuk ajang kompetisi ini, serta keterangan tentang hadiah yang bisa didapatkan oleh para peserta, antara lain bagi pemenang pertama akan mendapat uang tunai Rp. 150.000.000 + produk dan runner up (uprising star) akan mendadapatkan uang Rp. 50.000.000 + produk.
Dan kini ada perkembangan terbaru hadir lagi dari SparxUp Awards, BCA secara resmi mendukung ajang kompetisi untuk para startup, SparxUp Awards 2010. Yup, setelah Google, Yahoo! lalu ada Microsoft kini BCA, sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia ikut mendukung dan menjadi sponsor gelaran SparxUp Awards 2010.