Tag Archives: Sri Widowati

Sri Widowati is Appointed as Chief Digital Transformation at Unilever Indonesia

Today (4/5) Unilever Indonesia announces Sri Widowati as the Chief Digital Transformation and Growth Officer. Previously, Wido is known as Facebook Indonesia’s Country Director. This is quite a new position at Unilever, after 86 years of operation.

Unilever Indonesia’s President Director, Hemant Bakshi said in his speech that digital transformation is one of the main objective for Unilever to keep the business on top of the market in the future. He also said that one of the actual trends in the last few years is the consumer’s behavior and lifestyle shifting to modernization.

Chief Digital Transformation and Growth Officer will have strategic role in creating transformative, disruptive and on target strategy for any consumer’s segment. Wido is to focus in managing digital hub, consumer and market intelligence.

“Wido’s expertise for more than 20 years in marketing industry, including her big role in the digital industry in the last few years should bring more innovation for Unilever Indonesia. I am optimistic that Wido is the perfect portrait to lead our digital transformation,” he added.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Sri Widowati Unilever

Sri Widowati Ditunjuk Jadi Chief Digital Transformation di Unilever Indonesia

Hari ini (05/4) Unilever Indonesia mengumumkan penunjukkan Sri Widowati sebagai Chief Digital Transformation and Growth Officer. Sebelumnya Wido dikenal sebagai Country Director Facebook Indonesia. Jabatan yang diduduki Wido ini juga baru ada tahun ini, setelah Unilever beroperasi selama 86 tahun di Indonesia.

Dalam sambutannya Presiden Direktur Unilever Indonesia Hemant Bakshi menyampaikan bahwa transformasi digital merupakan salah satu agenda utama Unilever untuk mempertahankan keunggulan bisnis agar tetap menang di masa mendatang. Ia juga mengungkapkan salah satu tren yang paling nyata dalam beberapa tahun terakhir adalah pergeseran perilaku dan gaya hidup konsumen yang semakin modern.

Chief Digital Transformation and Growth Officer akan memiliki peran strategis dalam menciptakan strategi yang transformatif, disruptif dan tepat sasaran bagi setiap segmen konsumen. Wido juga akan fokus pada pengelolaan digital hub, consumer and market intelligence.

“Pengalaman Wido selama lebih dari 20 tahun di dunia marketing, ditambah peran pentingnya di industri digital beberapa tahun belakangan ini tentu dapat membawa inovasi bagi Unilever Indonesia. Saya optimis bahwa Wido merupakan sosok yang tepat untuk memimpin perjalanan transformasi digital kami,” sambut Hemant.

Belum ada informasi siapa pengganti Sri Widowati sebagai Country Director Facebook Indonesia yang baru dan ke mana ia akan berlabuh berikutnya

Facebook Konfirmasi Pengunduran Diri Country Director Indonesia Sri Widowati

Pertama kali diberitakan oleh Kumparan, Facebook Indonesia telah mengonfirmasi pengunduran Country Director Sri Widowati dari posisi yang sudah diemban selama tiga tahun terakhir. Belum ada informasi siapa penggantinya dan ke mana Wido, panggilan akrabnya, akan berlabuh.

Kepada DailySocial, juru bicara Facebook menyatakan, “Wido telah memutuskan untuk mengembangkan kariernya di luar Facebook. Kami berterima kasih atas dampak positif yang telah Wido berikan selama tiga tahun terakhir dalam membantu menjalankan program-program Facebook di Indonesia dan kami berharap agar kesuksesan selalu menyertai langkah Wido ke depannya.”

Sebelum menjadi nahkoda Facebook di Indonesia, Wido lama berkecimpung di dunia FMCG, khususnya di industri kecantikan.

Selama menjabat sebagai Country Director, Wido melakukan supervisi terhadap penanggulangan penyebaran hoax di platform media sosial tersebut, termasuk menggandeng Tirto.id untuk program third party fact checker.

Solusi B2B Facebook “Workplace” Mulai Rambah Indonesia

Fitur Facebook yang bertujuan untuk memudahkan kolaborasi antar bisnis, Workplace, saat ini telah diadopsi oleh lebih dari 14 ribu perusahaan lintas benua. Pada waktu yang bersamaan, lebih dari 400 ribu grup telah dibuat.

Sejak diluncurkan pada tahun 2016 lalu, Workplace telah digunakan oleh berbagai industri memenuhi kebutuhan komunikasi internal organisasi saat ini yang semakin mobile dan digital. Sebagai salah satu negara terbesar di Asia yang menggunakan Facebook, Workplace mulai diperkenalkan untuk pelaku bisnis di Indonesia.

Secara fitur, Workplace mengingatkan kita akan Slack yang sudah lebih dulu populer di kalangan startup Indonesia.

“Mengingat tenaga kerja di Indonesia kini semakin mobile, Workplace by Facebook membantu menghubungkan para karyawan yang jarang berinteraksi dengan email dan membangun budaya keterbukaan dan kolaborasi internal yang semakin kuat,” kata Country Director Facebook Indonesia Sri Widowati.

Permudah perusahaan koordinasikan pekerjaan pegawai secara mobile

Workplace menggunakan fitur yang familiar dengan fitur Facebook seperti News Feed, Groups, dan Messenger untuk membantu pegawai menyelesaikan pekerjaan. Adopsi Workplace mencoba untuk memenuhi kebutuhan organisasi saat ini, di mana kebanyakan adalah multi-platform dan struktur yang ada semakin menjadi digital sehingga membutuhkan platform umum dengan sistem terintegrasi untuk komunikasi internal.

“Workplace membangun koneksi antar orang, bukan grafik organisasi, dan melakukan transformasi bagaimana tim dapat saling bekerjasama. Workplace memberikan keuntungan bisnis yang nyata bagi organisasi dengan mengurangi biaya dan waktu serta meningkatkan efisiensi dengan memungkinkan orang bekerjasama dengan lebih baik,” kata Workplace Growth Lead Asia Pacific Nakul Patel kepada DailySocial.

Makin banyaknya pegawai perusahaan yang bekerja remote saat ini, memudahkan perusahaan untuk memonitor pegawai terkait tugas yang harus diselesaikan memanfaatkan Workplace. Workplace dapat digunakan untuk saling terhubung secara mobile tanpa alamat email kantor. Fitur tersebut diklaim Facebook merupakan perangkat yang tidak tersedia di layanan serupa lainnya.

“Kami memiliki beragam grup perusahaan di Workplace, namun menghadapi tantangan yang sama menemukan cara yang lebih baik untuk menghubungkan para karyawan, menjangkau orang di mobile. Perusahaan-perusahaan menginginkan sebuah jembatan untuk lingkungan kerja yang lebih mobile dan banyak hal luar biasa yang terjadi ketika mereka melakukan hal tersebut,” kata Patel.

Pilihan paket premium Workplace

Untuk membuat Workplace semakin baik dalam menghubungkan orang-orang dalam organisasi, integrasi berbagi file (file-sharing) pada platform diumumkan di konferensi F8. Saat ini mitra yang sudah bergabung dalam peluncuran integrasi ini termasuk Microsoft, Box, Salesforce, dan Quip.

Perusahaan yang ingin berlangganan paket premium disediakan tiga pilihan paket premium, sementara Workplace Premium gratis diberikan kepada non-profit dan staf dari institusi edukasi. Di Indonesia, perusahaan yang telah memanfaatkan Workplace di antaranya adalah AXA Mandiri, KIRIM.EMAIL dan Godrej Indonesia.

“Kami tentunya sangat senang menyaksikan semakin banyak bisnis di Indonesia yang menjadikan Workplace sebagai bagian dari organisasi mereka untuk melakukan transformasi komunikasi dan budaya internal yang akan membantu mendorong peningkatan efisiensi dan produktivitas antar karyawan,” tutup Patel.

Application Information Will Show Up Here

Indonesia Kini Miliki 45 Juta Pengguna Aktif Bulanan di Instagram

Instagram salah satu media sosial yang memiliki ciri khas sebagai tempat berbagi foto dan video pendek merilis data pengguna Indonesia. Dari data internal mereka Indonesia termasuk pasar terbesar Instagram di Asia. Tercatat total per kuartal pertama 2017 di Indonesia terdapat kurang lebih 45 juta pelanggan aktif setiap bulannya.

Angka tersebut naik dua kali lipat dari pengguna bulanan tahun lalu yang mencapai 22 juta. Capaian ini memposisikan Indonesia sebagai komunitas terbesar Instagram di Asia Pasifik dan salah satu pasar terbesar di dunia dari total 700 juta pengguna aktif Instagram setiap bulannya

Dua fitur baru Instagram, Instagram Story dan Instagram Live mendapat sambutan cukup positif di Indonesia. Sejauh ini Indonesia menjadi negara pembuat konten Instagram Story terbanyak dengan catatan jumlah mencapai dua kali unggahan konten Instagram Story dibandingkan rata-rata global.

“Di Indonesia, saat ini ada lebih dari 45 juta pengguna aktif Instagram setiap bulan, sehingga Indonesia menjadi komunitas Instagram terbesar di Asia Pasifik. Bagi masyarakat Indonesia, berbagi momen penting merupakan bagian dari budaya, sehingga tak heran Indonesia menjadi salah satu penghasil konten Instagram Story terbanyak, di mana penggguna di Indonesia mengunggah hampir dua kali lebih banyak konten Instagram Story dari jumlah rata-rata secara global,” ujar Country Director Facebook untuk Indonesia Sri Widowati.

Tingginya jumlah pengguna dan berlipatnya konten yang diproduksi masyarakat Indonesia di Instagram juga tak lepas dari kekuatan komunitas Instagram di Indonesia. Komunitas Instagram di Indonesia disebut terbentuk karena kesamaan minat sehingga membawa dampak positif pada hubungan antar individu dan bisnis.

Dalam rilisnya, Instagram menyebutkan saat ini 80% pengguna Instagram tercatat setidaknya mengikuti satu akun bisnis, dan sepertiga konten Instagram Story yang paling banyak dilihat berasal dari akun-akun bisnis. Di Indonesia Blibli merupakan perusahaan pertama yang menggunakan format iklan Instagram Story.

Application Information Will Show Up Here

Facebook Proses Bentuk Usaha Tetap Di Indonesia

Tak bisa dipungkiri Facebook dan Indonesia saling membutuhkan. Konsumen Indonesia adalah early adopter yang sangat kuat dalam penggunaan media sosial dan secara jumlah Indonesia termasuk top 5 yang terbesar di Facebook. Hal ini membuat perusahaan rintisan Mark Zuckerberg tersebut perlu memikirkan matang-matang beragam langkah strategis untuk menjaga pasar di sini. Salah satunya ialah rencana formalisasi kantor perwakilan di Indonesia.

Facebook sendiri saat ini sudah ada di Indonesia kurang lebih sejak tiga tahun lalu, diisi beberapa staf strategis untuk layanan iklan dan pengembangan. Namun demikian unit bisnis tersebut, yang kini dipimpin Sri Widowati, belum berbentuk usaha tetap (BUT / permanent establishment). Isu yang sama juga mendera sejumlah perusahaan teknologi asing, termasuk Google/Alphabet.

[Baca juga: Keseriusan Pemerintah Tanggapi Pajak Google Mengarah Ke Kesiapan Regulasi Bisnis Digital]

Kabar terbaru, seperti yang dirilis Reuters, saat ini Facebook telah mendapatkan persetujuan awal dari pihak pemerintah untuk mendirikan unit domestik di Indonesia dan sedang dalam proses pengerjaan. Kabar persetujuan didapat dari seorang senior di jajaran pemerintah Indonesia.

Memang beberapa waktu terakhir pemerintah terus mengejar perusahaan teknologi multinasional untuk berbentuk usaha tetap di Indonesia. Salah satu tujuannya adalah untuk memaksimalkan retribusi pajak seiring dengan konsumsi yang semakin meningkat. Di kancah media sosial tidak hanya Facebook yang dikejar, Twitter pun mendapatkan dorongan yang sama.

[Baca juga: Tanpa Badan Usaha Tetap di Indonesia, Layanan OTT Bakal Diblokir]

Pada tahun 2015, hasil studi dari Google dan Tamasek menunjukkan capaian iklan digital di Indonesia mencapai $300 juta. Ditjen Pajak sendiri memprakirakan total pendapatan iklan di Indonesia mencapai $830 juta, didominasi 70 persen oleh Google dan Facebook.

Facebook Tunjuk Sri Widowati Pimpin Bisnis di Indonesia

Facebook resmi menunjuk Sri Widowati, yang akrab disapa Wido, sebagai Head of Facebook Indonesia. Wido yang sebelumnya menjadi Vice President of Garnier South Asia (L’Oréal) akan bertugas memimpin kegiatan bisnis Facebook di Indonesia, terutama untuk memberikan masukan dan dukungan bagi pemegang brand serta agensi yang hendak memaksimalkan potensi pasar di Indonesia melalui medium Facebook.

Memiliki traksi yang sangat besar di Indonesia, penunjukan Head of Facebook Indonesia ini dirasa memang sangat diperlukan. Dengan adanya representasi perusahaan di Indonesia, Facebook dapat memperkuat dan membangun kemitraan yang lebih luas, baik dengan pengguna ataupun rekanan bisnis yang menggunakan layanan premium Facebook.

Posisi ini sudah lowong hampir selama satu tahun, sejak Anand Tilak memegang posisi baru Global Brand Partner di Facebook.

Dipaparkan Kenneth Bishop selaku Managing Director Southeast Asia Facebook, Indonesia memberikan sumbangsih yang sangat besar untuk penggunaan Facebook di wilayah Asia. Setidaknya saat ini sudah ada 82 juta pengguna di Indonesia, dengan hampir keseluruhan pengguna (94 persen) menggunakan Facebook melalui perangkat smartphone yang digenggam.

Penunjukkan Wido, menurut Kenneth, didasarkan pada pengalamannya menyusuri pangsa pasar di Asia Tenggara (selama hampir 20 tahun). Sepak terjang Wido memang sudah tak diragukan lagi untuk membangun bisnis di wilayah tersebut. Dengan adanya pimpinan baru untuk Facebook di Indonesia, disampaikan Kenneth, Facebook akan berinvestasi dalam sumber daya guna memperkuat basis bisnis Facebook di wilayah Indonesia.

Sri Widowati

Dalam sambutannya Wido memaparkan:

“Pengguna Facebook di Indonesia sangat aktif dalam berinteraksi. Mereka adalah komunitas mobile-first yang senantiasa ingin terhubung dengan satu sama lain maupun bisnis dengan cara yang lebih bermakna. Saya senang untuk kembali ke Indonesia dan membantu mitra kami dalam memanfaatkan peluang baru yang bisa memberdayakan mereka agar bisa berinovasi dan mengembangkan bisnis mereka.”

Dalam menjalani tuhasnya Wido akan fokus mendorong nilai serta dukungan lebih besar untuk bisnis internasional maupun di indonesia dalam berbagai bidang, terutama e-commerce, consumer goods, layanan finansial dan teknologi telekomunikasi.