Tag Archives: SSD

[Review] Western Digital Black SN850: PCIe 4.0 x4 Kencang untuk Gamer

Jika kita berbicara mengenai kecepatan sebuah perangkat penyimpanan, tentu saja SSD menjadi yang pertama terpikir. Apalagi, saat ini teknologi NVMe sudah mencapai PCIe 4.0 x4 yang bisa mentransfer data hingga 7000 MB/s. Untuk kecepatan seperti ini, ternyata Western Digital sudah memiliki produknya. SSD tersebut bernama Western Digital Black SN850.

Western Digital selalu memberikan warna tersendiri untuk setiap produknya. Warna hitam selalu identik dengan produknya yang ditujukan untuk para gamers. Warna biru biasanya akan ditujukan untuk pemakaian sehari-hari PC di rumah dan kantor sehingga kinerjanya akan di bawah Black. Warna merah saat ini ditujukan untuk penyimpanan data seperti di NAS atau sebagai drive penyimpan data.

Western Digital Black SN850 pun juga sudah mampir ke meja pengujian Hybrid Indonesia. Varian yang datang tentu saja sudah lengkap dengan heatsink-nya. Sebagai informasi, WD juga memiliki SSD SN850 yang dijual tanpa heatsink. Dan kita semua tahu bahwa SSD yang digunakan pada interface PCIe 4.0 x4 akan mengeluarkan panas yang berlebih.

SSD yang satu ini diklaim dapat melakukan transfer data pada kecepatan 7000 MB/s pada saat membaca data dan 5300 MB/s pada saat menulis. Western Digital juga menjual SSD yang satu ini dengan menyasar ke para pengguna PC serta Playstation 5. Dengan form factor M.2 2280, tentu saja SSD ini juga bakal mampu ditancapkan pada kebanyakan laptop yang beredar saat ini.

Spesifikasi dari Western Digital Black SN850 NVMe SSD yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Kapasitas 1 TB
Interface PCIe Gen 4.0 x4
Tipe konektor NVMe 1.4
Form Factor M.2 2280
Controller Western Digital G2
Jenis memori NAND Sandisk 96L 3D TLC
Endurance 600 TBW
Dimensi 80 x 23.4 x 8.8 mm
Bobot 25 gram

Western Digital memberikan garansi 5 tahun untuk SSD NVMe yang satu ini. Selain itu, garansi yang diberikan juga akan akan terpotong oleh TBW (TeraByte Written) yang ditentukan. Jadi, garansi akan berakhir jika sudah terpakai lebih dari 5 tahun atau melebihi penulisan 600 TB.

Desain

Western Digital Black SN850 hanya menggunakan satu sisi untuk menaruh semua cip dan transistornya. Pada bagian atasnya, terdapat dua buah cip NAND SanDisk (buatan Toshiba) sebesar 512 GB per cip. Dengan menggunakan kontroler WD G2, nama yang terlabel pada cip ini hanyalah SanDisk. WD menggunakan DDR4 2666 cache dengan cip buatan Nanya.

Bobot yang dimiliki oleh Western Digital Black SN850 ini sangat ringan, hanya 25 gram saja. Perangkat ini memiliki dimensi 80 x 23.4 x 8.8 mm yang cocok untuk dipasangkan pada sebuah desktop, laptop tipis, mau pun Playstation 5. Untungnya, model ini sudah menggunakan heatsink sehingga panas yang dihasilkan saat SSD ini bekerja bisa diredam dengan baik.

Western Digital juga melengkapi SSD ini dengan software yang dinamakan Western Digital Dashboard yang mampu memberikan informasi mengenai SSD ini. Selain itu, software ini juga menyediakan beberapa fungsi seperti TRIM dan juga update firmware. Sayang memang, sampai akhir pengujian saya tidak menemukan adanya firmware baru untuk SN850.

Pengujian

Dalam menguji SSD yang satu ini, tentu saja membutuhkan sebuah perangkat yang sudah mendukung PCI-e 4.0. Saya memilih menggunakan sebuah laptop yang memakai prosesor Intel Core i5 Generasi ke 11 yang memang sudah mendukung PCI express 4.0 dan mampu menjalankan SSD NVMe PCIe Gen 4 x4 dengan kecepatan penuh. Untuk mengujinya, tentu saja saya menggunakan slot NVMe utama yang tersedia. Sistem operasi yang digunakan adalah Windows 11.

Tentunya, Western Digital Black SN850 juga mendukung slot PCIe Gen 3 x4 yang saat ini banyak sekali digunakan pada beberapa laptop serta motherboard. Namun, kecepatan baca dan tulisnya akan dibatasi hingga 3500 MB/s saja. Walaupun begitu, kecepatan 3,5 GB/s saja sudah sangat mencukupi kebutuhan komputasi yang ada saat ini.

Pada pengujian kali ini, saya akan menggunakan dua buah software benchmark, yaitu Crystal Disk Mark dan ATTO. Crystal Disk Mark sendiri saya gunakan dua versi, yaitu versi 6 dan 8, karena keduanya memiliki perhitungan yang berbeda. Berikut adalah hasilnya

Pengujian ini tentu saja dilakukan dengan menjaga suhu yang ada. Pada saat pengujian, WD Black SN850 ada pada suhu 70 derajat celcius dan beberapa kali mengalami sedikit throttling. Panas akan meningkat pada saat adanya penulisan data dalam jumlah besar. Pada saat membaca, saya melihat suhunya akan menurun di bawah 65 derajat celcius.

Hal ini berarti akan berpengaruh pada saat sebuah game diinstalasikan ke dalam SN850. Pada saat bermain game, tentu akan membuat pengguna akan merasa tenang karena tidak akan mengalami throttling. Pada saat suhunya di bawah 65 derajat, perangkat ini akan berlari dengan kecepatan maksimumnya.

Pada saat pengujian, saya hanya mendapatkan angka sedikit di bawah 7000 MB/s untuk uji membaca data. Akan tetapi, perangkat ini mampu berlari di atas 5300 MB/s. Dengan perolehan angka seperti ini, semua sistem komputer tentu akan mendapatkan peningkatan performa yang sangat baik. Pada saat throttle, saya mendapatkan angka yang masih kencang, yaitu sekitar 4300 MB/s baca dan tulis.

Lalu bagaimana saat digunakan untuk kegiatan non-gaming? Para editor foto dan video tentu saja dapat menggunakan sistemnya dengan lancar. Pada angka kecepatan seperti ini, rendering video juga akan terbantu selain dari sisi prosesor dan RAM-nya. Dan untuk mereka yang bekerja menggunakan tab lebih dari 10 pada software Office juga bakal menikmati rendahnya lag yang terjadi.

Verdict

Sepertinya saat ini gamers di Indonesia sudah dimanjakan oleh para vendor dengan tersedianya SSD NVMe PCIe 4.0 x4. Pasalnya, SSD ini dapat berjalan dengan kecepatan hingga 7 GB/s yang memastikan semua aplikasi dapat loading dengan kencang. Salah satunya adalah SSD NVMe Western Digital Black SN850 yang saat ini banyak tersedia di toko-toko komputer di Indonesia.

Kinerja dari Western Digital Black SN850 yang saya dapatkan hanya terpaut puluhan MB/s saja dari 7 GB/s yang berarti sangat kencang. Dengan menggunakan cache DDR4 2666 MHz membuatnya lebih stabil pada saat menulis file dalam kapasitas besar. Tingkat kestabilannya juga lebih dijaga lagi dengan tersedianya heatsink pada SSD yang saya dapatkan ini. SSD ini juga memiliki TBW yang cukup tinggi sehingga tidak akan rusak dalam waktu yang dekat.

Western Digital Black SN850 1 TB dengan heatsink ini dijual dengan harga Rp. 4.199.000. WD juga menjual versi tanpa heatsink dengan harga yang lebih terjangkau, yaitu Rp. 3.420.000. Dengan harga ini, pengguna gamer mau pun profesional akan mendapatkan sebuah storage untuk PC dan Playstation 5 yang memiliki kinerja tinggi.

Sparks

  • Kinerja tinggi hingga hampir 7000 MB/s
  • Memiliki DRAM Cache yang menjamin kinerjanya tinggi
  • Cocok untuk PC dan Playstation 5
  • Garansi panjang, yaitu 5 tahun
  • Sudah memiliki heatsink
  • Dukungan WD Dashboard

Slacks

  • Harganya cukup tinggi
  • Suhu masih cukup tinggi saat menulis file besar dan banyak

Gadget Champions 2021: WD Black SN850 Raih Gelar Best SSD for Gaming

Seperti biasa setiap tahunnya, tim DailySocial.id/Gadget bersama dengan dua media tekno lain menggelar kegiatan rutin Gadget Champions untuk mengapresiasi produk-produk teknologi terbaik yang hadir di tanah air. Untuk edisi tahun ini, kami bekerja sama dengan dua media teknologi lokal lain, yakni Yangcanggih.com dan Gizmologi.id.

Ada empat kategori utama yang diangkat pada Gadget Champions 2021: Best for Work, Best for School, Best for Content Creation, dan Best for Gaming. Di artikel ini, kami ingin membahas yang lebih spesifik, yakni Best SSD for Gaming.

Pilihannya jatuh pada WD Black SN850, sebuah SSD NVMe PCIe 4.0 dengan salah satu performa yang paling top di pasaran saat ini. Tidak tanggung-tanggung, variannya yang berkapasitas 1 TB menawarkan kecepatan baca hingga 7.000 MB per detik dan kecepatan tulis hingga 5.300 MB per detik, serta mendukung hingga 1.000.000 IOPS (input/output operations per second).

Dengan performa sekencang itu, tidak ada lagi yang namanya bosan menunggu proses loading game, entah Anda memasangkannya di PC ataupun laptop. Selain varian 1 TB, WD turut menawarkan varian dengan kapasitas 500 GB dan 2 TB.

Istimewanya, kinerja yang sangat mumpuni ini tak hanya dapat dinikmati oleh para gamer PC saja, melainkan juga kalangan gamer konsol, spesifiknya PlayStation 5. Seperti yang kita tahu, konsol terbaru Sony tersebut hadir membawa satu slot M.2 ekstra yang bisa dipakai untuk memperluas penyimpanannya. Masalahnya, kita tidak bisa sembarangan menyelipkan SSD karena ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar perangkat bisa berfungsi tanpa kendala.

Salah satu syarat yang agak menyulitkan adalah terkait bentuk dan dimensi heatsink milik SSD. Kalau heatsink-nya kelewat tebal, maka SSD-nya tidak akan muat di PS5. Tanpa heatsink, maka SSD bakal kepanasan dan menurun drastis kinerjanya.

Kabar baiknya, heatsink bawaan WD Black SN850 telah memenuhi spesifikasi dari Sony, dan pengguna bisa langsung memasang SSD ini ke PS5 tanpa harus khawatir mengenai isu kompatibilitas. Sebagai bonus, kinerjanya pun lebih gegas ketimbang SSD internal PS5 (yang sendirinya sebenarnya sudah sangat kapabel).

Bonus tambahan lainnya, heatsink low-profile tersebut juga dilengkapi pencahayaan RGB sehingga bisa membantu mempercantik tampilan PC. Urusan reliabilitas, WD Black SN850 didukung oleh garansi resmi selama 5 tahun.

Performa yang unggul dan konsisten, ditambah kompatibilitasnya dengan PC sekaligus PS5, membuat WD Black SN850 layak mendapat gelar Best SSD for Gaming. Buat yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai WD Black SN850, Anda bisa langsung berkunjung ke official store WD.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh WD.

Synology FlashStation FS2500 dan SSD Tingkat Enterprise Diperkenalkan: Cocok untuk UMKM

Synology saat ini memang dikenal dengan produknya yang berhubungan dengan penyimpanan berbasis jaringan. Di Indonesia sendiri Synology sudah terkenal dengan Network Attached Storage (NAS) baik untuk pelanggan rumahan mau pun kantoran. Saat ini, ternyata Synology sudah memiliki penyimpanan berbasis flash storage. Untuk servernya, Synology memperkenalkan FlashStation FS2500 sementara untuk penyimpanannya ada SSD SAT5210, SNV3410, dan SNV3510.

“FS2500 terbaru ini dapat menjawab kebutuhan yang terus meningkat akan komputasi yang terdistribusi,” ujar Julien Chen, Product Manager di Synology. “Bentuk yang kompak menjadikannya solusi serbaguna yang dapat digunakan di edge atau aplikasi seluler.”

Synology FS2500 dirancang untuk menangani aplikasi IT bisnis yang membutuhkan penyimpanan dengan cepat serta latensi rendah, termasuk untuk keperluan virtual machine dan tugas paska produksi. FS2500 juga memiliki dimensi yang tipis dengan chassis 1U yang menampung 12 bay SATA 2,5″ sehingga dapat memberikan kapasitas penyimpanan yang besar yang mudah dipasang.

Sebuah storage Synology tentu saja sudah memiliki sistem operasi didalamnya. Pada FS2500 ini sudah memiliki DSM (DiskStation Manager) yang sudah dikenal dapat dioperasikan dengan sangat mudah. DSM sendiri mendukung beberapa fitur yang cukup penting untuk sebuah media penyimpanan seperti perbaikan drive otomatis, duplikasi penyimpanan, dan snapshot. Semua itu juga bisa dilakukan dengan jarak jauh melalui koneksi internet.

Selain FS2500, ada 3 buah SSD yang diperkenalkan oleh Synology. Ketiganya adalah SSD SAT5210, SNV3410, dan SNV3510. SAT5210 merupakan sebuah SSD SATA dengan kapasitas 480 GB hingga 3840 GB.  SNV3410 dan SNV 3510 merupakan SSD dengan interface NVMe 2280 dan 22110 yang menggunakan PCIe 3.0 x4 dan memiliki kapasitas 400 GB (SNV3410) serta 400 GB – 800 GB (SNV3510).

“Dengan masalah yang sedang berlangsung pada rantai persediaan stok saat ini, tidak mengherankan jika banyak vendor mulai menukar komponen,” ujar Chen. “Bagi pengguna akhir, hal ini sering berarti ketinggalan banyak peluang ketika dihadapkan dengan spesifikasi produk yang mereka terima. Hal ini tidak terjadi pada SSD kami, karena pengujian ketat yang digabungkan dengan proses validasi menjamin operasi optimal dengan sistem kami sendiri.”

Ketiga SSD ini menggunakan 3D NAND dengan jenis Triple Level Cell (TLC). Synology juga memberikan masa hidup yang panjang dengan minimal 491 TBW (Terabyte Written) dan memiliki garansi 5 tahun. Firmware-nya sendiri juga dapat langsung di upgrade melalui DSM. Analisis masa hidup dari setiap SSD yang terpasang juga tersedia pada DSM dengan versi 6.2.3-25426 atau di atasnya, sehingga pengguna akan tahu kapan harus mengganti SSD tersebut.

Synology memperkenalkan ke 4 perangkatnya ini ditujukan untuk para pelaku bisnis mulai dari UMKM hingga tingkat enterprise. Semua perangkat tersebut juga sudah bisa dipesan di Indonesia. Untuk Anda yang ingin memesannya secara B2B, bisa langsung menghubungi Synology Indonesia.

Samsung Umumkan SSD PCIe 5.0 dengan Kecepatan Baca Hingga 13.000 MB per Detik

Di saat sebagian besar konsumen baru saja mengenal SSD PCIe 4.0, industrinya justru telah bersiap untuk menyingkap generasi berikutnya. Samsung misalnya, baru saja mengumumkan bahwa mereka telah rampung mengembangkan SSD PCIe 5.0 untuk server, dan siap memproduksinya secara massal mulai kuartal pertama 2022.

Ya, SSD bernama Samsung PM1743 ini memang dirancang secara spesifik untuk kebutuhan kalangan enterprise, akan tetapi ini tentu bakal membuka jalan buat implementasinya di ranah konsumen umum. Pada kenyataannya, kita sekarang sudah bisa membeli prosesor yang mendukung teknologi PCIe generasi kelima ini.

Secara teoretis, PCIe 5.0 menawarkan total bandwith sebesar 32 giga transfer per detik (GT/s), alias dua kali lipat PCIe 4.0. Pada praktiknya, PM1743 menjanjikan kecepatan baca hingga 13.000 MB per detik dan kecepatan tulis hingga 6.600 MB per detik. Sebagai perbandingan, SSD PCIe 4.0 Samsung 980 Pro memiliki kecepatan baca 7.000 MB per detik dan tulis 5.100 MB per detik.

Selain lebih kencang, SSD PCIe 5.0 besutan Samsung ini turut menjanjikan konsumsi daya yang lebih irit. Persisnya 608 MB/s per watt, atau sekitar 30% lebih efisien daripada sebelumnya. Untuk konteks server yang secara konstan mengolah data dalam jumlah masif, efisiensi daya jelas merupakan salah satu faktor yang amat krusial.

Juga disesuaikan untuk kebutuhan server adalah kapasitasnya, dengan opsi kapasitas dari 1,92 TB hingga 15,36 TB. Perihal reliabilitas, PM1743 diklaim sebagai SSD PCIe 5.0 pertama yang mengemas teknologi port ganda, yang berarti perangkat maish dapat beroperasi secara normal meski koneksi salah satu port-nya bermasalah.

Samsung bukan satu-satunya produsen yang tengah mempersiapkan SSD PCIe 5.0. Di tempat lain, ada Adata yang juga akan menyingkap prototipe SSD NVMe PCIe 5.0 pada CES 2022. Pun begitu, Samsung patut mendapat sorotan khusus karena mereka memproduksi semua komponen di dalam SSD secara mandiri ketimbang mengandalkan pasokan dari produsen lain.

Sumber: Samsung.

Adata XPG Vault Adalah Konsep Mouse Gaming Siluman dengan SSD 1 TB Terintegrasi

Mouse gaming dengan onboard memory sudah eksis sejak lama. Namun bagaimana seandainya memory yang disematkan memiliki kapasitas yang jauh lebih besar daripada yang dibutuhkan untuk sebatas menyimpan informasi pengaturan DPI, polling rate serta konfigurasi macro?

Itulah gagasan utama di balik konsep mouse rancangan Adata berikut ini. Dijuluki XPG Vault, sepintas ia kelihatan seperti mouse gaming standar dengan rancangan semi-ambidextrous. Namun keistimewaannya baru bisa kita temukan di dalamnya, yakni modul SSD dengan kapasitas 1 TB, cukup untuk menyimpan beberapa judul game AAA sekaligus.

Ya, mouse sekaligus SSD eksternal, kira-kira seperti itu deskripsi sederhananya. Dengan kecepatan transfer data hingga 985 MB per detik, performanya bisa dibilang cukup mumpuni. Memang masih belum bisa menyaingi performa SSD NVMe, namun tetap lebih kencang ketimbang SSD SATA tradisional yang kecepatan transfernya mentok di angka 550 MB per detik.

Agar dapat beroperasi sebagai dua macam perangkat sekaligus, XPG Vault harus selalu terhubung via kabel USB-C. Supaya pengalaman yang didapat pengguna bisa seamless, Adata turut merancang semacam custom launcher software sehingga pengguna dapat menyimpan dan langsung menjalankan game dari mouse ini.

XPG Vault di samping mouse normal yang bakal Adata perkenalkan di CES 2022 / Adata

Berhubung produk ini masih konsep, Adata pun belum berani memastikan apa-apa terkait realisasinya. Yang mungkin jadi pertanyaan adalah, siapa kira-kira yang bakal membutuhkan produk siluman seperti ini? Yang perangkatnya tidak punya cukup port USB buat mouse dan SSD eksternal sekaligus mungkin? Entahlah, namun yang pasti, ide akan sebuah periferal yang juga bisa merangkap peran sebagai media penyimpanan sebenarnya sudah ada sejak lama.

Di tahun 2007 misalnya, pernah ada produk bernama Mini-Memory Mouse yang punya peran kedua sebagai USB flash drive berkapasitas 1 GB. Lalu saat saya telusuri Google sejenak, rupanya pernah ada paten terkait teknologi semacam ini yang diajukan oleh sebuah perusahaan asal Taiwan di tahun 2002, meski status legalnya saat ini sudah tidak berlaku lagi.

Terlepas dari itu, produk nyeleneh seperti XPG Vault ini adalah produk yang sangat pas dipamerkan di event teknologi seperti CES tidak lama lagi. Berdasarkan informasi yang tertera di siaran persnya, Adata bakal memperkenalkan sejumlah produk baru di CES 2022, termasuk salah satunya SSD PCIe Gen 5.

Sumber: Digital Trends.

[Review] Seagate NVMe SSD FireCuda 530: Storage PCIe Gen 4 x4 Super Kencang

Seiring dengan perkembangan pada sisi penyimpanan di komputer, tentu saja kinerja akan lebih meningkat lagi. Dahulu semua orang masih menggunakan hard disk ATA yang kemudian digantikan oleh SATA sampai generasi ke 3. Setelah itu, muncullah NVMe yang menggunakan jalur PCI express yang meningkatkan kinerjanya berkali-kali lipat. Dan saat ini, jalur PCI express pun sudah sampai ke generasi ke 4.

Jalur PCI express juga memiliki beberapa jalur yang saat ini dikenal dari x1, x4, x8, hingga x16. Pada PCIe generasi ke 3, jalur x1 memiliki kecepatan 0,985 GB/s, sehingga pada NVMe yang membutuhkan jalur x4 akan memberikan bandwidth sebesar 3.939 GB/s. Untuk PCIe generasi ke 4, jalur x1 akan memiliki kecepatan 1.969 GB/s dan untuk storage NVMe yang menggunakan x4 akan memiliki bandwidth 7.877 GB/s.

Saat ini, media penyimpanan SSD berbasis PCIe NVMe generasi ke 4 pun sudah datang. Salah satunya adalah Seagate FireCuda 530 yang menggunakan PCIe 4.0 x4. FireCuda sendiri merupakan lini penyimpanan dari Seagate yang memiliki kinerja tinggi dan ditujukan untuk para gamer. Oleh karenanya, terdapat logo Seagate Gaming pada setiap kotak penjualan dari Seagate FireCuda.

SSD yang satu ini diklaim dapat melakukan transfer data pada kecepatan 7000 MB/s. Kecepatan tersebut tentunya akan bisa dicapai hanya dengan menggunakan NVMe dengan PCI express generasi ke 4 pada jalur x4. Hal ini tentunya membuat Firecuda 530 menjadi salah satu SSD dengan kinerja sangat kencang yang ada pada tahun 2021 ini. Tipe Seagate FireCuda yang datang ke meja pengujian tim DailySocial merupakan SSD dengan heatsink tebal, yang dikenal dengan FireCuda 530 Heatsink.

Spesifikasi dari Seagate FireCuda 530 NVMe SSD yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Kapasitas 2 TB
Interface PCIe Gen 4 x4
Tipe konektor NVMe 1.4
Form Factor M.2 2280
Controller Phison PS5018-E18
Jenis memori NAND Micron 176L TLC
Endurance 2550 TBW
Dimensi 24.2 x 10.74 x 9.6 mm
Bobot 47 gram

Seagate memberikan garansi 5 tahun untuk SSD NVMe yang satu ini. Selain itu, garansi yang diberikan juga akan akan terpotong oleh TBW (TeraByte Written) yang ditentukan. Jadi, garansi akan berakhir jika sudah terpakai lebih dari 3 tahun atau melebihi penulisan 2550 TB. Oleh karena itu, jangan sering-sering ya melakukan benchmarking pada SSD ini 🙂

Desain

Bulky! Itulah yang pertama kali muncul dipikiran saya saat membuka paket penjualan dari FireCuda 530. Tentu saja, hal tersebut karena heatsink tebal yang dipasangkan di atas cip NAND yang ada. Dengan meningkatnya kinerja cip tentu saja menghasilkan panas yang berlebih dan ini adalah cara Seagate untuk meredamnya.

Seagate FireCuda 530 menggunakan kedua sisi dari board-nya untuk diisi berbagai chip. Untuk kontrolernya, Seagate FireCuda 530 menggunakan Phison PS5018-E18 dengan proses pabrikasi 12 nm dari TSMC. Cip NAND-nya sendiri menggunakan Micron 176-Layer Triple-Level Cell. Dan hadir cip RAM DDR4 buatan Hynix yang berfungsi sebagai cache.

Bobot yang dimiliki oleh Seagate FireCuda 530 ini sangat ringan, hanya 47 gram saja. Perangkat ini memiliki dimensi 24.2 x 10.74 x 9.6 mm yang cocok untuk dipasangkan pada sebuah desktop mau pun Playstation 5. Sayangnya SSD ini sepertinya tidak cukup saat dipasangkan pada beberapa laptop gaming karena dimensi heatsink-nya yang cukup tebal. Namun, dengan heatsink setebal ini, membuat FireCuda 530 bisa lebih terjaga suhunya, walaupun kadang masih terjadi overheating.

Seagate FireCuda 530 juga sudah didukung dengan Seagate Seatools. Software yang satu ini dapat memonitor keadaan FireCuda 530 sehingga pengguna tahu kapan harus mengganti SSD-nya. Sayangnya karena keterbatasan waktu, saya tidak sempat menguji SSD ini dengan memakai Seagate Seatools. Namun, aplikasi ini sudah tersedia langsung pada halaman resmi dari FireCuda 530.

Pengujian

Dalam menguji SSD yang satu ini, tentu saja membutuhkan sebuah perangkat yang sudah mendukung PCI-e 4.0. Saya memilih menggunakan sebuah laptop yang memakai prosesor Intel Core i5 Generasi ke 11 yang memang sudah mendukung PCI express 4.0 dan mampu menjalankan SSD NVMe PCIe Gen 4 x4 dengan kecepatan penuh. Untuk mengujinya, tentu saja saya menggunakan slot NVMe utama yang tersedia. Sistem operasi yang digunakan adalah Windows 11.

Saat menggunakan slot SSD NVMe kedua yang disediakan oleh vendor laptop yang saya pakai, ternyata hasil ujinya masih terbatas pada PCI-e generasi ke 3. Jadi, Seagate Firecuda 530 hanya terbatas pada kecepatan 3.500 MB/s saja, walaupun angka tersebut sudah termasuk kencang untuk sebuah gaming PC. Saat dipasangkan pada slot pertama, masalah kecepatan pun teratasi. Akan tetapi muncul masalah lainnya.

Iklim tropis di Indonesia memang mudah membuat peralatan PC menjadi lebih panas. Hal tersebut juga terjadi pada Seagate FireCuda 530, di mana bisa mencapai angka di atas 80 derajat celcius pada saat saya uji tanpa menggunakan AC. Saat panas, SSD ini ternyata hanya bisa berjalan pada 64 MB/s saja pada hampir semua software benchmark. Dan saat saya pegang heatsink-nya, memang terasa sangat panas sekali.

Pada pengujian kali ini, saya akan menggunakan dua buah software benchmark, yaitu Crystal Disk Mark dan ATTO. Crystal Disk Mark sendiri saya gunakan dua versi, yaitu versi 6 dan 8, karena keduanya memiliki perhitungan yang berbeda. Berikut adalah hasilnya

Cukup senang rasanya bisa mendapatkan angka 7 GB/s saat menguji SSD yang satu ini. Pada Crystal Disk Mark 6, akhirnya janji Seagate yang mengatakan bahwa SSD ini dapat berjalan pada kecepatan 7.000 MB/s dapat terlampaui dengan hasil 7.033 MB/s. Sayangnya hasil tersebut akan didapat dengan menghasilkan suhu yang panas, yaitu pada sekitar 70 derajat celcius.

Dengan kinerja seperti ini, tentu saja bisa membuat loading sebuah game berat menjadi lebih cepat. Saat menggunakannya dengan Windows 11 pun, membuat sistem secara keseluruhan menjadi terasa lebih responsif jika dibandingkan dengan sebuah SSD SATA. Apalagi saat mencobanya bermain game Valorant, loading-nya memang terasa lebih kencang walaupun tidak terpaut cukup jauh dengan SSD NVMe PCI-e Gen 3 x4 yang banyak terpasang pada laptop saat ini.

Kinerja seperti ini tentu saja juga menguntungkan untuk mereka yang sering melakukan editing dan rendering gambar serta video. Semakin cepat kinerja dari SSD, tentu saja berbanding lurus dengan selesainya sebuah pekerjaan. Kecepatan seperti ini juga cukup disarankan untuk mereka yang menggunakan software Office berat yang membuka lebih dari 10 window, seperti untuk mereka yang bekerja pada sebuah kantor akuntan.

Verdict

Saat memiliki sebuah sistem yang mendukung PCI-e 4.0, tentu saja mengganti SSD pada tingkat yang lebih tinggi akan mempercepat sistem secara keseluruhan. Dengan kinerja yang lebih tinggi, tentu saja membuat semua software yang dijalankan akan lebih cepat. Hal tersebut juga akan membuat para gamer tidak lagi perlu menunggu loading menjadi lebih lama. Oleh karena itu, Seagate menawarkan FireCuda 530 yang memiliki kinerja sangat tinggi untuk sebuah media penyimpanan saat ini.

Kinerja tinggi tersebut diberikan oleh Seagate dengan angka transfer data 7 GB/s. Selain itu, hasil benchmark juga menunjukkan bahwa Seagate FireCuda 530 mampu digunakan untuk segala pekerjaan. Dengan heatsink yang tebal juga memastikan agar SSD ini tidak akan kepanasan saat dipakai secara ekstrim. Memiliki TBW yang besar memastikan bahwa SSD ini tidak akan rusak dalam waktu yang dekat.

Seagate menjual FireCuda 530 2 TB dengan harga Rp. 7.899.000. Memang, harga ini tergolong mahal untuk ukuran kapasitas 2 TB dan jika dibandingkan dengan kompetitornya. Walaupun begitu, SSD ini cocok untuk para profesional dan gamer yang membutuhkan kinerja tinggi sebuah komputer. Dan tentu saja, mereka yang memiliki PS5 juga akan diuntungkan dengan kinerja yang dimiliki oleh FireCuda 530 ini.

Sparks

  • Kinerja baca dan tulis sangat kencang
  • Heatsink tebal yang memastikan suhu terjaga
  • Bisa digunakan pada Playstation 5
  • Garansi yang panjang, yaitu 5 tahun
  • TBW yang cukup besar dengan 2550 TBW

Slacks

  • Harganya yang cukup mahal
  • Tidak cocok untuk semua laptop karena tebalnya heatsink

 

Western Digital Hadirkan WD Blue SN570 NVMe SSD Untuk Para Pembuat Konten, Harga Mulai Rp788.000

Western Digital telah meluncurkan flash drive internal WD Blue SN570 NVMe SSD di Indonesia, ia hadir sebagai solusi baru untuk para pembuat konten. Baik untuk meningkatkan performa laptop dan PC yang sudah dimiliki, ataupun merakit PC baru.

Berdasarkan laporan terbaru yang diterbitkan oleh UNESCO, diperkirakan lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia memilih menggeluti karir di industri kreatif. Saat mengerjakan suatu project dengan jumlah file besar, penyimpanan data yang cepat tentunya dapat memperlancar alur kerja para pembuat konten supaya lebih produktif.

Di atas kertas, WD Blue SN570 NVMe SSD memang menawarkan kecepatan baca hingga 3.500 MB/s (di kapasitas 500GB – 1TB). Hal itu 5x lebih cepat daripada SSD SATA terbaik dari Western Digital. Produk ini menggunakan interface PCIe Gen3 x4 NVMe v1.4 dengan form factor M.2 2280.

Beban kerja yang kompleks membutuhkan performa dan kehandalan yang tinggi, dan solusi penyimpanan yang tepat dapat membantu alur kerja agar lebih efisien dan meningkatkan produktivitas. WD Blue SN570 NVMe SSD terbaru kami dirancang bagi para pembuat konten, untuk menyediakan kecepatan tinggi, proteksi data, dan daya tahan untuk mendukung visi kreatif mereka,” kata Eric Spanneut, Vice President of Client and Enterprise SSDs for Western Digital’s Flash Business unit.

Menariknya setiap pembelian WD Blue SN570 NVMe SSD dilengkapi dengan keanggotaan satu bulan gratis di Adobe Creative Cloud. Konsumen dapat mengakses aplikasi dan layanan kreatif dari Adobe seperti Photoshop, Lightroom, Premier Pro, Illustrator, InDesign, dan lainnya.

Sekarang semua orang membuat konten, entah itu di rumah ataupun ketika mereka sedang berjalan-jalan santai, sehingga mereka semakin bergantung dengan gadget. Melalui kemitraan dengan Western Digital, kami dapat mendukung para pekerja kreatif ini dengan tool yang mereka butuhkan untuk mengeluarkan karya terbaik, kapan saja dan dimana saja inspirasi tersebut muncul,” kata Marc Leibowitz, Vice President, Global Strategic Partnerships at Adobe.

Product image

Fitur lain dari WD Blue SN570 NVMe SSD termasuk dukungan software Western Digital SSD Dashboard yang dapat membantu memantau kesehatan drive, kapasitas yang tersedia, temperature drive, dan fungsi lainnya. Untuk ketersediaan WD Blue SN570 NVMe SSD dapat dibeli di pengecer tertentu dan offcial store Western Digital seperti Tokopedia dan Shopee. Daftar harganya sebagai berikut, mereka dilengkapi dengan garansi terbatas 5 tahun.

  • 250GB: Rp788.000 (tersedia di bulan November)
  • 500GB: Rp1.128.000 (tersedia di bulan November)
  • 1TB: Rp2.050.000 (tersedia dalam beberapa bulan ke depan)

OWC Klaim Ciptakan SSD Tercepat Sekaligus Berkapasitas Terbesar, Sehebat Apa Memangnya?

Rata-rata SSD PCIe 4.0 terbaru menawarkan kecepatan di atas 7.000 MB/detik, alias dua kali lebih kencang daripada model-model terbaik pada generasi sebelumnya. Namun itu rupanya masih jauh dari kapabilitas PCIe 4.0 yang sebenarnya, seperti dibuktikan oleh produk terbaru dari OWC berikut ini.

Perangkat bernama OWC Accelsior 8M2 ini diklaim mampu mencapai kecepatan setinggi 26.000 MB/detik, dan itu dimungkinkan berkat penggunaan interface PCIe 4.0 x16 (sama seperti yang digunakan kartu grafis). Sebagai perbandingan, kebanyakan SSD NVMe yang tersedia di pasaran menggunakan interface PCIe 4.0 x4 via konektor M.2.

Dengan kinerja sengebut itu, Accelsior 8M2 sangat ideal untuk produser video dengan beban kerja yang paling berat sekalipun. Saat perangkat dipasangkan ke Mac Pro misalnya, OWC mengklaim pengguna dapat mengedit sekaligus memutar hingga 16 video 8K ProRes444 secara bersamaan tanpa tersendat di Final Cut Pro X.

Selain diklaim sebagai yang tercepat, Accelsior 8M2 juga diklaim sebagai SSD PCIe berkapasitas terbesar; maksimum hingga 64 TB. Rahasianya terletak pada total 8 slot M.2 yang tersimpan di balik heatsink-nya, yang masing-masing bisa dijejali dengan modul NVMe berkapasitas 8 TB. Dari situ kita tidak perlu heran mengapa perangkat ini datang membawa kipas beserta konektor daya 6-pin.

Kalau Anda belum bisa menebak, SSD yang satu ini jelas bukan untuk semua orang. Gamer yang paling hardcore pun bahkan tidak butuh performa storage sekencang ini — setidaknya untuk sekarang — dan yang menjadi target pasarnya memang adalah kalangan pekerja profesional.

Jadi jangan heran juga melihat harganya yang luar biasa mahal: $799 untuk varian 0 TB, alias harus Anda isi sendiri dengan modul NVMe. Varian lainnya mencakup 2 TB, 4 TB, 8 TB, 16 TB, 32 TB, dan yang paling mahal, 64 TB seharga $12.999, atau kurang lebih sekitar 185 juta rupiah, cuma untuk SSD saja. Namun ini tentu bukan masalah besar bagi yang sanggup meminang Mac Pro seharga $53.799.

Sumber: PC Gamer dan Tom’s Hardware.

Kingston Luncurkan SSD PCIe 4.0 KC3000 dan Memori DDR5 Versi Value

Kingston kembali mengumumkan SSD PCIe 4.0 dan memori DDR5 baru. Produk yang diluncurkan kali ini adalah Kingston KC3000 PCIe 4.0 NVMe M.2 SSD dan Kingston ValueRAM (KVR) DDR5.

Berbekal pengontrol NVMe Gen 4×4 terbaru, KC3000 menjanjikan performa kecepatan baca/tulis yang sangat gegas, tepatnya hingga 7.000/7.000 MB/detik. Kinerja semacam ini tentu sangat cocok untuk pengguna yang memiliki beban kerja tinggi, semisal untuk rendering grafik 3D ataupun pembuatan konten beresolusi 4K ke atas.

KC3000 datang membawa 3D TLC NAND berdensitas tinggi dalam format M.2 2280 untuk menghadirkan kapasitas yang lebih besar, maksimum hingga 4.096 GB. Seperti halnya Kingston Fury Renegade SSD yang diperkenalkan baru-baru ini, KC3000 juga dilengkapi heat spreader tipis yang terbuat dari bahan aluminium graphene.

Keempat varian kapasitasnya — 512 GB, 1.024 GB, 2.048 GB, dan 4.096 GB — sama-sama didukung oleh garansi terbatas selama lima tahun dan dukungan teknis gratis. Untuk ketahanannya, masing-masing varian menawarkan rate TBW (Total Bytes Written) sebesar 400 TBW, 800 TBW, 1,6 PBW, dan 3,2 PBW.

“Dengan meningkatnya aplikasi dengan kebutuhan data yang berat, konsumen menuntut solusi yang dilengkapi dengan kinerja tinggi dan kapasitas besar; melalui pemanfaatan teknologi PCIe 4.0 generasi terbaru KC3000, kami mampu menghadirkan penyimpanan yang cepat dan andal untuk memenuhi kebutuhan berbagai konsumen di pasar,” tulis Kingston di siaran persnya. “Kami juga dengan senang hati memperkenalkan ValueRAM DDR5 untuk lebih memperluas penawaran DDR5 Kingston, sekaligus menghadirkan memori berkinerja tinggi dengan harga yang terjangkau.”

Sesuai standar yang ditetapkan oleh JEDEC, modul KVR DDR5 mengemas on-board Power Management Integrated Circuit (PMIC) yang bertugas mengatur daya yang dibutuhkan dari berbagai komponen modul memori demi mewujudkan distribusi daya yang lebih baik, peningkatan integritas sinyal, sekaligus mengurangi tingkat kebisingan.

Hadir dalam varian 16 GB atau kit 2 x 16 GB, KVR DDR5 menawarkan kecepatan 4.800 MHz dan latensi CL40, dengan dukungan garansi seumur hidup. Kedua produk ini kabarnya akan segera tersedia di pasar Indonesia, namun informasi harganya sejauh ini masih belum diketahui.

Kingston Luncurkan RAM DDR5 dan SSD PCIe 4.0 dengan Performa Ugal-ugalan

Peluncuran keluarga prosesor 12th Gen Intel Core (Alder Lake) dan chipset Intel Z690 belum lama ini menandai kesiapan teknologi memori DDR5 untuk dikonsumsi oleh publik. Tanpa perlu menunggu lama, sejumlah pabrikan pun sudah mulai bersiap untuk memasarkan RAM DDR5 bikinannya, salah satunya Kingston.

DDR5 membawa sejumlah peningkatan signifikan dibanding generasi sebelumnya, tidak terkecuali lini memori Kingston Fury Beast DDR5 ini. Yang paling utama, DDR5 mengemas ECC on-die (ODECC) untuk meningkatkan stabilitas performa pada kecepatan ekstrem. Ini penting mengingat kecepatan default-nya sudah sangat tinggi di 4.800 MHz, belum lagi dukungannya terhadap teknologi overclocking generasi terbaru Intel XMP 3.0.

Meski menawarkan kinerja yang lebih gegas, konsumsi daya DDR5 justru lebih efisien berkat subchannel 32-bit ganda dan power management integrated circuit (PMIC) yang tertanam langsung di modul memori.

Kingston Fury Beast DDR5 tersedia dalam modul tunggal 16 GB atau bundel berisi dua keping (2 x 16 GB), dengan variasi kecepatan 4.800 MHz dan 5.200 MHz. Modul memorinya mengadopsi desain low-profile demi memaksimalkan kompatibilitas dengan CPU cooler yang berbodi bongsor. Seperti biasa, perangkat didukung oleh garansi seumur hidup yang terbatas.

Dalam kesempatan yang sama, Kingston turut memperkenalkan Kingston Fury Renegade PCIe 4.0 NVMe M.2 SSD. Di titik ini, kita mungkin sudah tidak terlalu terkejut melihat kecepatan fenomenal yang ditawarkan SSD PCIe 4.0, akan tetapi kinerja model yang satu ini tetap terdengar cukup mencengangkan, dengan kecepatan baca/tulis hingga 7.300/7.000 MB/s dan maksimum 1.000.000 IOPS.

Ketimbang mengandalkan heat sink yang tebal, Kingston sekali lagi menyematkan heat spreader tipis yang terbuat dari graphene aluminium untuk membantu membuang hawa panas yang dihasilkan.

Lini Kingston Fury Renegade SSD hadir dalam empat model dengan kapasitas yang berbeda-beda: 500 GB, 1 TB, 2 TB, dan 4 TB. Kecepatan baca di semua varian sama, tapi kecepatan tulis 7.000 MB/s tadi hanya bisa didapat di varian 2 TB dan 4 TB saja.

Masing-masing varian juga menawarkan angka total bytes written (TBW) yang berbeda: hingga 500 TBW untuk varian 500 GB, 1 PBW untuk varian 1 TB, 2 PBW untuk varian 2 TB, dan 4 PBW untuk varian 4 TB. Untuk garansinya, semua varian didukung oleh garansi terbatas selama lima tahun beserta dukungan teknis gratis.

Baik Kingston Fury Beast DDR5 dan Kingston Fury Renegade SSD kabarnya akan tersedia di pasaran pada pertengahan hingga akhir November. Sejauh ini belum ada informasi mengenai harga jual resminya.