Tag Archives: stabilizer

Gimbal Smartphone DJI Osmo Mobile 3 Resmi Hadir di Indonesia

Bagi yang punya hobi fotografi dan videografi, tentunya kalian sudah familier dengan brand bernama ‘DJI’. Produk-produknya sudah banyak digunakan oleh para profesional dan content creator untuk membantu membuat konten foto maupun video kreatif dan berkualitas.

Siapa yang tidak tahu drone seri Mavic atau gimbal seri Ronin? Namun DJI juga memiliki produk yang ditujukan untuk pemula yakni Osmo series. Bersama Erajaya Group, DJI hari ini resmi menghadirkan produk terbaru seri Osmo, yakni Osmo Mobile 3 dalam acara bertajuk ‘Osmo Day’.

Osmo Mobile 3 sendiri adalah sebuah perangkat stabilizer atau gimbal untuk smartphone yang didesain ringkas dan dapat dilipat. Kehadirannya melengkapi produk Osmo series yang telah hadir lebih dulu, seperti DJI Osmo Pocket dan DJI Osmo Action.

Masuk Pasar Lifestyle Technology

DJI-Osmo-Mobile-3

Sebelum saya menyampaikan kesan pertama saat hands-on DJI Osmo Mobile 3, ada beberapa update informasi dari Djatmiko Wardoyo, Marketing and Communications Director Erajaya Group. Di acara Osmo Day, Erajaya Group juga mengundang tech YouTuber Ario Pratomo dan Wisnu Kumoro untuk berbagi pengalaman mereka menggunakan produk DJI.

Biasanya Erajaya Group dikenal sebagai distributor, retailer, dan importir untuk produk-produk yang berkaitan dengan mobile device seperti smartphone dan tablet. Tapi dalam beberapa tahun terakhir, kami juga fokus pada portofolio baru yang berkaitan dengan lifestyle technology. Makanya dalam tiga tahun terakhir kami bekerja sama dengan leading company dalam produk-produk yang berkaitan dengan lifestyle dan memiliki technology, salah satunya DJI,” ungkap Djatmiko Wardoyo.

Alasan Erajaya Group masuk ke bisnis ini adalah karena mereka memandang mobile device sudah menjadi bagian dari gaya hidup yang tidak terpisahkan. Potensi pasar lifestyle technology terutama yang berkaitan dengan fotografi maupun videografi sangat besar dan mereka ingin memenuhi permintaan tersebut.

Erajaya Group memiliki aspirasi untuk menggabungkan toko-toko yang sudah dikelola menjadi lifestyle store, bukan lagi device store. Inisiatif terbarunya ialah lewat Urban Republic untuk mulia masuk ke bisnis tersebut.

Saat ini Erajaya Group memiliki 1.055 toko dan tujuh diantaranya ialah Urban Republic untuk menampilkan produk-produk yang berkaitan dengan lifestyle technology.

Hands-on DJI Osmo Mobile 3

Dibanding pendahulunya, perubahan besar yang dibawa Osmo Mobile 3 ialah ukurannya yang lebih ringkas. Saat gimbal smartphone ini ditekuk, dimensinya hanya 157×130×46 mm yang asyik buat dibawa bepergian.

Prosesnya setup-nya terbilang mudah, saya tidak butuh waktu lama saat balancing. Jangan lupa untuk download aplikasi DJI Mimo dan aktifkan koneksi Bluetooth – smartphone akan langsung mendeteksi stabilizer tersebut.

Setelah smartphone terpasang di gimbal, ukurannya memang masih cukup ringkas. Grip-nya mantab, walaupun tampilannya menjadi terlihat sedikit mencolok.

DJI-Osmo-Mobile-3

Kita bisa dengan mudah untuk beralih ke mode landscape ke vertical atau portrait, caranya dengan menekan tombol mode (M) dua kali. Terus ada standby mode, tidak perlu copot pasang saat ingin menyimpannya sebentar.

Sebagai alat bantu untuk mendapatkan video dengan pergerakan yang stabil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama karena mengandalkan kamera smartphone, pastikan smartphone yang digunakan memiliki kualitas kamera yang bagus.

DJI-Osmo-Mobile-3

Kemudian jangan lupa download aplikasi DJI Mimo, beberapa fitur andalan mereka hanya bisa diakses lewat aplikasi tersebut. Anda juga harus coba fitur ActiveTrack 3.0, di mana kamera akan mengikuti gerakan subjek. Satu lagi, jangan lupa kombinasikan footage A-Roll dan B-Roll.

Harga dan Ketersediaan

Masih banyak lagi fitur-fitur yang ditawarkan oleh DJI Osmo Mobile 3 ini, saya sudah request unit review-nya dan semoga bisa datang dalam waktu dekat. Harga DJI Osmo Mobile 3 untuk varian basic adalah Rp1,5 juta dan Rp1.750.000 untuk varian combo dengan kelengkapan tambahan seperti carrying case dan tripod.

Perangkatnya dapat diperoleh pre-oder mulai pada 11-22 September di Store Republic, Erafone.com, dan Blibli.com. Selama masa pre-oder ada promo cashback hingga Rp250.000 dengan kartu kredit bank BRI, CIMB, Mandiri, dan OCBC.

 

DJI Osmo Mobile 3 Diungkap, Lebih Sempurna Sekaligus Lebih Ringkas Dibanding Pendahulunya

Setelah melihat DJI Osmo Pocket dan Osmo Action, saya sempat mengira kedua produk tersebut sebagai pertanda berakhirnya seri Osmo Mobile yang merupakan gimbal untuk smartphone. Namun ternyata prediksi saya salah. DJI baru saja menyingkap Osmo Mobile 3, dan bersamanya datang sejumlah penyempurnaan esensial.

Yang paling utama, Osmo Mobile 3 adalah yang terkecil jika dibandingkan dengan dua pendahulunya. Gagangnya lebih pendek, dan secara keseluruhan dimensinya jauh lebih ringkas. Bukan hanya itu saja, Osmo Mobile 3 juga dapat dilipat menjadi lebih compact lagi saat sedang tidak digunakan.

DJI Osmo Mobile 3

Selain berdampak langsung pada portabilitas, desain barunya ini juga punya pengaruh terhadap aspek pengoperasian. Contoh yang paling gampang, port untuk menyambungkan smartphone (charging) maupun mikrofon eksternal tak lagi terhalangi dan dapat diakses dengan mudah pada Osmo Mobile 3.

Dimensi lebih ringkas juga tidak harus berarti ada fitur yang dipangkas. Osmo Mobile 3 bahkan kembali menghadirkan tombol trigger multi-fungsi di sisi belakang gagangnya, yang sempat dieliminasi pada Osmo Mobile 2, meski ini merupakan salah satu fitur unggulan versi orisinalnya.

DJI Osmo Mobile 3

Fitur pintar lainnya adalah Quick Roll; cukup tekan tombol “M” (Mode) di sebelah joystick sebanyak dua kali, maka pengguna dapat mengubah orientasi ponsel yang terpasang (dari landscape ke portrait atau sebaliknya), tanpa harus melepas dan memasang ponsel kembali. ActiveTrack, fitur andalan DJI untuk lini drone-nya, turut hadir di sini sehingga kamera ponsel bisa terus diarahkan ke subjek secara otomatis.

Terkait baterai, DJI mengklaim daya tahan Osmo Mobile 3 sama persis seperti pendahulunya, yakni hingga 15 jam dalam satu kali pengisian, yang sekarang sudah mengandalkan sambungan USB-C. DJI Osmo Mobile 3 saat ini telah dipasarkan seharga $119, atau dalam bentuk bundel bersama sebuah tripod dan carrying case seharga $139.

Sumber: DJI.

DJI Ronin-SC Diciptakan untuk Memaksimalkan Peran Kamera Mirrorless dalam Videografi

Selain dikenal sebagai produsen drone nomor satu, DJI juga memiliki reputasi bagus di bidang handheld gimbal alias stabilizer untuk kamera. Lini produk mereka mencakup seri Ronin di segmen profesional, lalu seri Osmo di segmen mobile. Untuk seri Ronin, DJI punya persembahan baru dalam wujud Ronin-SC.

Ronin-SC pada dasarnya merupakan versi lebih ringkas dari Ronin-S. Kalau Ronin-S dirancang untuk menggotong kamera DSLR atau mirrorless, Ronin-SC hanya bisa mengakomodasi kamera mirrorless saja. Namun sebagai gantinya, bobot perangkat dapat disusutkan hingga mencapai 1,1 kg, atau sekitar 41% lebih ringan ketimbang Ronin-S.

DJI Ronin-SC

Ronin-SC terbuat dari perpaduan material magnesium, baja, aluminium, dan plastik komposit. Gimbal 3-axis-nya siap menampung sejumlah kamera mirrorless populer dari Sony, Nikon, Canon, Panasonic maupun Fujifilm, dengan bobot maksimum hingga 2 kg. Saat sedang tidak digunakan, gimbal-nya dapat dilepas dari gagangnya agar memudahkan penyimpanannya di dalam tas berukuran normal.

Di samping lebih ringkas, Ronin-SC juga mengemas mekanisme penguncian pada ketiga poros gimbal-nya, sehingga proses menyeimbangkan kamera di awal dapat dijalani dengan lebih mudah ketimbang menggunakan Ronin-S. Pengoperasiannya sendiri masih mengandalkan sejumlah tombol dan joystick pada bagian gagang, dan baterainya diklaim bisa bertahan sampai 11 jam dalam satu kali pengisian.

DJI Ronin-SC

Ronin-SC boleh lebih terbatas soal kargo, tapi ia menyimpan dua fitur pintar yang absen pada kakaknya yang berukuran lebih besar. Yang pertama adalah fitur ActiveTrack 3.0, yang memungkinkan pengguna untuk menetapkan subjek yang harus diikuti pergerakannya oleh sang gimbal melalui smartphone yang tersambung.

Fitur yang kedua adalah Force Mobile, di mana pengguna dapat mengendalikan pergerakan gimbal hanya dengan menggerakkan smartphone-nya. Ini sangat berguna ketika pengguna harus mengoperasikan Ronin-SC dari kejauhan, dan jarak maksimum yang didukung adalah 25 meter dengan memanfaatkan koneksi Bluetooth 5.0.

DJI Ronin-SC rencananya bakal segera dipasarkan dengan harga $439. Bundel dengan embel-embel “Pro” juga akan tersedia seharga $539, yang mencakup aksesori seperti focus wheel, external focus motor, beserta Remote Start Stop (RSS) Splitter.

Sumber: DJI.

Xiaomi Luncurkan Stabilizer Smartphone Berharga Terjangkau

Sebagus apapun sistem image stabilization yang dimiliki sebuah smartphone, hasil rekaman videonya tetap tidak bisa semulus menggunakan stabilizer macam DJI Osmo Mobile. Namun penawaran DJI tersebut bukan satu-satunya pilihan yang tersedia, masih ada alternatif lain yang bahkan lebih terjangkau lagi, macam keluaran terbaru Xiaomi berikut ini.

Sebelum ini Xiaomi sebenarnya sudah memasarkan handheld stabilizer di bawah sub-brand Mijia, hanya saja untuk action cam. Baru-baru ini, mereka merilis model lain yang diperuntukkan pengguna smartphone, tetap dengan gimbal 3-axis dan fitur tracking subjek otomatis via bantuan aplikasi pendamping.

Perangkat yang kompatibel bisa bermacam-macam, selama lebarnya tidak lebih 86 mm dan bobotnya tidak melebihi 200 gram. Ponsel berdimensi bongsor macam Huawei P20 Pro maupun Google Pixel 2 XL pun masih bisa diakomodasi penjepitnya dengan baik.

Mijia Smartphone Stabilizer

Kalau perlu, ponsel juga bisa disambungkan ke stabilizer via USB agar dapat di-charge selagi dipakai merekam. Stabilizer ini mengemas baterai berkapasitas 5.000 mAh, dan kalau tidak dipakai mengisi ulang ponsel, dapat bertahan sampai sekitar 16 jam penggunaan.

Seperti kebanyakan stabilizer lain, gagangnya bisa dipasangkan ke atas tripod jika perlu. Mengingat bobot stabilizer sendiri mencapai angka 476 gram, mungkin kombinasi dengan tripod terdengar masuk akal ketika harus menjalani sesi rekaman yang cukup lama, terutama jika sedang tidak mengabadikan aksi-aksi cepat atau hendak membuat video time-lapse.

Satu hal yang disayangkan, Xiaomi baru memasarkannya di Tiongkok saja dan sejauh ini belum ada kabar mengenai ketersediaannya di pasar internasional. Di sana ia dijajakan seharga 600 yuan saja, atau sekitar Rp 1,3 juta.

Sumber: DPReview.

Freefly Movi Adalah Stabilizer Smartphone untuk Menghasilkan Video Sinematik

Setahun belakangan ini pasar aksesori smartphone banyak didominasi oleh gimbal alias stabilizer, utamanya sejak DJI merilis Osmo Mobile. Perangkat semacam ini sejatinya punya fungsi utama untuk memuluskan video rekaman smartphone yang diakibatkan oleh guncangan tangan.

Namun perlahan stabilizer smartphone mulai bergeser menjadi alat bantu yang efektif untuk menciptakan video sinematik. Tren baru ini menginspirasi produsen gimbal untuk drone dan kamera profesional Freefly Systems untuk terjun ke pasar yang sudah tergolong amat ramai ini.

Freefly Movi

Buah pemikiran mereka adalah Movi. Freefly mengibaratkan Movi sebagai robot mungil yang memiliki bakat setara kru kamera Hollywood. Anda hanya perlu menjepitkan smartphone ke Movi, lalu mulailah merekam video yang akan tampak mulus dalam kondisi apapun.

Namun Movi masih menyimpan kejutan lain. Memanfaatkan koneksi Bluetooth dan aplikasi pendamping (untuk sekarang baru iOS saja), pengguna bisa memilih di antara enam mode perekaman yang berbeda. Mulai dari panning standar sampai time lapse selagi perangkat dipindahkan posisinya.

Mode untuk mengunci fokus pada suatu objek juga tersedia, demikian pula dengan mode bertajuk “Orbit”, yang akan mengunci fokus pada subjek selagi Anda bergerak mengitarinya. Ke depannya, Freefly berencana menambahkan sejumlah mode baru lewat firmware update.

Freefly Movi

Secara teknis, Movi mengemas gimbal 3-axis, kurang lebih sama seperti yang ada pada lini drone DJI Phantom. Handle-nya yang berada di sisi kanan mengemas sejumlah tombol navigasi, dan di belakangnya Anda bakal menjumpai tombol record serta untuk mengganti mode perekaman.

Pengembangnya tidak bilang baterai Movi bisa bertahan selama apa, tapi yang pasti perangkat ini mendukung fast charging lewat sambungan USB-C. Tanpa smartphone, bobot perangkat berkisar 600 gram.

Pre-order Freefly Movi saat ini sudah dibuka dengan banderol harga $300, akan tetapi konsumen baru akan menerima barangnya paling cepat mulai Maret tahun depan.

Sumber: PetaPixel.

Taro Adalah Stabilizer Kamera Smartphone dengan Kemampuan Tracking Berkecepatan Tinggi

Secara umum, DJI Osmo Mobile merupakan sebuah stabilizer, akan tetapi salah satu fitur andalannya adalah kemampuan untuk mengenali wajah dan mengikuti pergerakannya sehingga kamera ponsel akan terus diarahkan secara otomatis, menempatkan subjeknya di bagian tengah sepanjang durasi perekaman.

Sayangnya ketika subjek bergerak terlalu cepat, Osmo akan mulai kesulitan mengikutinya. Sebuah startup bernama Taro Tech ingin mencoba memecahkan masalah ini lewat stabilizer-nya sendiri. Secara garis besar desain dan cara kerjanya mirip seperti Osmo Mobile, tapi ada dua komponen yang membuat stabilizer bernama Taro ini begitu unik.

Taro

Kedua komponen itu adalah semacam gelang berisikan tag inframerah dan modul tracking berisikan kamera inframerah. Kombinasi keduanya memastikan tracking bisa berlangsung bahkan ketika subjek bergerak secepat 80 km/jam. Cukup pakaikan gelangnya pada subjek, lalu biarkan semuanya bekerja secara otomatis.

Modul tracking-nya sendiri tinggal dijepitkan ke smartphone, atau dipasangkan ke hot shoe milik kamera mirrorless maupun DSLR. Ya, selain varian untuk smartphone atau action cam, Taro juga tersedia dalam varian lebih besar yang sanggup menggotong kamera hingga seberat 1,8 kg.

Lebih menarik lagi, perpaduan modul tracking dan gelangnya ini rupanya juga bisa digunakan bersama stabilizer lain, asalkan stabilizer-nya mendukung fitur remote control berbasis Bluetooth.

Taro

Tentu saja Taro tidak lupa akan perannya sebagai stabilizer. Tiga buah motor bertorsi tinggi dipercaya untuk meredam guncangan kamera secara cepat dan responsif. Baterainya sendiri diperkirakan bisa bertahan selama 10 jam, atau 12 jam untuk versi DSLR-nya.

Perangkat ini sekarang sedang ditawarkan melalui situs crowdfunding Kickstarter. Versi smartphone dan action cam-nya dibanderol $199 (dengan estimasi harga retail $359), sedangkan versi DSLR-nya seharga $599 (retail $969). Modul tracking beserta gelangnya dapat dibeli secara terpisah seharga $99 (retail $179).

Rigiet Siap Tantang DJI Osmo Mobile dengan Fitur yang Lengkap dan Harga Terjangkau

Semenjak DJI meluncurkan Osmo Mobile, tren smartphone stabilizer atau gimbal di pasar aksesori terus meningkat. Dari sekian banyak yang beredar di pasaran, ada satu yang cukup menarik perhatian. Namanya Rigiet, dan ia memikat karena menawarkan fitur yang lengkap dalam harga yang cukup terjangkau.

Rigiet kompatibel dengan smartphone apapun yang memiliki layar berukuran 4,7 sampai 5,5 inci, atau dengan action cam GoPro via bantuan adapter. Gimbal 3-axis miliknya akan memuluskan hasil rekaman video meski Anda sedang berlari atau berada di atas skateboard, sekali lagi persis seperti cara kerja DJI Osmo Mobile.

Cukup buat seleksi pada objek yang ingin di-track, maka Rigiet akan mengunci fokus dan mengikutinya ke manapun ia bergerak / Rigiet
Cukup buat seleksi pada objek yang ingin di-track, maka Rigiet akan mengunci fokus dan mengikutinya ke manapun ia bergerak / Rigiet

Fitur tracking objek secara otomatis juga ada pada Rigiet. Lewat aplikasi pendampingnya, cukup buat seleksi pada objek yang ingin di-track, maka Rigiet akan mengunci fokus dan terus mengikuti objek tersebut ke mana saja ia bergerak. Fitur ini bahkan diklaim bisa terus aktif dalam sesi live streaming.

Mode lain yang tak kalah menarik adalah Motion Time Lapse, dimana video time lapse akan diambil selagi Rigiet melakukan panning secara otomatis untuk menambah kesan dramatis. Mode panorama otomatis juga tersedia, dan pengguna bahkan bisa memilih antara 180 derajat, 330 derajat atau 12 foto yang dijadikan satu.

Membalik posisi gimbal cukup semudah mengayunkan tangan / Rigiet
Membalik posisi gimbal cukup semudah mengayunkan tangan / Rigiet

Yang unik dari Rigiet adalah bagaimana pengguna dapat menyesuaikan posisinya dengan mudah, entah itu dalam posisi standar, portrait atau terbalik (underslung). Selain itu, mengatur arah pandangan kamera juga cuma semudah membelokkannya dengan tangan.

Gagang Rigiet dilengkapi dengan sejumlah tombol pengoperasian. Selain dengan tangan tadi, pengguna juga bisa menyesuaikan arah pandangan kamera menggunakan joystick kecil di atas tombol power. Untuk kembali ke posisi awal, cukup tekan joystick tersebut.

Rigiet bisa di-charge bersamaan dengan smartphone selagi perekaman berlangsung / Rigiet
Rigiet bisa di-charge bersamaan dengan smartphone selagi perekaman berlangsung / Rigiet

Rigiet dibekali sebuah baterai rechargeable berkapasitas 2.600 mAh. Istimewanya, ia dapat di-charge menggunakan power bank bersamaan dengan ponsel Anda, sehingga pada akhirnya yang menjadi batasan untuk berhenti merekam hanyalah kapasitas penyimpanan ponsel.

Sebagian besar dari fitur-fitur di atas memang bisa Anda dapatkan pada stabilizer lain di pasaran, akan tetapi seperti yang saya bilang, keistimewaan lain Rigiet ada pada harganya. Di Kickstarter, ia ditawarkan seharga $129 saja ($139 bersama adapter GoPro), sedangkan harga retail-nya diperkirakan berkisar $189, atau $229 jika Anda menginginkan adapter GoPro.

Tambahkan Steadicam Volt, Smartphone Anda Bisa Merekam Layaknya Kamera Film Profesional

Anda tidak akan kehabisan pilihan saat mencari handset berkamera mumpuni dan mayoritas orang kini mengandalkan smartphone ketika mereka ingin mengabadikan momen atau merekam video. Kendalanya, hasilnya mungkin kurang memuaskan ketika kita mencoba merekam langsung memakai tangan. Buat mengatasinya, Anda dapat melengkapi device dengan stabilizer.

Bingung mencari stabilizer terbaik untuk smartphone? Sang pakar telah menyiapkan solusi. The Tiffen Company, produsen spesialis produk-produk fotografi sekaligus pemilik dari brand Steadicam, memperkenalkan mount stabilisator yang diramu khusus perangkat bergerak lewat kampanye crowdfunding di Kickstarter. Dinamai Steadicam Volt, tim desainernya menjanjikan kesederhaan dalam pemakaian tanpa ada kompromi soal kapabilitas.

Steadicam Volt 4

Steadicam Volt mengadopsi teknologi stabilizing yang telah lama digunakan di ranah videography profesional, kini dikemas dalam wujud ringkas dan sederhana. Perangkat ini ringan, mudah dibawa dan disimpan berkat desain foldable: saat ingin digunakan, Anda tinggal menarik tangkai penyeimbang dan handle ke bawah, kemudian mengangkat mount smartphone-nya ke atas. Sewaktu direntangkan, Steadicam Volt tidak lebih panjang dari lengan tangan Anda.

Steadicam Volt 1

Fitur primadona dari perangkat stabilisator ini adalah kemampuannya mensimulasikan sensasi kelembaman saat Anda memutarnya secara horisontal. Menurut produsen, teknik ini akan meningkatkan kemudahan pengendalian gimbal, dan hasilnya, Volt jadi lebih stabil dan presisi dibanding aksesori sejenis. Perangkat ini menyediakan beberapa mode, bisa diatur untuk membuat film atau merekam pertandingan olahraga, dan terdapat pula mode untuk pro dan pemula.

Steadicam Volt 3

Tiffen tidak segan untuk mengkomparasi Steadicam Volt dengan DJI Osmo. Meskipun sama-sama mengusung sistem stabilisator elektronik, pergerakan Volt diklaim lebih akurat dan natural dibanding Osmo serta sistem stabilizer gimbal tiga-poros lain yang sekedar mengandalkan gerakan robotik dan software. Dalam uji coba, gerakan Osmo tampak lebih lambat, sedangkan Volt jauh lebih responsif.

Steadicam Volt 5

Volt mampu mengakomodasi perangkat bergerak selebar 58- sampai 80-milimeter, dengan bobot antara 100- sampai 250-gram. Device ditenagai baterai rechargeable li-ion berdurasi hingga delapan jam, dan saat habis, Volt masih bisa bekerja dalam mode manual. Aksesori stabilisator ini tersambung ke smartphone via Bluetooth, dan produsen sudah menyiapkan app companion buat device Android dan iOS di mana Anda dapat melakukan tuning lebih jauh.

Steadicam Volt bisa Anda pesan sekarang juga di Kickstarter, dijajakan seharga mulai US$ 140 khusus bagi para backer. Produk diperkirakan akan mulai didistribusikan pada bulan Juni 2017.

GoPro Pasarkan Karma Grip Terpisah dari Drone-nya

Tidak bisa dipungkiri, GoPro Karma merupakan salah satu drone yang paling memikat di tahun 2016 ini terlepas dari kasus penarikan semua unitnya belum lama ini. Selain memulai era drone berdesain foldable, Karma menyimpan fitur yang sangat unik dimana gimbal-nya bisa dilepas dan dipasangkan pada sebuah hand grip.

Kabar baiknya, kombinasi gimbal dan grip tersebut sekarang bisa didapat tanpa harus membeli drone-nya. Karma Grip, demikian nama produk ini dipasarkan, bakal bersaing langsung dengan produk serupa dari pabrikan yang tak kalah besar, yakni DJI Osmo+.

Karma Grip dapat digunakan langsung dengan action cam GoPro Hero5 Black, sedangkan Hero5 Session perlu dipasangkan ke semacam mount khusus yang baru akan dirilis pada kuartal kedua tahun 2017.

Pengguna Hero4 Black dan Silver pun juga bisa memakai Karma Grip, dengan catatan mereka membeli aksesori ekstra seharga $29 untuk membuatnya kompatibel dengan Karma Grip. Bagi yang masih ragu dengan fungsinya, perangkat ini akan memuluskan hasil rekaman action camaction cam yang telah disebutkan secara drastis – seperti monopod, tapi stabilisasinya berjalan secara elektronik dan otomatis.

Lebih menarik lagi, Karma Grip juga kompatibel dengan berbagai aksesori dan mount yang tersedia untuk action cam GoPro. Kalau Anda baru saja menggaet Hero5 Black, Hero4 Black atau Hero4 Silver, aksesori ini layak dipertimbangkan meski banderol harganya cukup mahal di angka $299 – setara harga kameranya sendiri.

Sumber: The Verge dan GoPro.

DJI Osmo Mobile Siap Muluskan Hasil Rekaman Video Smartphone Apa Saja

Belum lama setelah mengumumkan Osmo+, DJI rupanya sudah tancap gas dan memperkenalkan Osmo Mobile. Meneruskan jejak Osmo yang sukses di pasaran, Osmo Mobile ditujukan untuk para videografer maupun vlogger yang menggunakan smartphone sebagai senjata andalannya.

Osmo Mobile pada dasarnya tidak jauh berbeda dibanding Osmo, hanya saja di sini konsumen tidak mendapatkan kamera pada paket pembeliannya. Sebagai gantinya, smartphone Anda-lah yang menjadi kamera dengan dipasangkan pada gimbal 3-axis-nya, yang akan meredam guncangan maupun getaran ketika perekaman video atau pemotretan sedang berlangsung.

Sederhananya, hasil rekaman video akan tampak stabil meskipun pengguna tengah berlari-lari dalam prosesnya. Efeknya jauh lebih terasa dibanding teknologi OIS bawaan milik sejumlah smartphone, menjadikan hasil rekaman tampak jauh lebih sinematik daripada sebelumnya.

DJI Osmo Mobile kompatibel dengan berbagai ukuran smartphone / DJI
DJI Osmo Mobile kompatibel dengan berbagai ukuran smartphone / DJI

Kehadiran Osmo Mobile ini sangat pas mengingat tren live streaming sedang booming. Osmo Mobile mengandalkan koneksi Bluetooth untuk menyambung ke smartphone, sehingga smartphone masih bisa tersambung ke Wi-Fi untuk mengunggah hasil rekaman secara real-time ke media sosial seperti Periscope atau Facebook.

Lebih menarik lagi, Osmo Mobile turut dilengkapi dengan teknologi computer vision yang bisa mengenali wajah secara akurat dan presisi. Fitur ini sangat ideal digunakan dalam skenario vlogging, dimana pengguna tinggal menandai bagian wajahnya di layar, dan Osmo Mobile akan terus bergerak mengikuti sehingga wajah pengguna tetap terpusat di bagian tengah.

Fitur Motion Time Lapse seperti yang ditawarkan Osmo+ juga tersedia pada Osmo Mobile, demikian pula dengan fitur pengambilan foto panorama secara otomatis, dimana gimbal dan smartphone akan bergerak dengan sendirinya untuk mengabadikan pemandangan alam di sekitar.

Fitur lain yang juga sangat menarik adalah colokan headphone 3,5 mm yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi daya selagi Osmo Mobile sedang digunakan. Cukup gunakan kabel yang benar, maka Osmo Mobile bisa tersambung ke power bank selagi perekaman sedang berlangsung, dan pengguna pun tak perlu khawatir perangkat mati di tengah jalan.

DJI Osmo Mobile saat ini sudah dipasarkan seharga $299, jauh lebih murah daripada Osmo+ mengingat tidak ada kamera dalam paket penjualannya. Perangkat ini kompatibel dengan smartphone dalam berbagai ukuran, mulai dari iPhone 5 sampai iPhone 6S Plus atau Huawei Mate 8.

Sumber: DJI.