Tag Archives: Stanislaus Tandelilin

BRI Is Now Listed as an Institutional Lender in Modal Rakyat

Modal Rakyat added BRI to the list of institutional lenders. BRI’s initial commitment was to channel funds of IDR 30 billion for micro-businesses through Modal Rakyat.

Modal Rakyat’s Co-Founder, Stanislaus MC Tandelilin explained that this is a form of collaboration between banking and p2p lending. All financing from BRI will be focused on micro-businesses with an average distribution value of IDR 250 million.

“We are very fortunate to have BRI’s trust. We hope this collaboration can accelerate financial inclusion, especially MSME players in the midst of a pandemic situation,” he explained in an official statement, Tuesday (13/10).

On a separate occasion, Stanis said to DailySocial that this collaboration was not part of the synergy between BRI and Payfazz. “Not related. PT Modal Rakyat collaborates independently with BRI.”

BRI, through BRI Ventures, was involved in a Series B funding round at Payfazz worth $53 million in July 2020. Payfazz, led by Hendra Kwik, also serves as a commissioner at Modal Rakyat, a company led by his brother Hendoko Kwik.

Furthermore, Stanis admitted that he would continue to add other institutional lenders, the closest is to link up BPR. Currently, there are nine institutions that have channeled their funds through Modal Rakyat, they come from multi-finance, corporate, and fintech. Unfortunately, they can reveal these companies yet.

The focus shifting on seeking institutional lenders is reflected in the current condition, there has been a downward trend in individual lenders. However, Stanis did not elaborate on the cause. “However, institutional lenders are starting to rise and now the majority of Modal Rakyat funding is supported by institutions. We are also exploring collaboration with BPRs.”

The total lenders registered in Modal Rakyat has reached more than 45 thousand people. Since getting a license from OJK in June 2018, the company has channeled loans of more than IDR 550 billion to 4 thousand borrowers throughout Indonesia.

The company is engaged in a productive business with loan interest ranging from 12% – 30% per year and a nominal loan of between IDR 500 thousand to IDR 2 billion. Borrowers only need to include their personal identity (KTP and NPWP), company legality data (if not an individual business), and have a bank account.

The trend of making benefit from Institution fund

In fact, individual lenders have much heavier management efforts than institutions. The reason is, companies must carry out an educational process through customer service to help guide risks and consultations, especially if they are just starting out the investment industry in p2p lending.

Meanwhile, institutional lenders are more familiar with the risks in this sector. For fintech making benefit from this massive fund, they will have the flexibility for they can distribute loans faster according to the target customers by each lender.

With these various advantages and disadvantages, eventually encourage some p2p lending platforms to combine the two in order to realize the spirit of financial inclusion. In previous reports, UangTeman announced Bank Sampoerna as one of its lenders.

Also, there are several other companies, including KoinWorks, which collaborate with Bank BTN, Bank Sampoerna, and Bank CIMB Niaga. Investee in collaboration with BRI Agro, Bank Mandiri, Bank BRI, and seven other institutions from financial services and investors from abroad.

Next, Modalku in collaboration with Bank Varia, Bank Sinarmas, BPR Bekasi Binatanjung, and BPR Sukawati Pancakanti. Finally, Akseleran, which collaborated with Mandiri Tunas Finance, Bank Mandiri, and Bank J Trust.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

BRI Kini Masuk Sebagai “Lender Institusi” di Modal Rakyat

Modal Rakyat menambah BRI ke dalam jajaran portofolio lender institusi yang terbaru. Komitmen awal BRI adalah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp30 miliar untuk usaha mikro melalui Modal Rakyat.

Co-Founder Modal Rakyat Stanislaus MC Tandelilin menerangkan, kolaborasi dari kedua perusahaan ini adalah wujud kolaborasi antara perbankan dengan p2p lending. Seluruh pembiayaan dari BRI ini akan difokuskan untuk usaha mikro dengan nilai penyaluran rata-rata Rp250 juta.

“Kami sangatlah beruntung bisa mendapat kepercayaan dari BRI. Kami berharap kerja sama ini bisa mengakselerasi inklusi keuangan, terutama para pelaku UMKM dalam menghadapi situasi pandemi,” terangnya dalam keterangan resmi, Selasa (13/10).

Secara terpisah, kepada DailySocial, Stanis menegaskan kerja sama ini bukanlah bagian dari sinergi antara BRI dengan Payfazz. “Tidak berkaitan. PT Modal Rakyat bekerja sama secara mandiri langsung dengan pihak BRI.”

BRI, melalui BRI Ventures, terlibat dalam putaran pendanaan Seri B di Payfazz senilai $53 juta pada Juli 2020. Payfazz yang digawangi oleh Hendra Kwik, juga menjabat sebagai komisaris di Modal Rakyat, perusahaan yang dipimpin oleh saudaranya Hendoko Kwik.

Setelah BRI, Stanis mengaku akan terus menambah lender institusi lainnya, yang terdekat adalah menggaet BPR. Saat ini ada sembilan institusi yang sudah menyalurkan dananya melalui Modal Rakyat, mereka datang dari multifinance, korporat, dan fintech. Sayangnya, nama-nama dari perusahaan ini tidak bisa disebutkan.

Perubahan fokus mencari lender institusi ini terefleksi dari kondisi saat ini, terjadi tren penurunan lender individu. Namun Stanis tidak merinci lebih jauh penyebab penurunan tersebut. “Namun lender institusi mulai naik dan kini mayoritas pendanaan Modal Rakyat didukung oleh institusi. Kami juga sedang menjajaki kerja sama dengan BPR.”

Adapun total lender yang terdaftar di Modal Rakyat berjumlah lebih dari 45 ribu orang. Sejak terdaftar di OJK pada Juni 2018, perusahaan telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp550 miliar kepada 4 ribu peminjam di seluruh Indonesia.

Perusahaan bermain di usaha produktif dengan bunga pinjaman mulai dari 12% – 30% per tahun dan nominal pinjaman antara Rp500 ribu sampai Rp2 miliar. Peminjam cukup mencantumkan identitas diri (KTP dan NPWP), data legalitas perusahaan (bila bukan usaha perorangan), dan memiliki rekening bank.

Tren manfaatkan dana institusi

Lender individu memang di satu sisi effort pengelolaannya jauh lebih berat daripada institusi. Pasalnya, perusahaan harus melakukan proses edukasi lewat customer service untuk membantu pengarahan risiko dan konsultasi, apalagi bila mereka baru terjun ke dunia investasi di p2p lending.

Sementara itu, lender institusi sudah lebih paham dengan risiko di sektor tersebut. Bagi fintech yang memanfaatkan dana jumbo ini mereka akan mendapat keleluasaan karena dapat lebih cepat menyalurkan pinjaman sesuai dengan target nasabah yang dibidik oleh tiap lender.

Dengan beragam kelebihan dan kekurangan ini, akhirnya membuat sebagian platform p2p lending memutuskan untuk memadukan antara keduanya agar semangat inklusi keuangan tetap terwujud. Dalam pemberitaan sebelumnya, ada UangTeman yang mengumumkan Bank Sampoerna sebagai salah satu lender-nya.

Lalu, beberapa perusahaan lainnya, ada KoinWorks yang gandeng Bank BTN, Bank Sampoerna, dan Bank CIMB Niaga. Investree yang bekerja sama dengan BRI Agro, Bank Mandiri, Bank BRI, dan tujuh institusi lainnya dari jasa keuangan dan investor dari luar negeri.

Berikutnya, Modalku yang bekerja sama dengan Bank Varia, Bank Sinarmas, BPR Bekasi Binatanjung, dan BPR Sukawati Pancakanti. Terakhir, Akseleran yang menggandeng Mandiri Tunas Finance, Bank Mandiri, dan Bank J Trust.

Application Information Will Show Up Here
Modal Rakyat adalah startup p2p lending yang menyasar kalangan UMKM. Didirikan empat orang co-founder dengan CEO Stanislaus Tandelilin

Startup P2P Lending Modal Rakyat Fokus Sasar UMKM dan Milenial

Industri fintech lokal kedatangan pemain baru. Bernama Modal Rakyat, startup tersebut menyajikan layanan p2p lending untuk pelaku UMKM. Modal Rakyat resmi melakukan soft launching pada Juli 2018 lalu, pasca resmi terdaftar dan mendapatkan izin pengawasan dari OJK.

Startup ini didirikan oleh empat orang co-founder, yakni Stanislaus Tandelilin (Co-Founder SaleStock), Hendoko Kwik, Christian Hanggra, dan Wafa Taftazani (Country Strategic Partnership Manager YouTube Indonesia).

“Layaknya Dianrong di Tiongkok dan Capital Trust di India, kami ingin menjadi teknologi finansial lending satu-satunya yang menyediakan penyaluran modal ke dua segmen produktif, yaitu segmen usaha mikro dan juga kecil menengah. Penetrasi yang kami harapkan adalah sampai ke seluruh pelosok Indonesia,” ujar CEO Stanislaus Tandelilin, yang akrab dipanggil Stanis, kepada DailySocial.

Peluang pendanaan UMKM terbuka lebar

Kendati lanskap p2p lending sudah banyak pemainnya, tim Modal Rakyat tetap optimis. Mereka mengungkapkan bahwa saat ini setidaknya ada lebih dari 57 juta UMKM yang membutuhkan akses pendanaan. Peningkatan tersebut turut dibarengi dengan kesadaran masyarakat terhadap edukasi finansial.

“… hal itu dibuktikan dengan banyaknya generasi milenial yang mulai menjadi pendana di Modal Rakyat,” lanjut Stanis.

Menargetkan kalangan muda sebagai pemberi pinjaman, Modal Rakyat turut melahirkan inovasi produk untuk mengakomodasi kebutuhan dan tren yang ada. Salah satu yang sedang dijalankan adalah penggunaan fitur streaming video layaknya Instagram TV untuk memberikan introduksi UMKM yang akan meminjam dana. Dalam video akan ditampilkan informasi tentang jenis usaha, tempat usaha, bahkan kegiatan usaha dari peminjam.

Di sisi konsumen (peminjam), dalam beberapa waktu mendatang Modal Rakyat juga akan meluncurkan opsi pinjaman kepada segmen mikro ke agen atau warung pulsa dengan memanfaatkan teknologi big data dan machine learning. Stanis sangat meyakini, produk tersebut nantinya akan menjadi terobosan solusi finansial di segmentasi usaha mikro.

Sementara opsi pinjaman yang sudah ada, untuk sektor usaha kecil dan menengah produk Modal Rakyat adalah pembiayaan invoice. Sedangkan untuk usaha mikro Modal Rakyat memberikan modal usaha, baik dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk barang yang siap dijual.

Platform Modal Rakyat
Laman pendanaan di platform Modal Rakyat / Modal Rakyat

Tengah merampungkan proses pendanaan

Untuk meningkatkan cakupan dan traksi bisnis, saat ini tim Modal Rakyat menyampaikan tengah memproses penutupan pendanaan awal (seed funding) dengan nilai mencapai 7 digital. Saat ini sudah ada beberapa investor yang hendak berpartisipasi. Tim Modal Rakyat tentang mendiskusikan dan memastikan kepengurusan izin untuk pendanaan tersebut ke OJK.

Selain itu banyak hal yang juga diupayakan untuk menggaet pemberi pinjaman dana. Keuntungan yang ditawarkan sendiri mencapai 18% per tahunnya, dengan tenor peminjaman yang cukup beragam, mulai dari satu bulan. Penyaringan UMKM sebagai peminjam juga menjadi konsentrasi tim Modal Rakyat.

“Kami hadir sebagai alternatif platform pendanaan yang menumbuhkan kekayaan dengan bunga di atas deposito. Tidak lupa kami juga mengurangi risiko pendanaan yang ada lewat agunan dan asuransi,” ujar Stanis.

Terkait proses menjamin mutu peminjam Stanis juga menjelaskan mekanisme survei lapangan yang dilakukan.

“Sejauh ini kami melakukan survei ke lapangan dan mengambil video dari setiap usaha yang kami datangi. Hal ini sejalan dengan tujuan kami dalam memastikan transparansi dan keamanan bagi para pendana.”