Tag Archives: star trek

Lenovo Ciptakan PC Desktop Berwujud USS Enterprise Star Trek

Ketika PC desktop pertama kali tersedia buat publik, mayoritas dari mereka punya penampilan yang polos dan membosankan. Zaman sudah berubah. Saat ini tersedia banyak pilihan case PC dari brand third-party dengan berbagai macam desain, namun untuk sebagian orang, tak ada yang lebih memuaskan dari membangun atau memodifikasi case sesuai visi mereka.

Komunitas atau turnamen modding case ialah tempat terbaik untuk menemukan desktop-desktop berdesain unik. Tapi gagasan ini ternyata juga menginspirasi sebuah perusahaan IT global buat menciptakan komputer personal berpenampilan distingtif. Di acara Lenovo Tech World Conference 2018, Lenovo memamerkan PC berwujud Starship Enterprise yang jadi primadona di film Star Trek.

Lenovo Titanium Enterprise 1

Rancangan PC bernama ‘Titanium Enterprise’ itu berkiblat pada rancangan USS Enterprise model NCC-1701 yang menjadi rumah bagi Kapten Kirk dan kawan-kawan di Star Trek: The Original Series dan Star Trek: The Motion Picture. Prhatian Lenovo terhadap detail memang luar biasa. Tim desainer memastikan garis-garis, lengkungan, dan tiap-tiap bagian di Titanium Enterprise menyerupai pesawat aslinya; memanfaatkan konstruksi logam untuk membangun tubuhnya, serta membekalinya dengan LED strip RGB.

Lenovo Titanium Enterprise 3

Namun mungkin Anda menyadari ada yang berbeda pada bagian mesip warp. Di sana, Lenovo menempatkan bukan satu, tapi dua kartu grafis Nvidia GeForce RTX 2080 8GB GDDR6. Di bagian bawahnya, tepat di tengah-tengah deflector shield, produsen memposisikan tombol power. Titanium Enterprise tersambung ke stand berengsel dengan kaki yang dibentuk menyerupai logo Starfleet, memungkinkan kita mengubah kemiringannya.

Fitur terakhir itu cukup esensial karena Titanium Enterprise dilengkapi pula dengan sistem proyektor pintar. Proyektor diletakkan di bagian atas dekat anjungan, bersembunyi dalam panel yang bisa dibuka.

Lenovo Titanium Enterprise 2

Selain sepasang kartu grafis high-end anyar Nvidia, Anda bisa menemukan sejumlah hardware mutakhir lain di dalamnya. Titanium Enterprise kabarnya diotaki oleh prosesor Intel generasi kesembilan yang telah di-overclock, lalu didukung pula oleh memori RAM DDR 4 sebesar 32GB, penyimpanan SSD M.2 t-terabyte plus sebuah hard disk 2TB. Selain itu, PC juga dibekali konektivitas fisik yang lengkap (saya melihat port USB di bagian kaki) serta Wi-Fi berkecepatan tinggi.

Hal paling menarik dari penyingkapan Titanium Enterprise adalah, ia bukan sekadar item pameran. Lenovo punya rencana untuk memasarkannya ke konsumen, meski belum diketahui kapan tepatnya PC bertema Star Trek ini akan tersedia. Harganya dibanderol di kisaran 元 15.000 sampai 20.000 atau kurang lebih US$ 2.180-2.910.

Via Digital Trends & Gizmo China.

Earphone Bluetooth Ini Didedikasikan untuk Penggemar Berat Star Trek

Kalau Anda merasa desain Apple AirPods terlihat aneh, tunggu sampai Anda melihat earphone Bluetooth yang satu ini. Sepintas ia kelihatan seperti alat bantu dengar, tapi sebenarnya ia dirancang untuk penggemar Star Trek sejati, utamanya mereka yang mengidolakan Captain Spock ketimbang karakter lain dalam franchise tersebut.

Dipersembahkan oleh ThinkGeek, nilai jual utama dari perangkat bernama Star Trek Wireless Vulcan Earbuds ini sudah pasti adalah desainnya. Anggap ini sebagai earphone berdesain earhook, hanya saja ketika dipakai penggunanya bakal tampak seperti ras Vulcan dari franchise Star Trek.

Masih seputar desain, warna produk berlisensi resmi ini mungkin kelihatan aneh dan tidak pas. Namun pada kenyataannya, ThinkGeek bilang bahwa mereka telah menyocokkan dengan warna kulit karakter Spock di serial orisinilnya selagi mengikuti standardisasi Pantone. Demi kenyamanan, paket penjualannya menyertakan dua pasang eartip silikon ekstra dengan ukuran yang berbeda.

Star Trek Wireless Vulcan Earbuds

Perangkat ini bukanlah true-wireless earphone seperti AirPods. Masih ada kabel pendek yang menyambungkan kedua earpiece-nya, dan di tengahnya ada remote kecil dengan sebuah tombol dan mikrofon. Kalau biasanya earphone semacam ini bisa dikalungkan saat sedang tidak dipakai, earphone yang satu ini tidak, karena Anda yang membelinya jelas tidak mau menyembunyikannya dari jangkauan pandang khalayak.

Dari segi teknis, perangkat mengandalkan driver 10 mm dengan rentang frekuensi 20 – 20.000 Hz. Konektivitas yang digunakan adalah Bluetooth 4.0, sedangkan daya tahan baterainya berkisar 5 jam, dengan charging yang memerlukan waktu sekitar 2 jam.

Tanpa harus terkejut, tidak ada yang istimewa dari spesifikasinya, tapi toh ThinkGeek menjualnya seharga $40 saja. Selanjutnya Anda tinggal meminang replika Communicator, dan bersiap meramaikan event cosplay terdekat.

Sumber: SlashGear.

Microsoft Patenkan Teknologi ala Holodeck di Star Trek

Dengan begitu banyak jumlah penggemarnya, Star Wars memang merupakan franchise fiksi ilmiah terbesar, tapi Star Trek-lah yang boleh dibilang sebagai sci-fi sejati. Alasannya sederhana: beberapa gadget di film itu terealisasi jadi perangkat yang biasa kita gunakan, contohnya seperti komputer tablet, penerjemah digital, communicator wearable, hingga virtual reality.

Salah satu teknologi fiksi ilmiah Star Trek yang paling terkenal ialah Holodeck, sebuah ruangan dengan fungsi mensimulasikan kondisi di tempat lain melalui teknik ‘manipulasi materi’. Penjelmaan paling dekat teknologi ini di dunia nyata adalah perangkat virtual serta augmented reality, meski implementasinya masih belum secanggih Holodeck. Begitu esensialnya ide ini, bahkan Microsoft menggunakan nama hampir sama untuk device mixed reality-nya.

Meneruskan pengembangan HoloLens, Microsoft belakangan ini diketahui telah mengajukan paten untuk menggarap solusi mirip Holodeck. Pengajuannya sendiri sebetulnya dilakukan pada bulan Juni silam dan baru dipublikasi tanggal 22 Desember kemarin. Langkah ini merupakan upaya Microsoft menanggulangi satu kekurangan pada HoloLens, yaitu keterbatasan pada field of view. Desain optik yang ada saat ini menyekat FOV di 40 derajat, padahal penglihatan manusia hampir mendekati 180 derajat.

Metodenya memang tidak mengatasi kendala itu secara langsung di unit headset, melainkan dengan memproyeksikan gambar-gambar ke objek di sekeliling pengguna buat memperluas jangkauan pandangan head-mounted display. Ruangan mirip Holodeck tersebut dilengkapi rangkaian sensor dan proyektor, beberapa di antaranya mengusung teknologi 3D. Mereka bekerja serempak dan terus-menerus untuk mendongkrak FOV.

Penerapannya memang cukup kompleks. Di beberapa skenario, konten tambahan di-render dari perspektif berbeda, kadang proyeksi akan saling menyempurnakan, dan bisa mengubah penampilan objek sesungguhnya. Lalu posisi dan gerakan headset dilacak oleh sensor di sana. Microsoft percaya, pendekatan augmented reality ini juga akan menciptakan pengalaman penggunaan baru, baik untuk gaming sampai fungsi instruktif ataupun demonstrasi.

Tak sekedar paten, upaya pengerjaan teknologi ini telah dilakukan oleh Microsoft Research. Agar mudah dimengerti, tim mendemonstrasikan cara kerjanya dalam sebuah video:

Layaknya pengajuan paten lain, tidak ada jaminan Microsoft akan betul-betul memanfaatkan solusi tersebut. Menariknya, ini bukanlah satu-satunya upaya sang produsen menggarap versi asli ruangan hologram di Star Trek itu. Di bulan Oktober kemarin, Microsoft sempat bilang mereka berhasil menciptakan Holodeck yang dapat mereproduksi objek tanpa memerlukan kacamata/headset, berlokasi di kantor pusatnya.

Sumber: MS Power User. Gambar header: Memory Alpha wikia.

Anda Suka Star Trek? Bersiaplah untuk Berlangganan Netflix Mulai Akhir Tahun Ini

22 Juli 2016 nanti adalah tanggal yang sudah dinanti-nanti oleh banyak Trekkie, sebutan untuk penggemar berat serial Star Trek. Hari itu merupakan hari perilisan resmi Star Trek Beyond, reboot ketiga setelah Star Trek Into Darkness yang dirilis di tahun 2013.

Akan tetapi Star Trek Beyond bukanlah satu-satunya ‘ramuan’ untuk mengobati rasa kangen para Trekkie. Mulai awal tahun 2017 nanti, serial TV Star Trek rupanya juga akan di-reboot dan ditayangkan kembali di televisi setelah serial lamanya berakhir sekitar satu dekade silam. Produksinya akan dimulai pada bulan September mendatang dan digawangi oleh CBS Studios International.

Kabar baiknya, Anda tidak perlu tinggal di Amerika Serikat untuk bisa menikmati reboot serial TV Star Trek ini. Pasalnya, selain ditayangkan di channel CBS sendiri, Star Trek baru ini juga akan bisa dinikmati lewat Netflix. Yup, jika Anda merupakan seorang Trekkie kelas berat, mungkin ini bisa jadi pertimbangan tersendiri untuk berlangganan Netflix.

Layanan streaming film tersebut baru-baru ini mengumumkan persetujuan lisensinya dengan CBS, dimana setiap episode serial TV baru Star Trek akan tersedia di Netflix dalam kurun waktu 24 jam setelah ditayangkan di televisi AS. Ini berarti serial baru Star Trek akan tersedia total di 188 negara dimana Netflix tersedia.

Menariknya, persetujuan ini juga berarti Netflix mengantongi izin untuk menayangkan total 727 episode serial Star Trek lawas, termasuk halnya Star Trek: The Original Series, Star Trek: The Next Generation, Star Trek: Deep Space Nine, Star Trek: Voyager dan Star Trek: Enterprise. Koleksi masif ini bisa dinikmati oleh para pelanggan Netflix mulai akhir tahun ini juga.

Sumber: Netflix.

Device Communicator Ini Disiapkan Buat Fans Star Trek Sejati

Tak cuma menjadi wadah seminar, kumpul-kumpul bersama komikus profesional, dan ajang preview film, San Diego Comic-Con juga merupakan tempatnya para fans berkespresi. Beberapa menunjukkan kecintaan mereka lewat costume play, namun tidak sedikit yang merealisasikan angan-angan mereka secara lebih serius, ambil saja contohnya The Wand Company. Continue reading Device Communicator Ini Disiapkan Buat Fans Star Trek Sejati

Ingin Jadi Kapten Pesawat Luar Angkasa? Mari Mainkan Orion Trail

Boleh jadi impian terbesar para fans film opera ruang angkasa semisal Star Trek ialah duduk di kursi kapten, meminta saran dari perwira utama, dan memerintahkan juru mudi Anda untuk pergi ke ‘tempat yang belum pernah terjelajah sebelumnya’. Tapi menjadi kapten pesawat angkasa tidaklah semudah kelihatannya. Coba saja Anda jajal dulu versi prototype Orion Trail. Continue reading Ingin Jadi Kapten Pesawat Luar Angkasa? Mari Mainkan Orion Trail

Ilmuwan Berhasil Buat Perangkat ‘Teleportasi’ Berbasis 3D Printer

Tak cuma berdampak besar bagi budaya perfilman, Star Trek menginspirasi banyak desainer dalam membuat terobosan teknologi contohnya Palm PDA hingga telepon seluler. Alat bernama Tricorder menggagas ide Google Earth, bahkan NASA menamai prototype pesawat angkasa mereka Enterprise. Tapi sampai sekarang, teleportasi masih jauh berada di luar jangkauan kita. Continue reading Ilmuwan Berhasil Buat Perangkat ‘Teleportasi’ Berbasis 3D Printer

Pengguna Reddit Membuat Pesawat Star Trek Ukuran Asli di Dalam Minecraft

Apa hal paling luar biasa yang pernah Anda lakukan demi hal yang paling Anda senangi? Seorang user Reddit, yang tampaknya juga penggemar berat Star Trek, telah membuat salah satu pesawat angkasa paling ikonik dalam serial TV ini – USS Voyager – di dalam game Minecraft. Continue reading Pengguna Reddit Membuat Pesawat Star Trek Ukuran Asli di Dalam Minecraft

Google Doodle Hari Ini Peringati 46 Tahun Star Trek

Keren! Itu kesan pertama ketika mencoba untuk menjelajah Google Doodle hari ini yang dipersembahkan Google untuk memperingati 46 tahun Star Trek. Kenapa? Karena tidak hanya menampilkan doodle khas Google yang bertema Star Trek: The Original Series, tetapi pengguna akan diajak untuk menjelajah cerita dan berperan sebagai tokoh Star Trek yang diasosiasikan sebagai bagian dari huruf Google yang ada dibalik doodle Star Trek ini.

Continue reading Google Doodle Hari Ini Peringati 46 Tahun Star Trek