Tag Archives: Startup Career

DailySocial mencoba mengulas definisi dari istilah jenis-jenis pekerjaan populer di startup digital Indonesia.

Mengenal Istilah-istilah Jenis Pekerjaan Populer di Startup Digital

Era startup digital menghasilkan banyak hal baru, termasuk jenis-jenis pekerjaan baru yang kini makin populer. Dalam dekade sebelumnya, banyak jenis pekerjaan tersebut belum dibutuhkan, bahkan sebagian juga belum ada. Melalui tulisan ini, DailySocial mencoba mengulas definisi nama-nama pekerjaan yang saat ini banyak mejeng di laman karier perusahaan rintisan berbasis teknologi.

Bidang Teknik

  • Developer; jenis pekerjaan yang membutuhkan kemampuan pemrograman. Umumnya terbagi ke dalam tiga kelompok, yakni (1) back-end developer sebagai pemrogram yang memiliki spesialisasi menyusun kode dan logika dasar dari fungsionalitas aplikasi – contohnya PHP developer, C# developer, Ruby developer, dan lain-lain; (2) front-end developer sebagai pemrogram yang fokus mengembangkan tampilan aplikasi – contohnya HTML developer, CSS developer, Javascript developer, dan lain-lain; dan (3) full-stack developer sebagai gabungan dari poin pertama dan kedua, pemrogram kerap disuguhkan dengan pekerjaan terkait pengembangan sistem di balik layar dan terkait tampilan.
  • Database Administrator; memiliki tugas utama untuk mendesain, mengimplementasi, dan memperbaiki basis data. Seperti diketahui, banyak aplikasi digital yang digunakan secara intensif oleh ribuan bahkan jutaan orang setiap hari. Dampaknya data yang dihasilkan dan disimpan dalam basis data akan sangat banyak, sehingga diperlukan orang yang khusus mengelola sistem basis data di perusahaan rintisan. Kemampuan pemrograman bahasa SQL menjadi hal dasar yang wajib dimiliki.
  • DevOps (Development Operations) Engineer; bertugas mengorkestrasi proses pengembangan produk digital. Mereka menerapkan metodologi pengembangan perangkat lunak untuk memastikan komunikasi dan kolaborasi berjalan lancar. Karena dalam sebuah startup developer tidak bekerja sendiri, namun bekerja sama dengan tim dari divisi lain, misalnya dengan tim operasional untuk mendapatkan pengetahuan mengenai proses bisnis yang diharapkan.
  • Infrastructure Engineer; memiliki tugas utama mendesain arsitektur server agar aplikasi berjalan secara optimal. Seiring peningkatan penggunaan layanan komputasi awan (cloud computing), sekarang tenar juga istilah cloud engineer dengan tugas yang serupa, hanya saya infrastrukturnya virtual. Di dalamnya termasuk mengelola sistem operasi server (Linux atau Windows), mengelola mesin virtual, jaringan virtual, dan sebagainya.
  • Machine Learning Engineer; pekerjaan turunan dari developer yang secara khusus ditugaskan untuk memprogram sistem cerdas – menghasilkan layanan berbasis kecerdasan buatan. Mereka membuat dan menerjemahkan agloritma yang sangat kompleks menjadi baris kode pemrograman di aplikasi.
  • Mobile Engineer; pekerjaan turunan dari developer yang secara khusus ditugaskan untuk menghasilkan aplikasi mobile, baik di platform Android maupun iOS. Di dalam tim mobile juga terdapat pemrogram di bagian front-end dan back-end. Beberapa bahasa pemrograman yang populer digunakan di antaranya Java (Android), Kotlin (Android), Swift (iOS), Objective-C (iOS), dan lainnya.
  • Network Engineer; tim teknis yang bertugas mendesain dan menyusun struktur jaringan komputer dan internet di sebuah perusahaan.
  • QA Engineer; bertugas membuat program/mekanisme pengujian otomatis – beberapa aplikasi pemrograman sudah dilengkapi dengan fitur pengujian, misalnya Visual Studio. Selain itu mereka juga membuat laporan dan memberikan masukan untuk improvisasi sistem. Sementara QA Tester bekerja lebih manual, mencoba langsung pengalaman penggunaan aplikasi di perangkat.
  • Security Engineer; pekerjaan turunan developer yang memiliki fokus menyusun arsitektur sistem aplikasi yang didasarkan pada aspek keamanan.

Bidang Desain

  • User Experiences (UX) Designer; bertugas mendesain alur pengalaman pengguna sebuah aplikasi. Pekerjaannya mencakup proses riset, perencanaan, eksplorasi, hingga melakukan analisis terhadap berbagai kemungkinan interaksi pengguna terhadap fungsionalitas aplikasi.
  • User Interface (UI) Designer; bertugas mendesain tampilan aplikasi. Cakupannya meliputi desain visual, grafik, hingga pemilihan ikon untuk menu aplikasi.

Bidang Produk

  • Intellectual Property Manager; pekerja di bagian ini fokus untuk mengelola Hak Kekayaan Intelektual hasil inovasi dari tim di startup. Bisa berupa paten atau yang lain.
  • Product Manager; bertugas untuk mengelola produk, mulai dari proses pematangan ide, eksekusi, hingga operasional produk. Secara spesifik mereka juga membuat strategi/roadmap produk, menentukan spesifikasi, dan berkolaborasi dengan tim lain dalam proses pengembangan.
  • Product Designer; bekerja mendesain solusi berdasarkan kebutuhan, bekerja sama langsung dengan tim bisnis dan teknologi. Biasanya kebutuhan akan suatu produk datang dari tim bisnis, misalnya ada permintaan pasar atau klien, kemudian ia mengkomunikasikan dengan desainer – bukan langsung dengan developer untuk memastikan tidak ada salah pengertian.

Bidang Data

  • Data Analyst; bagian dari tim data yang bertugas untuk melakukan analisis hasil temuan data yang didapat. Mereka yang mengkomunikasikan dengan pihak terkait – misalnya manajemen bisnis – dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti dan visualisasi yang baik.
  • Data Scientist; menggunakan kemampuan pemrograman dan statistika yang dimiliki, mereka bertugas untuk mengumpulkan dan mengolah data, sehingga lebih mudah dibaca dan divisualisasikan.
  • Data Engineer; bertugas mengelola infrastruktur dan desain arsitektur data perusahaan. Mereka yang memasok sumber data mentah kepada data scientist untuk selanjutnya dikelola sesuai kebutuhan.

Tim Bisnis

  • Growth Manager; bertugas mengembangkan dan mengeksekusi strategi pertumbuhan bisnis untuk meningkatkan traksi produk atau layanan yang dimiliki.
  • Regional Expansion Manager; bertugas memimpin kesiapan perusahaan untuk melakukan ekspansi ke luar negeri dan melakukan analisis negara tujuan yang sesuai dengan prospek bisnis yang dikembangkan.
  • Product Marketing Manager; bertanggung jawab untuk melakukan analisis pasar, kompetisi, dan penjualan terkait produk atau layanan yang dimiliki oleh perusahaan.
  • Social Media Manager; tidak hanya bertindak sebagai admin yang menjadwalkan publikasi konten di media sosial, tetap juga menjadi kanal yang menghubungkan pelanggan potensial kepada merek yang dipromosikan.

Lainnya

  • People Partner; bertanggung jawab merencanakan dan mengeksekusi berbagai aktivitas untuk mendukung pegawai, khusus dalam kaitannya dengan pengembangan kompetensi. Posisi ini menjadi penting dimiliki bisnis digital, karena perkembangan teknologi yang sangat pesat, sehingga dengan pegawai yang selalu terlatih bisnis bisa bergerak lincah.
  • Talent Acquisition; bertugas untuk menemukan talenta yang tepat untuk mengisi posisi tertentu. Tidak hanya menggunakan cara konvensional –calon pegawai mendaftarkan diri—namun juga memberikan penawaran kepada orang-orang yang dianggap potensial membantu pertumbuhan bisnis.

Kiat Memulai Karier Profesional di Lingkungan Startup

Seiring dengan berbagai kemajuan yang ada di industri startup –mulai dari akses pendanaan yang mudah, hingga akselerasi yang kian cepat—menjadikan bisnis ini pilihan bagi seseorang untuk memulai karier, termasuk kalangan fresh graduate. Tidak jarang startup yang mau memberikan gaji yang besar atau kenyamanan yang istimewa dengan ragam fasilitas bekerja dan bersantai di kantor.

Bekerja di startup juga banyak dinilai menjadi sebuah cara yang tepat untuk mengasah kemampuan diri, karena gesitnya laju bisnis kadang memaksa seseorang untuk dapat bekerja dan berinovasi lebih ekstra. Sehingga banyak orang kini mulai mempertimbangkan startup untuk tempat berkarier. Lalu bagaimana kiat menemukan startup yang tepat untuk bekerja, atau setidaknya bisa “menawarkan diri” untuk direkrut, berikut beberapa tips yang dapat diikuti.

Berpartisipasi dalam komunitas atau jaringan startup

Keterlibatan aktif dalam komunitas atau jaringan startup akan mendekatkan seseorang pada peluang karier di lini bisnis tersebut. Tidak hanya mengikuti sesi yang digelar secara langsung, namun termasuk bergabung dalam komunitas yang ada di media sosial atau kanal lainnya. Jika sudah memiliki portofolio atau kompetensi tertentu, maka layak ditunjukkan ketika ada kesempatan berdiskusi mengenai topik terkait.

Kanal komunitas dapat dimanfaatkan untuk “menjual diri”, karena kadang bagian sumber daya manusia di startup pun kesulitan menemukan talenta yang tepat. Dengan menunjukkan kemampuan kita, setidaknya akan masuk ke dalam daftar referensi yang dapat diperhitungkan ketika startup terkait membutuhkan. Atau tatkala kita mendaftarkan diri secara mandiri, setidaknya kompetensi yang dimiliki sudah tidak diragukan lagi.

Mencari informasi secara mandiri

Informasi seputar kesempatan karier umumnya dicantumkan dalam situs resmi startup. Atau kunjungi situs media yang spesifik membahas startup, umumnya di sana akan ada informasi seputar lowongan pekerjaan dari startup. Dari situ kita dapat melihat detail informasi, mengenai posisi apa yang dibutuhkan serta kualifikasinya. Melalui media itu juga sebenarnya kita dapat mengetahui sepak terjang startup, untuk mengetahui sepesat apa bisnis yang sudah berjalan –misal dalam kaitannya dengan ekspansi bisnis atau kredibilitas founder.

Ikuti sesi diskusi atau seminar khusus startup

Acara-acara yang membahas startup juga patut diikuti, di sana ada banyak pemahaman yang akan diajarkan mengenai lingkungan kerja di startup. Banyak tips juga yang bisa didapat untuk dapat bermanuver dengan berbagai kemajuan teknologi. Salah satu acara rutin yang dapat dihadiri adalah #SelasaStartup, diskusi yang menghadirkan tokoh-tokoh startup digital Indonesia yang akan spesifik membagikan ilmu seputar keahlian mereka.

Dengan mengikuti acara semacam ini juga menjadi kesempatan untuk melakukan networking langsung dengan para founder dan tokoh penting lainnya di dalam startup.