Tag Archives: startup untuk negeri

Mengenal Lebih Dalam Esensi Teknologi Cloud Bagi Pertumbuhan Bisnis Startup

Mengacu pada perekonomian digital yang terus berkembang, dan konsumsi digital yang kian terakselerasi pasca pandemi menuntut pelaku startup wajib mengelola infrastruktur teknologinya secara cermat. Terlebih bagi startup yang tengah berada di fase ‘growth’, fleksibilitas dalam mengelola infrastruktur dalam menangani peningkatan skala secara signifikan menjadi faktor esensial dalam menjalankan bisnis.

Dengan semakin berkembangnya teknologi cloud saat ini, fleksibilitas dalam mengelola infrastruktur startup untuk menangani peningkatan skala secara signifikan dapat dengan mudah dilakukan, berkat tersedianya penyedia solusi teknologi cloud yang semakin komprehensif. Solusi teknologi cloud menjadi garda terdepan tatkala adopsi digital meningkat signifikan sejak pandemi 2020 lalu. Pun riset WEF mengatakan, cloud computing menjadi salah satu teknologi yang paling banyak diadopsi selama pandemi, yakni sebesar 95%.

Salah satu platform penyedia layanan teknologi cloud computing yang terkemuka adalah AWS Indonesia, yang dikenal tak hanya menyediakan fasilitas solusi komputasi awan (cloud computing), namun juga memberikan dukungan secara langsung kepada industri. Seperti yang telah dikenal sebelumnya, AWS merupakan platform penyedia solusi cloud ternama yang menawarkan lebih dari 200 layanan unggulan yang lengkap dari pusat data secara global.

Di Indonesia, platform AWS melayani solusi cloud bagi korporasi, maupun juga pelanggan yang datang dari kalangan startup. Berbicara mengenai startup, AWS Indonesia memiliki program bernama AWS Activate Founders. Program ini diklaim dirancang secara khusus memberikan dukungan taktis terhadap industri startup, melalui berbagai macam dukungan baik itu dukungan teknologi, sumber daya, hingga dukungan ahli.

Program AWS Activate Founders mengusung sejumlah benefit untuk menunjang pertumbuhan startup yang signifikan. Dalam laman resminya disebutkan, startup yang tergabung di program bakal langsung memperoleh sejumlah benefit seperti; kredit AWS hingga US$10 ribu, kredit AWS support senilai US$350, panduan best practice melalui akses AWS Trusted Advisor dan AWS Personal Health Dashboard, template infrastruktur ciri khas AWS, penawaran eksklusif bagi anggota, hingga konten dan dukungan sumber daya yang bermanfaat dalam Activate Console.

Penawaran menarik yang ditawarkan di atas tentu dapat dimanfaatkan oleh startup dalam kriteria tertentu. Misalnya saja startup baru terverifikasi sebagai anggota baru AWS Activate Founders, tingkat pendanaan yang beragam mulai dari bootstrap hingga seri-A, memiliki website aktif, dan juga telah didirkan selama 10 tahun terakhir.

Untuk mendalami lebih lanjut seputar solusi teknologi cloud dan penerapannya bagi industri startup, AWS Indonesia bersama dengan DailySocial.id kembali menggelar event webinar #StartupUntukNegeri dengan tema kali ini; “AWS Activate Program Untuk Startup Indonesia”. Topik webinar ini dirancang khusus untuk mengenalkan ekosistem solusi cloud computing dari AWS, dengan formula khusus yang diusung oleh program AWS Activate khusus untuk kalangan startup. Tertarik untuk mendaftar, Anda bisa kunjungi tautan berikut ini untuk mendaftar. Selamat mencoba!

Laju Bisnis Industri Logistik Menuju Digital Selama Pandemi Covid-19

Salah satu dampak ekonomi yang paling dirasakan akibat pandemi adalah adanya perlambatan pertumbuhan bisnis bagi startup teknologi di berbagai bidang. Mulai dari menurunnya performa perusahaan, hingga ancaman perampingan jadi momok yang menghantui. Namun kondisi demikian terlihat berbeda ketika kita menengok ke industri logistik. Meski sempat mengalami pasang surut akibat kebijakan pembatasan di awal krisis pandemi lalu, alih-alih terus melambat, industri ini malah mampu pulih dan melaju kencang, baik dari performa bisnisnya, hingga cerahnya prospek pendanaan yang dibuktikan lewat ramainya kabar pendanaan yang diterima oleh pemain e-logistik tanah air dari berbagai investor.

Apa saja faktor yang mempengaruhinya? Beberapa pengamat menilai, jeli melihat ceruk pasar dan terus berinovasi menjadi strategi yang cukup krusial untuk tak hanya mampu bertahan, namun juga bisa meraih pertumbuhan yang signifikan di tengah dinamika ekonomi seperti saat ini. Selain itu, investasi di pengembangan teknologi juga harus terus dijalankan untuk dapat mengelola perubahan yang dramatis bagi para pebisnis.

Shipper merupakan salah satu startup e-logistik yang diketahui punya sepak terjang yang baik saat pandemi Covid-19 hadir di awal tahun lalu. Dalam sebuah kesempatan, Budi Handoko selaku Co-Founder & COO Shipper mengungkapkan, laju bisnis logistik yang sempat terhambat di awal pandemi bukan jadi alasan untuk tidak berinovasi dan tidak memanfaatkan peluang. Menurutnya, pola-pola perubahan yang terjadi di pasar justru bisa diubah menjadi peluang untuk mempercepat laju pertumbuhan industri logistik secara umum. Terlebih inovasi teknologi juga mampu mengakselerasi laju tersebut.

Tentu masih banyak kiat dan strategi lainnya bagi industri logistik mencapai pertumbuhan yang signifikan baik di saat pandemi maupun sesudahnya. Ingin mendalami lebih lanjut perihal ini? DailySocial bersama Amazon Web Services (AWS) Indonesia mengajak Anda untuk mengikuti sesi bincang dan diskusi virtual bersama Shipper, yang akan memberikan wawasan kepada komunitas startup tentang bagaimana Shipper Indonesia mampu bertahan, sekaligus berakselerasi dalam masa penuh tantangan seperti saat ini.

Rencananya, webinar yang disajikan dengan tema “Mempercepat Laju Industri Logistik Menuju Digital Selama Pandemi & Pasca Pandemi” akan diselenggarakan pada tanggal 30 Maret 2021 pada pukul 19:00 WIB. Webinar ini merupakan rangkaian seri #StartupUntukNegeri persembahan AWS Indonesia dan DailySocial yang akan diadakan secara online melalui aplikasi Go To Webinar. Kunjungi tautan ini untuk registrasi dan informasi lainnya.

Menerka Potensi Masa Depan Inovasi Teknologi di Indonesia

Perkembangan teknologi yang terus terjadi selama beberapa tahun ke belakang telah mendorong para pelaku startup untuk terus menghadirkan berbagai inovasinya. Inovasi tersebut tidak hanya hadir dalam bentuk produk atau layanan baru, tetapi juga pengembangan fungsi-fungsi baru yang membuat mereka dapat memperluas cakupan bisnisnya.

Di satu sisi, perkembangan ini juga didukung oleh meningkatnya adaptasi teknologi baik oleh para pelaku bisnis maupun para konsumennya. Di sisi lain, inovasi-inovasi baru tersebut juga hadir dari kepekaan startup dalam melihat masih banyaknya problem-problem potensial yang dapat diselesaikan dengan efektif melalui produk atau layanan berbasis teknologi.

Kepekaan tersebut juga dapat membantu startup dalam melihat potensi pengembangan produk-produknya di masa depan. Kebutuhan konsumen yang terus berkembang hingga keinginan startup dalam memberikan pelayanan yang komprehensif dapat menjadi pendorong mereka untuk mengadaptasi solusi teknologi baru dalam produk ataupun layanannya. Dengan memanfaatkan potensi-potensi tersebut, startup dapat memiliki peluang bisnis baru sekaligus memberikan kemudahan baru nan canggih bagi konsumennya.

Pembahasan mengenai pemanfaatan potensi masa depan inovasi teknologi ini juga akan menjadi topik pembahasan dalam seri terakhir rangkaian webinar Startup Untuk Negeri. Bila Anda tertarik dan ingin mengetahui lebih lanjut seputar topik ini, segera daftarkan diri Anda melalui link berikut ini

Masih Banyak Peluang yang Dapat Dieksplorasi

Pemanfaatan teknologi seperti artificial intelligence, big data, Internet of Things, hingga cloud kini bukan hal yang baru di Indonesia. Startup-startup yang membuat produk teknologi tersebut serta yang memanfaatkannya untuk menambah nilai guna dari produknya sudah mulai bermunculan. Pemanfaatannya pun bervariasi, mulai dari operasional bisnis hingga diintegrasikan dengan kehidupan masyarakat sehari-sehari. Contohnya pemanfaatan teknologi cloud dalam meningkatkan operasional perusahaan dan penggunaan AI dalam deteksi penggunaan masker di tempat publik untuk mencegah penularan COVID-19.

Secara umum, pemanfaatan teknologi-teknologi tersebut digunakan untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas kerja. Salah satu bentuknya adalah otomasi proses manual yang dilakukan secara berulang. Dengan begitu, para pelaku bisnis dapat fokus untuk memaksimalkan aspek lainnya dalam operasional perusahaan sehingga produktivitas perusahaan dapat ditingkatkan.

Menurut data McKinsey, otomasi yang dihasilkan dari pemanfaatan inovasi teknologi ini dapat meningkatkan pertumbuhan PDB Indonesia. Selain itu, laporan yang sama juga menunjukan bahwa otomasi kerja ini disisi lain bisa menciptakan lapangan kerja baru hingga 25 juta angkatan kerja di Indonesia pada tahun 2030. Untuk itu, pemanfaatan inovasi teknologi ini dapat sangat berpotensi bagi perekonomian Indonesia. Tidak hanya itu, pemanfaatan tersebut juga berpotensi membantu startup-startup dalam negeri untuk memperluas cakupannya sehingga produk dan layanannya dapat bersaing secara global.

Di sisi lain, potensi tersebut juga harus dapat didukung dengan bantuan pemerintah, terutama dalam pengembangan infrastruktur. Dengan infrastruktur yang memadai, tentunya inovasi teknologi tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan mudah, serta membantu startup untuk mengeksplorasi kebutuhan-kebutuhan baru yang hadir di tengah masyarakat,

Tentunya banyak potensi inovasi teknologi yang bisa dieksplorasi oleh para pelaku startup di masa depan, tidak hanya berkutat pada pemanfaatan satu jenis teknologi. Potensi yang juga bisa dimanfaatkan adalah dengan menggabungkan fungsi dari berbagai solusi teknologi, sehingga pemanfaatannya dapat lebih komprehensif dan disesuaikan dengan berbagai jenis kebutuhan konsumen. Selain itu, potensi yang dapat dimanfaatkan adalah peningkatan kompleksitas use case, sehingga implementasi inovasi teknologi tersebut tidak hanya berhenti pada monitoring ataupun deteksi, tapi juga pada hal-hal yang lebih advance, sesuai dengan kebutuhan pengembangan produk dan layanannya.

Bantu Adanya Pemerataan Adaptasi Teknologi

Pemanfaatan potensi inovasi teknologi di Indonesia tidak hanya dapat dilakukan untuk menghadirkan produk baru, tetapi juga berpotensi untuk melakukan pemerataan inovasi tersebut di berbagai kategori bisnis. Saat ini sudah mulai banyak kategori yang mulai melakukan pendekatan teknologi mulai dari edukasi, manufaktur, kesehatan, hingga pertanian. Selain itu, semakin bervariasinya inovasi teknologi tersebut juga dapat membantu menjangkau jenis konsumen yang juga semakin bervariatif.

Hal tersebut juga dapat membantu para startup untuk melakukan penggunaan inovasi teknologinya di berbagai daerah di Indonesia. Di masa depan, tidak menutup kemungkinan adanya peningkatan jumlah pemanfaatan teknologi di daerah dengan lingkup kecil seperti pedesaan, sehingga seluruh masyarakat dapat memanfaatkan big data, kecerdasan buatan, hingga sistem cloud dalam kegiatan perekonomian dan kehidupannya sehari-sehari. Meski begitu, salah satu tantangan dalam pemerataan adaptasi teknologi ini adalah edukasi terkait penggunaannya, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan produk atau layanan berbasis teknologi tersebut dengan baik dan sesuai kebutuhannya.

Tentunya, masih banyak potensi inovasi teknologi dalam negeri lainnya yang dapat dieksplorasi di masa depan. Mengusung topik “Potensi Masa Depan Inovasi Teknologi di Indonesia”, webinar Startup Untuk Negeri yang diadakan oleh AWS bekerja sama dengan DailySocial ini akan membahas bagaimana potensi masa depan inovasi teknologi di Indonesia. Selain itu, webinar ini juga akan membahas apa tantangan yang akan dihadapi dalam pemanfaatan inovasi teknologi tersebut di masa depan. Webinar ini juga turut mengundang Suwandi Soh (CEO Mekari) dan Andrew Wangsanata (Solution Architect AWS) sebagai pembicara untuk berdiskusi lebih lanjut terkait topik di atas.

Bila tertarik untuk mengikuti seri kedua dari webinar Startup Untuk Negeri ini, segera daftarkan diri Anda dalam webinar tersebut melalui link berikut ini.

Disclosure: artikel ini merupakan bagian dari publikasi acara webinar AWS #StartupUntukNegeri

turun naik ekonomi

Upaya Adaptasi Startup Menghadapi Situasi Turun Naik Ekonomi

Masa pandemi telah membawa banyak dampak untuk sektor perekonomian. Berbagai sektor usaha baik kecil maupun besar ikut terkena dampaknya, tak terkecuali para pelaku startup. Mulai dari penurunan pemasukan yang cukup masif hingga terpaksa harus menutup bisnis secara permanen menjadi imbas yang harus diterima beberapa startup di masa turun naik ekonomi ini. Kondisi tersebut juga dipersulit dengan terbatasnya ruang gerak karena harus bekerja dari rumah.

Disisi lain, masih tetap ada angin segar yang menaungi ekosistem startup lokal belakangan ini. Beberapa sektor seperti healthtech dan edutech turut mengalami pertumbuhan seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap inovasi teknologi yang dimiliki di masa pandemi ini. Selain itu, menurut catatan DailySocial, ada 32 transaksi pendanaan startup yang terjadi sepanjang kuartal kedua tahun ini. Bahkan, jumlah ini melebihi periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu 24 transaksi.

Meski begitu, masa pandemi yang tak kunjung usai dipandang masih akan berlangsung cukup lama. Sehingga, mau tidak mau para startup harus terus melakukan berbagai upaya adaptasi untuk tetap dapat mempertahankan bisnisnya. Bila startup tetap dapat memperlihatkan ketahanan bisnisnya selama masa pandemi ini, maka masih tetap ada berbagai kemungkinan dan peluang positif yang menanti di masa depan.

Dimulai dari Adaptasi Internal Perusahaan

Dalam melakukan adaptasi tersebut, hal pertama yang harus diperhatikan oleh para pelaku startup adalah adaptasi internal perusahaan. Tujuannya agar perusahaan tetap dapat menjalankan operasionalnya secara efektif dan efisien meski harus bekerja dari rumah selama pandemi ini. Beberapa hal dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut, contohnya seperti membuat kebijakan baru terkait remote working, menyediakan tools dan alur komunikasi yang mendukung kolaborasi, serta fokus pada manajemen tim.  Selain itu, perusahaan juga dapat melakukan pembaruan terhadap KPI dan tanggung jawab karyawan yang disesuaikan dengan target pencapaian baru di masa pandemi ini.

Hal lain terkait operasional yang juga sama pentingnya dalam masa adaptasi ini adalah strategi tata kelola keuangan perusahaan. Di masa sulit, keadaan bisa menjadi serba tidak pasti. Untuk itu, perusahaan perlu terus melakukan pemantauan kondisi keuangan sekaligus terus mendefinisikan ulang strategi keuangannya. Hal tersebut diperlukan agar strategi tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi baru yang dialami perusahaan. Perusahaan harus dapat berjalan dengan maksimal seefisien mungkin, salah satu yang harus dilakukan adalah memotong atau menunda pengeluaran yang tidak penting. Dengan pengelolaan keuangan yang baik, perusahaan akan tetap dapat mempertahankan produktivitasnya meski mengalami beberapa efisiensi terkait operasionalnya.

Gali Terus Peluang Inovasi dan Kolaborasi

Salah satu cara terbaik dalam beradaptasi dengan masa sulit ini adalah dengan menghadirkan inovasi baru yang sesuai dengan kebutuhan baru di tengah masyarakat. Ini saatnya untuk meningkatkan kepekaan dalam mencari peluang-peluang baru. Startup harus jeli dalam melihat peluang tersebut melalui inovasi barunya. Inovasi baru tersebut bisa berupa produk maupun layanan baru atau nilai tambah baru yang menjawab kebutuhan baru pelanggan.

Inovasi baru tersebut juga dapat hadir dengan melakukan pivot pada bisnis.  Perubahan model bisnis ini perlu dilakukan bila model bisnis yang saat ini dimiliki dirasa tidak lagi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Melalui pivot, startup dapat menawarkan hal baru bagi konsumennya atau justru menjangkau konsumen baru. Dengan begitu, startup tetap dapat memiliki sumber pendapatan baru yang dapat membantu perusahaan untuk bertahan.

Selanjutnya, startup juga harus mencari peluang baru melalui potensi kolaborasi. Kolaborasi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai stakeholder seperti pemerintah, korporasi, hingga sesama startup lainnya yang dapat mendukung penggunaan produk atau layanan oleh konsumen. Melalui kolaborasi, startup tidak hanya dapat memperluas jangkauannya, tetapi juga dapat menciptakan inovasi-inovasi baru melalui integrasi platform yang dimiliki dengan biaya yang lebih hemat dan hasil yang lebih optimal. Upaya kolaborasi seperti ini cukup penting, mengingat startup harus tetap dapat menjalankan bisnisnya secara efisien dan efektif.

Tentunya, masih banyak upaya lainnya yang dapat dilakukan startup untuk terus beradaptasi menghadapi situasi turun naik ekonomi ini. Pembahasan terkait upaya adaptasi ini juga akan menjadi pembahasan dalam seri kedua dari tiga rangkaian webinar Startup Untuk Negeri yang diadakan oleh AWS bekerja sama dengan DailySocial.

Pada seri kedua ini, tema yang diusung adalah “Bagaimana Startup Dapat Bertahan Menghadapi Situasi Ekonomi yang Naik dan Turun”. Seri kedua ini juga turut mendatangkan Doddy Lukito, (Chief [In-Hospital] Business Officer dan Co-Founder Halodoc) dan Steve Patuwo (Startup Business Development Manager AWS). Melalui topik tersebut, webinar ini akan membahas bagaimana cara startup dapat bertahan dan beradaptasi dalam mencari peluang baru disaat masa sulit dalam menjalankan bisnisnya.

Bila tertarik untuk mengikuti seri kedua dari webinar Startup Untuk Negeri ini, segera daftarkan diri Anda dalam webinar tersebut melalui link berikut ini.

Disclosure: artikel ini merupakan bagian dari publikasi acara webinar AWS #StartupUntukNegeri

Melihat Peran Startup dalam Mendorong Kemandirian Ekonomi Indonesia

Perkembangan teknologi turut berperan dalam munculnya berbagai inovasi baru yang terus dihadirkan melalui produk maupun layanan startup. Di satu sisi, inovasi-inovasi ini memang menjadi senjata utama startup dalam menjalankan bisnisnya. Di sisi lain, inovasi yang dihadirkan tersebut juga turut berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai masalah serta tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.

Tidak hanya itu, startup juga dianggap dapat membantu memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kualitas ekonomi melalui produk dan layanan berbasis teknologinya. Hal tersebut juga didukung adanya peningkatan adaptasi penggunaan teknologi oleh masyarakat Indonesia.

Munculnya Inovasi pada Berbagai Sektor Bisnis

Hadirnya inovasi-inovasi ini juga diiringi dengan kemunculan startup-startup baru di berbagai vertikal bisnis. Kini masyarakat tidak hanya mengenal startup pada kategori ride hailing dan e-commerce saja, tetapi juga mulai mengenal berbagai kategori lainnya seperti fintech, edutech, healthtech, agritech, serta kategori-kategori lain dalam kehidupan sehari-hari.

Kemunculan berbagai variasi startup tersebut juga tidak terlepas dari transformasi digital di berbagai sektor bisnis. Kehadiran teknologi kini dianggap meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam operasional bisnis. Selain itu, perubahan perilaku konsumen juga membuat pendekatan digital menjadi hal yang tak terhindarkan pada sebuah bisnis.

Di sisi lain, kehadiran inovasi-inovasi ini juga terdorong dari kepekaan para pelaku startup dalam melihat peluang untuk mengatasi berbagai permasalahan di tengah masyarakat melalui solusi teknologi. Masalah yang diselesaikan pun membuat model bisnis yang dibuat tidak hanya mencakup konsumen secara langsung (business to consumer), tetapi juga turut mencakup sesama pelaku bisnis (business to business), tergantung produk atau layanan yang dimiliki.

Kepekaan tersebut juga dapat dilihat saat masa pandemi seperti ini. Beberapa startup turut menghadirkan berbagai produk baru, hingga terpaksa melakukan pivot untuk tetap menjaga relevansi dan mempertahankan operasional bisnisnya. Hal ini dapat menunjukkan bahwa meski dalam masa sulit sekalipun, startup tetap dapat hadir untuk menjawab berbagai permasalahan baru dalam kehidupan masyarakat.

Membantu Mendorong Kemandirian Ekonomi Indonesia

Kehadiran inovasi-inovasi teknologi melalui produk dan layanan startup di berbagai sektor tersebut tidak hanya membantu kegiatan perekonomian masyarakat secara mikro. Bila dilihat secara makro, ekonomi digital juga cukup berkontribusi terhadap PDB Indonesia. Menurut riset INDEF, ekonomi digital telah berkontribusi sebesar 5.5% atau sekitar Rp 814 Triliun untuk PDB Indonesia pada tahun 2018. Berdasarkan riset yang sama, sektor ekonomi digital juga telah membantu membuka sekitar 5.7 juga lapangan kerja baru. Dapat dilihat, perlahan tapi pasti ekonomi digital juga telah memberikan kontribusi positifnya dalam mendorong kemajuan ekonomi di Indonesia.

Menurut laporan yang bertajuk e-Conomy SEA 2019, valuasi ekonomi digital Indonesia pada tahun 2019 telah mencapai $40 miliar dan diprediksi akan mencapai $130 miliar pada tahun 2025 nanti. Hal ini juga dapat menunjukkan adanya potensi besar pada sektor ini melalui pemanfaatan inovasi-inovasi yang dihadirkan startup melalui produk atau layanannya.

Dengan potensi yang besar serta diiringi adaptasi teknologi di masyarakat yang terus meningkat, bukan tidak mungkin inovasi teknologi yang dihadirkan startup akan menjadi salah satu kunci terwujudnya kemandirian ekonomi Indonesia. Selain itu, pemerintah juga diharapkan bisa memberikan dukungan untuk menjaga dan mengembangkan ekosistem startup di Indonesia, salah satunya melalui pembangunan infrastruktur teknologi yang bersifat inklusif. Sehingga pemanfaatan inovasi teknologi oleh startup dapat dimanfaatkan secara meluas dan tidak memusat pada titik-titik tertentu. Dengan begitu, inovasi teknologi tersebut dapat menyasar berbagai kalangan dan kawasan sehingga dapat membantu terdorongnya kemandirian ekonomi bangsa.

Pembahasan terkait startup dan kemandirian ekonomi ini juga akan menjadi pembahasan dalam seri pertama dari tiga rangkaian webinar Startup Untuk Negeri yang diadakan oleh AWS bekerja sama dengan DailySocial. Dengan mengusung tema “Bagaimana Inovasi Startup Dapat Mendorong Kemandirian Ekonomi Indonesia”, seri pertama ini akan membahas bagaimana startup dapat berperan dalam mendorong kemandirian ekonomi Indonesia lewat inovasi teknologi yang dihadirkan lewat produk dan layanannya. Selain itu akan webinar ini juga akan membahas pula peluang-peluang apa yang dapat dimanfaatkan startup lokal guna mendorong kemajuan ekonomi Indonesia di masa depan.

Seri pertama ini juga turut mendatangkan Peter Shearer (Founder Wahyoo) dan juga Mehr Vaswani (Amazon Web Services) sebagai pembicara. Melalui webinar ini, para peserta diharapkan dapat memiliki pemahaman lebih lanjut terkait potensi startup dan inovasinya untuk memajukan negeri. Segera daftarkan diri Anda dalam webinar tersebut melalui link berikut ini.

Disclosure: artikel ini merupakan bagian dari publikasi acara webinar AWS #StartupUntukNegeri