Tag Archives: Steve Saerang

Bima+ Maucash Fintech Lending

Indosat Ooredoo Hutchison Menggandeng Maucash Hadirkan Layanan Pinjaman Digital

Usai era dompet digital, operator telekomunikasi kini mulai merambah layanan pinjaman uang. Kali ini, PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (IDX: ISAT) atau IOH bermitra dengan platform Maucash untuk menghadirkan pinjaman Bima Kredit, khusus bagi pelanggan prabayar dan pascabayar Tri.

Bima Kredit adalah produk pinjaman kolaborasi antara Tri dan Maucash yang hanya bisa diakses di aplikasi Bima+. Sedikit informasi, Maucash adalah platform pinjaman tunai dan paylater yang juga anak usaha PT Astra International Tbk dengan WeLab. Maucash telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai platform fintech lending.

Dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu, Chief Commercial Officer IOH Ritesh Kumar Singh mengatakan Bima Kredit menjadi strategi diversifikasi untuk memperkuat ekosistem produk dan layanan digital lifestyle di aplikasi Bima+. “Layanan ini untuk menjawab kebutuhan finansial pelanggan Tri di masa depan,” ujarnya.

Sementara, Chief of Marketing Maucash Indra Suryawan menambahkan, pihaknya berupaya memberikan akses pinjaman tunai bagi masyarakat di masa pandemi Covid-19. “Kami harap pelanggan Tri dapat melihat Bima Kredit sebagai salah satu solusi finansial mereka,” katanya.

Proses bisnis

Untuk mendapatkan pinjaman Bima Kredit, pengguna Tri harus melakukan pendaftaran di aplikasi Bima+ dengan nomor yang sudah teregistrasi dan tervalidasi. Pengajuan ini tidak memerlukan dokumen fisik. Pengguna dapat memilih nilai dan tenor pinjaman yang diinginkan.

Setelah data dan perjanjian pinjaman telah disetujui, dana yang dikirimkan langsung ke rekening pengguna yang sudah didaftarkan. Adapun, maksimal pinjaman yang difasilitasi Bima Kredit adalah sebesar Rp500 ribu dengan periode pinjaman selama 30 hari dan bunga 0%. Indosat akan menambah limit dan tenor pinjaman yang lebih bervariasi.

Dihubungi DailySocial.id secara terpisah, SVP-Head of Corporate Communication IOH Steve Saerang mengatakan tengah mengkaji kemungkinan untuk bermitra dengan penyedia pinjaman lain. Pihaknya juga menyiapkan beberapa use case produk dan layanan lain yang sesuai dengan profil dan kebutuhan pengguna.

“Selain pinjaman digital, dalam waktu dekat Tri akan menyediakan proteksi kepada pelanggan melalui produk Bima Asuransi, seperti proteksi kendaraan bermotor dan kecelakaan diri,” tambah Steve.

Operator masuk ke pinjaman digital

Lebih lanjut, Steve mengungkap bahwa peleburan Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia tidak memengaruhi brand seluler masing-masing, yakni IM3 Ooredoo dan Tri. Menurutnya, kedua brand ini dapat saling melengkapi satu sama lain dan meningkatkan pengalaman digital pengguna.

Sebagai informasi, Indosat Ooredoo resmi merampungkinan merger dengan H3I pada awal tahun ini. Dengan peleburan ini, kini IOH memiliki tiga brand selular, yakni IM3, MPWR, Tri. Berdasarkan informasi yang kami himpun, brand communication Tri dan IM3 dikelola oleh tim berbeda. Sementara, corporate brand keduanya sama-sama dikelola di bawah naungan tim Corporate Communication IOH.

Maka itu, perusahaan menghadirkan produk pinjaman dengan mitra yang berbeda. Untuk pengguna Tri, Indosat menggandeng Maucash lewat brand Bima Kredit. Sedangkan untuk pengguna IM3, perusahaan bekerja sama dengan Bank QNB Indonesia melalui brand UCan.

Pengguna IM3 dapat mengakses dua produk utama UCan, yakni Cash Withdrawal atau penarikan uang tunai dan Installment atau pembelian produk paket data Indosat Ooredoo Hutchison. Adapun, UCan kini masuk ke dalam ekosistem layanan myIM3.

Pada layanan sejenis, sebelumnya Telkomsel masuk dengan model bisnis platform fintech agregator Klop sejak tahun lalu. Klop masuk dalam klaster baru OJK sebagai Inovasi Keuangan Digital (IKD). Platform ini memberikan rekomendasi pilihan produk pinjaman dengan mengandalkan kemampuan analisis dari data calon peminjam.

Sebetulnya, pinjaman digital bukan lah produk keuangan pertama yang dieksplorasi operator telekomunikasi agar tetap relevan bagi pengguna di tengah pesatnya perkembangan digital. Hampir satu dekade lalu, seluruh operator masuk ke produk dompet digital, tetapi dihentikan karena tidak berkembang. Hanya T-cash yang masih bertahan hingga di-spin off dan dilebur menjadi LinkAja.