Semenjak pandemi, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia mulai bertransformasi menjadi digitalisasi. Berdasarkan survei berjudul MSME Empowerment Report yang dilakukan oleh DSInnovate ke 1.500 pelaku UMKM di Indonesia, terdapat 83,8% pelaku UMKM yang melakukan digitalisasi atau memanfaatkan teknologi untuk mendukung operasional bisnis mereka.
MSME Empowerment Report 2022, hal 38
Pada survei yang sama juga menyebutkan bahwa terdapat 99,1% pelaku UMKM yang berhasil meningkatkan produktivitas usahanya setelah menggunakan layanan digital. Sedangkan, 0,9% UMKM tidak berhasil meningkatkannya.
Meski digitalisasi membawa manfaat bagi UMKM, tetapi UMKM Indonesia masih mengalami beberapa kendala dalam mengembangkan usaha mereka. Salah satunya ialah sebanyak 70% UMKM yang kesulitan dalam memasarkan produknya (MSME Empowerment Report, 2022).
MSME Empowerment Report 2022, hal 20
Tantangan pertama yang dihadapi UMKM dalam pemasaran produk adalah mereka harus membangun brand image yang kuat agar dapat bersaing dengan kompetitor. Jika merek mereka tidak terkenal, pelaku UMKM akan kesulitan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan karena produk mereka kalah dari merek yang lebih terkenal.
Kedua, sumber daya keuangan mereka pun terbatas. Beberapa UMKM tidak memiliki anggaran yang cukup untuk mengalokasikan dana untuk kegiatan pemasaran, khususnya iklan atau promosi.
Tantangan lainnya adalah mereka tidak memiliki pakar di bidang pemasaran. Dengan tidak adanya tim pemasaran, UMKM akan kesulitan dalam mempromosikan produk dan layanan mereka secara efektif. Keuangan yang kurang pun dapat membuat UMKM tidak bisa mencari pegawai yang ahli di bidang ini atau menyewa jasa agensi pemasaran.
Padahal memiliki strategi pemasaran yang kuat/tepat dapat membantu UMKM untuk meningkatkan kesadaran merek, mencari target yang potensial, menumbuhkan loyalitas pelanggan dan pada akhirnya meningkatkan penjualan.
Selain itu, pemasaran memungkinkan UMKM dapat melacak dan mengevaluasi kinerja strategi pemasaran mereka agar nantinya mereka dapat mengoptimalkan strategi lebih baik lagi.
8 Strategi Pemasaran Produk untuk Meningkatkan Penjualan
Menurut Hubspot, pemasaran produk adalah proses menempatkan produk di pasar, mempromosikannya, dan menjualnya kepada pelanggan. Sedangkan, strategi pemasaran produk dirancang untuk memandu positioning produk, penetapan harga, dan promosi produk baru.
UMKM membutuhkan strategi pemasaran produk karena strategi tersebut dapat memperkenalkan produk dan layanan mereka kepada konsumen secara komprehensif. Selama strategi pemasarannya tepat, pelaku UMKM dapat meningkatkan penjualan, yang pada akhirnya menghasilkan keuntungan besar.
Jadi bagaimana pelaku UMKM menerapkan strategi pemasaran produk untuk meningkatkan penjualan yang tinggi? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Kenali Konsumen yang Menjadi Target Pasar
Langkah pertama dalam memasarkan produk adalah terlebih dahulu mengetahui konsumen yang menjadi target pasar UMKM Anda dan menciptakan persona pembeli.
Dengan memahami pelanggan Anda dan kebutuhan, tantangan, serta masalah mereka, pelaku UMKM dapat menyesuaikan semua aspek strategi pemasaran produk mereka untuk target pelanggannya. Sehingga pelaku UMKM dapat membuat produk dan konten pemasaran yang sesuai dengan target konsumen.
Tentukan Positioning dan Pesan Produk
Selanjutnya, pelaku UMKM harus menentukan positioning (keunggulan produk) dan pesan dari produk mereka. Kedua hal tersebut dapat membantu pelaku UMKM menceritakan kisah orisinal yang menarik pelanggan sehingga mereka ingin membelinya.
Pelaku UMKM diharapkan dapat menyampaikan pesan kepada pelanggan tentang produk dan apa keunikan dari produk mereka. Lalu, jadikan jawaban tersebut sebagai poin utama dibalik strategi pemasaran produk Anda.
Tentukan Tujuan Produk
Tetapkan tujuan produk UMKM Anda. Tujuan tersebut akan bervariasi tergantung pada spesifik produk, jenis UMKM atau tempat Anda bekerja, sasaran pemasaran UMKM Anda secara keseluruhan, dll.
Umumnya, tujuan produk yang biasa dicapai oleh bisnis terdiri dari meningkatkan pendapatan, terlibat dengan pelanggan, mendapatkan pelanggan dari pesaing, dan meningkatkan brand recognition.
Tentukan Harga Produk
Kemudian, tentukan harga yang kompetitif dan terjangkau oleh target pasar. Harga yang terlalu tinggi dapat menurunkan minat konsumen, sementara harga yang terlalu rendah dapat merusak citra produk.
Pelaku UMKM dapat menentukan harga berdasarkan kompetitif atau nilai. Penetapan harga kompetitif berarti menetapkan harga produk berdasarkan produk serupa yang dijual oleh pesaing, dan dapat menetapkan harga yang lebih tinggi bila memiliki keunggulan dibandingkan pesaing.
Sedangkan, penetapan harga berdasarkan nilai berarti menetapkan harga produk berdasarkan nilai suatu barang sedemikian rupa sehingga pelanggan dapat menghubungkannya dengan profitabilitasnya daripada apa yang dikatakan oleh tren, pasar industri, dan pesaing.
Promosikan Produk Secara Online
Jika produknya sudah ada, pelaku UMKM dapat mempromosikannya secara online. Saat memasarkan produk secara online, pelaku UMKM dapat menggunakan media sosial, situs web, marketplace, atau platform digital lainnya.
MSME Empowerment Report 2022, hal 48
Dalam MSME Empowerment Report 2022, sebagai salah satu alat pemasaran digital, media sosial digunakan oleh UMKM dengan tujuan untuk pemasaran (91,3%), penjualan (81,9%), dan berinteraksi dengan pelanggan (72,5%). Berikut platform digital, termasuk media sosial, yang digunakan oleh UMKM untuk memenuhi ketiga tujuan tersebut adalah Instagram, Facebook, TikTok, YouTube, Twitter, dan LinkedIn.
MSME Empowerment Report 2022, hal 49
Pastikan untuk memilih media yang tepat dan juga pesan yang disampaikan dapat menarik perhatian konsumen.
Buatlah Konten Organik sekaligus Iklan Berbayar
Ingin meningkatkan kampanye untuk mempromosikan produk Anda? TikTok dapat membantu pelaku UMKM dengan salah satu fiturnya, yaitu Promosi.
Buatlah konten organik di TikTok dan bereksperimen-lah dengan berbagai cara untuk menceritakan kisah merek usaha Anda. Setelah itu, analisis konten-konten tersebut melalui fitur analitik di TikTok dan kemudian gunakan informasi yang didapatkan secara strategis untuk iklan berbayar Anda nantinya.
Selanjutnya, pelaku UMKM dapat mencari kreator yang tepat di TikTok Creator Marketplace untuk bekerja sama sesuai dengan anggaran atau iklan berbayar Anda. Pelaku UMKM juga dapat mengubah konten organik dari kreator menjadi iklan berbayar menggunakan Spark Ads.
Menurut studi Neurons, menonton konten video organik di TikTok sebelum iklan berbayar dapat meningkatkan brand recall sebesar 27%. Ini menunjukkan bahwa mempromosikan konten organik dapat meningkatkan performa iklan berbayar Anda.
Selain itu, kreator dapat mempengaruhi keputusan pembelian pengguna TikTok. Menurut laporan dari TikTok, niat membeli pengguna meningkat sebesar +17% setelah mereka melihat iklan dari kreator. Jadi jangan lupa untuk berkolaborasi dengan kreator lain, ya!
Kerja Sama dengan Kreator
Selain membuat konten organik dan atau mengubahnya menjadi iklan berbayar di media sosial, pelaku UMKM dapat bekerja sama dengan kreator. Pilihlah kreator dengan niche atau topik yang sama dan memiliki target audiens yang pelaku UMKM juga cari.
Pastikan untuk memilih kreator yang tepat agar dapat membantu pelaku UMKM mencapai target audiens dengan lebih efektif dan meningkatkan kesuksesan kampanye pemasaran Anda.
Beri Penawaran Menarik pada Konsumen
Strategi lainnya yang dapat menarik banyak konsumen dan meningkatkan penjualan adalah dengan memberikan penawaran yang menarik. Adapun jenis penawaran yang bisa pelaku UMKM tawarkan ialah diskon, voucher, promo beli 2 gratis 1, dan hadiah lainnya.
Dengan menerapkan strategi pemasaran produk yang tepat, pelaku UMKM dapat meningkatkan minat konsumen dan meningkatkan penjualan produk Anda. Namun, ingatlah untuk tetap mengikuti tren pasar dan sesuaikan strategi pemasaran usaha Anda dengan perubahan yang terjadi.
Jika Anda ingin membaca lebih lengkap kondisi UMKM di Indonesia dan apa saja tantangan atau peluang yang mereka dapatkan saat menghadapi era digitalisasi, silahkan unduh MSME Empowerment Report 2022 di sini.