Tag Archives: strategi pemasaran

Survei: 70% UMKM Lokal di Indonesia Kesulitan Memasarkan Produk

Semenjak pandemi, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia mulai bertransformasi menjadi digitalisasi. Berdasarkan survei berjudul MSME Empowerment Report yang dilakukan oleh DSInnovate ke 1.500 pelaku UMKM di Indonesia, terdapat 83,8% pelaku UMKM yang melakukan digitalisasi atau memanfaatkan teknologi untuk mendukung operasional bisnis mereka.

MSME Empowerment Report 2022, hal 38

Pada survei yang sama juga menyebutkan bahwa terdapat 99,1% pelaku UMKM yang berhasil meningkatkan produktivitas usahanya setelah menggunakan layanan digital. Sedangkan, 0,9% UMKM tidak berhasil meningkatkannya.

Meski digitalisasi membawa manfaat bagi UMKM, tetapi UMKM Indonesia masih mengalami beberapa kendala dalam mengembangkan usaha mereka. Salah satunya ialah sebanyak 70% UMKM yang kesulitan dalam memasarkan produknya (MSME Empowerment Report, 2022).

MSME Empowerment Report 2022, hal 20

Tantangan pertama yang dihadapi UMKM dalam pemasaran produk adalah mereka harus membangun brand image yang kuat agar dapat bersaing dengan kompetitor. Jika merek mereka tidak terkenal, pelaku UMKM akan kesulitan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan karena produk mereka kalah dari merek yang lebih terkenal.

Kedua, sumber daya keuangan mereka pun terbatas. Beberapa UMKM tidak memiliki anggaran yang cukup untuk mengalokasikan dana untuk kegiatan pemasaran, khususnya iklan atau promosi.

Tantangan lainnya adalah mereka tidak memiliki pakar di bidang pemasaran. Dengan tidak adanya tim pemasaran, UMKM akan kesulitan dalam mempromosikan produk dan layanan mereka  secara efektif. Keuangan yang kurang pun dapat membuat UMKM tidak bisa mencari pegawai yang ahli di bidang ini atau menyewa jasa agensi pemasaran. 

Padahal memiliki strategi pemasaran yang kuat/tepat dapat membantu UMKM untuk meningkatkan kesadaran merek, mencari target yang potensial, menumbuhkan loyalitas pelanggan dan pada akhirnya meningkatkan penjualan.

Selain itu, pemasaran memungkinkan UMKM dapat melacak dan mengevaluasi kinerja strategi pemasaran mereka agar nantinya mereka dapat mengoptimalkan strategi lebih baik lagi. 

8 Strategi Pemasaran Produk untuk Meningkatkan Penjualan 

Menurut Hubspot, pemasaran produk adalah proses menempatkan produk di pasar, mempromosikannya, dan menjualnya kepada pelanggan. Sedangkan, strategi pemasaran produk dirancang untuk memandu positioning produk, penetapan harga, dan promosi produk baru.

UMKM membutuhkan strategi pemasaran produk karena strategi tersebut dapat memperkenalkan produk dan layanan mereka kepada konsumen secara komprehensif. Selama strategi pemasarannya tepat, pelaku UMKM dapat meningkatkan penjualan, yang pada akhirnya menghasilkan keuntungan besar.

Jadi bagaimana pelaku UMKM menerapkan strategi pemasaran produk untuk meningkatkan penjualan yang tinggi? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Kenali Konsumen yang Menjadi Target Pasar

Langkah pertama dalam memasarkan produk adalah terlebih dahulu mengetahui konsumen yang menjadi target pasar UMKM Anda dan menciptakan persona pembeli.

Dengan memahami pelanggan Anda dan kebutuhan, tantangan, serta masalah mereka, pelaku UMKM dapat menyesuaikan semua aspek strategi pemasaran produk mereka untuk target pelanggannya. Sehingga pelaku UMKM dapat membuat produk dan konten pemasaran yang sesuai dengan target konsumen.

Tentukan Positioning dan Pesan Produk 

Selanjutnya, pelaku UMKM harus menentukan positioning (keunggulan produk) dan pesan dari produk mereka. Kedua hal tersebut dapat membantu pelaku UMKM menceritakan kisah orisinal yang menarik pelanggan sehingga mereka ingin membelinya.

Pelaku UMKM diharapkan dapat menyampaikan pesan kepada pelanggan tentang produk dan apa keunikan dari produk mereka. Lalu, jadikan jawaban tersebut sebagai poin utama dibalik strategi pemasaran produk Anda.

Tentukan Tujuan Produk

Tetapkan tujuan produk UMKM Anda. Tujuan tersebut akan bervariasi tergantung pada spesifik produk, jenis UMKM atau tempat Anda bekerja, sasaran pemasaran UMKM Anda secara keseluruhan, dll.

Umumnya, tujuan produk yang biasa dicapai oleh bisnis terdiri dari meningkatkan pendapatan, terlibat dengan pelanggan, mendapatkan pelanggan dari pesaing, dan meningkatkan brand recognition.

Tentukan Harga Produk 

Kemudian, tentukan harga yang kompetitif dan terjangkau oleh target pasar. Harga yang terlalu tinggi dapat menurunkan minat konsumen, sementara harga yang terlalu rendah dapat merusak citra produk.

Pelaku UMKM dapat menentukan harga berdasarkan kompetitif atau nilai. Penetapan harga kompetitif berarti menetapkan harga produk berdasarkan produk serupa yang dijual oleh pesaing, dan dapat menetapkan harga yang lebih tinggi bila memiliki keunggulan dibandingkan pesaing.

Sedangkan, penetapan harga berdasarkan nilai berarti menetapkan harga produk berdasarkan nilai suatu barang sedemikian rupa sehingga pelanggan dapat menghubungkannya dengan profitabilitasnya daripada apa yang dikatakan oleh tren, pasar industri, dan pesaing.

Promosikan Produk Secara Online

Jika produknya sudah ada, pelaku UMKM dapat mempromosikannya secara online. Saat memasarkan produk secara online, pelaku UMKM dapat menggunakan media sosial, situs web, marketplace, atau platform digital lainnya.

MSME Empowerment Report 2022, hal 48

Dalam MSME Empowerment Report 2022, sebagai salah satu alat pemasaran digital, media sosial digunakan oleh UMKM dengan tujuan untuk pemasaran (91,3%), penjualan (81,9%), dan berinteraksi dengan pelanggan (72,5%). Berikut platform digital, termasuk media sosial, yang digunakan oleh UMKM untuk memenuhi ketiga tujuan tersebut adalah Instagram, Facebook, TikTok, YouTube, Twitter, dan LinkedIn.

MSME Empowerment Report 2022, hal 49

Pastikan untuk memilih media yang tepat dan juga pesan yang disampaikan dapat menarik perhatian konsumen.

Buatlah Konten Organik sekaligus Iklan Berbayar

Ingin meningkatkan kampanye untuk mempromosikan produk Anda? TikTok dapat membantu pelaku UMKM dengan salah satu fiturnya, yaitu Promosi.

Buatlah konten organik di TikTok dan bereksperimen-lah dengan berbagai cara untuk menceritakan kisah merek usaha Anda. Setelah itu, analisis konten-konten tersebut melalui fitur analitik di TikTok dan kemudian gunakan informasi yang didapatkan secara strategis untuk iklan berbayar Anda nantinya.

Selanjutnya, pelaku UMKM dapat mencari kreator yang tepat di TikTok Creator Marketplace untuk bekerja sama sesuai dengan anggaran atau iklan berbayar Anda. Pelaku UMKM juga dapat mengubah konten organik dari kreator menjadi iklan berbayar menggunakan Spark Ads.

Menurut studi Neurons, menonton konten video organik di TikTok sebelum iklan berbayar dapat meningkatkan brand recall sebesar 27%. Ini menunjukkan bahwa mempromosikan konten organik dapat meningkatkan performa iklan berbayar Anda. 

Selain itu, kreator dapat mempengaruhi keputusan pembelian pengguna TikTok. Menurut laporan dari TikTok, niat membeli pengguna meningkat sebesar +17% setelah mereka melihat iklan dari kreator. Jadi jangan lupa  untuk berkolaborasi dengan kreator lain, ya!

Kerja Sama dengan Kreator

Selain membuat konten organik dan atau mengubahnya menjadi iklan berbayar di media sosial, pelaku UMKM dapat bekerja sama dengan kreator. Pilihlah kreator dengan niche atau topik yang sama dan memiliki target audiens yang pelaku UMKM juga cari.

Pastikan untuk memilih kreator yang tepat agar dapat membantu pelaku UMKM mencapai target audiens dengan lebih efektif dan meningkatkan kesuksesan kampanye pemasaran Anda.

Beri Penawaran Menarik pada Konsumen

Strategi lainnya yang dapat menarik banyak konsumen dan meningkatkan penjualan adalah dengan memberikan penawaran yang menarik. Adapun jenis penawaran yang bisa pelaku UMKM tawarkan ialah diskon, voucher, promo beli 2 gratis 1, dan hadiah lainnya.

Dengan menerapkan strategi pemasaran produk yang tepat, pelaku UMKM dapat meningkatkan minat konsumen dan meningkatkan penjualan produk Anda. Namun, ingatlah untuk tetap mengikuti tren pasar dan sesuaikan strategi pemasaran usaha Anda dengan perubahan yang terjadi.

Jika Anda ingin membaca lebih lengkap kondisi UMKM di Indonesia dan apa saja tantangan atau peluang yang mereka dapatkan saat menghadapi era digitalisasi, silahkan unduh MSME Empowerment Report 2022 di sini

Strategi Pemasaran: Definisi, Fungsi, hingga Elemen Penting

Dalam membangun bisnis, perencanaan adalah salah satu hal yang tidak bisa diabaikan. Rencana bisnis bisa seperti peta yang menunjukkan arah menuju kesuksesan. Hal lain yang tak kalah penting adalah menentukan strategi pemasaran

Pemasaran memiliki posisi yang strategis untuk mensukseskan suatu perusahaan. Sekalipun produknya berkualitas tinggi, ia tidak dapat menghasilkan banyak keuntungan kecuali disertai dengan strategi pemasaran yang tepat.

Membangun bisnis cukup sulit tanpa strategi pemasaran yang baik. Selain itu, ada risiko yang sangat mungkin kehilangan daya saing. Oleh karena itu, mempelajari ilmu pemasaran sangat penting untuk menjalankan bisnis.

Untuk lebih jelasnya, berikut DailySocial.id akan menjelaskan mengenai strategi pemasaran di bawah ini!

Definisi Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah upaya untuk memasarkan dan menyajikan suatu produk atau jasa kepada masyarakat.

Tentu saja, dengan rencana dan taktik yang dirancang dengan baik, volume penjualan dapat ditingkatkan. Strategi pemasaran juga dapat diartikan sebagai sekumpulan usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Dalam bisnis, ada tiga faktor yang menentukan harga jual barang dan jasa, yaitu produksi, pemasaran, dan konsumsi. Oleh karena itu, pemasaran dapat digambarkan sebagai penghubung antara produsen dan konsumen.

Fungsi Strategi Pemasaran

Terdapat empat garis besar yang dapat menjelaskan tentang fungsi strategi pemasaran. Berikut ulasannya:

  1. Terdapat standar penilaian prestasi kerja anggota pada bidang usaha maupun perusahaan. Dengan standar ini, maka pengawasan kualitas dan mutu bisa menjadi semakin efektif.
  2. Sebagai alat bantu dalam meraih berbagai tujuan perusahaan dalam jangka waktu panjang dan pendek.
  3. Untuk mengatur jalannya bisnis. Sehingga, koordinasi tim pemasaran bisa berjalan secara efektif dan sesuai dengan target.
  4. Akan meningkatkan motivasi pada bisnis yang tengah dilakukan. Strategi pemasaran mengharuskan para pelaku bisnis agar bisa memperkirakan jalannya bisnis pada masa yang akan datang. Serta bisa memberi semangat usaha sehingga bisnis bisa berjalan optimal.

Tujuan dari kegiatan strategi pemasaran

  1. Menjadi kegiatan dalam pengembangan kemampuan bisnis agar bisa melakukan adaptasi.
  2. Untuk dasar pemikiran dalam pengambilan keputusan pemasaran.
  3. Dipakai untuk media ukur dari hasil pemasaran berdasar pada standar prestasi yang telah ditentukan.
  4. Supaya tim pemasaran bisa meningkatkan kualitas koordinasi diantara individu-individu di dalamnya.

Elemen Penting dalam Membangun Strategi Pemasaran

Produk

Produk mengacu pada produk dan layanan yang ditawarkan oleh bisnis. Keputusan produk meliputi fungsi, pengemasan, tampilan, garansi, kualitas, dll.

Pelanggan perlu memahami fitur, kelebihan, dan manfaat yang bisa dinikmati dengan membeli barang atau jasa. Saat memikirkan suatu produk, pertimbangkan fitur utama, manfaat, serta kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Harga

Penetapan harga mengacu pada strategi penetapan harga produk dan layanan dan bagaimana hal itu memengaruhi pelanggan. Keputusan penetapan harga mencakup, selain harga jual, kemungkinan diskon, pengaturan pembayaran, jangka waktu kredit, dan kemungkinan layanan pencocokan harga yang ditawarkan.

Saat menentukan strategi penetapan harga, penting untuk mempertimbangkan di mana lokasi perusahaan saat ini. Misalnya, jika sebuah perusahaan diiklankan sebagai pemasok peralatan mekanis berkualitas tinggi, harga produk harus mencerminkan hal ini.

Promosi

Promosi mengacu pada aktivitas yang membuat perusahaan dikenal oleh konsumen. Ini termasuk, misalnya, sponsorship, periklanan dan hubungan masyarakat.

Karena biaya periklanan bisa tinggi, penting untuk melakukan analisis profitabilitas saat membuat keputusan periklanan. Penting untuk memahami nilai pelanggan dan apakah itu layak dipelihara.

Lokasi

Lokasi mengacu pada di mana produk/jasa perusahaan dilihat, diproduksi, dijual atau didistribusikan. Pada dasarnya, keputusan lokasi berkaitan dengan saluran distribusi dan cara pengiriman produk ke pelanggan sasaran yang paling penting.

Penting untuk memikirkan betapa mudahnya produk atau layanan kamu tersedia dan memastikan pelanggan dapat menemukan kamu dengan mudah. Produk atau jasa harus tersedia bagi pelanggan pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat, dan dalam jumlah yang tepat.

Misalnya, sebuah perusahaan mungkin ingin membuat produknya tersedia melalui situs web e-niaga, toko eceran, atau pihak ketiga.

Sumber Daya Manusia

Orang mengacu pada staf, tenaga penjualan, dan mereka yang bekerja untuk bisnis tersebut. Keputusan orang biasanya berpusat di sekitar layanan pelanggan – bagaimana kamu ingin karyawanmu dinilai ramah oleh pelanggan?

Dalam pengembangan bisnis, tim dan pemilik harus mempunyai strategi pemasaran yang tepat. Sehingga, kemungkinan bisnis akan berkembang menjadi lebih besar. Bisnis pun bisa berjalan secara maksimal.

Mengenal Riset Pasar: Metode dan Contohnya Lengkap 2022

Dalam bidang pemasaran selain melakukan pemasaran produk biasanya akan dilakukan riset pasar terlebih dahulu. Riset pasar ini juga dilakukan untuk mencari cara bagaimana strategi pemasaran produk nantinya bisa dilakukan.

Sebab, pemasaran produk yang baik adalah yang bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat, sehingga riset pasar sangat perlu dilakukan agar target produk juga bisa sesuai.

Lalu, apa itu riset pasar dan bagaimana cara melakukannya? Simak penjelasan riset pasar berikut!

Apa itu riset pasar?

Dikutip dari Hubspot, riset pasar adalah proses mengumpulkan informasi tentang target pasar dan pelanggan bisnis kamu untuk memverifikasi keberhasilan produk.

Secara tidak langsung riset pasar berperan sebagai proses analisis kelayakan pemasaran suatu produk baru.

Proses riset pasar akan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu perumusan masalah, tujuan, pengumpulan dan pengolahan data, evaluasi, hingga akhirnya bisa terbentuk sebagai hasil analisis pemasaran. Melalui proses riset pasar ini, perusahaan bisa menemukan target yang sesuai dengan produk mereka, sehingga penjualan juga akan bisa lebih meningkat dan cepat.

Tujuan utama dari riset pasar adalah untuk memeriksa target pasar terkait produk atau layanan  perusahaan dan juga bisa digunakan sebagai bentuk referensi bagaimana target akan bereaksi terhadap layanan atau produk perusahaan kamu. Nantinya informasi yang dihasilkan dari riset pasar juga bisa digunakan untuk pengembangan pemasaran atau periklanan, karena dengan adanya informasi yang sesuai dengan audiens bisnis bisa lebih mudah untuk  menentukan fitur apa saja yang sebaiknya digunakan.

Fungsi riset pasar

Ada banyak kegunaan atau fungsi riset pasar, di antaranya adalah:

Sebagai evaluasi strategi pemasaran

Riset pasar memiliki fungsi yang pertama untuk melakukan penilaian terhadap strategi atau juga program pemasaran yang sebelumnya, fungsi ini juga bisa termasuk ketika sebuah perusahaan ingin melakukan penilaian ulang terkait brand positioning dari perusahaan lain yang menjadi pesaing. Sehingga, nantinya tim riset pasar bisa melakukan pemecahan masalah dan membuat keputusan yang lebih baik.

Untuk mengenali konsumen

Dengan adanya riset pasar, perusahaan bisa mengenali target konsumennya dengan cara memahami secara spesifik preferensi konsumen atau pelanggan. Perilaku konsumen juga menjadi salah satu indikator penting untuk menjalankan sebuah  bisnis, karena sebuah produk dibuat atas adanya permintaan (demand) dari pasar.

Sebagai perencanaan bisnis

Riset pasar juga bisa digunakan untuk menyusun strategi perencanaan bisnis yang akan datang, apalagi di masa sekarang mengembangkan sebuah bisnis cukup lumayan sulit karena banyaknya perusahaan yang berkembang.

Pemantauan bisnis

Fungsi riset pasar yang terakhir adalah pemantauan proses bisnis yang sedang berjalan, proses pemantauan atau pengawasan juga biasanya lebih kepada mengawasi tren, demografi, operasional, hingga efektivitas penggunaan channel marketing.

Tujuan Riset Pasar

Menurut Glenn Doman (2002), ada 4 tujuan utama dari riset pasar, yaitu:

1. Menganalisis Pasar

Proses analisis pasar akan memberikan informasi penting mengenai potensi pasar untuk sebuah produk atau jasa. Informasi tersebut mencakup konsumen potensial, pasar potensial, lokasi bisnis, dan kompetitor.

2. Menganalisis Tanggapan Pasar Terhadap Produk

Riset ini akan memberikan informasi perkiraan potensi sebuah produk/ jasa di pasar. Proses pengkajian dapat dilakukan sebelum produk atau jasa diluncurkan, misalnya dengan melakukan survei.

3. Menganalisis Efektivitas Promosi

Kegiatan riset ini juga dapat membantu perusahaan dalam memilah dan memilih media promosi yang paling efektif.

4. Menyusun Strategi

Pengkajian perencanaan strategis dapat memberikan informasi mengenai tingkat pertumbuhan pasar yang telah ada dan menemukan berbagai produk dan jasa yang sukses di sebuah pasar. Ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang sudah mapan.

Jenis-jenis riset pasar

Ternyata untuk melakukan riset pasar, biasanya perusahaan tidak hanya akan melakukan satu jenis riset pasar saja untuk mengetahui perilaku calon konsumennya. Dalam bidang pemasaran, jenis riset pasar terbagi menjadi dua yaitu riset pasar primer dan riset pasar sekunder.

Riset pasar primer

Riset pasar primer adalah sebuah proses analisis dengan menggunakan pihak ketiga atau konsumen sebagai sumber datanya. Sehingga, riset ini akan langsung berasal dari konsumen sebuah perusahaan, dan data yang dikumpulkan akan berupa data kualitatif dan data kuantitatif.

Beberapa jenis riset pasar primer adalah:

Wawancara

Jenis riset pasar ini akan dilakukan secara personal terhadap responden atau calon konsumen, biasanya responden akan diberikan beberapa pertanyaan untuk memperoleh data atau informasi.

Focus group

Sesuai namanya, jenis riset pasar ini akan dilakukan oleh beberapa kelompok kecil biasanya akan terdiri dari 5-10 orang untuk menanggapi survei yang perusahaan sudah kirimkan.

Penelitian etnografi

Penelitian etnografi adalah metode analisis riset pasar yang dilakukan dengan cara si peneliti harus terjun langsung ke dalam lingkungan respondennya. Biasanya penelitian ini akan berlangsung cukup lama karena peneliti juga harus menyesuaikna diri dengan lingkungan calon konsumennya.

Kuesioner

Salah satu jenis riset primer yang sering digunakan oleh perusahaan ada kuesioner yaitu metode penelitian dengan cara mengumpulkan survei online. Penelitian ini banyak dilakukan karena lebih mudah, meringkas waktu, dan data yang yang diperoleh juga sudah akan terbentuk secara sistematis.

Campaign research

Campaign research juga bisa digunakan sebagai metode riset pasra, hanya saja sebuah perusahaan harus memiliki campaign dahulu sebelumnya sehingga bisa dilakukan analisis dan evaluasi terkait keberhasilan campaign.

Riset pasar sekunder

Setelah mengetahui riset pasar primer, sekarang kamu akan bertemu dengan riset pasar sekunder. Berbeda dengan riset pasar primer di mana informasinya akan datang langsung dari pihak konsumen, riset pasar primer adalah proses analisis target pasar yang informasinya dikelola oleh sumber luar contohnya media, pemerintah, atau agensi.

Informasi yang dipublikasikan dalam buku, majalah, surat kabar, atau situs web sebuah perusahaan juga bisa menjadi medium untuk melakukan riset pasar sekunder.

Untuk memanfaatkan riset pasar sekunder, kamu bisa memilih informasinya dari beberapa lembaga seperti berikut:

Sumber publik

Untuk mengumpulkan informasi riset pasar secara gratis, kamu bisa memanfaatkan perpustakaan pemerintah.

Sumber komersial

Sedangkan untuk sumber komersial biasanya akan memerlukan biaya, tetapi sumber komersil juga bisa diandalkan karena biasanya lembaga-lembaga tersebut cukup bagus dalam mengumpulkan informasi. Sumber komersial di antaranya adalah media televisi, koran lokal, dan majalah.

Institusi pendidikan

Universitas dan institusi pendidikan bisa menjadi sebuah informasi riset pasar sekunder, karena biasanya banyak penelitian yang dilakukan dalam berbagai sektor.

Contoh riset pasar

Semua perusahaan pastinya akan melakukan riset pasar terlebih dahulu sebelum memproduksi produk atau jasa baru. Namun, bagaimana contoh riset pasar produk makanan?

Contoh riset pasar produk makanan mie instan

Mie instan menjadi salah satu makanan siap saji yang memiliki banyak penggemar di Indonesia, tidak jarang setiap merek akan berlomba-lomba menciptakan inovasi terhadap produknya salah satunya dengan membuat produk mi instan jumbo.

Melalui riset pasar, perusahaan bisa melakukan dengan survei kuesioner untuk melihat berapa banyak konsumennya yang ingin membeli mie instan dengan ukuran jumbo. Sehingga, dengan adanya riset pasar juga bisa mengetahui informasi lain yang sebenarnya dibutuhkan oleh konsumen maupun perusahaan.

Contohnya perusahaan bisa memberikan beberapa pertanyaan terkait:

  • Varian mie instan apa yang ingin dibuat menjadi ukuran jumbo ? Hasil bisa terlihat dari pilihan selera konsumen terhadap produk perusahaan.
  • Estimasi harga produk mie instan jumbo.
  • Siapa saja yang membutuhkan variasi mie instan jumbo (usia, gender, profesi, dan demografi).
  • Apa saja yang menjadi eprtimbangan dengan hadirnya varian mie instan jumbo.

Sehingga dengan adanya informasi dari data riset ini perusahaan bisa menemukan produk atau jenis mie instan potensial yang bisa meraih keuntungan lebih, karena adanya permintaan dari pasar.

Istilah Kamus Email Marketing yang Wajib Kamu Ketahui

Salah satu bentuk strategi pemasaran yang digunakan saat ini adalah email marketing. Penggunaan email sebagai channel pemasaran dibandingkan lainnya adalah karena sifatnya lebih personal. Namun, sebelum menggunakan email marketing, kamu wajib paham tentang kamus email marketing.

Kamus email marketing adalah kumpulan glosarium atau istilah terkait email marketing yang dapat membantu kamu memahami penggunaan email.

Kamus Email Marketing

Dikutip dari MTARGET, berikut daftar istilah yang digunakan dalam email marketing:

1. Acceptable Spam Report Rate

Tingkat di mana Anda dapat dilaporkan sebagai SPAM tanpa merusak reputasi pengiriman Anda.

2. Acceptance Rate 

Persentase pesan email yang diterima oleh server email. Tidak semua email yang diterima oleh server akan masuk ke dalam inbox audience.

3. Blacklist 

Sesuai namanya, blacklist adalah daftar alamat IP spammer yang nantinya akan  menghambat pengiriman email.

4. Bounce Rate

Persentase pengiriman email yang tidak sampai. Ada dua jenis bounce, hard bounce dan soft bounce. Rasio bounce yang dapat diterima adalah kurang dari 5%.

5. CAN-SPAM

Berisi undang-undang yang menguraikan aturan untuk email komersial, menetapkan persyaratan untuk pesan komersial, memberikan hak kepada penerima email untuk membuat kamu berhenti mengirim email kepada mereka, dan menjabarkan konsekuensi atas pelanggaran UU.

6. Clicks per Delivered

Persentase jumlah klik dibagi dengan jumlah email yang dikirim ke kotak masuk audience.

7. Conversion Rate

Persentase penerima yang menanggapi CTA bisnis kamu dalam campaign atau promosi email.  Bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan campaign.

8. Double Opt-In

Metode yang disarankan untuk membuat daftar email, mengharuskan pelanggan untuk mengonfirmasi keikutsertaan mereka dengan mengklik CTA di email konfirmasi atau menanggapi email konfirmasi.

9. Email Campaign

Serangkaian email nurturing prospek yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran secara keseluruhan.

10. Email Filter 

Sesuai namanya, ini adalah teknik yang digunakan untuk memblokir email berdasarkan pengirim, baris subjek, atau konten email.

11. Email Sponsorships 

Membeli ruang iklan di newsletter atau mensponsori artikel. Sponsor akan membayar agar iklan mereka dimasukkan ke dalam badan email.

12. Hard Bounce

Pengiriman email yang gagal karena alasan permanen seperti alamat email yang tidak ada, tidak valid, atau diblokir.

13. HTML Email

Mengirim email HTML memungkinkan untuk berkreasi dengan desain email bisnis kamu.

14. Landing Page

Halaman pengambilan prospek di situs web bisnis kamu yang ditautkan dari email untuk memberikan informasi tambahan yang terkait langsung dengan produk atau layanan yang dipromosikan dalam ajakan bertindak untuk memberikan informasi tentang pengguna.

15. List Segmentation

Memilih audiens target yang relevan dengan pesan email. Hal ini bertujuan agar email marketing lebih tersegmentasi untuk meningkatkan respon yang tinggi.

16. Opt-In (Subscribe)

Metode yang dapat digunakan untuk menambah contact list dalam pemasaran.

17. Opt-Out (Unsubscribe)

Ketika pelanggan memilih untuk tidak menerima email dari kamu, dan meminta penghapusan dari daftar email bisnis kamu.

18. Personalization 

Personalisasi pada email marketing adalah mengubah cara orang dalam menerima dan merespons suatu email. Email ini tidak hanya sekadar menyapa nama pelanggan pada saat mengirimkan email, namun juga dengan mengingat identitas basic penerima email, seperti mengingat tanggal dalam momen penting, seperti tanggal ulang tahun.

19. Soft Bounce

Terjadi ketika email gagal terkirim disebabkan oleh masalah sementara, seperti inbox penerima penuh, server sedang down, email dianggap sebagai spam atau ukuran email yang terlalu besar.

20. Whitelist Email

Tanda bahwa sender email kamu telah disetujui oleh penerima email. Sehingga ketika kamu mengirimkan email, lalu subscriber memasukkan domain kamu ke dalam whitelist email. Maka email akan disetujui dan akan selalu masuk ke kotak pesan utama si penerima.

Nah, itu adalah 20 istilah dalam kamus email marketing. Akan tetapi, masih banyak istilah penggunaan email marketing yang bisa kamu pelajari di web MTARGET terkait Marketing 101: Kamus Email Marketing.

Disclosure: Artikel ini bekerja sama dengan MTARGET.

Iklan Pintar Warung Pintar

Mengenal “Iklan Pintar”, Salah Satu Model Bisnis yang Coba Dioptimalkan Warung Pintar

Setelah resmi diakuisisi SIRCLO Group, Warung Pintar semakin gencar mengembangkan solusi bagi jutaan UMKM ritel, khususnya warung. Pada bulan Juli 2021 lalu, perusahaan menghadirkan layanan baru yang diberi nama “Iklan Pintar”, layanan ini berfokus pada solusi promosi terintegrasi yang membantu brand mengakses ratusan ribu pemilik warung dan jutaan konsumen, serta memungkinkan pemilik warung meraih pendapatan tambahan.

Hasil riset internal Warung Pintar menunjukkan lebih dari 80% dana pemasaran brand difokuskan pada pasar modern sehingga menyisakan hanya 20% dana pemasaran untuk pasar ritel tradisional seperti warung. Pasalnya, ekosistem tradisional yang berlapis menimbulkan berbagai keterbatasan dalam proses monitoring program pemasaran sehingga mayoritas brand enggan untuk memanfaatkan warung sebagai kanal pemasaran yang efektif.

Sementara dari sisi pemilik warung, program pemasaran brand kerap dinilai tidak memberikan kompensasi yang adil karena minimnya transparansi. Berangkat dari data tersebut, Warung Pintar memutuskan untuk mulai menggarap solusi Iklan Pintar dalam rangka mendorong pemanfaatan warung sebagai pilihan kanal pemasaran bagi berbagai jenis brand di Indonesia, mulai dari multinasional hingga produk lokal.

Pada dasarnya, praktik pemasangan iklan di warung telah dimanfaatkan oleh brand sejak puluhan tahun lalu. Akan tetapi, pada prosesnya, tim lapangan masih harus berkeliling dari warung ke warung untuk menawarkan program dan melakukan monitoring hasil program secara manual. Dengan jumlah warung yang tidak sedikit serta tenaga dan biaya yang harus dikeluarkan untuk proses monitoring manual, konsep ini menjadi tidak efisien dan efektif.

Berusaha menjawab tantangan tersebut, Warung Pintar, melalui produk iklannya berupaya menawarkan efisiensi bagi brand dalam menjangkau target pasarnya mulai dari pemilik warung hingga konsumer akhir. Melalui platform yang lebih efektif dan terukur, Iklan Pintar menawarkan dua format pemasangan iklan, baik offline maupun online (in-app).

Format online advertising dan in-app activation ditargetkan untuk pemilik warung, brand dapat melakukan promosi secara daring di aplikasi Warung Pintar dan platform lain yang tersedia. Sementara, offline placement memungkinkan brand untuk langsung menjangkau konsumer akhir lewat aset promosi offline di warung-warung yang telah bergabung dengan Warung Pintar, Bentuk pemasaran bisa melalui pemasangan aset brand, penempatan produk, offline activation dan berbagai bentuk promosi offline lainnya.

Untuk bisa menikmati layanan ini, biaya yang ditagihkan ke brand adalah senilai Ro5.000 – Rp10.000 per data konsumer/warung. Tersedia dasbor terpisah untuk memantau program yang sedang berjalan. Selain itu, platform ini juga memfasilitasi diskusi konstruktif antara brand dan Warung Pintar dalam perencanaan program dan target segmen termasuk demografi, jenis warung, dan area/lokasi sekitar warung.

Co-Founder & CEO Warung Pintar Agung Bezharie Hadinegoro mengatakan, “Iklan Pintar hadir tidak hanya untuk membangun loyalty pemilik warung ke brand tertentu, namun juga menghasilkan dampak sosial yang nyata dengan memberikan insentif yang adil dan lebih transparan bagi pemilik warung. Kami harap, layanan Iklan Pintar dapat menjadi solusi terpercaya bagi brand untuk mentransformasi kanal pemasaran agar lebih efektif dan efisien.”

Hingga saat ini, layanan Iklan Pintar telah memungkinkan belasan brand ternama seperti AXE, Kimbo, Sariwangi, Kopi ABC, Good Day, Kopiko, Danone, Bango, Coca Cola, dan lainnya untuk terhubung dengan ekosistem warung di Indonesia.

Partisipasi brand dalam Iklan Pintar ini juga turut membantu dalam memberikan dampak nyata bagi lebih dari 500.000 warung dalam ekosistem Warung Pintar di lebih dari 200 kota. Inisiatif ini juga diklaim telah memberikan insentif bagi pemilik warung mencapai Rp300.000,00+, sekitar 7,5% lebih tinggi dibandingkan kanal pemasaran lainnya.

Iklan Pintar diimplementasikan secara inklusif dengan memanfaatkan ekosistem warung yang tergabung. Penetrasi Iklan Pintar disebut mencapai 400%, lebih tinggi daripada platform lain. Meskipun begitu, menilai operasional layanan yang masih terbilang baru dengan beberapa  fitur masih dalam tahap uji coba, ada beberapa hal yang masih bisa dikembangkan seperti kecepatan manajemen akun, biaya operasional yang dianggap cukup mahal, serta skema literasi teknis di lapangan (mengubah dari offline ke online).

Solusi adtech di Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi pergeseran dalam industri periklanan ke arah penggunaan teknologi periklanan (adtech) baik secara online maupun dalam pengaturan yang lebih tradisional. Startup adtech Indonesia memanfaatkan pertumbuhan populasi negara dan meningkatnya penggunaan internet dan ponsel untuk memasarkan produk dan layanan.

Berdasarkan data dari Statista, total nilai pasar periklanan di Indonesia pada tahun 2018 adalah sekitar $2,57 miliar dan diproyeksikan meningkat menjadi $5,3 miliar pada tahun 2024. Teknologi telah mengubah lanskap dengan menghadirkan efisiensi yang lebih besar pada cara perusahaan membelanjakan iklan mereka.

Meskipun begitu, startup adtech di Asia Tenggara masih menghadapi beberapa tantangan, seperti investasi yang tidak mencukupi, kecenderungan konsumen beralih ke kanal baru, dan persaingan yang meningkat akibat teknologi yang semakin canggih. Ditambah lagi situasi pandemi yang menciptakan banyak ketidakpastian namun juga peluang dalam dunia bisnis saat ini.

Seiring perkembangan bisnis yang ada, solusi adtech turut didesain secara “embedded” ke dalam platform yang memiliki basis pengguna besar. Misalnya, di platform online marketplace Tokopedia, para merchant bisa mengiklankan produknya kepada target pengguna spesifik. Trennya, akan semakin banyak aplikasi dengan ekosistem pengguna besar menjadikan model iklan digital ini sebagai salah satu model bisnisnya.

Application Information Will Show Up Here

Peduli Startup, Google Rilis Aplikasi Pembelajaran Strategi Pemasaran

Menanggapi pesatnya pertumbuhan startup baru setiap harinya, Google merilis aplikasi baru bernama Google Primer. Aplikasi ini dirancang untuk ‘mematangkan’ startup maupun pemilik usaha kecil dalam mengembangkan bisnisnya, dengan topik-topik bahasan seperti search engine marketing, content marketing, tips mendesain situs mobile dan masih banyak lagi. Continue reading Peduli Startup, Google Rilis Aplikasi Pembelajaran Strategi Pemasaran