Tag Archives: streaming radio

Svara ada dua platform, on-air platform (broadcaster automation) dan aplikasi untuk pendengar menikmati konten audio dan non audio, radio, playlist music, dan podcast

Komitmen Svara Gairahkan Digitalisasi Industri Radio Lokal

Menurut temuan PwC dalam “2018 Media & Entertainment Outlook”, diproyeksikan pendapatan industri media digital secara global akan tembus ke angka $792,3 miliar, naik dari 2017 sebesar $666,9 miliar. Kenaikan dipicu oleh pesatnya perkembangan teknologi yang menyamarkan cara konsumsi media cetak dan digital, video game dan olahraga, internet nirkabel dan kabel, TV berbayar dan OTT, media sosial dan tradisional.

Di sisi lain, fakta ini menjadi tantangan buat perusahaan untuk menyusun kembali strategi mereka dalam menjangkau konsumen, teknologi apa yang tepat dan produksi konten premium dengan cara yang hemat biaya. Salah satu bagian dari industri ini terdapat radio, perusahaan podcast dan layanan streaming yang saling berkompetisi menghadirkan kontennya masing-masing.

Perkembangan radio sendiri di kancah global selama beberapa tahun terakhir cenderung stagnan, beda halnya dengan internet radio yang tumbuh 40% per tahun, menurut laporan dari Nielsen dan Edison Research di 2018. Definisi internet radio tidak hanya radio live streaming saja, juga mencakup musik dan podcast.

Kondisi di atas mendorong Hemat Dwi Nuryanto dan Farid Fadhil Habibi untuk menginisiasi kehadiran Svara sejak 9 September 2017. Mereka tertarik untuk terjun ke industri ini karena peluang bisnisnya yang menggiurkan, target pasarnya tidak hanya di Indonesia tapi internasional.

“Karena industri media sedang mengalami disrupsi, jadi tidak hanya radio di Indonesia saja tapi juga di seluruh dunia. Selain itu, yang membuat kami tertarik adalah radio punya dampak sosial yang besar karena ada kearifan lokal,” ucap Farid selaku Co-Founder & CEO Svara kepada DailySocial.

“Jika radio dapat bertahan dan tumbuh bersama kami, konten lokal, wisdom lokal, budaya lokal, wisata lokal dan musik lokal dapat terangkat,” tambahnya.

Svara terdiri dari dua platform, on-air platform untuk broadcaster automation dan aplikasi Svara untuk pendengar. Mereka dapat menikmati berbagai konten audio dan non audio di aplikasi, di antaranya radio, playlist music, dan podcast.

Fitur lainnya adalah live visual radio, live chat dengan penyiar dan pendengar lain social audio, dan library. Farid mengklaim kehadiran Svara menjadi warna baru dalam pemain digital broadcasting. Pasalnya, jika hanya berbicara soal aplikasi radio streaming saja, sudah banyak pemainnya.

Jika hanya bicara soal podcast saja, sudah ada Inspigo dan SoundCloud, misalnya. Apabila hanya bicara streaming musik ada Spotify sebagai pemimpin pasar globalnya. Di antara semuanya ini tidak ada yang memiliki on-air platform.

“Kami sudah research sejak 2002, salah satu pemain besar di broadcaster automation adalah RCS (Radio Computing Services) dari Amerika Serikat. Baik online platform ataupun on-air platform terintergrasi satu sama lain, yang kami sebut dengan Svara.”

Pencapaian dan rencana Svara

Farid menjelaskan perusahaan punya delapan model bisnis, ada yang B2B dan B2C. Empat di antaranya sudah jalan, sisanya masih dalam proses pengembangan. Tapi dia enggan mendetailkan cara perusahaan memonetisasi.

Disebutkan pengguna dapat mendengarkan lebih dari 100 radio siaran AM/FM, lebih dari 10 radio komunitas percontohan seperti radio kampus/sekolah, dan radio toko. “Ada ribuan radio di seluruh dunia dapat didengarkan melalui Svara. Kami memiliki lebih dari 250 ribu pengguna.”

Di samping itu, perusahaan bekerja sama dengan PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia) dengan anggota 585 radio, Lembaga Manajemen Kolektif (WAMI – Wahana Musik Indonesia) untuk lisensi musik, Telkomsel untuk bebas kuota internet, LPIK ITB, dan IDX Incubator.

Mengingat ruang bisnis yang masih sangat besar, perusahaan berencana untuk terus mengembangkan Svara. Pada tahun ini ditargetkan ada 250 radio lokal yang masuk dalam aplikasi dan menggaet hingga 1 juta pengguna. “Aplikasi Svara dapat segera digunakan untuk Smart Speaker, Connected Car, Smart Watch, hingga Smart TV.”

Untuk mencapai target tersebut, perusahaan mengumumkan perolehan pendanaan pra seri A dengan nominal dirahasiakan dari UMG Idealab, kemarin (6/1). Kendati dirahasiakan, diklaim valuasi Svara hampir sentuh angka $10 juta (Rp140 miliar).

Farid menjelaskan, selain pengembangan produk, dana segar akan dipakai untuk memperkuat tim produk dan pemasaran, memperluas kerja sama strategis dengan pihak lain dan mengedukasi para pemain radio untuk melakukan transformasi digital.

“Kami sangat yakin Svara akan menjadi next unicorn di Indonesia. Kami persembahkan untuk Indonesia, khususnya untuk membantu industri kreatif, yaitu radio, musik, dan podcast untuk tetap bertahan dan tumbuh di era disrupsi ini,” tutupnya.

Sebelum peroleh dana segar, Svara telah beberapa kali menerima dana hibah dari penghargaan nasional dan internasional. Di antaranya, Swiss Innovation Challenge 2017 (hibah $5.000) dan Government Research Grant on Blockchain in Music 2017 (hibah $30 ribu).

Application Information Will Show Up Here

Deezer Luncurkan Aplikasi Radio Gratisan dan Tanpa Iklan

Layanan streaming musik asal Perancis, Deezer, belum lama ini meluncurkan aplikasi baru yang sangat menarik. Namanya Radio by Deezer, dan ia merupakan aplikasi gratisan untuk streaming radio layaknya aplikasi bikinan TuneIn.

Yang berbeda, Radio by Deezer sama sekali tidak memiliki iklan tambahan. Yang ada hanyalah iklan yang disiarkan oleh masing-masing stasiun radio. Pilihan stasiun radionya pun sangat melimpah, kurang lebih sekitar 30.000 stasiun dari seluruh dunia.

Pengguna juga tidak perlu menjadi pelanggan Deezer terlebih dahulu. Usai aplikasinya diunduh, mereka bisa langsung menikmati siaran via Wi-Fi atau jaringan seluler. Lalu untuk apa aplikasi ini dibuat kalau tidak bisa mendatangkan keuntungan bagi Deezer?

Well, di sinilah letak kecerdikan Deezer. Pada aplikasi Radio by Deezer, pengguna dapat menetapkan lagu apapun yang didengarnya sebagai favorit, dan setelahnya lagu tersebut bakal ditambahkan secara otomatis ke playlist “My Music” di aplikasi streaming Deezer. Nah, untuk bisa menikmati fitur ini, pengguna diwajikan berlangganan Deezer Premium terlebih dulu.

Yang sangat disayangkan, untuk sementara Radio by Deezer baru tersedia di kawasan Inggris saja, dan sejauh ini belum ada informasi terkait ketersediaannya di negara lain. Aplikasinya sendiri sudah diluncurkan di Android, sedangkan versi iOS-nya dijadwalkan segera menyusul.

Sumber: Pocket-lint dan Engadget.

Application Information Will Show Up Here

Perantau Asal Banjarmasin? Obati Kerinduan Anda dengan Stack Radio Banjarmasin

Bagi para perantau, salah satu cara mengobati kekangenan akan kampung halamannya adalah dengan mendengarkan siaran radio dari salah satu stasiun lokal di kota asalnya. Berkembangnya teknologi streaming hingga ke titik ini tentunya semakin memudahkan pengguna untuk mendengarkan siaran radio tanpa harus berada dalam jangkauan sinyal FM yang dipancarkan.

Salah satu pengembang aplikasi asal Banjarmasin, Ibrahim Noor, tergerak untuk menciptakan aplikasi sederhana yang secara khusus merangkum siaran streaming radio asal kampung halamannya. Dinamai Stack Radio Banjarmasin, aplikasi ini ditujukan bagi para Banua (sebutan bagi masyarakat Melayu-Banjar) yang tengah merantau jauh dan rindu dengan tempat asalnya.

Tampilan aplikasi ini cukup sederhana, hanya berisi dua tampilan halaman. Halaman yang pertama berisi stasiun radio yang sedang diputar dengan tombol kontrol, sedangkan halaman keduanya berisi daftar stasiun radio asal Banjarmasin yang memiliki server streaming dan sudah tergabung di Stack Radio.

Berbasis streaming, tentu saja aplikasi ini mewajibkan pengguna untuk memiliki koneksi internet, baik lewat jaringan seluler maupun Wi-Fi. Sejauh ini sudah ada sekitar 8 stasiun radio yang terdaftar, namun pengguna juga bisa menambahkan stasiun lain dengan mencantumkan URL streaming-nya.

Bagi para pemuda-pemudi Banjarmasin yang sedang merantau di ibukota maupun wilayah lainnya, Stack Radio Banjarmasin saat ini sudah bisa diunduh secara cuma-cuma lewat Google Play. Ia kompatibel dengan perangkat Android versi 4.1 atau yang lebih baru.

Application Information Will Show Up Here