Tag Archives: streamlabs

Pengguna Streamlabs OBS Kini Dapat Menarik Tip Bulanan dari Para Penontonnya

Streamlabs, anak perusahaan Logitech yang berfokus di bidang pengembangan tool untuk livestreaming, memperkenalkan tool baru bernama Streamlabs Creator Subscription. Sesuai namanya, tool ini dirancang supaya penonton dapat memberikan tip secara berulang (bulanan) kepada kreator-kreator favoritnya.

Tool ini akan sepenuhnya terintegrasi pada software Streamlabs OBS, dan kreator bebas mengaktifkan atau menonaktifkannya sesuai keinginan. Kreator juga dibebaskan untuk menentukan nominal tip bulanannya — atau bisa juga kita sebut dengan istilah tarif subscription. Alternatifnya, kreator juga bisa mempersilakan penonton menentukan sendiri jumlah uang yang ingin mereka donasikan setiap bulannya.

Istimewanya, Streamlabs sama sekali tidak akan mengambil untung dari sini. Uang yang terkumpul dari para penonton akan sepenuhnya masuk ke kantong masing-masing kreator. Satu-satunya potongan hanyalah biaya pemrosesan PayPal selaku platform pembayaran yang didukung.

Lalu dari mana Streamlabs mendapatkan pemasukan? Well, mereka selama ini sudah punya layanan subscription bernama Streamlabs Prime yang menawarkan sejumlah fitur menarik buat kalangan livestreamer.

Juga sangat menarik adalah fakta bahwa tool ini bisa dipakai oleh siapapun yang sudah memiliki tip page di Streamlabs. Artinya, kreator tidak diwajibkan memenuhi syarat-syarat tertentu (semisal jumlah minimum viewer atau durasi minimum livestream selama 30 hari terakhir) untuk bisa menerima tip secara berulang menggunakan tool ini.

Sebagai perbandingan, kreator yang menerapkan subscription di Twitch hanya menerima 50% dari total pemasukan, dan mereka juga harus terdaftar sebagai Twitch Partner terlebih dulu, yang syarat-syaratnya tidak bisa dibilang mudah. Singkat cerita, tidak ada ruginya bagi para kreator untuk memanfaatkan tool Streamlabs Creator Subscription ini sebagai sumber pemasukan tambahan.

Ke depannya, Streamlabs berencana menambahkan sejumlah fitur untuk memotivasi sekaligus memberikan insentif ekstra kepada para penonton. Dua di antaranya adalah fitur leaderboard dan badge. Leaderboard akan menampilkan deretan penonton dengan jumlah tip terbesar di tip page milik masing-masing streamer, dan penonton bakal kebagian badge baru setiap bulannya selama tip bulanan mereka terus berjalan.

Sumber: The Verge dan Streamlabs.

Logitech Akuisisi Streamlabs Senilai $89 Juta Tunai

Berkiprah hampir empat dekade, Logitech sudah melakukan cukup banyak pengambilalihan strategis demi memperkaya portfolio produknya: pemasok in-ear monitor Ultimate Ears, penyedia produk komunikasi visual Mirial, produsen gaming gear Astro, lalu sempat mengumumkan rencana untuk membeli perusahaan spesialis perangkat audio Blue Microphones. Dan ada satu nama lagi yang resmi bergabung bersama Logitech di akhir September ini.

Lewat rilis pers, Logitech mengumumkan bahwa mereka setuju untuk mengakuisisi produsen software serta perkakas khusus live-streaming Streamlabs senilai US$ 89 juta tunai. Lewat aplikasi Streamlabs OBS, para streamer dimudahkan buat berinteraksi dengan pemirsa, mengekspansi channel dan brand, serta memonetisasi siaran di platform-platform populer semisal Twitch, YouTibe, Mixer dan Facebook.

Sebelum adanya keputusan akuisisi ini, Logitech sempat bermitra bersama Streamlabs dua tahun silam. Dan sejak saat itu, software buatan Streamlabs telah menjadi favorit Logitech. Perusahaan asal Swiss ini menyediakan begitu banyak varian aksesori komputer, dari mulai keyboard, mouse sampai webcam. Dengan menggandeng Streamlabs, secara teori akan lebih mudah bagi mereka untuk mengintegrasikan software stream ke produk hardware-nya.

CEO Streamlabs Ali Moiz menjelaskan bagaimana perusahaan yang dirintisnya dan Logitech sama-sama memiliki antusiasme tinggi di ranah gaming dan sangat berdedikasi untuk melayani baik komunitas gamer maupun streamer. Dengan bergabung bersama Logitech, Streamlabs bisa terus melakukan apa yang mereka cintai, secara lebih berani dan di skala lebih besar – dibantu oleh jangkauan brand, sumber daya dan pengalaman Logitech.

Meski demikian, pengguna Streamlabs OBS tidak perlu cemas. Tak ada yang berubah dari cara perusahaan menyajikan layanannya. Developer akan terus mendukung segala macam platform, hardware dan software seperti sekarang dan akan memperluasnya di masa depan. Tool tersebut tetap dapat diunduh dan digunakan secara gratis. Nantinya, Streamlabs akan terintegrasi lebih baik ke produk-produk Logitech G, Astro Gaming dan Blue Microphones.

Pembayaran sebesar US$ 89 juta dilakukan Logitech secara tunai dengan tambahan US$ 29 juta lagi dalam bentuk saham jika Streamlabs berhasil mencapai target pertumbuhan ‘yang signifikan’.

Selain layanan yang dihidangkan secara gratis, Streamlabs OBS juga menjanjikan proses setup yang mudah, hanya memakan waktu kurang dari 60 detik. Di sana Anda bisa memilih lebih dari 250 theme, serta menggunakan fitur-fitur semisal smart recording, in-game overlay, serta 4-screens-in-1. Saat ini, Streamlabs telah menghimpun 1,6 juta pengguna aktif per bulan. Dan terhitung sejak bulan Januari 2018, user sudah men-stream konten sepanjang 161 juta jam via Streamlabs OBS.

Tambahan: Streamlabs.

Intel Bekerja Sama dengan Streamlabs untuk Menawarkan Hardware Khusus Live Streaming

10 tahun lalu, siapa yang menyangka live streaming bisa dijadikan profesi dengan upah berlimpah? Sekarang, coba Anda lihat Richard Tyler Blevins, atau yang lebih dikenal dengan nickname Ninja. Pemuda 27 tahun itu menghasilkan lebih dari $500 ribu per bulan hanya bermain Fortnite.

Namun yang seringkali tidak diperhatikan adalah bagaimana orang-orang seperti Ninja ini harus konsisten berkreasi hingga mencapai titik kesuksesannya. Yang namanya pekerjaan tentu harus ditekuni, dan untuk itu Anda memerlukan alat bantu yang tepat. Kira-kira begitu pemikiran di balik kemitraan antara Intel dan developer software live streaming, Streamlabs.

Keduanya merancang program agar para kreator konten bisa lebih mudah mendapatkan solusi live streaming yang ideal dari sejumlah produsen hardware. Mitra-mitra yang digandeng sejauh ini meliputi Shuttle, Simply NUC, maupun yang lebih tenar seperti Zotac dan Acer. Solusi yang mereka tawarkan masing-masing agak berbeda, tapi tujuannya sama, yakni memudahkan pekerjaan para kreator konten.

Shuttle misalnya, menawarkan paket lengkap yang terdiri dari sebuah mini PC berbekal prosesor Intel Core i5 seri U, webcam, headset, mikrofon, keyboard beserta mouse. Mini PC-nya bukanlah untuk gaming, melainkan didedikasikan secara khusus untuk mengolah video yang direkam dan menyiarkannya secara langsung dalam resolusi 1080p 60 fps.

Konsumen masih perlu menyediakan gaming PC-nya sendiri, akan tetapi setup semacam ini dipercaya dapat menyajikan sesi gaming sekaligus live streaming tanpa cacat. Live streaming, seperti yang kita tahu, membutuhkan daya komputasi multi-threading yang cukup besar, sehingga kehadiran PC kedua khusus untuk tugas ini pastinya bisa membantu para kreator konten.

Tanpa adanya program seperti ini, kita semua sebenarnya sudah bisa menciptakan setup live streaming yang ideal, tapi Intel dan Streamlabs ingin menjadikan prosesnya jauh lebih mudah. Anggap saja buah dari program ini sebagai ekuivalen PC branded, tapi untuk konteks live streaming ketimbang gaming dan workstation.

Sumber: VentureBeat.