Startup fintech lending JULO memercayai potensi pembiayaan di segmen pendidikan masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar di Indonesia. Melalui peluncuran Biaya Pendidikan, JULO berharap dapat membantu meringankan beban masyarakat dengan cicilan ringan dan bunga bersahabat.
Dalam wawancara singkat bersama DailySocial.id, Chief Business Officer JULO Group Nimish Dwivedi menjelaskan, latar belakang perusahaan tertarik dengan segmen ini karena sejalan dengan visi yang ingin meningkatkan kualitas hidup dan membuat masyarakat Indonesia lebih berdaya, melalui fasilitas finansial yang merata.
“JULO percaya bahwa pendidikan adalah kebutuhan esensial masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara berkepanjangan. Sangat disayangkan jika pendidikan terhalang oleh kendala finansial, maka itu JULO kredit digital melalui fitur Biaya Pendidikan ingin memfasiliasi pembiayaan pendidikan dengan sistem cicilan dengan bunga bersahabat,” ujarnya.
Co-founder dan CEO JULO Adrianus Hitijahubessy menuturkan, tahun ini akan menjadi tahun penuh gebrakan inovasi bagi JULO Kredit Digital. Menurutnya, selain inovasi dari segi kampanye dan fitur-fitur, pihaknya akan perbanyak kerja sama dengan berbagai partner strategis ke depannya dalam waktu dekat – seperti yang sudah dilakukan bersama Grab.
“Dengan demikian, semakin banyak lapisan masyarakat yang dapat terjangkau oleh akses kredit dan menjadi lebih berdaya secara finansial untuk kualitas hidup yang lebih baik,” ujarnya.
Sebagai catatan, Indonesia merupakan negara sistem pendidikan terbesar ke-4 di dunia – setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat, dengan 50 juta siswa di lebih dari 250 ribu sekolah. Potensi sedemikian luas ini tidak terlepas dari berbagai masalah, salah satunya fenomena putus sekolah.
Mengutip dari data Badan Pusat Statistik mencatat bahwa sebanyak 67% pelajar putus sekolah karena kendala ekonomi. Dengan 86% jumlah penggangguran terbuka yang didominasi oleh tingkat pendidikan setara dan di bawah SMA, kendala ini tentunya menjadi hambatan utama bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup dan menjadi berdaya secara finansial.
JULO bukanlah pemain lending pertama yang masuk ke segmen ini. Sebelumnya ada Pintek, Danacita, CICIL, Danadidik, Edufund, dan KoinPintar dari Koinworks, dengan berbagai skema pembiayaan untuk industri pendidikan.
KoinPintar dan Pintek sudah hengkang dari bisnis ini. Koinworks beralasan penutupan per April 2023 ini ditempuh karena perusahaan memutuskan untuk beralih ke bisnis pembiayaan dengan daya tarik lebih tinggi.
Adapun Pintek, hingga kini belum ada keterangan resmi yang disampaikan. Rumor yang beredar, Shipper mengeksplorasi produk pembiayaan untuk logistik bersama Pintek. Kini dalam situs Pintek, perusahaan menawarkan dua produk pembiayaan, yakni supply chain financing (distributor, supplier, dan merchant), dan pendanaan usaha (PO, invoice, dan inventory).
Dengan kata lain, produk yang ditawarkan Pintek ini kurang lebih sama dengan yang ditawarkan oleh pemain lending kebanyakan yang fokus di pembiayaan produktif, seperti Investree, Modalku, dan KoinWorks.
Kendati demikian, Dwivedi tetap melihat dengan pendekatan dan pengukuran risiko yang tepat, maka solusi yang ditawarkan perusahaan akan tetap menarik bagi masyarakat. Dia menjelaskan, dalam skema pembiayaan di produk ini terhubung dengan JULO Kredit Digital. Yang mana, JULO Kredit Digital memberikan limit kredit untuk pengguna yang telah memenuhi kualifikasi dan verifikasi big data melalui advance analytics secara kredit scoring, anti-fraud, dan affordability.
“Layaknya produk kartu kredit digital, JULO juga melakukan kredit skoring tidak hanya ketika proses pendaftaran, tetapi secara berkesinambungan berdasarkan histori kredit user di platform fintech.”
Biaya Pendidikan
Dia menjelaskan, fitur Biaya Pendidikan adalah salah satu fitur JULO Kredit Digital, sehingga mengikuti skema pembiayaan fitur JULO Kredit Digital lainnya. Pengguna dengan limit aktif dapat mengikuti alur seperti berikut:
Memilih produk Biaya Pendidikan dalam aplikasi JULO > Memasukkan keterangan siswa dan institusi pendidikan yang dituju > Memasukkan nilai pembayaran > Memilih tenor yang tersedia > Persetujuan transaksi.
“JULO Kredit Digital menyediakan bunga mulai dari 0,1% dengan tenor sampai dengan sembilan bulan.”
Sebagai catatan, JULO Kredit Digital diresmikan sejak September 2021 untuk memperluas fungsional plafon pinjaman agar pengguna dapat gunakan untuk berbagai jenis transaksi, mulai dari transaksi di situs e-commerce, bayar tagihan, top up saldo e-wallet, pinjaman tunai, transfer dana ke rekening sendiri atau orang lain, dan transaksi via QRIS.
Biaya Pendidikan, lanjutnya, dapat digunakan untuk membayar semua biaya pendidikan di sekolah mana pun, perguruan tinggi mana pun, universitas mana pun, dan kursus online apa pun di Indonesia. Cakupan ini meluas ke lebih dari 250.000 institusi dengan rencana penambahan lebih banyak ke depannya.
“Kami tetap fokus pada penggunaan kredit digital untuk memberdayakan pelanggan kami dan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka. Konsumen sudah mulai menggunakan fitur pendidikan JULO ini untuk pembayaran yang meliputi biaya pendidikan sekolah dasar, sekolah menengah dan universitas di kota-kota tingkat pertama dan kedua di seluruh Indonesia,” tambah Dwivedi.
Terkait kinerja perusahaan, akumulasi pembiayaan yang telah disalurkan JULO sejak didirikan sudah mencapai Rp9,87 triliun. Adapun untuk pinjaman tahun ini saja sebesar Rp1,64 triliun dengan outstanding Rp1,06 triliun. Sementara itu, untuk total peminjamnya mencapai 1,4 juta orang dengan 1,04 juta orang di antaranya adalah peminjam aktif.
Para peminjam ini didominasi oleh kelompok usia pekerja aktif dengan rentang usia 21 tahun-40 tahun. Mereka tersebar di kota urban (70%) dan sisanya di rural (30%). Disebutkan 70% dari tujuan pinjaman ini digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup, termasuk modal usaha, biaya pendidikan, biaya kesehatan, dan renovasi rumah.