Tag Archives: sukan makmuri

Mengikuti kegiatan baru Guntur S. Siboro, Calvin Kizana, Benny Tjia, Ongki Kurniawan, dan Sukan Makmuri yang masih berkecimpung di ekosistem startup Indonesia

[Where Are They Now] Apa Kabar Lima Penggiat Startup Ini (Bagian 2)

Dinamika dunia startup diwarnai kisah-kisah yang kerap membawa pendiri startup menjadi rising star dan entrepeneur sukses. Ada juga kisah yang kurang menyenangkan ketika startup harus tutup karena berbagai alasan. Beberapa pemain industri kini sudah memiliki karier baru, meski kebanyakan masih berkutat di ekosistem ini.

Di edisi kedua Where Are They Now, DailySocial mencoba mencari tahu kesibukan lima penggiat startup berikut ini.

Guntur Siboro

Sosok yang satu ini sudah cukup lama berkiprah di dunia telekomunikasi dan bisnis over-the-top (OTT) di Indonesia, Sejak meninggalkan posisinya di HOOQ sebagai Country Head, kini Guntur Siboro mengisi kesibukan sebagai pengajar di Universitas Pelita Harapan.

Kepada DailySocial, Guntur mengungkapkan, meskipun masih harus menyelesaikan penutupan kantor perwakilan HOOQ di Indonesia, saat ini Guntur juga tengah membantu mempersiapkan kehadiran platform OTT baru asal Amerika Serikat yang rencananya meluncur awal tahun 2021 mendatang.

Guntur enggan menyebutkan nama platform tersebut untuk saat ini, namun ia menyatakan, berdasarkan pengalaman profesionalnya selama ini, enggan beralih ke sektor lain dan masih setia di bisnis OTT Indonesia.

Calvin Kizana

Dikenal sebagai pendiri dan CEO PicMix dan PlayDay, kini Calvin Kizana menyandang posisi baru. Sejak bulan April 2020 lalu, Calvin resmi menjabat sebagai COO & Head of Platform GoPlay. Masuknya Calvin ke ekosistem Gojek memanfaatkan pengalamannya berkecimpung di industri kreatif.

GoPlay adalah anak perusahaan Gojek yang fokus ke layanan video on-demand dan mulai merambah ke konten live interaktif. GoPlay tahun ini memperoleh pendanaan dari investor eksternal untuk meningkatkan kualitas teknologi dan konten yang dimilikinya.

Benny Tjia

Nama Benny Tjia masuk ke industri startup Indonesia sejak tahun 2014 lalu. Pendiri startup Bornevia ini sejak kuliah telah bercita-cita untuk terjun dalam dunia startup.

Tahun 2013 Bornevia didirikan oleh Benny Tjia dan Tjiu Suryanto. Melalui produk berbasis SaaS, Bornevia digadang-gadang sebagai startup lokal yang akan mungkin memberikan pengaruh besar di lanskap produk teknologi korporasi. Namun pada tahun 2017, Bornevia mengumumkan penutupan operasional bisnisnya,

Kini Benny disibukkan pekerjaan barunya sebagai Principal di perusahaan modal ventura Indogen Capital. Berangkat dari pengalamannya sebagai mantan pendiri startup, insight dan pengalaman Benny memberikan warna bagi proses kurasi startup yang dilakukan perusahaan.

“Indogen Capital saat ini telah memiliki 19 investasi, termasuk di dalamnya Wahyoo, Evos, dan Travelio. Tanggung jawab saya termasuk memimpin investment team untuk mencari peluang investasi, penggalangan dana, dan juga melakukan monitoring dan mendukung portofolio kami,” kata Benny kepada DailySocial.

Ongki Kurniawan

Nama Ongki Kurniawan sangat dikenal ketika dirinya menjabat sebagai Direktur dan Chief Digital Services Officer XL Axiata. Setelah 7 tahun bekerja di XL Axiata, pertengahan tahun 2016 Ongki menjabat sebagai Managing Director Line Indonesia. Lepas dari Line, Ongki bergabung dengan Grab dan menjabat sebagai Executive Director Grab Indonesia.

Pasca mundur dari Grab Indonesia, Ongki hijrah ke posisi barunya mengurusi Revenue & Growth APAC, Stripe. Layanan pembayaran global Stripe menawarkan sistem pembayaran yang dapat diintegrasikan ke berbagai platform digital melalui konektivitas API.

Sukan Makmuri

Nama Sukan Makmuri dikenal sejak tahun 2013 lalu saat dirinya bergabung dengan tim Kaskus Networks. Lepas dari Kaskus, Sukan kemudian bergabung dengan GDP Venture. Tahun 2016 Sukan bergabung dengan Kudo dan menjabat sebagai CTO selama 1 tahun. Lepas dari Kudo, Sukan mendirikan startup dan ikut terlibat dalam private equity (PE) MaksPro Enterprises selama 4 tahun.

Terakhir Sukan menjabat sebagai CTO di Uang Teman, namun  tahun ini ia mempersiapkan peluncuran startup baru yang masih dirahasiakan nama dan bisnisnya.

Sukan Makmuri CTO UangTeman / DailySocial

Sukan Makmuri Resmi Bergabung Sebagai CTO UangTeman

Setelah sebelumnya menjabat sebagai CTO Kudo, Sukan Makmuri saat ini resmi menempati posisi baru sebagai CTO di layanan fintech UangTeman. Dalam rilis yang diterima oleh DailySocial disebutkan masuknya Sukan dalam jajaran C-Level di UangTeman merupakan bagian dari rencana ekspansi di Indonesia dan Asia Tenggara, serta proses finalisasi pendanaan Seri B.

“UangTeman secara konsisten sudah menentukan standar untuk industri agar bisa menerapkan transparansi dan bertanggungjawab terkait dengan online microlending di Indonesia. Saya sangat menyambut baik kesempatan untuk bisa bekerja sama dengan Aidil dan tim di UangTeman, agar bisa meningkatkan dan melakukan standard scale-up di seluruh Asia Tenggara, sesuai dengan visi dan tujuan dari UangTeman untuk mendukung kawasan underbanked yang aman, transparan dan kemudahan akses untuk layanan keuangan,” kata Sukan.

Nantinya Sukan akan bertanggungjawab untuk mengembangkan teknologi untuk layanan keuangan UangTeman, di antaranya adalah credit underwriting, disbursement, dan collections. Sukan juga akan memimpin 40 tim engineer dan produk di UangTeman.

Fokus ekspansi UangTeman

Sebelum menempati posisi CTO di Kudo, Sukan juga pernah menjabat sebagai CEO Kaskus, konsultan di berbagai perusahaan ternama, juga menjabat sebagai Vice President of Internet Banking Technology di Bank of America. Latar belakang pendidikan dan pengalaman sebagai seorang profesional selama 20 tahun lebih dianggap sangat sesuai dengan visi dan misi UangTeman saat ini.

“Sukan merupakan pemimpin yang sudah melahirkan dua startup sukses Indonesia. Prestasi yang diraihnya membuktikan pemahaman serta ambisi dari Sukan untuk bisa menjadi pemandu talenta baru agar bisa bertahan dan mengalami pertumbuhan yang cepat. Dengan beroperasinya UangTeman di 13 kota di seluruh Indonesia dan rencana untuk melakukan ekspansi di Asia Tenggara, UangTeman bisa mendapatkan keuntungan lebih dari pengalaman yang dimiliki oleh Sukan,” kata CEO & Founder UangTeman Aidil Zulkifli.

Berdiri sejak tahun 2015, UangTeman mengklaim telah mengalami pertumbuhan yang cukup stabil dengan lebih dari $18 juta pinjaman mikro yang tercatat secara digital. UangTeman juga mengalami pertumbuhan hingga 300% di tahun 2016, dan jumlah tersebut meningkat hingga 400% di tahun 2017. Pada akhir tahun 2017 lalu, UangTeman telah mengumumkan pivot secara penuh menjadi perusahaan p2p lending. Pengalihan ini dilakukan Uang Teman seiring telah dikantonginya surat tanda terdaftar di OJK sesuai POJK No 77/2016.

Application Information Will Show Up Here

Cara Merekrut Talenta Terbaik

Merekrut tim startup yang solid adalah suatu pekerjaan yang gampang-gampang susah, apalagi bagi startup yang baru berdiri di tahun pertama. Tidak mudah untuk merekrut orang asing yang sama sekali belum mengenal perusahaan Anda. Perlu pengetahuan dan kemampuan tertentu yang perlu Anda kuasai sebelumnya.

Dalam sebuah diskusi panel yang diadakan Plug and Play Indonesia bertajuk “How to Attract and Recruit Top Talents” di Binus University Jakarta, menghadirkan Kevin Darmawan (Coffee Ventures), Sukan Makmuri (KUDO), Lius Widjaja (Wantedly), dan dimoderatori oleh Nayoko Wicaksono (Plug and Play Indonesia), mengupas segala sesuatu mengenai menemukan calon rekrut yang tepat untuk perusahaan. Mulai dari kapan seorang founder perlu merekrut orang baru, bagaimana tekniknya, apa saja yang harus dan tidak boleh dilakukan, dan lain sebagainya.

Rekrut itu mengenai proses membangun hubungan baik

Pembicara sepakat bahwa waktu yang tepat untuk merekrut tim itu sangat bergantung pada kebutuhan perusahaan itu sendiri. Ketika bisnis suatu perusahaan mulai bertumbuh, sudah pasti membutuhkan tambahan tenaga baru untuk mendukungnya. Akan tetapi, yang perlu ditekankan adalah rekrut itu mengenai membangun hubungan baik.

Siapapun calon rekrut yang Anda temui, sekalipun teman sendiri, Anda tidak perlu menyampaikan hal-hal teknis seperti yang dilakukan saat proses rekrut secara konvensional. Teknik yang perlu Anda lakukan adalah menyampaikan cerita yang menggugah berdasarkan pengalaman Anda sendiri ketika merintis perusahaan.

Seperti apa mimpi, visi dan misi yang ingin Anda capai demi mengubah hajat hidup orang banyak, serta solusi yang ingin Anda tawarkan terhadap suatu isu yang terjadi.

“Anda harus cari tahu cara membuktikan mimpi tersebut dengan bisnis model yang sudah Anda buktikan sebelumnya. Dengan cara itu, Anda akan mendapatkan calon rekrut yang terbaik untuk perusahaan,” terang Sukan.

Tak hanya itu, Anda perlu menerapkan percakapan yang terbuka meski baru pertama kali bertemu dengan calon rekrut. Mereka bisa Anda pancing dengan berbincang mengenai keadaan keluarga, mengapa mereka berminat bergabung dengan perusahaan Anda, bila mereka diterima bagaimana komitmen berapa lama durasi bekerja di tempat Anda, dan lainnya.

Hal-hal seperti ini sebaiknya dibicarakan sejak awal, tujuannya agar memancing sikap terbuka dan perbincangan dua arah. Menurut Kevin, berbicara terbuka itu memang susah. Tapi itu perlu diperlukan agar ke depannya kedua belah pihak sama-sama nyaman dengan satu sama lain.

“Intinya adalah perbicangan yang terbuka, ini adalah value yang terpenting dari bentuk komunikasi dua arah. Dengan demikian, kedua belah pihak tidak akan khawatir bila terjadi masalah ke depannya,” ujar Kevin.

Masalah yang sering terjadi di dalam startup, lanjut Kevin, adalah cekcok antar founder. Ujung-ujungnya mengakibatkan salah satu dari mereka mengundurkan diri dari perusahaan. Maka dari itu, komunikasi terbuka dan dua arah itu perlu senantiasa diterapkan.

Tawarkan fleksibiltas waktu kerja

Meski perusahaan rintisan Anda baru dimulai, bukan berarti Anda tidak bisa memberikan daya tawar yang menarik untuk calon rekrutan. Ketika perusahaan masih bootstrap dan besaran gaji belum menggiurkan, Anda bisa menawarkan fleksibilitas waktu kerja.

Sukan menerangkan, fleksibilitas adalah suatu hal yang menarik untuk orang-orang yang memiliki waktu kerja kantoran. Mereka bisa mencurahkan keahliannya untuk perusahaan di luar waktu kerja.

Di luar itu, Anda bisa menawarkan tentang pembagian saham. Strategi ini dinilai akan menarik calon rekrut Anda untuk turut membangun perusahaan karena ada rasa memiliki yang terlanjur sudah mengikat mereka.

Yang terpenting, bagi Sukan adalah Anda harus transparan dengan segala sesuatunya. Baik itu pembagian saham, keuangan perusahaan dan hal sebagainya.

Gunakan segala sumber untuk mendapatkan calon rekrut terbaik

Sukan melanjutkan, saat merekrut orang baru apalagi untuk menyasar kalangan profesional, pihaknya menerapkan strategi lewat referral dari jaringan yang sudah mereka bangun, seperti rekomendasi dari karyawan KUDO sendiri, atau kenalan. KUDO juga masih melakukan perekrutan lewat platform LinkedIn sebagai salah satu channel mereka.

“Kami selalu memanfaatkan koneksi dan menjalin hubungan baik dengan mereka. Kami cari tahu sendiri kriteria orang yang kami inginkan, mereka memiliki passion yang kuat dengan kesamaan visi misi.”

Hal yang kurang lebih sama juga dilakukan oleh Kevin. Pihaknya sering menerapkan strategi lewat koneksi pribadi, lalu menghubungi calon rekrut secara langsung. Langkah ini cukup efektif karena dapat menjalin hubungan yang baik pada tahap awal.

Sementara itu, Lius menerapkan cara lewat social media referral kini menjadi suatu tren untuk menjaring kalangan millennial. Cara ini terbukti mulai digunakan oleh klien Wantedly di Jepang karena lebih efektif sekaligus efisien.

Social media referral itu menarik diterapkan bila startup menargetkan kalangan millennial sebagai calon rekrutnya. Hal ini sudah terbukti di Jepang, kantor pusat Wantedly berada. Tenaga kerja yang direkrut lewat social media referral cukup meningkat,” pungkas dia.

Kudo Rekrut Tokoh Senior untuk Dorong Akselerasi Bisnis

Di lanskap startup Indonesia perekrutan tokoh senior untuk ditempatkan dalam jajaran C-Level perusahaan cukup menjadi tren, terutama untuk startup yang tergolong sudah mapan. Contohnya ada Jim Geovedi di YessBoss Group, ada juga Kudo dengan merekrut Sukan Makmuri dan baru-baru ini Tiket dikabarkan melakukan hal yang sama. Lalu sebenarnya apa yang menjadi pertimbangan para Founder dari perekrutan tersebut, sehingga dirasa menjadi urgensi dalam alur bisnis yang mereka kerjakan?

Kami berkesempatan berbincang dengan Co-Founder dan CEO Kudo Albert Lucius. Alasan mendasar yang dipaparkan Albert mengapa Kudo merekrut Sukan Makmuri untuk masuk ke jajaran C-Level di bisnisnya karena dibutuhkannya skillset baru untuk mengakselerasi bisnis. Jelas saja, pengalamannya selama 25 tahun di Silicon Valley membuat veteran teknologi tersebut dinilai mampu memberikan sumbangsih besar untuk kemajuan Kudo.

Tak wajib memang untuk melakukan perekrutan tokoh senior seperti ini. Lebih detail Albert mengungkapkan bahwa perekrutan tokoh senior sangat bergantung pada tahapan sebuah startup. Ketika startup masih dalam tahap berkembang, semasa growth masih dipupuk, produk masih berubah-ubah, maka eksekusi cepat diperlukan dengan kendali pribadi Founder dan tim. Namun ketika tim sudah membesar, karyawan sudah banyak, maka figur senior sangat diperlukan untuk mengakomodasi berbagai hal.

Pertama ialah membawa stabilitas dan membagikan pengalamannya kepada startup. Umumnya startup didominasi oleh kalangan muda, sebagian besar. Untuk menjaga bisnis tetap merangkak maju, butuh mengimbanginya dengan senioritas yang ada membawa kestabilan perusahaan. Secara umum tokoh senior yang direkrut juga dinilai harus dapat diikuti dan menjadi inspirasi rekan-rekan pekerja yang masih junior. Maka dari itu pemilihan sosok ini akan menjadi langkah krusial yang perlu dilakukan Founder.

Berbagi tips kepada rekan-rekan startup lain, yang masih di tahap pemula, Albert menyampaikan sarannya. Menurutnya perekrutan dilakukan seperlunya saja, yang penting lakukan dengan proses eksekusi yang cepat, tidak menghambat keputusan lain yang diperlukan untuk proses bisnis. Tim manajemen kada merasa tiba-tiba perlu merekrut seorang senior begitu pertumbuhan sales dan organisasi berkembang. Di sini kuncinya startup harus memiliki hiring path (kandidat) sebelum benar-benar diperlukan.

Membangun hubungan (networking) yang dilakukan oleh seorang Founder startup akan memberikan peran yang besar dalam menentukan kandidat ini. Ketika startup sering terhubung dengan tokoh-tokoh senior yang inline dengan bidang bisnis yang dikerjakan, maka untuk mendapatkan kandidat tersebut tidaklah sulit. Terlebih ketika ada tuntutan untuk melakukan perekrutan seorang tokoh yang bisa memiliki gagasan selaras dengan visi startup.

Pada akhirnya bisnis teknologi dikembalikan kepada tantangan yang paling mendasar, yakni melakukan adaptasi secara cepat untuk bisa tetap berdiri tegak di tengah persaingan dan dinamika bisnis global yang terus melesat. Karena sekat dalam bisnis teknologi tergolong lebih transparan, berbagai tindakan strategis butuh segera ditentukan.

Ronny Sugiadha is Kaskus’ New Chief Marketing Officer

We have just received an information stating that Ronny Sugiadha is appointed as Kaskus’ new Chief Marketing Officer (CMO), replacing Danny Wirianto. Sugiadha is currently the Indonesia Digital Association (IDA) Vice Chairman and Okezone’s Managing Director. Continue reading Ronny Sugiadha is Kaskus’ New Chief Marketing Officer

Kaskus (Kembali) Perbarui Tampilan, Rombak Total Tampilan Halaman Muka

Situs forum terbesar di Indonesia, Kaskus, Senin kemarin (19/5) resmi tampil dengan wajah baru. Dengan tak menanggalkan tampilan berciri “V-bulletin” yang legendaris bagi jutaan Kaskuser generasi awal, tampilan baru kali ini memberikan antarmuka yang jauh lebih segar dari sebelumnya dengan navigasi penggunaan yang juga ikut diperbaiki.
Continue reading Kaskus (Kembali) Perbarui Tampilan, Rombak Total Tampilan Halaman Muka

NXTCON 2014: “Pengguna Media Sosial di Indonesia Sangat Gemar Berbagi Sekaligus Berbelanja”

Dalam rangkaian acara konferensi teknologi NXTCON 2014 hari kedua yang digelar pada Kamis (8/5) kemarin, tema diskusi “Social Media and Chat” menjadi salah satu tema diskusi yang tak bisa dilewatkan. Indonesia yang dikenal sebagai salah satu pasar pengguna media sosial dan aplikasi mobile messaging terbesar di dunia, ditengarai merupakan pasar yang membutuhkan pendekatan yang disampaikan oleh para pelaku bisnisnya. Continue reading NXTCON 2014: “Pengguna Media Sosial di Indonesia Sangat Gemar Berbagi Sekaligus Berbelanja”

Di Bawah Kepemimpinan CEO Baru, Apakah Masih Ada Ruang Untuk Bertumbuh Bagi Kaskus?

Sejak berganti kepemimpinan akhir tahun kemarin, banyak spekulasi yang beredar mengenai Kaskus dan masa depannya di industri digital di Indonesia. Banyak pihak skeptis yang belum melihat banyak pergerakan berarti dari Kaskus beberapa tahun belakangan, jauh sebelum CEO baru mengambil alih, membuat banyak yang berfikir bahwa mungkin masa depan Kaskus mungkin tidak secerah dulu.

(null)

Breaking: Kaskus COO Sukan Makmuri Takes CEO Seat, Ken Dean Grabs Chairman & Advisory Role

We just received confirmation that Kaskus CEO Ken Dean Lawadinata has officially stepped down and the position is now taken by its recently appointed Chief Operating Officer, Sukan Makmuri. From now on, Lawadinata will hold the position of Chairman of Kaskus with an advisory role for the company while Andrew Darwis, the company’s co-founder and CTO, will revert to Chief Community Officer. Continue reading Breaking: Kaskus COO Sukan Makmuri Takes CEO Seat, Ken Dean Grabs Chairman & Advisory Role

Breaking: COO Kaskus Sukan Makmuri Ambil Alih Posisi CEO, Ken Dean Lawadinata Menjadi Chairman

Kami baru saja menerima konfirmasi bahwa Ken Dean Lawadinata, CEO Kaskus telah resmi digantikan oleh Sukan Makmuri yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Operating Officer di perusahaan tersebut. Untuk selanjutnya Ken akan menduduki posisi Komisaris sedangkan Andrew Darwis akan tetap menjabat sebagai founder dan Chief Community Officer di Kaskus. Continue reading Breaking: COO Kaskus Sukan Makmuri Ambil Alih Posisi CEO, Ken Dean Lawadinata Menjadi Chairman