Salah satu hal yang sering dipermasalahkan oleh para gamer terhadap video game adalah harga. Sebagai contoh, untukgame-gamenext-gen, para gamer masih keberatan dengan harga U$50-70. Namun, untuk game Super Mario ini, seseorang rela mengeluarkan uang hingga US$1,5 juta atau sekitar Rp21 miliar.
Game Super Mario yang dijual tersebut memang bukan game biasa, melainkan sebuah game Super Mario 64 yang merupakan game rilisan 1996 untuk Nintendo 64. Dan game ini masih berada dalam kondisi tersegel layaknya baru.
Sehingga, tidak mengejutkan ketika game ini dilelang, ada yang berani merogoh kocek hingga $1.560.000 untuk mendapatkannya. Nominal tersebut berhasil memecahkan rekor harga game klasik yang sebelumnya dipegang oleh edisi ultra-rare dari gameThe Legend of Zelda pertama yang terjual dengan harga US$870.000 hanya selang beberapa hari yang lalu.
Game yang dilelang di rumah lelang populer Heritage Auctions tersebut mampu mendapatkan harga yang begitu fantastis karena mendapat rating 9,8 dari Wata Scale. Wata Games adalah sebuah website yang didedikasikan untuk menilai kualitas dari produk video game.
Nilai hampir sempurna itu sendiri didapat karena barang tersebut adalah 1 dari kurang dari 5 kopi tersegel yang masih dalam kondisi luar biasa. Kelangkaan serta kondisi utuhnya inilah yang membuat barang ini berstatus sangat langka atau ultra rare.
Proses lelangnya dilaksanakan pada tanggal 9 Juli hingga 11 Juli kemarin. Dan Super Mario 64 ini berhasil mencuri banyak perhatian bahkan sebelum lelang dimulai karena harga pembukanya yang sudah mencapai US$100.000 atau sekitar Rp1,4 miliar.
Koleksi barang antik bertema video game memang mulai naik pamornya di pasar lelang dunia. Apalagi bila barang tersebut memang langka dan memiliki kondisi yang sangat baik. Sebut saja seperti koleksi kartu Pokemon yang harganya terus-menerus naik.
Konsol, video game, aksesoris game, memoribilia,action figure dan beragam item lain bertema video game bisa menjadi ladang investasi terutama bagi para kolektor yang mecintai barang-barang bertema video game tersebut. Dan dengan peralihan berbagai item video game menjadi digital, item fisik bertema video game kelihatannya akan terus naik harganya di masa depan.
Namanya memang tidak seterkenal Logitech atau Razer, namun Hori merupakan salah satu perusahaan aksesori gaming third-party tertua di dunia. Berbisnis sejak tahun 1983, Hori memperoleh lisensi resmi untuk memproduksi periferal console Nintendo, Sony dan Microsoft; serta punya hubungan baik dengan studio-studio game ternama seperti Capcom, Konami hingga Sega.
Dan belakangan, produsen aksesori asal Jepang itu memfokuskan perhatiannya pada console hybrid Nintendo Switch. Minggu lalu, mereka memperkenalkan controller GameCube buat Switch bertema Pikachu, Mario dan Zelda. Dan hampir berbarengan dengan momen pengungkapan itu, Hori turut menyingkap alternatif controller Joy-Con sebelah kiri yang menyimpan directional pad.
Pendekatan desain ala GameCube Controller diusung lagi di Hori D-Pad Joy-Con Controller berupa decal dan stiker yang merepresentasikan tema The Legend of Zelda: Breath of the Wild dan Super Mario. Aksesori ini kabarnya menawarkan solusi atas keluhan utama pengguna Switch terhadap unit D-Pad Joy-Con orisinal, terutama pada aspek input.
Selain buat digunakan secara personal, Nintendo sengaja merancang agar bagian kiri dan kanan Joy-Con dapat dijadikan dua controller terpisah, sehingga memungkinkan dua orang menikmati game (misalnya Mario Kart 8 Deluxe) via mode multiplayer split-screen. Walaupun penampilan Joy-Con kanan dan kiri tidak betul-betul simetris, Nintendo memang berusaha membuat wujud mereka identik.
Kendalanya muncul begitu Anda ingin bermain sendiri secara on-the-go. Directional pad berupa empat tombol terpisah memang kurang nyaman dan intuitif, apalagi buat menangani game-game fighting atau action side-scrolling. Melalui D-Pad Joy-Con Controller-nya, Hori menyuguhkan directional pad secara ‘utuh’ berupa satu tombol plus.
Tapi perlu diketahui bahwa Hori D-Pad Joy-Con Controller hanya bisa digunakan di mode handheld oleh seorang pengguna. Alasan mengapa produk dijajakan di harga yang cukup terjangkau (hanya US$ 25) adalah absennya sejumlah teknologi dan fitur, misalnya tidak adanya modul Bluetooth, gyroscope, HD Rumble, baterai, serta tombol SL/SR. Dengan begini, ia juga tidak siap menunjang mode couch/console via grip.
Ketiadaan baterai internal juga membuat Hori D-Pad Joy-Con Controller menyedot daya lebih banyak dari Switch, bahkan jika console berada dalam mode tidur. Hori berjanji untuk membereskan kendala ini di produk yang akan mereka pasarkan global pada bulan September 2018 nanti.
Hori D-Pad Joy-Con Controller – baik yang versi standar berwarna biru atau varian bertema Zelda dan Mario – kabarnya telah dipasarkan di secara lokal di Jepang mulai tanggal 26 Juli kemarin.
Super Mario Run merepresentasikan langkah awal Nintendo memasuki ranah mobile gaming. Meski sempat dikritik karena harganya yang mahal, permainan ini mencetak rekor sebagai app iOS dengan pertumbuhan tercepat – diunduh 50 juta kali dalam waktu satu minggu sesudah perilisannya. Versi Android sendiri belum lama tersedia, meluncur tanggal 22 Maret kemarin.
Berdasarkan informasi dari analis, dari seluruh orang yang mengunduh versi free demo-nya, ada sekitar satu juta user memutuskan untuk membeli Super Mario Run, memberikan Nintendo laba hingga US$ 14 juta. Walaupun angka tersebut terlihat besar, sang perusahaan Jepang ternyata mengungkapkan ketidakpuasan terhadap performa penjualan Super Mario Run, terutama versi iOS-nya.
Dilaporkan oleh Nikkei Asia, presiden Nintendo Tatsumi Kimishima menyampaikan bahwa permainan itu gagal memenuhi ekspektasi mereka. Pelepasan Super Mario Run di Android memang berpotensi besar mendongkrak jumlah playerbase, namun tak berarti permainan memberikan Nintendo lonjakan profit. Saat ini, mesin pencetak uang terbesar sang perusahaan hiburan asal Jepang di kategori mobile ialah Fire Emblem Heroes.
Ada kemungkinan, penyebab Super Mario Run tidak se-menguntungkan Fire Emblem Heroes ada pada sistem monetisasinya. Ketika versi gratis Super Mario Run dihidangkan sebagai demo, Fire Emblem Heroes mengusung metode freemium di mana pemain bisa ‘membuka’ karakter-karakter baru. Di Jepang, format ini dikenal dengan istilah gacha. Penyajian tersebut tampaknya serasi dengan genre strategi role-playing dari Fire Emblem Heroes.
Menariknya, Nintendo tidak punya rencana untuk mengalihkan fokus mereka ke segmen free-to-play dengan sistem microtransaction. Mereka tetap lebih memilih pendekatan ala Super Mario Run, sedangkan Fire Emblem Heroes merupakan satu pengecualian. Bagi Nintendo, arahan ala gacha bertentangan dengan karakteristik franchise mereka yang dititikberatkan pada bisnis console game tradisional.
Bagi Nintendo, misi utama dari peluncuran permainan-permainan di perangkat bergerak adalah untuk merangkul lebih banyak gamer, dan mereka tidak keberatan jika proses tersebut membuat perusahaan kehilangan pemasukan.
Sama seperti di iOS, Anda harus mengeluarkan uang US$ 10 untuk mengakses seluruh konten dari Super Mario Run di platform Android. Kabar baiknya, setelah itu Anda tidak perlu membayarkan apapun lagi.
Selepas perilisannya di iDevice, Nintendo memperkenalkan fitur Friendly Run di mode Toad Rally, lalu menambahkan mode easy difficulty di bulan Januari kemarin buat mempermudah pemain menyelesaikan level-level di World Tour.
Dalam kurun waktu 4 hari sejak dirilis, Super Mario Run telah diunduh sebanyak 40 juta kali berdasarkan pernyataan resmi Nintendo. Di titik ini kita sebenarnya tidak perlu heran, sebab kehadiran Mario di perangkat mobile memang sudah dinanti-nanti sejak lama.
Mekanisme permainan yang sederhana, grafik yang menawan, level yang bervariasi ditambah musik yang amat catchy menjadikan game ini begitu adiktif. Elemen kompetitif pun turut Nintendo sematkan lewat mode Toad Rally dengan harapan para pemain tidak mudah bosan.
Dalam update perdananya, Nintendo telah menambahkan mode baru bernama Friendly Run. Mode ini pada dasarnya sama persis seperti Toad Rally, hanya saja yang menjadi lawan adalah seseorang yang ada dalam daftar teman Anda, dan Anda tidak memerlukan Rally Ticket untuk bisa memainkannya.
Sayang sekali, ada sejumlah batasan yang Nintendo tetapkan untuk mode baru ini, dimana setiap harinya Anda hanya bisa memainkan Friendly Run beberapa kali saja. Kalau empat level pertama belum Anda selesaikan, Friendly Run cuma bisa dimainkan satu kali per hari. Kalau sudah, kesempatan bermain Friendly Run ditambah menjadi tiga kali per hari.
Masalahnya, Anda diwajibkan untuk membayar Rp 150 ribu guna membuka level keempat dari tiap-tiap dunia yang ditawarkan. Kalau tidak, ya berarti Friendly Run hanya bisa Anda mainkan satu kali saja setiap harinya, mengingat level keempatnya masih terkunci.
Entah apa alasan Nintendo di balik keputusan ini. Bisa jadi mereka khawatir server-nya kewalahan. Bisa juga karena mereka ingin memperbanyak jumlah pemain yang membeli in-app purchase senilai Rp 150 ribu tersebut, mengingat sejauh ini cuma sekitar 4 persen dari total pemainnya saja yang memutuskan untuk membayar, berdasarkan pengamatan App Annie.
Usai tiga bulan dunia menanti, Super Mario Run akhirnya dirilis secara resmi di App Store pada tanggal 15 Desember kemarin. Total ada 151 negara yang kebagian jatah, beruntung Indonesia termasuk salah satunya.
Hype yang timbul atas game ini begitu besar karena dua alasan. Yang pertama, well, ini merupakan game dengan tokoh Mario, yang bisa dibilang sebagai franchise terpopuler di sepanjang sejarah video game. Kedua, ini merupakan game pertama yang dibuat oleh Nintendo untuk perangkat mobile.
Mempertimbangkan semua itu, wajar apabila saya tertarik untuk mencobanya. Berikut adalah sejumlah kesan pertama saya setelah memainkan Super Mario Run menggunakan iPhone.
Feel-nya masih sangat Mario
Nintendo memang menjanjikan pengalaman bermain yang sama persis seperti seri Super Mario klasik di console NES maupun Super Mario Bros U yang paling baru. Pun demikian, genre Super Mario Run kini bukan cuma side-scrolling platformer, tapi dengan tambahan bumbu endless runner.
Saya katakan “bumbu” karena Super Mario Run bukan endless runner murni seperti Jetpack Joyride atau Temple Run. Setiap level ada garis finish-nya, dimana Mario akan melompat ke tiang bendera seperti yang kita kenal selama ini.
Bicara soal level, desain level-nya sangat variatif dan banyak mengingatkan terhadap seri-seri Mario lawas. Akan tetapi setelah menghabiskan beberapa menit, game ini ternyata lebih susah dari yang saya bayangkan. Bukan karena level-nya menyulitkan – meski terkadang memang ada koin spesial yang diposisikan menjebak – tetapi lebih dikarenakan perubahan mekanik.
Dalam Super Mario Run, Mario akan otomatis melompati musuh-musuh kecil. Berhubung saya dulu sempat memainkan seri Super Mario klasik, saya pun reflek melompat setiap kali ada musuh lewat. Alhasil, deretan koin yang tadinya ada di depan mata jadi tidak terambil, padahal saya sebenarnya tidak perlu melakukan apa-apa untuk mendapatkannya.
Super Mario Run juga memperkenalkan sistem nyawa, dimana pemain diberi kesempatan tiga kali untuk menyelesaikan tiap level. Di sepanjang level juga terdapat sejumlah “pause block” yang akan menghentikan gerakan Mario saat ia berdiri di atasnya, berguna untuk sejenak memikirkan strategi selanjutnya; lewat atas atau bawah misalnya.
Freemium, tapi cukup bayar satu kali
Super Mario Run dapat diunduh secara cuma-cuma, tapi untuk menikmati seluruh kontennya, Anda perlu menebus biaya sebesar Rp 150 ribu. Saya akui banderol ini tergolong mahal, setara game yang dijajakan di Steam. Untungnya, Anda hanya perlu membayar satu kali saja dan dipastikan tidak ada biaya tambahan lagi untuk mempercepat progress atau iming-iming lainnya.
In-app purchase itu akan membuka semua level dalam Super Mario Run – total ada 24 level – plus bonus 3.000 koin. Koin ini bisa dipakai untuk membangun kembali Mushroom Kingdom setelah Princess Peach diculik oleh Bowser.
Mode Build ini awalnya saya kira cuma sekadar gimmick, tapi ternyata ada sejumlah bangunan yang memiliki efek spesial. Salah satu contohnya, ada bangunan yang membuka akses mini game, dimana Anda bisa mengumpulkan koin ekstra setiap 8 jam sekali.
Musiknya istimewa
Tidak bisa dipungkiri, theme song Super Mario Bros dari console NES adalah salah satu musik video game yang paling catchy. Legendanya terus dibawa sampai ke Super Mario Run, namun kini semuanya terdengar jauh lebih modern.
Sound effect saat melompat, menyundul batu atau menendang musuh juga tidak jauh-jauh dari versi klasiknya. Bahkan musik saat tiga nyawanya sudah habis sama persis seperti di seri Mario lawas. Saya sarankan Anda mencoba mendengarkannya sendiri untuk bisa mengapresiasinya.
Simpel dan adiktif
Plot yang diangkat Super Mario Run sangatlah simpel, bahkan hampir tidak ada perannya kalau menurut saya. Game ini lebih menonjolkan aspek replayability, dimana pemain akan merasa tertantang untuk menguasai masing-masing level dan mencatatkan perolehan koin terbanyak.
Tanpa obsesi semacam itu, saya kira game ini bisa dengan mudah ditamatkan dalam waktu kurang dari satu jam. Namun sekali lagi, Nintendo nampaknya ingin kita terus mengulangi level demi level hingga benar-benar menguasainya seperti di seri Mario klasik dulu, serta beradu skor dengan pemain lain lewat mode Toad Rally.
Secara teknis, game ini berjalan lancar dan tanpa masalah sedikitpun di iPhone 5 saya yang sudah berusia hampir empat tahun, padahal setting grafik dan rendering yang terpilih adalah “High”.
Gameplay-nya yang simpel dan dalam orientasi portrait – sehingga bisa dimainkan dengan satu tangan – menjadikan Super Mario Run sangat ideal untuk membunuh waktu di tempat-tempat umum, seperti saat berada di dalam bus kota misalnya. Namun perlu diingat, game ini memerlukan koneksi internet, sehingga pada akhirnya skenario bus kota tadi jadi kurang relevan.
Sebelum mengumumkan iPhone 7 dua bulan lalu, ada kejutan menarik diungkap oleh Apple. Shigeru Miyamoto, pencipta permainan legendaris Super Mario Bros naik ke atas panggung, kemudian mengumumkan bahwa game barunya akan hadir di iOS pada akhir tahun ini. Kabar itu disambut penuh antusias baik oleh para pengguna perangkat Apple ataupun penggemar Mario.
Minggu ini, Nintendo merilis pemberitahuan mengenai game yang ditunggu-tunggu tersebut. Mengusung judul Super Mario Run, permainan akan dirilis pada tanggal 15 Desember mendatang di 151 negara. Pengguna dapat mengunduh dan menjajal beberapa bagian dari tiga mode game secara gratis. Untuk yang ingin memainkannya secara menyeluruh, Nintendo menawarkan in-app purchase senilai US$ 10 atau Rp 150 ribu.
Super Mario Run adalah permainan ber-genre endless run. Sang ‘tukang ledeng asal Itali berkebangsaan Jepang’ kesayangan para gamer itu akan berlari secara otomatis dan Anda tinggal mengetuk layar untuk memandunya melompati rintangan dan mengumpulkan koin yang ada dalam ‘pelariannya’.
Terdapat tiga mode dalam Super Mario Run. Pertama adalah singleplayer di mana Mario akan berusaha meraih bendera di akhir permainan. Kemudian ada Toad Rally, sebuah kompetisi mengumpulkan koin dan Toad sebanyak mungkin, aksinya bisa Anda pamerkan ke keluarga dan pemain lain. Yang terakhir ialah mode Mushroom Kingdom, memberikan Anda kesempatan buat membangun kerajaan serta menghiasnya sesuai keinginan menggunakan koin yang diperoleh dari dua mode sebelumnya.
Agar lebih jelas seperti apa gameplay Super Mario Run, silakan simak video trailer di bawah ini:
Selain game Super Mario Run yang akan dirilis kurang lebih sebulan lagi, Nintendo sudah terlebih dahulu mengeluarkan stiker iMessage yang dapat diunduh secara gratis.
Apabila Anda tak ingin melewatkan Super Mario Run ketika dirilis, silakan cari Super Mario Run di app store dan klik pada tombol Notify+. Apple akan mengirimkan pemberitahuan begitu Super Mario Run tersedia di sana.
Ada yang menarik dari gelaran peluncuran iPhone 7 dan iPhone 7 Plus di Apple Event semalam (waktu Indonesia). Pertama Super Mario lalu Pokémon Go. Ya, kedua permainan yang populer ini akan hadir segera di perangkat Apple.
Super Mario hadir dengan nama game Super Mario Run dan akan tersedia di iPhone, sedangkan game Pokémon Go akan hadir di Apple Watch . Sebelumnya, Tim Cook mengklaim bahwa iPhone dan iPad menjadi perangkat game paling populer. Hadirnya dua permainan tersebut bakal dapat memungkinkan orang bermain di mana saja.
Super Mario Run
Shigeru Minamoto, bapak dari Super Mario Bros hadir semalam dalam acara peluncuran iPhone terbaru dan naik ke panggung untuk menjelaskan tentang permainan Super Mario Run di iPhone. Cara bermainnya sederhana, Mario akan secara otomatis berlari dan Anda dapat tap layar untuk membuatnya meloncat. Kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan capai bendera sebelum waktu yang diberikan habis.
Terdapat mode permainan lain yaitu Toads Rally. Lewat mode ini Anda bisa berkompetisi dengan orang lain dengan mengumpulkan toad sebanyak mungkin sampai waktu yang diberikan habis. Jika Anda menang, toad yang sudah dikumpulkan bisa menjadi milik Anda dan bisa digunakan berbarengan dengan koin untuk mengkostumisasi kerajaan. Dari demonya semalam, tampilan Super Mario Run ini sedikit mirip dengan game Sonic.
Games Super Mario Run belum tersedia saat ini. Jika Anda tak ingin melewatkan game ini, terdapat tombol notify yang bisa kamu gunakan untuk memberikanmu notifikasi saat game ini sudah dapat diunduh.
Pokémon Go
Setelah Mario Bro, selanjutnya ada tim dari Niantic yang membagikan update tentang permainan Pokémon Go pada acara Apple semalam. Nantinya, Pokémon Go akan tersedia di Apple Watch. Sama seperti di iPhone, nantinya Anda bisa mengetahui berapa jarak telur yang sedang diinkubasi, Pokémon terdekat di sekitar, mengambil items di Pokéstop, dan mengetahui status level dan XP.
Belum diketahui secara pasti kapan Pokémon Go dengan versi Apple Watch akan dirilis namun sang petinggi dari Niantic mengatakan update tersebut akan hadir menjelang akhir tahun ini.
iPhone dan iPad telah berkembang begitu pesat begitu pula dengan iOS. Selain digunakan untuk berkomunikasi, mengerjakan beragam tugas, iPhone dan iPad merupakan perangkat yang cukup mumpuni untuk digunakan untuk bermain game. Vainglory dan Infinity Blade adalah contoh game dengan grafis menawan dan sanggup dilibas iPhone dan iPad dengan mulus.
Di sisi lain, penikmat game casual juga bisa menikmati beragam pilihan permainan di perangkat iOS. Apple juga kini memiliki ‘adik’ kecil yang juga bisa mendukung aktivitas bermain game yaitu Apple Watch.
Dua game populer seperti Mario Bros dan Pokémon Go, yang akan bisa dimainkan lewat Apple Watch, akan menambah daya tarik perangkat Apple bagi para gamers.
Berikut penjelasan presentasi Super Mario Run pada acara Apple, dikutip dari Kotaku.
Membahas karakter video game berarti Anda perlu menyelami sejarah panjang permainan selama beberapa dekade. Kita mulai mengenal baik tokoh-tokoh fiksi itu semenjak game berubah mainstream dengan kemunculan komputer dan home console. Namun dari puluhan ribu judul yang telah dirilis, menentukan karakter gaming ikonis bukanlah pekerjaan mudah. Continue reading Inilah Daftar 10 Karakter Video Game Paling Legendaris→