Tag Archives: Super Nintendo

Super Nintendo World Siap Dibuka untuk Umum pada 4 Februari 2021

Di tengah ambruknya kondisi industri pariwisata selama masa pandemi, ada secercah harapan yang datang dari Universal Studios Japan (USJ). Taman hiburan yang bertempat di kota Osaka tersebut mengumumkan bahwa salah satu proyek barunya yang paling istimewa, Super Nintendo World, siap dibuka untuk umum pada tanggal 4 Februari 2021 mendatang.

Kabar mengenai area baru taman hiburan bertema video game ini sebenarnya sudah bersirkulasi semenjak pengumuman perdananya di tahun 2016 lalu. Awalnya USJ berencana membuka Super Nintendo World sebelum Olimpiade Tokyo terlaksana, dan berhubung Olimpiade-nya sendiri diundur sampai pertengahan 2021, setidaknya semua masih berjalan sesuai rencana meski agak meleset dari jadwal.

Seperti yang sudah dijanjikan sejak lama, pengunjung Super Nintendo World akan merasa seakan-akan masuk ke dunia video game. Atraksi andalannya adalah Mario Kart: Koopa’s Challenge, sebuah wahana rollercoaster canggih yang memanfaatkan teknologi augmented reality (AR) dan projection mapping.

Semua pengunjung atraksi ini akan memakai sebuah AR headset dengan bentuk mirip topi Mario. Gunanya adalah supaya para pengunjung bisa saling berkompetisi dalam wahana tersebut dengan memanfaatkan sejumlah power-up virtual yang tersedia, yang berarti ada elemen interaktif di samping sebatas memacu adrenalin.

Atraksi lain yang sepertinya lebih kalem adalah Yoshi’s Adventure, namun lebih lengkapnya tentu kita harus menunggu hari pembukaannya. Satu gimmick yang cukup menarik adalah, para pengunjung dapat membeli sebuah gelang bernama Power Up Band, dan salah satu fungsinya adalah untuk mengumpulkan koin-koin virtual yang tersebar di seluruh area Super Nintendo World.

Bicara soal area, Bloomberg melaporkan bahwa area Super Nintendo World terbilang kecil, akan tetapi rumornya USJ dan Nintendo juga sedang sibuk menyiapkan zona lain lagi yang bertemakan Donkey Kong.

Satu pertanyaan yang paling penting mungkin adalah bagaimana seandainya Februari nanti pandemi masih belum berakhir? USJ bilang mereka sudah menetapkan sejumlah protokol kesehatan khusus, dan taman hiburannya sendiri hanya akan beroperasi dalam separuh kapasitas aslinya. Tentu saja hal ini bisa berubah tergantung bagaimana perkembangan situasi pandemi mendekati hari pembukaannya nanti.

Sumber: Engadget dan The Verge.

SupaBoy SFC Ialah Console Super Nintendo Dalam Wujud Handheld

Nintendo adalah satu dari sedikit produsen perangkat game handheld yang masih bertahan di tengah agresifnya gempuran permainan mobile. Bahkan karena handheld gaming telah menjadi identitas sang perusahaan hiburan asal Jepang, konsep ini diimplementasikan dalam perancangan Nintendo Switch yang merupakan hybrid antara home console dengan device game portable.

Namun karena tidak mendukung disc dan absenya fitur backward compatibility ke 3DS dan Wii U, Switch mungkin bukanlah sistem favorit pecinta permainan retro. Nintendo memang telah menyediakan NES dan SNES Classic Edition, tapi kedua produk itu tidak bisa dinikmati secara mobile. Solusi atas keterbatasan ini diberikan oleh satu brand third-party bernama Hyperkin melalui perangkat SupaBoy SFC.

Hyperkin SupaBoy SFC 1

Sederhananya, SupaBoy SFC adalah Super Nintendo Entertainment System berwujud handheld. Dalam perancangan produk, Hyperkin benar-benar berpedoman pada desain aksesori Nintendo. SupaBoy SFC mempunyai penampilan seperti versi besar dari gamepad SNES dengan bagian pinggir bundar. Uniknya, perangkat ini bisa menyajikan game secara mandiri tanpa perlu terhubung ke televisi.

Hyperkin SupaBoy SFC 2

Hyperkin SupaBoy SFC memiliki tubuh berdimensi 280x203x76-milimeter dan berat 930-gram. Di bagian tengah, Anda disuguhkan layar LCD seluas 4,3-inci dengan aspek rasio yang bisa berubah antara 4:3 dan 16:9. Di sampingnya, Anda akan menemukan layout kendali familier: directional pad di kiri dan action button A-B-X-Y di kanan. Hyperkin memindahkan fungsi Start dan Select ke kiri atas, dekat D-Pad; lalu menyediakan sepasang trigger button di area telunjuk.

Hyperkin SupaBoy SFC 3

Selain itu, SupaBoy SFC juga dibekali oleh speaker stereo dan port audio. Anda turut dipersilakan menyambungkan controller Super Nintendo di sana untuk menikmati permainan lawas bersama seorang kawan lagi, memanfaatkan SupaBoy SFC seperti memakai home console standar. Ia kompatibel ke televisi berlayar 19:6, tersambung melalui kabel analog AV out.

Hyperkin SupaBoy SFC 4

Dan berkat kehadiran SupaBoy SFC, koleksi cartridge game yang begitu Anda sayangi (dan mungkin sudah berdebu) bisa berguna kembali. Perangkat ini mempunyai slot untuk tempat memasukkan cartridge di sisi atas. Selanjutnya, SupaBoy SFC ditenagai oleh unit baterai Li-Ion rechargeable yang menjanjikan sesi gaming selama 10 jam non-stop.

SupaBoy SFC sudah bisa dipesan di situs Hyperkin atau Amazon, bisa dimiliki cukup dengan mengeluarkan uang US$ 100.

Di Amazon, Hyperkin SupaBoy SFC dibanderol di harga yang setara dengan SNES Classic Edition. Kini pertanyaannya adalah: apakah Anda lebih memilih produk asli Nintendo, atau perangkat third-party yang siap mendukung cartridge?

Analogue Super Nt Adalah Alternatif SNES Classic yang Lebih Mewah dan Autentik

Menyusul jejak NES Classic Edition, SNES Classic Edition rupanya juga menerima respon yang cukup positif. Juga kemungkinan sama adalah suplai yang tak sebanding dengan permintaan konsumen, meskipun Nintendo sendiri sudah berjanji untuk memperbanyak stoknya.

Namun Anda tidak perlu khawatir, sebab masih ada cara lain untuk bisa menikmati game 16-bit di era modern ini. Alternatif itu datang dari Analogue, perusahaan yang sama yang menciptakan rival NES Classic berbahan aluminium utuh. Namanya Analogue Super Nt, dan ia pun juga berpotensi menjadi pesaing SNES Classic.

Analogue Super Nt

Desainnya tampak seperti versi modern dari Super Nintendo. Satu hal yang membuatnya unik jika dibandingkan dengan SNES Classic adalah kehadiran slot cartridge yang kompatibel dengan semua kaset SNES maupun Super Famicom (versi Jepangnya). Game dapat dimainkan di resolusi maksimum 1080p, dan Analogue menjamin tidak akan ada lag karena mereka tidak mengandalkan software emulator.

Dimensi Super Nt terbilang ringkas: 132,5 x 166,5 x 41,4 mm. Konsumen dapat memilih satu dari empat gaya desain yang ditawarkan: Super Nintendo, Super Famicom, serba hitam, dan transparan dengan semua jeroannya terekspos.

Analogue Super Nt

Tidak seperti Nt Mini, bodi Super Nt terbuat dari plastik, sehingga ongkos produksi dan harga jualnya pun bisa ditekan drastis. Kendati demikian, Analogue mengklaim bahan plastik yang digunakan bukan murahan supaya Super Nt tetap dapat terasa kokoh.

Pre-order Analogue Super Nt saat ini sudah dibuka, tapi konsumen baru akan menerima barangnya mulai Februari tahun depan. Harganya dipatok $190 – jauh di bawah Nt Mini yang berbodi aluminium – sedangkan controller wireless-nya dijual terpisah seharga $40 per unit.

Sumber: The Verge.

Kesan Mereka yang Sudah Mencoba Super NES Classic Edition

Super NES Classic Edition ialah perangkat baru yang dirancang untuk mengemulasikan penyajian console terpopuler di era 16-bit, Super Nintendo Entertainment System. Bukan rahasia lagi, pengembangan Super NES Classic Edition didorong oleh kesuksesan NES ‘Mini’ yang dilepas di akhir 2016. Produk diumumkan resmi di bulan Juni kemarin, setelah eksistensinya terungkap secara tak disengaja.

Peluncuran Super NES Classic Edition dilakukan pada tanggal 29 September 2017, bertepatan dengan hari ulang tahun pelepasan Nintendo 64 ke-21 di Amerika Utara. Penyajiannya memang mirip NES Mini, tapi SNES Classic Edition dibundel bersama, Star Fox 2, sekuel game action sci-fi yang tak pernah Nintendo rilis dan dilengkapi banyak penyempurnaan. Sejumlah media sudah memublikasikan review Super NES Classic Edition, dan repons mereka terdengar sangat antusias.

SNES Classic Edition 4

TechRadar memberikan nilai 4,5 dari 5 bintang. Reviewer Jon Porter mengapresiasi bagaimana Nintendo betul-betul memerhatikan detail pada desain, serta dalam pemilihan game – ia tak lupa memuji kehadiran Star Fox 2. Perangkat bisa segera dinikmati begitu dikeluarkan dari bungkusnya: SNES Classic Edition dibekali dua unit controller, dan kali ini kabelnya juga lebih panjang (inilah keluhan utama pada NES Mini).

Bagi Eurogamer, Star Fox 2 memang merupakan bonus menarik, tapi keindahan dari SNES Classic Edition adalah kemampuannya membuktikan bagaimana game-game lawas yang dibundel dalam console masih terasa mengesankan ketika dimainkan saat ini. Selain itu, sistem emulator ini juga didesain indah dan lucu, ideal untuk menghidangkan pengalaman retrogaming, membedakan SNES Mini dengan penawaran sejenis.

SNES Classic Edition 2

SNES Classic Edition mendapatkan skor sempurna dari Stuff. Bagi pengulas, console retro modern tersebut tersuguh mengagumkan, apalagi dibundel bersama koleksi permainan yang fenomenal dan dibanderol hanya seperempat dari harga Nintendo Switch. SNES Mini membuktikan bahwa bahkan di era 4K gaming yang diujungtombaki judul-judul seperti Uncharted: The Lost Legacy dan Destiny, konten 16-bit masih tampil begitu menawan.

TechCrunch mengulas SNES Classic Edition dengan cara unik. Reviewer Devin Coldewey membahas singkat seluruh 21 permainan yang ada di sana serta mengungkapkan tip-tipnya. Dan di akhir artikel, Coldewey menyampaikan bahwa ia sangat merekomendasikan console ini. Menurutnya, SNES Mini siap menghidangkan gameplay berdurasi ratusan jam bagi segala jenis gamer penggemar judul-judul retro. Harga US$ 80-nya juga sangat murah.

Seperti Stuff, The Guardian juga memberikan skor paling tinggi. Sang pengulas menjelaskan, SNES Mini adalah perangkat terbaik bagi gamer veteran untuk memperkenalkan dan membagikan kenangannya pada anak mereka, serta bernostalgia dengan kawan-kawan dan saudara. Ada banyak hal bisa pelajari dari keindahan, kesenangan, serta aspek kreativitas dari 21 permainan yang ada di SNES Classic Edition.

SNES Classic Edition 3

Alasan Mengapa SNES Classic Edition Lebih Baik dari ‘NES Mini’

Mendekati momen-momen kelahiran console baru Nintendo, NES Classic Edition menjadi sebuah fenomena tak terduga. Dengan menggunakan nostalgia sebagai bahan bakarnya, versi modern home console 8-bit itu laris manis diburu gamer, membuat harganya melambung tinggi karena keterbatasan unit. Sama sekali tak mengherankan jika Nintendo berniat menggarap penerusnya.

Di bulan April kemarin, narasumber Eurogamer mengabarkan bahwa perusahaan hiburan asal Jepang itu punya rencana untuk memperkenalkan versi modern dari Super Nintendo Entertainment System. Dan pada periode libur hari raya kemarin, sang produsen resmi mengumumkan SNES Classic Edition. Lewat perangkat ini, Nintendo punya satu harapan: mengembalikan serunya era gaming 16-bit.

SNES Classic Edition memiliki penampilan layaknya versi miniatur dari Super Nintendo. Tubuhnya kecil sehingga bisa mudah diangkat satu tangan. Warna, lekukan, dan sudut-sudutnya sudah pasti akan mengingatkan Anda pada console lawas tersebut – termasuk tombol power dan reset berwarna biru keunguan di sana. Dan untuk memperkuat rasa nostalgia, Nintendo juga membekalinya bersama sepasang controller retro yang khas, tersambung via kabel ke port klasik di sisi depan.

SNES Classic Edition 1

Alasan mengapa SNES Classic Edition lebih baik dari dari NES mini sendiri terletak pada kontennya. Console jadul versi baru itu dibundel bersama 21 game. Kuantitasnya memang dibawah NES Classic Edition, namun kualitasnya jauh lebih baik. Permainan-permainan di sana merupakan judul-judul paling inovatif di era 16-bit. Saat itu, gamer Nintendo ditawarkan judul-judul revolusioner seperti The Legend of Zelda: A Link to The Past hingga Super Mario World.

Daftar lengkapnya dapat Anda simak di bawah:

  • Super Mario World
  • Super Mario Kart
  • The Legend of Zelda: A Link to The Past
  • F-Zero
  • Super Metroid
  • Street Fighter II Turbo
  • Super Punch Out
  • Super Castlevania IV
  • Donkey Kong Country
  • Mega Man X
  • Kirby Super Star (8 games-in-one)
  • Final Fantasy III
  • Kirby’s Dream Course
  • StarFox
  • StarFox II (belum pernah dirilis)
  • Yoshi’s Island
  • Super Mario RPG: Legend of the Seven Stars
  • Contra III: The Alien Wars
  • Secret of Mana
  • EarthBound
  • Super Ghouls ‘N Ghosts

Ada cukup besar kemungkinan, SNES Classic Edition akan jadi console retro yang Nintendo lepas karena sistem penerusnya – N64 – tidak menyimpan koleksi permainan se-legendaris di Super Nintendo.

SNES Classic Edition rencananya akan tersedia pada tanggal 29 September 2017 nanti, dibanderol dengan harga MSRP US$ 80.

Sumber: Nintendo.

Versi Baru Dari Super Nintendo Kabarnya Akan Meluncur Tahun Ini

NES Classic Edition adalah sebuah kejutan menyenangkan di tengah penantian terhadap Switch. Eksistensi versi mungil dari home console 8-bit Nintendo tersebut diumumkan pertengahan tahun lalu, dan meski menyimpan sejumlah kekurangan, produk itu menjadi incaran para gamer veteran. Ia diburu di mana-mana, dan proses produksi telah dihentikan.

Harapan masih belum sirna bagi Anda yang menginginkan NES Classic Edition namun gagal mendapatkannya. Berdasarkan laporan terbaru, perusahaan hiburan dari Jepang itu punya rencana untuk meluncurkan versi mini dari Super Nintendo Entertainment System, sistem permainan rumahan paling laris di era 16-bit yang dahulu bersaing keras dengan Sega Genesis/Mega Drive.

Informasi ini diungkapkan oleh Eurogamer berdasarkan bocoran dari narasumber terpercaya. Nama resmi perangkat belum diketahui, tapi jika kita berpedoman pada produk sebelumnya, boleh jadi sang produsen akan menyebutnya sebagai SNES Classic Edition atau Nintendo Classic Mini: SNES. Kabarnya proses pengembangan sudah dimulai, dan console siap dilepas di akhir tahun nanti.

Ada indikasi kuat SNES mini tersebut ialah alasan Nintendo menghentikan produksi NES Classic Edition. Belum lama ini mereka menjelaskan bahwa edisi mungil dari Nintendo Entertainment System tidak disiapkan sebagai produk permanen, melainkan ‘hadiah’ di momen Natal 2016. Nintendo beranggapan mereka sudah menentukan jumlah unit yang akan dijual secara tepat.

Ternyata permintaan konsumen terhadap NES Classic Edition jauh lebih tinggi dari perkiraan. Console tersebut terbukti sangat populer, terjual kira-kira dua unit setiap menit. Di eBay, harganya meroket. Produk yang awalnya ditawarkan seharga cuma US$ 60 jadi dijual sampai US$ 250 karena faktor kelangkaan. Pengapalan NES Classic Edition terus berjalan hingga awal tahun ini, sampai akhirnya produksi perangkat disetop.

Dari sudut pandang gamer sepuh, Super Nintendo dianggap jauh lebih superior ketimbang NES. Home console kedua Nintendo itu dibekali koleksi permainan yang lebih baik dan legendaris, contohnya seperti A Link to the Past, Donkey Kong Country, Super Metroid, Super Mario Kart, Super Mario World, Earthbound, Star Fox, sampai Super Mario RPG: Legend of the Seven Stars.

Semoga saja penyajian versi mungil SNES ini lebih memuaskan dari NES Classic Edition. Bukan masalah besar jika jumlah game tak bisa ditambah dengan kompensasi ada lebih banyak permainan di sana. Lalu alangkah baiknya jika Nintendo juga memberikan dukungan koneksi wireless di unit gamepad

Gambar header: Nintendo Wikia.

Lupakan Switch, Ini yang Terjadi Jika Konsep Portable Diterapkan Pada Super Nintendo

Sejumlah masalah tidak bisa meredam euforia peluncuran Nintendo Switch. Buat sekarang, console hybrid itu merupakan komoditas hiburan terpanas. Harganya yang mahal tak menghentikan fans Nintendo di Indonesia untuk meminang Switch. Jika dana belum mencukupi, Anda disarankan agar tidak buru-buru membelinya, atau silakan ikuti jejak user Twitter bernama @huxarufaxara ini.

Lewat jejaring sosial itu, sang inventor asal Jepang memerkan sebuah kreasi yang tidak kalah unik dari Switch, bahkan boleh dibilang lebih canggih dari NES Classic Edition. Huxarufaxara berhasil menerapkan konsep portable pada console klasik Super Nintendo Entertainment System, membuatnya jadi platform permainan handheld – meskipun wujudnya sangat besar untuk dibawa-bawa.

Huxarufaxara merombak hampir seluruh bagian SNES. Port cartridge kini berada di atas, dan device menyuguhkan layar LCD di sisi depan – tepat di atas bekas slot kaset yang ditutup. Untuk input kendali, sang kreator memotong tubuh console dan membenamkan controller SNES di sana. Dan berkatnya, Anda memperoleh layout familier: tombol directional pad dan action button tetap bisa dijangkau oleh kedua jempol.

Karena tertanam dalam body, fungsi tombol trigger kiri dan kanan dipindahkan ke sisi samping console handheld, sehingga tetap bisa dijangkau oleh jari telunjuk. Dan buat mempercantik penampilannya, Huxarufaxara membubuhkan lingkaran di sisi kiri display, berisi warna biru, merah, kuning dan hijau serupa tombol action. Ketika perangkat aktif, lampu indikator di pojok kanan bawah akan menyala.

Tak seperti kebanyakan console ‘retro modern’ yang memanfaatkan solusi emulator, device ini betul-betul mampu membaca cartridge (didemonstrasikan buat menjalankan Final Fantasy V). Tentu saja ada kekurangan pada penyajian seperti ini: kemungkinan besar sistem tidak mendukung dua pemain, kecuali Huxarufaxara menyediakan port untuk menyambungkan controller kedua.

Huxarufaxara juga tidak lupa melengkapi SNES ‘portable‘ dengan speaker build-in, memungkinkannya menghidangkan audio 16-bit tanpa perlu aksesori tambahan. Volumenya bisa diatur lewat kenop di bagian belakang, dan suara keluar dari lubang-lubang di sisi samping. Satu aspek yang belum diketahui secara jelas adalah sumber tenaganya. Dari video yang diunggah ke Twitter, perangkat sepertinya bisa bekerja tanpa tersambung kabel, mengindikasikan kehadiran unit baterai internal.

Sayang sekali, sejauh ini belum ada indikasi Huxarufaxara memiliki niatan buat menjualnya, dan ia juga tidak menyediakan panduan untuk menciptakan SNES handheld tersebut.

Sumber: RocketNews24.

Lewat Virtual Console, Game SNES Klasik Hadir Kembali di New Nintendo 3DS

Dimulai pada tahun 2011, Nintendo Direct adalah acara presentasi online tempat Nintendo mengungkap berita baru mengenai produk mereka. Dan dari event terkininya, fans disuguhkan info lebih rinci mengenai Star Fox: Zero, Kirby, Rhytm Heaven, serta pengumuman bonus pre-order Hyrule Warriors Legends dan Bravely Second. Namun mereka bukanlah kabar terbesarnya.

Saat Nintendo memutuskan buat memangkas harga 3DS, mereka menawarkan pula permainan-permainan GameBoy Advance bagi gamer yang sudah memiliki handheld console tersebut, salah satunya ialah Yoshi’s Island: Super Mario Advance 3. Hal ini membuat banyak penggemar membayangkan manisnya menikmati permainan Super Nintendo Entertainment System di 3DS. Dan harapan itu baru saja dikabulkan.

Nintendo 3DS SNES 03

Khususnya di Amerika dan Eropa, para pemilik New 3DS (versi standar maupun XL) dapat membeli judul-judul port SNES melalui Virtual Console. Di peluncurannya pada tanggal 3 Maret 2016, Nintendo menawarkan versi digital dari Super Mario World, F-Zero dan Pilot Wing; jumlahnya akan ditambah secara berkala.

Ini jadwalnya untuk konsumen Amerika:

  • 24 Maret – Donkey Kong Country, Super Mario Kart, Eearthbound
  • 14 April – The Legend of Zelda: A Link to the Past, Super Metroid, Donkey Kong Country 2

Agenda untuk wilayar Eropa sedikit berbeda:

  • 10 Maret – The Legend of Zelda: A Link to the Past, Super Metroid
  • 17 Maret – F-Zero, Super Mario Kart
  • 24 Maret – Dongkey Kong Country dan Donkey Kong Country 2

Sayangnya, game-game SNES cuma dihadirkan di 3DS model baru. Berdasarkan penjelasan Nintendo, terdapat kendala teknis yang menghalangi mereka memunculkan judul-judul klasik di 3DS lawas. Nintendo berjanji, penyajian permainan SNES akan familier bagi para gamer handheld console itu karena mereka mempunyai layout tombol serupa.

Nintendo 3DS SNES 02

Meskipun koleksi judul retro sang raksasa gaming dari Jepang itu mengalahkan Sony dan Microsoft, layanan shop dan Virtual Console Nintendo masih di bawah rival-rivalnya. Banyak hal perlu disempurnakan lagi, termasuk ketiadaan ‘crossbuy‘, memaksa Anda kembali membeli game yang sebetulnya sudah dimiliki. Nintendo membebankan konsumen dengan US$ 8 (plus diskon di masa promosi) di eShop meskipun ia sudah tersimpan di hard drive Wii U (atau Wii).

Satu hal menarik lagi: jumlah permainan Super Nintendo khusus untuk Jepang malah jauh lebih banyak dibanding wilayah lain. eShop Jepang diperkaya oleh game-game third-party, khususnya dari Capcom – contohnya: Mega Man X, Street Fighter II sampai Final Fight.

Sumber: Nintendo Life.