Tag Archives: Super Nintendo Entertainment System

Console Game Terlangka di Dunia, Nintendo PlayStation, Terjual Seharga Rp 5 Miliar Lebih

Saat ini produsen console terlihat sibuk menjalankan agenda dan melayani konsumennya masing-masing. Sony sedang mempersiapkan peluncuran PlayStation 5 dan Nintendo fokus memperpanjang umur Switch lewat pendekatan software. Namun lebih dari tiga dekade silam, kedua nama ini sebetulnya pernah berkolaborasi untuk membangun console game yang mampu mendukung cartridge sekaligus compact disc.

Pengembangan sistem bernama Super NES CD-ROM ini (juga dipanggil Nintendo PlayStation) dimulai di tahun 1988. Waktu itu, perangkat dirancang agar dapat menjalankan game Super Nintendo Entertainment System, sementara Sony diberikan kendali atas format Super Disc dan berhak merilis konten-konten musik serta film. Walaupun eksistensinya sempat diumumkan di CES 1991, Nintendo dan Sony gagal mencapai kesepakatan. Super NES CD-ROM tidak pernah dipasarkan meski perusahaan telah menciptakan ratusan unit purwarupa.

Kisah selanjutnya mungkin tak lagi asing bagi Anda. Kegagalan proyek ini mendorong Sony untuk menggarap console game-nya sendiri: PlayStation.

IMG_09032020_144117_(1000_x_650_pixel)

Minggu lalu, salah satu prototype Nintendo PlayStation berhasil terjual lewat pelelangan di harga US$ 360 ribu – atau lebih dari Rp 5 miliar. Pemenang lelang tersebut adalah Greg McLemore, founder dari Pets.com dan Toys.com. Sebelumnya, ia sempat mengamankan mesin arcade Atari Pong ke dalam koleksinya. McLemore berhasil mengalahkan penawaran beberapa kolektor lain, termasuk pendiri Oculus VR Palmer Luckey.

Valarie McLeckie selaku consignment director Herigate Auctions meyakini bahwa Super NES CD-ROM tersebut ialah purwarupa terakhir yang beredar di pasaran. Kabarnya Nintendo dan Sony memproduksi kurang lebih 200 prototype, namun hampir seluruhnya dihancurkan ketika kemitraan kedua perusahaan berakhir. Entah bagaimana, nasib baik tampaknya menyelamatkan unit ini sehingga potongan sejarah penting di gaming tak hilang begitu saja.

Berdasarkan penjelasan Polygon, prototype terakhir Nintendo PlayStation ditemukan oleh seseorang bernama Terry Diebold di dalam boks milik mantan CEO Sony Computer Entertainment, Olaf Olafsson. Keduanya sempat bekerja untuk Advanta Corporation, lalu ketika perusahaan gulung tikar, banyak barang-barang pribadi yang dilelang. Inilah caranya Diebold bisa mendapatkan Super NES CD-ROM.

Kepada CNN, McLemore menyampaikan, “[Purwarupa] ini merupakan hal paling mahal yang pernah saya beli selain rumah. Namun ia senilai dengan uang yang dikeluarkan, apalagi jika perangkat ini dipadukan dengan seluruh koleksi saya. Mereka semua menyimpan kisah menarik yang perlu disampaikan ke masyarakat.”

Kabar baiknya lagi, McLemore tidak akan membiarkan Nintendo PlayStation miliknya tersimpan begitu saja. Sang kolektor berencana untuk menampilkannya di sejumlah pameran. McLemore bahkan sudah mulai berkolaborasi bersama USC Pacific Asia Museum di Kalifornia dalam rangka mengadakan acara ‘gaming interactive‘ di musim semi dan panas 2021. Ke depannya, ia berkeinginan buat membuka museum secara permanen.

Via The Verge. Header: Kotaku.

Penjualan Nintendo Switch Melampaui 52 Juta Unit, Susul SNES dan Xbox One

Hanya tinggal beberapa bulan lagi kita akan berkenalan lebih dekat dengan sistem gaming next-gen milik Microsoft dan Sony, tetapi masa transisi ini tampak tidak mempengaruhi bisnis Nintendo. Saat ini mereka malah tengah menikmati kesuksesannya sendiri. Dalam tiga tahun ketersediaannya, momentum penjualan Switch tetap tinggi, lalu game-game eksklusif Nintendo di sana terus jadi favorit pengguna.

Di tanggal 30 Januari 2020 kemarin, Nintendo menungkap rentetan informasi terkini terkait penjualan hardware Switch dan software-nya (FY3/2020 Q3), termasuk estimasi dan rencana-rencana perusahaan ke depan. Mungkin pencapaian yang paling dibanggakan Nintendo adalah keberhasilannya mengapalkan 52,48 juta unit Switch, dari saat produk tersedia di bulan Maret 2017 hingga Desember 2019. Tentu saja, Animo konsumen yang tinggi turut mendongkrak angka adopsi Switch dari tahun ke tahun.

Switch 3

Beberapa fakta bisa kita tarik dari data di atas. Pertama, itu berarti penjualan Switch berhasil melampaui Super Nintendo Entertainment System – menempatkanya sebagai console terlaris ketiga Nintendo sepanjang masa, di belakang Wii dan NES. Seumur hidupnya, SNES terjual sebanyak 49,1 juta unit. Kedua, analis Daniel Ahmad dari Niko Partners memperkirakan bahwa total pengapalan Switch telah menyusul Xbox One. Angka 50 juta dapat dicapai Switch dalam 34 bulan, sementara Xbox One membutuhkan waktu 74 bulan.

Pertumbuhan Switch menunjukkan kenaikan year-on-year sebesar 15 persen, terbantu oleh hadirnya varian portable Switch Lite yang dibanderol lebih terjangkau, serta peluncuran produk secara resmi di kawasan Tiongkok. Menariknya, sesudah periode libur di tahun 2019 berakhir, konsumen malah lebih memburu Switch standar dibanding Lite. Dan uniknya lagi, Lite lebih populer di kalangan gamer perempuan dan fans Pokémon.

Switch 4

Konten turut menjadi faktor krusial yang memicu ketertarikan konsumen terhadap Switch. Di musim liburan kemarin, Pokémon Sword dan Shield jadi permainan terbesar di console hybrid Nintendo tersebut. Game kabarnya terjual sebanyak lebih dari 16 juta kopi, 4 juta kopi lebih banyak dibanding Super Smash Bros. Ultimate. Selain permainan Pokémon anyar, Luigi’s Mansion 3 juga menjadi kisah sukses, mencetak total penjualan lima juta kopi lebih.

Seiring berjalannya waktu, Switch juga pelan-pelan jadi platform gaming pilihan ‘para pendatang baru’. Ke depannya, perusahaan ingin merangkul lebih banyak jenis konsumen, salah satu caranya ialah melalui penggarapan produk-produk unik. Nintendo menyampaikan, gaming merupakan pasar yang sangat luas. Masih terbuka peluang besar bagi ‘perusahaan gaming tradisional’ buat bersaing dengan smartphone serta layanan digital.

Switch 1

Berkaitan dengan brand lain yang tengah mempersiapkan perangkat next-gen, Nintendo mengaku tak melihat nama-nama itu sebagai kompetitor. Perusahaan mengaku belum yakin apakah siklus hidup Switch akan berbeda dari produk lain atau hardware mereka sebelumnya. Yang jelas, Nintendo akan berupaya untuk memperpanjang usia console melalui pendekatan software.

Via The Verge, Eurogamer & Reuters. Tambahan: Go Nintendo.

SupaBoy SFC Ialah Console Super Nintendo Dalam Wujud Handheld

Nintendo adalah satu dari sedikit produsen perangkat game handheld yang masih bertahan di tengah agresifnya gempuran permainan mobile. Bahkan karena handheld gaming telah menjadi identitas sang perusahaan hiburan asal Jepang, konsep ini diimplementasikan dalam perancangan Nintendo Switch yang merupakan hybrid antara home console dengan device game portable.

Namun karena tidak mendukung disc dan absenya fitur backward compatibility ke 3DS dan Wii U, Switch mungkin bukanlah sistem favorit pecinta permainan retro. Nintendo memang telah menyediakan NES dan SNES Classic Edition, tapi kedua produk itu tidak bisa dinikmati secara mobile. Solusi atas keterbatasan ini diberikan oleh satu brand third-party bernama Hyperkin melalui perangkat SupaBoy SFC.

Hyperkin SupaBoy SFC 1

Sederhananya, SupaBoy SFC adalah Super Nintendo Entertainment System berwujud handheld. Dalam perancangan produk, Hyperkin benar-benar berpedoman pada desain aksesori Nintendo. SupaBoy SFC mempunyai penampilan seperti versi besar dari gamepad SNES dengan bagian pinggir bundar. Uniknya, perangkat ini bisa menyajikan game secara mandiri tanpa perlu terhubung ke televisi.

Hyperkin SupaBoy SFC 2

Hyperkin SupaBoy SFC memiliki tubuh berdimensi 280x203x76-milimeter dan berat 930-gram. Di bagian tengah, Anda disuguhkan layar LCD seluas 4,3-inci dengan aspek rasio yang bisa berubah antara 4:3 dan 16:9. Di sampingnya, Anda akan menemukan layout kendali familier: directional pad di kiri dan action button A-B-X-Y di kanan. Hyperkin memindahkan fungsi Start dan Select ke kiri atas, dekat D-Pad; lalu menyediakan sepasang trigger button di area telunjuk.

Hyperkin SupaBoy SFC 3

Selain itu, SupaBoy SFC juga dibekali oleh speaker stereo dan port audio. Anda turut dipersilakan menyambungkan controller Super Nintendo di sana untuk menikmati permainan lawas bersama seorang kawan lagi, memanfaatkan SupaBoy SFC seperti memakai home console standar. Ia kompatibel ke televisi berlayar 19:6, tersambung melalui kabel analog AV out.

Hyperkin SupaBoy SFC 4

Dan berkat kehadiran SupaBoy SFC, koleksi cartridge game yang begitu Anda sayangi (dan mungkin sudah berdebu) bisa berguna kembali. Perangkat ini mempunyai slot untuk tempat memasukkan cartridge di sisi atas. Selanjutnya, SupaBoy SFC ditenagai oleh unit baterai Li-Ion rechargeable yang menjanjikan sesi gaming selama 10 jam non-stop.

SupaBoy SFC sudah bisa dipesan di situs Hyperkin atau Amazon, bisa dimiliki cukup dengan mengeluarkan uang US$ 100.

Di Amazon, Hyperkin SupaBoy SFC dibanderol di harga yang setara dengan SNES Classic Edition. Kini pertanyaannya adalah: apakah Anda lebih memilih produk asli Nintendo, atau perangkat third-party yang siap mendukung cartridge?

Capcom Akan Melepas Ulang Versi Cartridge Game Mega Man 2 dan Mega Man X

Segmen retrogaming yang kembali diperhatikan oleh nama-nama besar di industri merupakan berkah bagi gamer veteran. Kesuksesan NES Classic Edition memotivasi Nintendo buat meluncurkan penerusnya, SNES Classic Edition; dan belum lama ini, Sega melakukan koloborasi bersama AtGames untuk memproduksi Mega Drive Mini. Lalu sebagai alternatifnya, Retro-Bit punya console retro multi-platform.

Mungkin Anda sudah tahu bahwa franchise Mega Man sedang memperingati ulang tahun ke-30. Sebagai bentuk perayaannya, Capcom mengumumkan eksistensi dari game Mega Man 11 dan mengabarkan agenda untuk melepas Mega Man Legacy Collection 1 dan 2 di Nintendo Switch tanggal 22 Mei nanti. Dan ada kabar gembira jika kebetulan console lawas Anda masih bisa beroperasi: Capcom akan meluncurkan kembali permainan Mega Man 2 dan Mega Man X dalam bentuk cartridge.

Capcom 4

Diberi nama Mega Man 2 dan Mega Man X 30th Anniversary Classic Cartridge, mereka ini merupakan edisi fisik terbatas karena Capcom hanya memproduksi sebanyak 8.500 kopi untuk tiap judul. Mega Man 2 30th Anniversary Classic Cartridge bisa dinikmati dari NES/Famicom, sedangkan Mega Man X disiapkan buat dimainkan dari Super Nintendo.

Capcom 1

Penyajian Mega Man 2 dan Mega Man X 30th Anniversary Classic Cartridge mempunyai banyak kesamaan. Perbedaannya hanya terletak pada warna cartridge dan bagian packaging. Mega Man 2 dibungkus dalam packaging dual-fold sedangkan Mega Man X menggunakan boks tri-fold, masing-masing mempunyai cartridge berwarna biru muda dan putih. Jika beruntung, Anda bisa mendapatkan cartrige berwarna biru semi-transparan glow-in-the-dark – cuma tersedia 1.000 kopi per game.

Capcom 3

Agar konsumen tidak memburu edisi langka tersebut dengan membabi buta, Capcom memasukkan cartridge glow-in-the-dark tersebut ke bungkus secara acak dan tidak memberikan kode atau petunjuk dalam bentuk apapun. Selain cartridge permainan, Anda akan menemukan booklet premium serta bonus ‘Retro Pack-In Surprises’. Semua konten-konten tersebut diproduksi oleh Retrotainment Games dan Infinite NES Lives.

Capcom 6

Mega Man 2 serta Mega Man X 30th Anniversary Classic Cartridge sudah dapat di-pre-order melalui online store iam8bit. Kedua permainan dijajakan di harga serupa, yakni US$ 100, dan rencananya akan mulai didistribusikan pada bulan September 2018.

Capcom 5

US$ 100 memang tergolong mahal untuk game tua, dan Anda bisa memperolehnya di harga yang lebih ekonomis dengan membeli Legacy Collection 1. Namun tentu saja 30th Anniversary Classic Cartridge bukan ditujukan buat konsumen biasa, melainkan para kolektor. Dan saya berasumsi mereka-mereka ini tak segan mengeluarkan uang lebih dari itu demi mendapatkan versi glow-in-the-dark-nya.

Capcom 2

Via Polygon.

Super Nintendo 3DS XL Diungkap di Amerika, Konsumen Indonesia Bisa Memesannya

Nostalgia belakang melanda Nintendo. Perusahaan hiburan asal Jepang ini baru melepas home console ketujuh mereka, tapi tema retro terasa begitu kental setelah peluncuran NES dan SNES Classic Edition. Arahan serupa juga Nintendo implementasikan pada edisi khusus console handheld 3DS XL, yang dirilis  eksklusif di Jepang pada bulan April 2016.

Satu setengah sesudahnya, muncul kabar gembira buat para fans perangkat gaming portable Nintendo di seluruh dunia. Lewat Amazon, sang produsen membuka gerbang pre-order Super Nintendo 3DS XL, yaitu edisi spesial dari unit New 3DS XL. Munculnya produk ini di Amazon menandai pendaratan formal Super Nintendo 3DS XL di kawasan Amerika, dan memungkinkan konsumen di Indonesia untuk melakukan pemesanan.

Super Nintendo 3DS XL 2

Seperti yang diindikasikan oleh namanya, Super Nintendo 3DS XL mengusung elemen desain platform game 16-bit lawas milik Nintendo. Perangkat mempunyai tubuh berwarna abu-abu cerah yang khas, dan dalam kondisi tertutup, Anda akan disuguhkan decal berupa ‘tombol’ Power dan Reset ungu serta ‘tombol’ Eject kelabu familier. Saat dibuka, skema warna controller Super NES juga diterapkan pada tombol directional pad, stik analog, hingga action button.

Super Nintendo 3DS XL 1

Seperti yang ditunjukkan gambarnya, Super Nintendo 3DS XL mengikuti arahan desain edisi internasional Super NES. Sebelumnya, edisi khusus 3DS XL yang diperkenalkan Nintendo menyajikan rancangan ala Super Famicom. Perbedaan kedua varian hanya terletak pada komposisi warna dan decal.

Super Nintendo 3DS XL 3

Super Nintendo 3DS XL menyimpan spesifikasi hardware serupa tipe standar, dengan layar 3D yang lebih lebar dari New Nintendo 3DS. Device tak lupa dibekali fitur backward compatibility, siap menjalankan hampir seluruh permainan DS. Di dalam bundel penjualan, Nintendo turut menyertakan kode download gratis permainan Super Mario Kart, tapi unit adaptor AC dijual terpisah.

Belum diketahui apakah Nintendo punya agenda untuk menyediakan ‘edisi Super Nintendo’ buat New Nintendo 3DS. Sejauh ini, 3DS XL merupakan varian console handheld yang lebih laris dibanding adiknya itu, dengan komparasi penjualan 9,82 juta versus 2,49 juta unit (per 31 Desember 2016).

Rencananya, Super Nintendo 3DS XL akan meluncur pada tanggal 27 November 2017, kurang lebih dua minggu setelah pelepasannya di Eropa. Di Amazon, produk ini dibanderol seharga US$ 200, lebih murah dibanding Nintendo New 3DS XL Pikachu Yellow Edition dan Nintendo New 3DS XL Red.

Via The Verge.

Kesan Mereka yang Sudah Mencoba Super NES Classic Edition

Super NES Classic Edition ialah perangkat baru yang dirancang untuk mengemulasikan penyajian console terpopuler di era 16-bit, Super Nintendo Entertainment System. Bukan rahasia lagi, pengembangan Super NES Classic Edition didorong oleh kesuksesan NES ‘Mini’ yang dilepas di akhir 2016. Produk diumumkan resmi di bulan Juni kemarin, setelah eksistensinya terungkap secara tak disengaja.

Peluncuran Super NES Classic Edition dilakukan pada tanggal 29 September 2017, bertepatan dengan hari ulang tahun pelepasan Nintendo 64 ke-21 di Amerika Utara. Penyajiannya memang mirip NES Mini, tapi SNES Classic Edition dibundel bersama, Star Fox 2, sekuel game action sci-fi yang tak pernah Nintendo rilis dan dilengkapi banyak penyempurnaan. Sejumlah media sudah memublikasikan review Super NES Classic Edition, dan repons mereka terdengar sangat antusias.

SNES Classic Edition 4

TechRadar memberikan nilai 4,5 dari 5 bintang. Reviewer Jon Porter mengapresiasi bagaimana Nintendo betul-betul memerhatikan detail pada desain, serta dalam pemilihan game – ia tak lupa memuji kehadiran Star Fox 2. Perangkat bisa segera dinikmati begitu dikeluarkan dari bungkusnya: SNES Classic Edition dibekali dua unit controller, dan kali ini kabelnya juga lebih panjang (inilah keluhan utama pada NES Mini).

Bagi Eurogamer, Star Fox 2 memang merupakan bonus menarik, tapi keindahan dari SNES Classic Edition adalah kemampuannya membuktikan bagaimana game-game lawas yang dibundel dalam console masih terasa mengesankan ketika dimainkan saat ini. Selain itu, sistem emulator ini juga didesain indah dan lucu, ideal untuk menghidangkan pengalaman retrogaming, membedakan SNES Mini dengan penawaran sejenis.

SNES Classic Edition 2

SNES Classic Edition mendapatkan skor sempurna dari Stuff. Bagi pengulas, console retro modern tersebut tersuguh mengagumkan, apalagi dibundel bersama koleksi permainan yang fenomenal dan dibanderol hanya seperempat dari harga Nintendo Switch. SNES Mini membuktikan bahwa bahkan di era 4K gaming yang diujungtombaki judul-judul seperti Uncharted: The Lost Legacy dan Destiny, konten 16-bit masih tampil begitu menawan.

TechCrunch mengulas SNES Classic Edition dengan cara unik. Reviewer Devin Coldewey membahas singkat seluruh 21 permainan yang ada di sana serta mengungkapkan tip-tipnya. Dan di akhir artikel, Coldewey menyampaikan bahwa ia sangat merekomendasikan console ini. Menurutnya, SNES Mini siap menghidangkan gameplay berdurasi ratusan jam bagi segala jenis gamer penggemar judul-judul retro. Harga US$ 80-nya juga sangat murah.

Seperti Stuff, The Guardian juga memberikan skor paling tinggi. Sang pengulas menjelaskan, SNES Mini adalah perangkat terbaik bagi gamer veteran untuk memperkenalkan dan membagikan kenangannya pada anak mereka, serta bernostalgia dengan kawan-kawan dan saudara. Ada banyak hal bisa pelajari dari keindahan, kesenangan, serta aspek kreativitas dari 21 permainan yang ada di SNES Classic Edition.

SNES Classic Edition 3

Nintendo Akan Kembali Produksi NES Classic Edition dan Perbanyak Stok SNES Mini

Switch mungkin merupakan console terbaru Nintendo, tapi bahkan sang produsen pun mungkin tidak menyangka NES Classic Edition menjadi komoditas yang lebih panas dibanding platform permainan anyar berkonsep hybrid itu. Karena diproduksi secara terbatas, Nintendo Entertainment System berukuran mungil ini jadi incaran para kolektor, membuat harganya melambung tinggi.

Melihat tingginya permintaan konsumen, perusahaan hiburan dari Jepang itu tak lama mengumumkan penerus NES Mini, yakni Super Nintendo Entertainment System Classic Edition. Nintendo menggarap lagi versi baru dari console yang dipasarkan di tahun 1990 itu buat ‘mengembalikan serunya era gaming 16-bit‘. Tentu saja sasaran utama produk ini adalah para pemain veteran dan retro gamer.

SNES Classic Edition 2

Minggu ini, muncul dua kabar gembira lagi bagi penggemar setia Nintendo. Melalui situs resminya, sang produsen mengabarkan rencana untuk memproduksi lagi NES Classic Edition serta mengungkap agenda buat menambah jumlah unit Super Nintendo Entertainment System Classic Edition agar lebih banyak gamer bisa memilikinya. Awalnya, Nintendo berniat untuk mengakhiri distribusi SNES Mini di akhir tahun 2017 ini.

Untuk sementara, target Nintendo ialah memperbanyak unit SNES Classic Edition yang akan mereka pasarkan di kawasan Amerika Serikat – jumlahnya melebihi total NES Mini yang diedarkan di wilayah tersebut tahun lalu. Nintendo menuturkan, “Para fans telah menunjukkan antusiasme luar biasa terhadap sistem-sistem Classic Edition, memotivasi kami buat menyiapkan lebih banyak produk di toko-toko retail.”

NES Classic Edition 2

Penambahan tersebut juga merupakan langkah Nintendo mencegah lonjakan harga produk, terutama di situs-situs lelang. Presiden Nintendo Amerika Reggie Fils-Aime sempat mengingatkan konsumen agar tidak membeli SNES Classic Edition jika harganya terlalu mahal. Kita tidak dianjurkan buat membayarkan uang melebihi US$ 80.

Seperti NES Mini, Super Nintendo Entertainment System Classic Edition menyuguhkan koleksi permainan ‘legendaris’ pilihan Nintendo. Console dibundel bersama 21 permainan (jumlahnya tidak dapat ditambah) dan sepasang unit controller klasik dengan kabel, juga didukung konektivitas HDMI sehingga bisa mudah tersambung ke televisi. Kejutan terbesar di SNES Classic Edition adalah kehadiran game Star Fox 2, sekuel Star Fox yang belum pernah dirilis.

SNES Classic Edition 3

SNES Classic Edition akan meluncur di akhir bulan ini, tepatnya pada tanggal 29 September 2017. Dan selanjutnya, Nintendo akan kembali menjajakan NES Classic Edition bersama 30 game klasik di dalamnya (ada Super Mario Bros., The Legend of Zelda hingga Donkey Kong) di tahun depan.

Sumber: Nintendo.

Alasan Mengapa SNES Classic Edition Lebih Baik dari ‘NES Mini’

Mendekati momen-momen kelahiran console baru Nintendo, NES Classic Edition menjadi sebuah fenomena tak terduga. Dengan menggunakan nostalgia sebagai bahan bakarnya, versi modern home console 8-bit itu laris manis diburu gamer, membuat harganya melambung tinggi karena keterbatasan unit. Sama sekali tak mengherankan jika Nintendo berniat menggarap penerusnya.

Di bulan April kemarin, narasumber Eurogamer mengabarkan bahwa perusahaan hiburan asal Jepang itu punya rencana untuk memperkenalkan versi modern dari Super Nintendo Entertainment System. Dan pada periode libur hari raya kemarin, sang produsen resmi mengumumkan SNES Classic Edition. Lewat perangkat ini, Nintendo punya satu harapan: mengembalikan serunya era gaming 16-bit.

SNES Classic Edition memiliki penampilan layaknya versi miniatur dari Super Nintendo. Tubuhnya kecil sehingga bisa mudah diangkat satu tangan. Warna, lekukan, dan sudut-sudutnya sudah pasti akan mengingatkan Anda pada console lawas tersebut – termasuk tombol power dan reset berwarna biru keunguan di sana. Dan untuk memperkuat rasa nostalgia, Nintendo juga membekalinya bersama sepasang controller retro yang khas, tersambung via kabel ke port klasik di sisi depan.

SNES Classic Edition 1

Alasan mengapa SNES Classic Edition lebih baik dari dari NES mini sendiri terletak pada kontennya. Console jadul versi baru itu dibundel bersama 21 game. Kuantitasnya memang dibawah NES Classic Edition, namun kualitasnya jauh lebih baik. Permainan-permainan di sana merupakan judul-judul paling inovatif di era 16-bit. Saat itu, gamer Nintendo ditawarkan judul-judul revolusioner seperti The Legend of Zelda: A Link to The Past hingga Super Mario World.

Daftar lengkapnya dapat Anda simak di bawah:

  • Super Mario World
  • Super Mario Kart
  • The Legend of Zelda: A Link to The Past
  • F-Zero
  • Super Metroid
  • Street Fighter II Turbo
  • Super Punch Out
  • Super Castlevania IV
  • Donkey Kong Country
  • Mega Man X
  • Kirby Super Star (8 games-in-one)
  • Final Fantasy III
  • Kirby’s Dream Course
  • StarFox
  • StarFox II (belum pernah dirilis)
  • Yoshi’s Island
  • Super Mario RPG: Legend of the Seven Stars
  • Contra III: The Alien Wars
  • Secret of Mana
  • EarthBound
  • Super Ghouls ‘N Ghosts

Ada cukup besar kemungkinan, SNES Classic Edition akan jadi console retro yang Nintendo lepas karena sistem penerusnya – N64 – tidak menyimpan koleksi permainan se-legendaris di Super Nintendo.

SNES Classic Edition rencananya akan tersedia pada tanggal 29 September 2017 nanti, dibanderol dengan harga MSRP US$ 80.

Sumber: Nintendo.

Versi Baru Dari Super Nintendo Kabarnya Akan Meluncur Tahun Ini

NES Classic Edition adalah sebuah kejutan menyenangkan di tengah penantian terhadap Switch. Eksistensi versi mungil dari home console 8-bit Nintendo tersebut diumumkan pertengahan tahun lalu, dan meski menyimpan sejumlah kekurangan, produk itu menjadi incaran para gamer veteran. Ia diburu di mana-mana, dan proses produksi telah dihentikan.

Harapan masih belum sirna bagi Anda yang menginginkan NES Classic Edition namun gagal mendapatkannya. Berdasarkan laporan terbaru, perusahaan hiburan dari Jepang itu punya rencana untuk meluncurkan versi mini dari Super Nintendo Entertainment System, sistem permainan rumahan paling laris di era 16-bit yang dahulu bersaing keras dengan Sega Genesis/Mega Drive.

Informasi ini diungkapkan oleh Eurogamer berdasarkan bocoran dari narasumber terpercaya. Nama resmi perangkat belum diketahui, tapi jika kita berpedoman pada produk sebelumnya, boleh jadi sang produsen akan menyebutnya sebagai SNES Classic Edition atau Nintendo Classic Mini: SNES. Kabarnya proses pengembangan sudah dimulai, dan console siap dilepas di akhir tahun nanti.

Ada indikasi kuat SNES mini tersebut ialah alasan Nintendo menghentikan produksi NES Classic Edition. Belum lama ini mereka menjelaskan bahwa edisi mungil dari Nintendo Entertainment System tidak disiapkan sebagai produk permanen, melainkan ‘hadiah’ di momen Natal 2016. Nintendo beranggapan mereka sudah menentukan jumlah unit yang akan dijual secara tepat.

Ternyata permintaan konsumen terhadap NES Classic Edition jauh lebih tinggi dari perkiraan. Console tersebut terbukti sangat populer, terjual kira-kira dua unit setiap menit. Di eBay, harganya meroket. Produk yang awalnya ditawarkan seharga cuma US$ 60 jadi dijual sampai US$ 250 karena faktor kelangkaan. Pengapalan NES Classic Edition terus berjalan hingga awal tahun ini, sampai akhirnya produksi perangkat disetop.

Dari sudut pandang gamer sepuh, Super Nintendo dianggap jauh lebih superior ketimbang NES. Home console kedua Nintendo itu dibekali koleksi permainan yang lebih baik dan legendaris, contohnya seperti A Link to the Past, Donkey Kong Country, Super Metroid, Super Mario Kart, Super Mario World, Earthbound, Star Fox, sampai Super Mario RPG: Legend of the Seven Stars.

Semoga saja penyajian versi mungil SNES ini lebih memuaskan dari NES Classic Edition. Bukan masalah besar jika jumlah game tak bisa ditambah dengan kompensasi ada lebih banyak permainan di sana. Lalu alangkah baiknya jika Nintendo juga memberikan dukungan koneksi wireless di unit gamepad

Gambar header: Nintendo Wikia.

Lupakan Switch, Ini yang Terjadi Jika Konsep Portable Diterapkan Pada Super Nintendo

Sejumlah masalah tidak bisa meredam euforia peluncuran Nintendo Switch. Buat sekarang, console hybrid itu merupakan komoditas hiburan terpanas. Harganya yang mahal tak menghentikan fans Nintendo di Indonesia untuk meminang Switch. Jika dana belum mencukupi, Anda disarankan agar tidak buru-buru membelinya, atau silakan ikuti jejak user Twitter bernama @huxarufaxara ini.

Lewat jejaring sosial itu, sang inventor asal Jepang memerkan sebuah kreasi yang tidak kalah unik dari Switch, bahkan boleh dibilang lebih canggih dari NES Classic Edition. Huxarufaxara berhasil menerapkan konsep portable pada console klasik Super Nintendo Entertainment System, membuatnya jadi platform permainan handheld – meskipun wujudnya sangat besar untuk dibawa-bawa.

Huxarufaxara merombak hampir seluruh bagian SNES. Port cartridge kini berada di atas, dan device menyuguhkan layar LCD di sisi depan – tepat di atas bekas slot kaset yang ditutup. Untuk input kendali, sang kreator memotong tubuh console dan membenamkan controller SNES di sana. Dan berkatnya, Anda memperoleh layout familier: tombol directional pad dan action button tetap bisa dijangkau oleh kedua jempol.

Karena tertanam dalam body, fungsi tombol trigger kiri dan kanan dipindahkan ke sisi samping console handheld, sehingga tetap bisa dijangkau oleh jari telunjuk. Dan buat mempercantik penampilannya, Huxarufaxara membubuhkan lingkaran di sisi kiri display, berisi warna biru, merah, kuning dan hijau serupa tombol action. Ketika perangkat aktif, lampu indikator di pojok kanan bawah akan menyala.

Tak seperti kebanyakan console ‘retro modern’ yang memanfaatkan solusi emulator, device ini betul-betul mampu membaca cartridge (didemonstrasikan buat menjalankan Final Fantasy V). Tentu saja ada kekurangan pada penyajian seperti ini: kemungkinan besar sistem tidak mendukung dua pemain, kecuali Huxarufaxara menyediakan port untuk menyambungkan controller kedua.

Huxarufaxara juga tidak lupa melengkapi SNES ‘portable‘ dengan speaker build-in, memungkinkannya menghidangkan audio 16-bit tanpa perlu aksesori tambahan. Volumenya bisa diatur lewat kenop di bagian belakang, dan suara keluar dari lubang-lubang di sisi samping. Satu aspek yang belum diketahui secara jelas adalah sumber tenaganya. Dari video yang diunggah ke Twitter, perangkat sepertinya bisa bekerja tanpa tersambung kabel, mengindikasikan kehadiran unit baterai internal.

Sayang sekali, sejauh ini belum ada indikasi Huxarufaxara memiliki niatan buat menjualnya, dan ia juga tidak menyediakan panduan untuk menciptakan SNES handheld tersebut.

Sumber: RocketNews24.