Tag Archives: super vooc

[Review] Realme X2 Pro: Flagship Snapdragon 855+, 90Hz, Super VOOC, dan 20x Hybrid Zoom!

Selama ini, kita mengenal realme (sengaja huruf “R” nya kecil, karena permintaan vendor) sebagai perangkat smartphone dengan harga yang terjangkau, namun memiliki kinerja serta kualitas yang baik. Spesifikasi yang dikeluarkan memang biasanya cukup tinggi untuk sebuah perangkat mainstream. Namun, sepertinya “permainan” dari realme kali ini berbeda, karena mereka mulai masuk ke pasar flagship.

Realme X2 Pro

Perangkat terbaru mereka yang diluncurkan di hari yang sama dengan artikel ini adalah realme X2 Pro. Saat diperkenalkan pertama kali sekitar tiga minggu lalu, saya terkejut dengan spesifikasi yang digunakan. Realme X2 Pro merupakan perangkat mereka yang pertama menggunakan Snapdragon 855+ dan berbagai spesifikasi tinggi lainnya.

Seri lebih muda Realme X3 SuperZoom bisa dibaca selengkapnya di artikel ini.

Lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini

Realme X2 Pro
SoC Snapdragon 855 Plus
CPU 1×2.96 GHz Kryo 485 Gold + 3×2.42 GHz Kryo 485 Gold + 4×1.8 GHz Kryo 485 Silver
GPU Adreno 640
RAM 12 GB
Internal 256 GB
Layar 6,5 inci Super AMOLED 2400 x 1080 90Hz Gorilla Glass 5
Dimensi 161 x 75.7 x 8.7 mm
Bobot 199 gram
Baterai 4000 mAh
Kamera 64 MP/16 MP, 13 MP Wide, 8 MP Macro, 2MP depth, 16 MP selfie
OS Android 9 Pie ColorOS 6.1

Untuk hasil CPU-Z dan Sensor Box adalah sebagai berikut:

Untuk urusan kamera, ternyata realme sudah memasukkan fitur video yang selama ini ditunggu-tunggu, yaitu Ultra Steady Mode yang membuat pengguna tidak perlu lagi untuk membeli gimbal tambahan. Sensornya sendiri masih sama dengan Realme XT, yaitu ISOCELL GW1, membuat perangkat ini terasa lebih premium.

Unboxing

Seperti inilah isi paket penjualan dari realme X2 Pro

Realme X2 Pro - Unboxing

Desain

Desain yang dimiliki oleh Realme X2 Pro kurang lebih sama dengan Realme XT. Pada bagian belakangnya, Realme mengklaim bahannya terbuat dari kaca yang terlindungi Gorilla Glass 5. Realme XT menggunakan desain Curved 3D Light-flowing pada bagian belakangnya. Warna dari perangkat yang kami dapatkan adalah Neptune Blue atau biru tua.

Realme X2 Pro - Atas

Resolusi yang dimiliki oleh Realme X2 Pro memang lebih lebar dari perangkat pendahulunya, yaitu 2400×1080. Layarnya memang terlihat lebih panjang karena memiliki rasio 20:9. Untuk pelindung layarnya, realme sudah memasangkan Gorilla Glass 5 yang lebih tahan terhadap benturan. Rasio layar berbanding badannya juga cukup besar, yaitu 91,7%.

Realme X2 Pro kembali mengusung desain berponi dengan model Waterdrop. Hal ini tentu saja hanya menggunakan sebagian kecil dari bagian atas layar sehingga membuat informasi pada notification bar lebih luas. Dan pada poni tersebut tentu saja disematkan kamera dengan resolusi 16 MP untuk mengambil swafoto. Bagi sebagian orang, mungkin model seperti ini terlihat membosankan karena perangkat sebelumnya menggunakan model layar yang sama.

Realme X2 Pro - Bawah

Pada bagian belakang Realme X2 Pro dapat ditemukan empat buah kamera lengkap dengan LED Flash. Pada bagian yang sama pula, NFC terpasang di sana. Hal ini tentu saja cukup mengejutkan karena X2 Pro merupakan perangkat realme pertama yang menggunakan NFC. Dan dengan menggunakan back case bawaannya pun, NFC masih tetap dapat membaca kartu uang elektronik dengan baik

Pada bagian kanannya dapat ditemukan tombol power untuk menyalakan dan mematikan perangkat serta slot SIM. Pada bagian kirinya dapat ditemukan slot SIM dan tombol volume. Di bagian bawahnya dapat ditemukan port Audio 3.5mm, USB-C, speaker, dan microphone.

Realme X2 Pro - Kiri

Sistem operasi yang digunakan pada Realme X2 Pro sudah menggunakan ColorOS 6.1. Basis sistem operasinya masih sama dengan perangkat sebelumnya, yaitu menggunakan Android Pie 9.0. Dan berbeda dengan yang digunakan pada OPPO, ColorOS 6.1 yang digunakan pada Realme X2 Pro menghadirkan app drawer.

Realme X2 Pro - Kanan

 

Dolby Atmos

Untuk mendengarkan musik dengan suara yang lebih tajam dan menggelegar, realme sudah menanamkan Dolby Atmos. Dolby Atmos bisa langsung diakses melalui aplikasi pemutar musik seperti Spotify dengan mudah. Nantinya, suara akan berubah cukup drastis antara menggunakan equalizer dan tidak.

Realme X2 Pro - Realme Buds

Pada pengujian kali ini, saya menggunakan realme Buds Wireless yang merupakan sebuah bluetooth in-ear. Realme Buds Wireless sendiri baru saja diluncurkan pada bulan November 2019 ini. Pairin bluetooth-nya pun juga cukup mudah, tinggal menekan tombol R yang ada diantara volume naik dan turun saja.

Jaringan LTE

Realme selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Realme X2 Pro sendiri mendukung band 1(2100), 2(1900), 3(1800), 4(1700/2100), 5(850), 7(2600), 8(900), 12(700), 17(700), 18(800), 19(800), 20(800), 26(850), 34(2000), 38(2600), 39(1900), 40(2300), dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Realme X2 Pro  menggunakan modem x24 yang mendukung LTE Cat 20 yang mendukung 7 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 2000 Mbps.

Kamera

Salah satu unique selling point dari semua realme terletak pada kameranya. Apalagi, realme X2 Pro sudah menggunakan ISOCELL GW1 yang sama dipakai pada realme XT. Kamera selfie-nya pun juga menggunakan ISOCELL S5K3P8.

Realme X2 Pro - Kamera

Gambar yang dihasilkan oleh kamera belakangnya terlihat cukup tajam. Noise yang ada juga sangat terjaga sehingga tidak mengganggu gambarnya. Walaupun begitu, saya tidak melihat adanya peningkatan kualitas gambar dari sang pendahulu, realme XT. Hasil mode malamnya pun juga baik sehingga bagus untuk digunakan di segala kegiatan.

Hasil kamera depannya memang tidak perlu diragukan lagi. Hasilnya cukup tajam dan tidak terlihat noise yang mengganggu. Hasil didalam ruangan pun juga terlihat cukup baik. Akan tetapi, hasilnya akan kurang tajam saat tingkat cahayanya turun.

Kamera makro yang digunakan masih memakai resolusi 2 MP. Namun yang terlihat, warna merahnya terasa “over” sehingga detailnya tidak terlihat sama sekali. Di bawah dapat dibandingkan antara hasil foto makro bunga berwarna merah dengan buah-buahan yang tidak menggunakan warna merah.

Pada realme X2 Pro, fitur Ultra Steady Mode yang sebelumnya ada di perangkat premium OPPO hadir. Tentunya, hal ini akan membuat pemilik realme X2 Pro tidak lagi perlu membeli gimbal tambahan untuk merekam video dengan stabil. Berikut adalah contoh videonya

https://youtu.be/XqW8QZia4eA

Pengujian

Menggunakan SoC Snapdragon 855+ memang secara otomatis membuat realme X2 Pro menjadi salah satu perangkat Android terkencang tahun 2019 ini. Snapdragon 855 plus ini menggunakan empat prosesor Kryo 485 Gold yang terbagi dalam dua cluster, satu dengan kecepatan 2,96 GHz dan tiga dengan kecepatan 2,42 GHz. Hal ini tentu akan mempercepat kinerja aplikasi yang hanya bisa menggunakan satu inti prosesor saja.

90HZ: Gimmick?

Dijual dengan tidak menggunakan embel-embel gaming, realme X2 Pro menggunakan layar Super AMOLED yang memiliki refresh rate 90Hz. Hal ini cukup terasa pada saat bernavigasi menggunakan homescreen-nya. Bahkan kami harus kembali mengeluarkan realme XT dan 5 Pro untuk membedakan tingkat smooth dari layarnya.

Pada pengujian yang waktunya cukup terbatas ini, saya hanya bisa memperlihatkan bahwa layar 90Hz yang digunakan pada realme X2 Pro bukanlah gimmick. Alat uji yang saya gunakan memakai alat dari website TestUfo, yang berhasil memperlihatkan bahwa layar dari realme X2 Pro bisa mencapai 90 fps (frame per second).

Selama ini, refresh rate yang ada pada sebuah layar berbanding lurus dengan frame rate yang ditampilkan. Jadi, dengan memiliki layar 90 Hz, realme X2 Pro mampu menjalankan aplikasi dan game yang mendukung sampai 90 fps. Jika game tersebut mampu jalan  di atas 90 fps dan spesifikasinya mendukung, namun layar hanya menggunakan refresh rate 90 Hz, seharusnya frame rate yang ditampilkan paling tinggi adalah 90 fps.

Sayangnya, berbagai game yang saya coba hanya mampu menampilkan 60 fps saja. Hal tersebut kemungkinan besar karena para developer yang menggunakan v-sync untuk membatasi frame hingga 60 fps saja. V-sync sendiri digunakan untuk mencegah adanya tearing atau gambar yang terpotong pada saat menjalankan gambar bergerak sehingga membuat frame rate dipatok pada angka tertentu.

Jadi, untuk bisa mencoba layar 90 Hz yang ada, pengguna realme X2 Pro harus menunggu game-game mana saja yang mendukung. Tidak hanya mendukung layar 90Hz saja, namun game tersebut juga harus mendukung seting dari realme X2 Pro pula. Jadi, karena penggunaan layar 90 Hz juga masih baru, yuk kita tunggu saja agar para developer tersebut bisa menjalankannya di semua perangkat.

Gaming dan Sintetis

Dengan menggunakan SoC tersebut, kinerja bermain game sudah pasti tidak perlu diragukan lagi. Game yang kami coba pada perangkat ini adalah PUBG Mobile, LifeAfter, dan CoD Mobile. Sama seperti perangkat dengan layar yang lebar, pengguna masih harus menyesuaikan tombol yang ada karena secara default terletak dipinggir.

Pada pengujian kali ini, kami menghadirkan Snapdragon 730G dan Mediatek Helio G90T untuk mengetahui seberapa kencang ketiganya. Keduanya merupakan cip mainstream terkencang dari dua produsen prosesor terkemuka.

Dan berikut adalah hasil bermain game yang menggunakan aplikasi GameBench (http://www.gamebench.net). Aplikasi ini saya gunakan untuk menghitung berapa frame per detik yang bisa didapat oleh sebuah game. Tentu saja, semua game yang diuji menggunakan seting tertinggi.

Uji Baterai dengan MP4

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Kami tidak menggunakan BatteryXPRT karena algoritma penghemat baterai yang sangat ketat pada ColorOS 6.1 versi RealMe X2 Pro ini.

Pengujian berlangsung selama 14 jam 30 menit pada unit yang kami dapatkan. Setelah baterai habis dan perangkat mati, kami langsung menguji Super VOOC dengan charger bawaan Realme X2 Pro yang memakan daya 50 watt. Hasilnya, kami dapat mengisi sampai penuh dalam waktu 30 menit lewat 30 detik dengan kondisi perangkat dimatikan.

Verdict

Akhirnya realme berhasil naik kelas! Setelah mengeluarkan perangkat hanya pada rentang harga satu sampai empat juta rupiah saja, realme akhirnya bisa mengeluarkan perangkat yang memiliki harga di atas lima juta rupiah. Sayang memang, pada saat artikel ini dibuat, harga yang ditetapkan masih simpang siur.

Dengan menggunakan Snapdragon 855+, tenang saja, semua aplikasi dan game akan berjalan dengan lancar setidaknya sampai dua tahun ke depan. Dengan menggunakan pendingin berbasis vapor chambersmartphone ini tidak mengeluarkan panas yang berlebih. Dan dengan layar 90 Hz, membuatnya akan menjadi perangkat bermain game yang andal saat game-game yang ada sudah mendukung 90 fps.

Menggunakan sensor ISOCELL GW1 membuat perangkat ini memiliki mesin pengambil foto yang andal. Walaupun fitur 64 MP nantinya akan jarang digunakan, teknologi Tetracell-nya lah yang membuat gambar menjadi lebih tajam dan rendah noise. Ultra Steady juga membuat penggunaan perangkat ini menjadi lebih nyaman.

Bagi yang tidak memiliki uang untuk membeli flagship seharga sepuluh jutaan, tentu saja bisa mengalihkan pilihan ke realme X2 Pro. Dengan fitur lengkap serta kamera yang andal, harganya lebih terjangkau dari flagship yang ada di pasaran. Hal ini tentu membuat nyaris semua orang bisa memiliki perangkat flagship di tahun 2019 ini!

Sparks

  • Snapdragon 855+! Kencang!
  • Pendingin vapor chamber
  • Layar 90 Hz
  • Baterai besar
  • Kamera resolusi besar dan hasil baik
  • NFC
  • Super VOOC hanya 1/2 jam

Slacks

  • Belum ada sertifikasi tahan air dan debu
  • Desain yang sama saja dengan perangkat sebelumnya
  • Belum banyak game yang mendukung realme X2 Pro di 90 Fps

Find X Ialah Realisasi dari Visi Oppo Akan Smartphone Flagship Masa Depan

iPhone X memang bukan smartphone pertama yang mengusung notch (titel itu direbut oleh Essential), namun penggunaan desain ini di perangkat flagship Apple menjadi lampu hijau bagi brand lain buat turut mengadopsinya. Tapi notch ialah cerita lama. Kira-kira setahun setelah notch populer, beberapa produsen sudah menemukan solusi buat menyuguhkan layar penuh sejati.

Dan Anda mungkin sudah mendengar, Find X adalah salah satu handset yang mengusung arahan desain baru ini. Saat disingkap di Paris pada tanggal 19 Juni silam, Oppo menyebut rancangan tersebut sebagai ‘panoramic arc screen‘. Efeknya, pandangan Anda ke konten via layar tidak terganjal hal apapun. Dan tepat sebulan setelah momen itu, Oppo resmi membawa Find X ke Indonesia.

Find X 1

Desain atraktif tentu bukan satu-satunya penawaran menarik dari Find X. Sebagai produk bergelar ‘smartphone flagship masa depan’, Oppo membekalinya dengan beragam teknologi terbaru dan tercanggih, baik pada layar, bagian dalam, kamera serta software. Produsen asal Tiongkok itu tidak mau mengecewakan fans karena Oppo menyadari sudah 1.450 hari sejak terakhir kali mereka merilis smartphone kelas flagship.

“Kami sangat bangga dengan pencapaian Oppo Find X,” tutur marketing director Alinna Wen. “Perangkat flagship ini menunjukkan kemampuan kami menghadirkan smartphone yang inovatif, indah, dan cerdas. Dari sisi bisnis, Find X juga memperlihatkan keseriusan Oppo dalam menyasar pasar smartphone kelas atas di Indonesia.”

Find X 15

Tak seperti seri F, Oppo Find X tidak mengusung tajuk ‘selfie expert‘. Alasannya sederhana, smartphone ini tak hanya diramu sebagai alat spesialis swafoto. PR manager Aryo Meidianto menjelaskan bahwa Find X merupakan perangkat bergerak all-rounder. Ia siap mendukung Anda melakukan aktivitas produktif, menghibur diri, serta mengabadikan momen berharga. Selfie hanyalah satu dari banyak keahliannya.

 

Kesan pertama

Penampilan Find X tak lagi jadi rahasia dan foto-fotonya telah lama beredar, tapi saya bisa melihat kekaguman yang ditunjukkan tamu undangan ketika mereka diperkenankan untuk menyentuh smartphone ini secara langsung. Efek dari layar hampir-tanpa bezel dan rancangan ‘terpadu’ di sana memang luar biasa. Find X berhasil membuktikan bagaimana kesederhanaan bisa membuahkan keanggunan.

Find X 22

Find X 20

Find X menghidangkan layar 6,42-inci 2340×1080 19,5:9. Bagian pinggir panelnya dibuat melengkung, tercapai berkat pemanfaatan OLED fleksibel. Tidak ada pengalihan perhatian dalam bentuk apapun ketika Anda berinteraksi dengan konten: tombol navigasi dan sistem notifikasi dimasukkan dalam layar, pemindai sidik jari dihilangkan dan digantikan solusi yang lebih praktis, kemudian modul kameranya juga disembunyikan.

Find X 13

Pemakaian lapisan Corning Gorilla Glass 5 2.5D di kedua sisinya menyisakan bagian tepi yang sangat tipis. Tim desainer hanya menempatkan tombol fisik (power dan volume) di sana, sedangkan tray kartu dapat Anda temukan di area bawah. Menariknya, saya tidak merasa sensasi ramping ini membuat Find X jadi sulit digenggam. Dan dengan lebar 74,2-milimeter, Find X tetap mendukung pengoperasian satu tangan.

Find X 10

Find X 6

Perpaduan antara layar panorama dengan rasio display-ke-tubuh sebesar 93,8 persen serta warna gradasi (ada opsi Bordeaux Red and Glacier Blue) yang menyerupai batu mulia membuat penampilannya istimewa. Jenis cat ini memberikan efek berbeda di jenis pencahayaan berbeda. Pemilihan warna yang tidak biasa itu merupakan realisasi dari keinginan Oppo buat mengadopsi keindahan alam di produknya flagship-nya.

Find X 11

Namun ada banyak upaya yang Oppo lakukan demi menghidangkan desain sederhana. Satu aspek yang sangat menonjol adalah penggunaan ‘Stealth 3D Camera’. Modul kamera ini tersembunyi dalam tubuh bagian atas, baru akan keluar saat Find X mencoba mengenal sang pengguna atau ketika Anda mengaktifkan fungsi kamera.

Find X 9

Find X 8

Sejumlah konsumen memang mengutarakan kekhawatiran mereka soal penggunaan kamera dengan bagian bergerak. Umumnya, mereka penasaran soal daya tahan Find X. Di presentasinya, Suwanto selaku marketing plan Oppo menegaskan bahwa mekanisme tersebut akan tetap bekerja normal meskipun modul kamera keluar-masuk sebanyak 300 ribu kali. Angka ini bukanlah batasan maksimal, melainkan minimal.

Find X 7

Modul kamera beroperasi sangat cepat, cuma membutuhkan waktu 0,6 detik buat keluar dari rumahnya. Uniknya lagi, sistem mekanisnya tidak mengonsumsi banyak tenaga. Dengan keluar-masuk sebanyak 200 kali, ia hanya menggunakan 1 persen baterai smartphone. Sebagai sistem keamanannya, sensor proximity Find X bisa mengetahui jika ada gerakan yang tidak lazim (misalnya jika smartphone terlepas dari tangan Anda), dan otomatis akan menutup modul kamera.

Find X 3

Find X 12

Oppo juga sempat berbicara banyak soal Super VOOC. Ia merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem flash charging VOOC, yang menjanjikan durasi pengisian ulang super-cepat, yaitu dua jam bicara cukup dengan lima menit charging. Kapabilitas Super VOOC lebih mengesankan lagi: pengisian lima menit dapat memberikan Anda talk-time empat jam. Kemudian, baterai bisa diisi penuh cuma dalam waktu 35 menit.

Find X 18

Tapi perlu diketahui bahwa Find X yang dipasarkan di Indonesia baru mengusung teknologi VOOC. Oppo masih mempertimbangkan rencana buat membawa Find X versi Super VOOC ke tanah air.

 

Kamera

Berkat penggunaan Stealth 3D Camera, Oppo tidak perlu bersusah payah menjejalkan lensa dan pernak-pernik pendukung foto di area yang sempit. Modul kamera Find X dibekali food illuminator, kamera inframerah, sensor jarak, dot projector serta flash LED. Untuk kebutuhan fotografi, Find X memanfaatkan setup kamera ganda 16MP (f/2, 1/2,6-inci) plus 20MP (f/2, 1/2,8-inci) di sisi belakang dan kamera tunggal 25MP f/2 di depan.

Find X 14

Berkat bantuan AI (yang juga ditunjang AI Engine di chip Qualcomm Snapdragon 845-nya), kamera mampu membaca 15.000 titik di wajah dalam waktu hanya 0,6 detik. Sensor inframerahnya sendiri bermanfaat buat mengenal wajah dalam kondisi gelap.

Find X 19

Kamera juga mendeteksi scene secara presisi, mengetahui mana yang merupakan objek utama dan mana latar belakangnya. Dengan begini, Find X bisa memisahkan kedua elemen itu, mengimplementasikan pencahayaan berbeda, hingga mentransformasi gerakan wajah kita jadi 3D Omoji (versi Animoji Oppo).

 

Find X.

Lalu selain memanjakan Anda dengan kemudahan menciptakan foto bokeh, AI di Find X mampu mengetahui skenario fotografi berbeda, dari mulai foto boga, wajah, pemandangan, serta teks. Secara otomatis ia akan menyesuaikan setting-nya. Dan yang paling mencengangkan adalah, Find X bisa mengidentifikasi 800 skenario fotografi.

Find X 2

 

Harga dan ketersediaan

Gerbang pre-order Oppo Find X dibuka pertama kali tanggal 18 Juli kemarin via Lazada, dan hanya dalam waktu tiga jam, stoknya habis. Kesempatan pre-order kedua telah tersedia lagi hari ini, dimulai pukul 11:00 siang tadi.

Di Indonesia, Find X dibanderol seharga Rp 13 juta; dan khusus buat para pemesan, mereka akan mendapatkan bonus eksklusif berupa VOOC Car Charger, headset Bluetooth O-Free dan garansi layar selama dua tahun. Nilai dari bonus ini mencapai Rp 3 juta. Produk rencananya bisa diambil pada tanggal 4 Agustus nanti, dan mulai dipasarkan secara normal pada tanggal 8 Agustus 2018.

Silakan simak juga impresi chief editor kami saat bercengkerama pertama kali dengan Oppo Find X di artikel ini.

 

Huawei Persiapkan Teknologi Isi Baterai dengan Cepat

Pengguna perangkat bergerak menginginkan agar smartphone-nya selalu memiliki baterai yang cukup untuk digunakan seharian. Oleh karena itu, banyak sekali produsen smartphone berlomba menciptakan perangkat yang hemat daya dan bahkan memiliki baterai berkapasitas besar.

Akan tetapi, yang memikirkan bagaimana agar baterai dapat terisi ulang dengan cepat masih tidak banyak.

Saat ini, ada beberapa perusahaan yang sudah memiliki teknologi untuk mengisi ulang dengan cepat. Qualcomm memiliki teknologi pengisian baterai yang dinamakan Quick Charge. Quick Charge ini sendiri sudah sampai generasi ke empat.

Selain itu, Mediatek juga memiliki Pump Express yang mirip dengan Quick Charge. Dan baru-baru ini, OPPO memperkenalkan Super VOOC yang menurut informasi dapat mengisi baterai penuh hanya dalam setengah jam.

huawei-super-charge

Saat ini, sebuah charger dari Huawei yang dibuat oleh Astec Electronics terlihat lulus sertifikasi di Tiongkok. Dengan nomer model HW-100400C00, charger ini memiliki spesifikasi 10v/4A. Spesifikasi ini mirip dengan Super VOOC dengan 10v 5A.

Teknologi ini bisa jadi membuat smartphone Huawei di masa depan akan dapat terisi dengan hanya sekitar 30 menit saja. Selain itu, bisa jadi teknologi ini juga bakal diadaptasi oleh Honor yang memiliki induk perusahaan yang sama.

Sama seperti Super VOOC, pada saat ini teknologi tersebut belum bisa dirasakan oleh konsumen. Gosip yang beredar di Weibo menunjukkan bahwa Huawei Mate 20 kemungkinan memiliki feature yang satu ini dan akan tersedia di bulan Oktober 2018.

Sayang memang, semua fasilitas pengisian baterai cepat hanya ada pada smartphone kelas tinggi. Hal tersebut membuat teknologi ini hanya dimiliki oleh mereka yang berdompet tebal saja. Walaupun begitu, saat ini smartphone mainstream dan entry level pun sudah didukung dengan “Fast Charge” yang berarti memiliki spesifikasi 5v 2A.

Sumber dan gambar: GizChina.