Tag Archives: supercomputer

Fugaku Adalah Supercomputer Tercepat di Dunia yang Ditenagai Prosesor ARM

Supercomputer tercepat di dunia umumnya bertempat di Amerika Serikat atau Tiongkok, namun tidak untuk pertengahan tahun 2020 ini. Top500 baru saja mengukuhkan Fugaku, sebuah supercomputer buatan Jepang, sebagai yang tercepat; mengalahkan jawara sebelumnya, yaitu Summit milik Departemen Energi Amerika Serikat.

Fugaku adalah supercomputer milik Riken Center for Computational Science di kota Kobe, Jepang. Namun yang paling istimewa adalah komponen yang menjadi otaknya: bukan CPU Power9 bikinan IBM atau malah prosesor rancangan Intel dan AMD, melainkan system-on-a-chip (SoC) 48-core besutan Fujitsu (masih ingat merek ini?).

Kata kuncinya ada di “SoC” itu tadi, yang merujuk pada arsitektur prosesor ARM yang kita kenal selama ini sebagai prosesor smartphone. Ini merupakan pertama kalinya sebuah supercomputer yang ditenagai prosesor ARM ditetapkan sebagai yang tercepat, dan ini sejatinya juga bisa membantu kita lebih memahami rencana Apple untuk meluncurkan Mac versi ARM.

ARM sejatinya menyimpan potensi yang sangat besar di bidang komputasi, dan kalau dalam konteks supercomputer, performanya dapat betul-betul dimaksimalkan tanpa harus memperhatikan faktor seperti konsumsi daya. Fugaku pada dasarnya membuktikan bahwa ARM tidak kalah perkasa dibanding x86 maupun arsitektur prosesor lainnya.

Tentunya Fugaku tidak mengemas satu saja chipset bikinan Fujitsu tersebut, melainkan sebanyak 158.976 unit yang menghabiskan biaya sebesar $1 miliar dan waktu pengembangan selama 6 tahun. Dipadukan semuanya, Fugaku mencatatkan performa komputasi secepat 415,5 petaflop, atau sekitar 2,8 kali lebih kencang daripada supercomputer Summit itu tadi.

Juga menarik adalah bagaimana Fugaku bisa meraih pencapaian ini tanpa melibatkan kartu grafis khusus yang dirancang untuk mendongkrak kinerja komputasi berbasis AI, macam Nvidia Ampere misalnya. Meski begitu, Fugaku kabarnya sudah digunakan untuk membantu berbagai proses riset seputar COVID-19.

Guardian melaporkan bahwa Fugaku sudah menjalankan beragam simulasi terkait bagaimana virus SARS-CoV-2 menyebar via droplet di lingkup kantor dan kereta komuter, dan para ahli berharap Fugaku bisa membantu mengidentifikasi metode perawatan potensial dari sekitar 2.000 obat-obatan yang sudah tersedia, termasuk beberapa yang belum sempat diuji secara klinis.

Sumber: Engadget dan New York Times.

Nvidia Drive PX 2 Dipercaya Menjadi Otak dari Mobil Balap Tanpa Sopir Roborace

Beberapa waktu yang lalu, kita sudah melihat wujud mobil balap tanpa sopir Roborace rancangan desainer kondang Daniel Simon. Kinetik selaku perusahaan yang bakal mengembangkan mobil tersebut belum mau mengungkap detail yang merinci, namun kini ada pihak lain yang ikut angkat suara: Nvidia.

Apa kaitan sang pabrikan kartu grafis ini dengan Roborace? Rupanya Nvidia telah diserahi tanggung jawab oleh Kinetik untuk merancang sistem kemudi otomatis yang bakal digunakan di Roborace.

Nvidia sendiri sebenarnya sudah punya sistem serupa bernama Drive PX, dan di ajang CES 2016 kemarin, mereka mengumumkan versi keduanya: Drive PX 2, yang nantinya bakal dipakai dalam kompetisi Roborace.

Nvidia Drive PX 2 sejatinya merupakan sebuah supercomputer berbekal kecerdasan buatan (AI) yang sangat bertenaga, dikemas dalam casing yang tak lebih besar ketimbang sebuah kotak makan siang. Kotak kecil inilah yang nantinya akan menjadi otak dari semua mobil di kompetisi Roborace, tentunya ditemani oleh sederet sensor macam radar, lidar, kamera, GPS dan high definition mapping.

Menurut Nvidia, semakin sering mobil-mobil balap ini digunakan, kinerja Drive PX 2 akan semakin meningkat berkat konsep deep learning yang diusung. Namun semuanya tetap kembali ke tangan tim yang bakal beradu di Roborace, dimana mereka harus mengoptimalkan software kemudi otomatisnya masing-masing.

Sumber: Nvidia via Engadget.

Supercomputer IBM Watson Bisa Mengenali Berbagai Objek di dalam Foto

Selama bertahun-tahun, supercomputer Watson telah terbukti kemampuannya memahami percakapan manusia secara alami. Namun belum lama ini IBM juga sempat menanamkan teknologi pengenal gambar pada sistem kecerdasan buatan (AI) kebanggaannya tersebut, dan sekarang mereka sudah siap untuk mendemonstrasikannya.

Melalui situs resminya, Anda bisa menguji sendiri seberapa akurat kemampuan Watson dalam menebak nama-nama berbagai objek yang terdapat dalam suatu gambar. Mulai dari pemandangan alam, mobil balap, hewan sampai Lego bisa ia kenali dengan baik.

IBM Watson Visual Recognition Technology

Anda juga bisa mengunggah gambar atau mencantumkan URL gambar untuk diamati oleh Watson. Kalau ternyata Watson belum bisa mengenalinya, Anda pun dapat ‘melatihnya’ dengan cara mengunggah paling tidak 50 gambar yang sejenis untuk menentukan sebuah klasifikasi. Dari situ, teknologi pengenal gambar Watson akan semakin terasah menjadi lebih akurat lagi.

Teknologi yang dikembangkan IBM ini pada dasarnya mirip seperti yang dilakukan tim Project Oxford dari Microsoft. Keduanya pun masih perlu memoles produknya lebih lanjut untuk bisa mengenali objek dalam gambar secara lebih akurat. Dalam kasus Watson, ia masih menyimpan sedikit keraguan terkait apakah foto yang saya unggah merupakan seekor anjing atau manusia, seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di bawah.

IBM Watson Visual Recognition Technology

Terlepas dari itu, paling tidak ini merupakan pencapaian penting buat IBM Watson. Kalau di tahun 2011 saja Watson sudah bisa memenangi kuis Jeopardy!, mungkin ke depannya ia bisa menjuarai kuis tebak gambar berkat kemajuan dari teknologi ini.

Sumber: TheNextWeb. Gambar header: IBM Watson via Wikimedia.

IBM Watson Trend Bantu Anda Siapkan Kado Musim Liburan

Watson, supercomputer dengan kecerdasan buatan besutan IBM, baru saja mendapat entitas baru berupa aplikasi iPhone. Dinamai IBM Watson Trend, tugasnya adalah menjadi pemandu dalam kegiatan belanja kado liburan.

Sebagai informasi, salah satu kelebihan Watson adalah kemampuannya mengolah segudang data yang tidak terstruktur secara cepat. Selain itu, Watson juga terampil dalam mengolah bahasa manusia secara alami, sehingga pengaplikasiannya pun bisa sangat beragam, mulai di bidang medis sampai menciptakan buku resep masakannya sendiri.

Kali ini, tugas Watson adalah menganalisa tren terkini dan memprediksi produk-produk paling hot sebelum akhirnya terjual habis. Untuk itu, Watson akan mengolah jutaan percakapan yang tersebar di sekitar 10.000 sumber, mulai dari media sosial seperti Twitter sampai review suatu produk di retailer online.

Memanfaatkan teknologi natural language processing dan machine learning, Watson pun sanggup memahami pola yang ada terkait alasan orang-orang memilih produk atau brand tertentu. Alhasil, tidak seperti aplikasi lain yang hanya menampilkan daftar produk paling hot saja, IBM Watson Trend juga akan menjelaskan satu per satu alasan di balik popularitas suatu produk di kalangan konsumen.

IBM Watson Trend

Setiap produk yang masuk dalam daftar akan diberi skor 1 – 100. Sejauh ini yang berhasil mencatatkan skor 100 adalah Apple Watch. Watson pun turut memberikan prediksi terkait kelanjutan dari sebuah tren; apakah akan terus dibicarakan banyak orang dalam beberapa bulan ke depan atau segera dilupakan dalam waktu dekat.

Kehadiran aplikasi IBM Watson Trend ini diharapkan bisa membantu konsumen dalam mencari kado yang tepat untuk orang-orang terdekatnya pada musim liburan nanti. Pengguna perangkat iOS bisa mengunduhnya langsung lewat App Store, sedangkan pengguna perangkat lain bisa mengaksesnya melalui browser.

Sumber: Telegraph dan Mashable.

CogniToys, Mainan Anak-Anak dengan ‘Otak’ Supercomputer IBM Watson

Dalam era yang serba digital ini, cara kita menjalani hidup telah mengalami evolusi. Koneksi internet dan layanan berbasis cloud telah menjadi dua komponen penting dalam kegiatan sehari-hari. Begitu juga dengan anak-anak, dimana mereka kini lebih condong memilih video game ketimbang mainan fisik. Continue reading CogniToys, Mainan Anak-Anak dengan ‘Otak’ Supercomputer IBM Watson