Tag Archives: superhelper

SuperHelper Arrives as an On Demand Application for Various Services

The potential of on-demand services remains interesting to be explored. From the consumer side, this application helps to speed up and facilitate the process of ordering service transactions quickly. Starting from a personal experience with difficulty in getting information and service assistance, Mel BJ then launched an on-demand service called SuperHelper.

“After experiencing some of these moments, I did market trials about this demand and got responses from thousands of people regarding similar problems. That’s when I was sure and started forming SuperHelper, which could be a platform for this kind of demand and other demands,” Mel said.

Even though it is recently launched and only available in Jakarta, it is said to experience quite good business development, especially during the pandemic. SuperHelper has launched the app and hired teams to help grow the business. The current number of partners (Helper) is nearly 1000 people, which they managed to recruit within a few weeks.

In Indonesia alone, there are lots of on-demand platform model that provides similar services. In Jakarta, there is JD Life from JD.id with options for various needs. In addition, there are other applications such as Help Indonesia. Outside Jabodetabek, there are also regional startups trying to develop similar services to reach the local market, such as TukangBersih in Bali.

Monetizing strategy

Currently, SuperHelper’s monetization strategy is through commission fees for each transaction. Partners will get 80% of the total bids received by users (Posters) on the assignment. While 20% is for SuperHelper. Previously, SuperHelper held all transactions from users to be given to partners when the transaction completed.

“At this time, Poster can pay via the application using GoPay and bank transfer virtual accounts. In the future, Poster will be able to pay using other favorite payment methods such as OVO, DANA, and others,” Mel added.

Regarding subscription options, SuperHelper plans to apply a subscription/membership model for Helper who demands many additional benefits. For instance, more exposure on the application and media, a special badge that makes the Helper profile more reliable, direct purchase of services (without bargaining), and others.

“The bottom line is, we will help member-type Helper to get more jobs in the future and to have a higher income,” said Mel.

This membership is optional, Helper can still have an account and proceed with offers as usual without paying anything (except commission fees), without any additional benefits when you join as a member. In order to access SuperHelper services, users can download the app on the Play Store. There are various options, starting from the driver, cleaning staff, letter management, repair, delivery to design and photography.

Regarding the differentiation from other similar services, SuperHelper is said to be the first mobile application in Indonesia that makes it easy to ask for any help without being limited by categories that sometimes limited to unique and unusual needs.

The partner selection system is also claimed to be very strict, thus increasing the number of quality and trusted partners. In addition, SuperHelper also provides a feature for users to determine how much they can afford for any assistance they need.

“Every partner in SuperHelper has the ability to offer prices that match their expertise. Every partner in SuperHelper also doesn’t have to spend any upfront money to get assignments from Poster (SuperHelper customers),” Mel said.

Business plan in 2021

The shutdown of Go-Life has not discouraged SuperHelper to targeting services that are quite difficult to be scalable until now. The usual size for regional expansion and the low commitment from partners makes it difficult for on-demand services to produce dominating players in this sector.

“Regarding the recent shutdown of a big brand, this does not mean that the existing industry is not promising. We have to see the positive side, in times of a pandemic, many businesses are prioritizing the most profitable business models. Therefore, they may have to cut back. secondary business model,” Mel said.

SuperHelper has several targets to achieve this year, including to launch the application on the App Store, extending coverage outside Jakarta, expanding the business model, and added new features such as Helper Membership and others that will make it easier for Helper to get offers.

“We will also continue to develop new features that will make it easier for Posters to get helpers in a much faster and cheaper way. Currently, we are not actively looking for investment because our focus is still developing business models, user experience, and user base. The fundraising plan will be revised in the middle or end of 2021,” Mel said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
CEO SuperHelper Mel BJ / SuperHelper

SuperHelper Hadir sebagai Aplikasi “On-Demand” untuk Pemesanan Berbagai Layanan Jasa

Potensi layanan on-demand hingga kini masih menarik untuk dijajaki. Dari sisi konsumen, aplikasi tersebut membantu untuk mempercepat dan memudahkan proses transaksi pemesanan jasa secara cepat. Berawal dari pengalaman pribadi yang kesulitan untuk mendapatkan informasi dan bantuan jasa, Mel BJ kemudian meluncurkan layanan on-demand bernama SuperHelper.

“Setelah mengalami beberapa momen tersebut, saya melakukan uji coba pasar soal demand ini dan mendapat respons dari ribuan orang mengenai problem yang serupa. Saat itulah saya yakin dan mulai membentuk SuperHelper, yang bisa menjadi wadah untuk demand seperti ini dan juga demand lainnya,” kata Mel.

Meskipun baru diluncurkan dan hanya tersedia di Jakarta saja, mereka mengklaim saat ini telah mengalami perkembangan bisnis yang cukup baik, terutama saat pandemi. SuperHelper telah meluncurkan aplikasi dan menambah lebih banyak tim untuk membantu perkembangan usaha. Jumlah mitra (Helper) saat ini totalnya sudah hampir 1000 orang, yang berhasil mereka rekrut dalam waktu beberapa minggu.

Di Indonesia sendiri, model platform on-demand yang suguhkan layanan jasa seperti itu sudah cukup banyak. Untuk area Jakarta sendiri ada JD Life dari JD.id juga yang memiliki opsi berbagai pemesanan kebutuhan tersebut. Selain itu ada aplikasi lain seperti Help Indonesia. Di luar Jabodetabek banyak juga startup daerah yang coba mengembangkan layanan serupa untuk merangkul pasar lokal, seperti TukangBersih untuk area Bali.

Strategi monetisasi

Untuk saat ini strategi monetisasi yang dilancarkan oleh SuperHelper adalah melalui commission fee dari setiap transaksi. Mitra mendapatkan 80% dari total penawaran yang diterima pengguna (Poster) di tugas tersebut. Sementara 20% adalah untuk SuperHelper. Sebelumnya SuperHelper menampung semua transaksi dari pengguna untuk kemudian diberikan kepada para mitra ketika pekerjaan telah rampung.

“Pada saat ini, Poster bisa membayar melalui aplikasi menggunakan GoPay dan bank transfer virtual account. Ke depannya, Poster akan bisa membayar menggunakan metode pembayaran favorit lainnya seperti OVO, Dana dan lainnya,” kata Mel.

Terkait dengan pilihan subscription kepada mitra, ke depannya SuperHelper memiliki rencana untuk memberlakukan subscription/membership model untuk Helper yang menginginkan dengan banyak benefit tambahan. Di antaranya lebih banyak exposure di aplikasi dan media SuperHelper, special badge yang membuat profil Helper lebih terpercaya, pembelian jasa secara langsung (tanpa tawar-menawar) dan lainnya

“Intinya adalah, kami akan bantu Helper tipe member untuk mendapatkan lebih banyak pekerjaan ke depannya dan agar memiliki penghasilan yang lebih tinggi.” kata Mel.

Keanggotaan ini sifatnya opsional, Helper akan tetap bisa memiliki akun dan tetap bisa memberikan penawaran seperti biasa tanpa membayar apapun (kecuali commission fee), tanpa keuntungan tambahan yang akan didapat jika bergabung sebagai anggota. Untuk bisa mengakses layanan yang ditawarkan oleh SuperHelper, saat ini pengguna bisa mengunduh aplikasi mereka di Play Store. terdapat berbagai macam pilihan jasa yang dihadirkan. Mulai dari supir, tenaga kebersihan, pengurusan surat, perbaikan, pengiriman hingga desain dan fotografi.

Disinggung apa yang membedakan SuperHelper dengan layanan serupa lainnya, disebutkan SuperHelper merupakan aplikasi mobile pertama di Indonesia yang memberikan kemudahan pada pengguna untuk meminta bantuan apa saja tanpa dibatasi oleh kategori yang kadang membatasi kebutuhan-kebutuhan unik dan tidak biasa.

Sistem seleksi mitra yang diterapkan di SuperHelper juga diklaim sangat ketat, sehingga meningkatkan jumlah mitra yang berkualitas dan terpercaya. Selain itu SuperHelper juga memberikan fitur pada pengguna untuk menentukan sendiri berapa kemampuan biaya dalam setiap bantuan yang dibutuhkan.

“Setiap mitra di SuperHelper memiliki kemampuan untuk memberikan penawaran dengan harga yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Setiap mitra di SuperHelper juga tidak perlu mengeluarkan uang apa pun di awal untuk mendapatkan tugas dari Poster (pelanggan SuperHelper),” kata Mel.

Rencana bisnis tahun 2021

Penutupan Go-Life beberapa waktu yang lalu ternyata tidak menurunkan semangat SuperHelper untuk menyasar layanan yang hingga kini terbilang cukup sulit untuk scalable. Besarnya biasa untuk perluasan wilayah hingga rendahnya komitmen dari mitra, menjadikan layanan on-demand masih sulit untuk melahirkan pemain yang mendominasi di sektor ini.

“Mengenai tutupnya brand besar akhir-akhir ini, ini bukan berarti industri yang ada tidak menjanjikan. Yang harus dilihat juga adalah, di saat pandemi seperti ini, banyak bisnis yang mengutamakan model bisnis yang paling menguntungkan. Oleh karena itu, bisa jadi mereka harus memangkas business model yang secondary,” kata Mel.

Tahun ini ada beberapa target yang ingin dicapai oleh SuperHelper, di antaranya adalah meluncurkan aplikasi di App Store dalam waktu dekat, segera melakukan ekspansi ke luar Jakarta, memperluas model bisnisl yang ada, untuk mencakup area baru seperti Helper Membership dan lainnya yang akan membantu Helper untuk lebih mudah mendapat banyak tugas.

“Kami juga akan terus mengembangkan fitur-fitur baru yang akan memudahkan Poster untuk mendapat Helper dengan cara jauh lebih cepat dan murah. Untuk saat ini kami belum secara aktif mencari investasi karena fokus kami saat ini adalah masih di pengembangan model bisnis, user experience dan user base. Rencana penggalangan dana akan di revisit di pertengahan atau akhir tahun 2021,” kata Mel.

Application Information Will Show Up Here