Djay Pro, aplikasi DJ yang populer di kalangan pengguna Mac, akhirnya tersedia untuk PC. Djay pertama kali dirilis oleh Algoriddim sebagai freeware pada tahun 2006, dan seiring waktu aplikasi ini telah merambah perangkat iOS. Setelah sekitar satu tahun mengembangkan, developer asal Jerman tersebut akhirnya berani keluar dari platform besutan Apple.
Djay Pro untuk Windows 10 memadukan keistimewaan yang ditawarkan versi Mac sekaligus iOS-nya, dimana fitur-fitur yang ditawarkannya tergolong identik, namun di saat yang sama juga mendukung pengoperasian berbasis sentuhan. Lebih menarik lagi, Djay Pro juga kompatibel dengan aksesori Surface Dial..
Kompatibilitas dengan Surface Dial ini menarik karena fungsinya berubah tergantung di bagian layar Surface Studio sebelah mana ia diletakkan. Saat ditempatkan di atas deck, ia bisa digunakan untuk scratching. Tempatkan di atas music library, maka Anda bisa scrolling katalog musik yang tersedia dengan mudah.
Bicara soal katalog musik, Djay Pro rupanya juga telah mengusung integrasi Spotify. Jadi selama Anda merupakan pelanggan Spotify Premium, Anda bisa langsung bermain-main dengan koleksi lagu yang ditawarkan layanan streaming tersebut. Fitur ini juga yang membuat Djay Pro unik dibanding aplikasi-aplikasi serupa untuk Windows macam Serato DJ atau Traktor Pro.
Seperti versi Mac-nya, Djay Pro untuk Windows 10 juga mendukung controller DJ eksternal. Pengguna dapat menyiapkan empat deck lagu sekaligus, atau memanipulasi dua video secara bersamaan. Sekali lagi, sangat mirip seperti yang ditawarkan versi Mac-nya.
Djay Pro saat ini sudah bisa dibeli langsung dari Windows Store seharga Rp 622.200. Fitur lengkapnya bisa Anda simak langsung di situs Algoriddim.
Dalam acara Windows 10 Devices Event di Oktober silam, Microsoft memperkenalkan Surface Studio, PC all-in-one pertama di keluarga Surface. Bersamanya, raksasa teknologi Redmond itu juga menyingkap aksesori unik bernama Surface Dial. Device ini dideskripsikan sebagai alat baru penunjang proses kreatif, memberikan ‘cara inovatif buat berinteraksi dengan teknologi’.
Tapi apa sebenarnya Surface Dial itu? Pada dasarnya, ia adalah sebuah kenop digital, berwujud mirip bola hoki. Dial didesain untuk menemani Surface Pen, berperan jadi salah satu metode input Surface Studio. Cara kerjanya begini: Pen digunakan untuk menggambar dan menavigasi konten Windows di tangan kanan, lalu dengan Dial, Anda bisa segera mengubah setting dan membuka menu tanpa perlu mengangkat Pen dari layar sentuh Studio.
Surface Dial bekerja secara seamless dengan Surface Studio. Menu radial akan segera terbuka begitu Anda meletakkan aksesori ini di atas panel. Fungsinya? Dial dapat memudahkan akses di aplikasi dan menyederhanakan proses utak-utik setting multimedia (sebagai shortcut, scroll, zoom, undo hingga mengubah tingkat brightness). Uniknya lagi, Microsoft turut membenamkan fitur haptic feedback, di mana vibrasi tersaji optimal berkat tubuh aluminium Dial.
Membahas hardware secara lebih detail, aksesori ini memiliki diameter 59mm, berketebalan 30mm dan berbobot 145g (sudah termasuk dua baterai AAA); tersambung ke PC lewat Bluetooth. Dial mempunyai sebuah tombol buat membuka menu dan kenop dapat diputar bebas ke arah kiri dan kanan dengan resistensi 0,3N-cm. Tombol kliknya menyajikan ketahanan 300g, kemudian fitur tactile feedback di sana bisa di-setting via software. Lalu ketika Dial ditaruh di layar Studio, PC all-in-one tersebut segera mengatahui di mana lokasinya.
Dukungan software tentu saja sangat penting. Lewat situs mereka, Microsoft tak lupa menyebutkan sejumlah app yang kompatibel dengan Surface Dial, antara lain:
Sketchable
Mental Canvas
Drawboard PDF
Moho 12
StaffPad
Bluebeam Revu
Microsoft Office Win32
Semua aplikasi Windows
Via MS PowerUser, Microsoft turut mengungkap software-software lain yang bisa segara memanfaatkan kapabilitas Dial di hari perilisannya nanti:
Sportify
OneNote
Windows Maps
Plumbago
Sketchpad
Groove Music
PewPew Shooter
Microsoft Photos
Paint
Selain Surface Studio, Dial juga dapat bekerja bersama perangkat Surface Pro 4 dan Surface Book, yang penting mereka telah memperoleh Windows 10 Anniversary Update. Aksesori ini sudah bisa di-pre-order lewat Microsoft Store; dijual seharga US$ 100, dan akan tersedia di tanggal 17 November besok.
Melalui lini Surface, Microsoft ingin menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan hardware seperti halnya Apple maupun pabrikan lain. Diawali oleh tablet, kemudian laptop, kini yang kurang tinggal all-in-one PC. Dan dalam event semalam, Microsoft akhirnya menutup celah tersebut lewat Surface Studio.
Surface Studio merupakan AIO PC pertama yang Microsoft kembangkan sendiri dari nol. Sebagai produk debutan, desainnya terbilang amat inovatif. Layarnya tipis dari ujung ke ujung, tidak seperti iMac yang agak cembung. Hal ini dikarenakan Microsoft menanamkan mayoritas komponennya pada bagian dasar perangkat, mirip seperti yang dilakukan HP dengan Envy AIO 27.
Layar itu sendiri merupakan panel sentuh 28 inci dengan resolusi 4500 x 3000 pixel. Dibandingkan TV 4K, ia mampu menyuguhkan 63 persen lebih banyak pixel, dengan reproduksi warna yang sangat akurat. Lebih unik lagi, layar ini dilengkapi engsel istimewa sehingga pengguna dapat mengatur angle-nya dari tegak ke hampir datar (20 derajat) dengan satu tangan saja.
Performanya tak perlu diragukan, Microsoft menawarkan tiga konfigurasi yang berbeda. Varian terendahnya mengemas prosesor Intel Core i5 generasi keenam, RAM 8 GB, GPU Nvidia GeForce GTX 965M, plus hybrid HDD dan SSD berkapasitas 1 TB. Buat yang mempunyai budget lebih, tersedia varian dengan prosesor Core i7, RAM 32 GB, GPU GTX 980M dan storage 2 TB.
Pada kenyataannya, Microsoft merancang Surface Studio secara spesifik untuk kebutuhan profesional, terutama 3D modeling dengan bantuan aksesori Surface Pen yang termasuk dalam paket penjualan. Di saat yang sama, masih ada aksesori opsional bernama Surface Dial yang sangat istimewa.
Aksesori ini mempunyai beragam fungsi. Yang paling dasar adalah untuk scrolling dan zooming sehingga tangan pengguna tidak perlu terus berpindah-pindah dari keyboard ke layar. Namun yang sangat unik, Surface Dial bisa Anda letakkan di atas layar untuk memunculkan tool digital yang spesifik pada setiap aplikasi yang dijalankan, misalnya tool palet warna atau penggaris virtual di aplikasi menggambar.
Pre-order Surface Studio di kawasan AS sudah dibuka saat ini, namun pemasarannya baru akan dimulai pada awal tahun depan. Varian terendahnya dijajakan seharga $2.999, sedangkan yang tertinggi menembus $4.199. Aksesori Surface Dial sendiri bisa dibeli secara terpisah seharga $99.
Surface Book with Performance Base
Bersamaan dengan Surface Studio, Microsoft juga mengumumkan update untuk Surface Book. Update ini pada dasarnya hanyalah pembaruan spesifikasi, dimana kini tersedia tiga konfigurasi baru yang semuanya mengemas prosesor Intel Core i7 generasi keenam, plus GPU Nvidia GeForce GTX 965M dengan kinerja pengolahan grafik dua kali lebih baik daripada sebelumnya.
Desain sekaligus layarnya tidak ada yang berubah, namun Microsoft mengklaim telah menanamkan baterai berkapasitas lebih besar ke dalam Surface Book, dimana perangkat kini bisa bertahan selama 16 jam nonstop saat dipakai untuk menonton film. Singkat cerita, update ini terus menetapkan titel Surface Book sebagai salah satu laptop Windows non-gaming dengan performa istimewa.
Soal harga, tiga konfigurasi baru Surface Book ini dipatok $2.399, $2.799 dan $3.299 – yang berbeda hanyalah kapasitas penyimpanan yang dimiliki SSD-nya.