SwipeRx (sebelumnya bernama mClinica Pharmacy Solutions) mengumumkan pendanaan seri B sebesar $27 juta atau sebesar 396 miliar Rupiah dalam bentuk ekuitas dan pinjaman. Pendanaan ini dipimpin oleh MDI Ventures serta partisipasi dari Bill & Melinda Gates Foundation, Johnson & Johnson Impact Ventures, Susquehanna International Group (SIG), dan sejumlah investor terdahulu.
Rilis ini sekaligus mengonfirmasi pemberitaan kami pada Desember 2021 lalu. MDI sendiri sudah mendukung mClinica sejak pendanaan awal mereka di tahun 2014, kemudian masuk ke pendanaan lanjutan di tahun 2017. Sementara layanan SwipeRx juga sudah mulai debut di Indonesia sejak tahun 2017.
Disampaikan oleh Founder & CEO SwipeRx Farouk Meralli, dana segar yang didapat akan digunakan untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis mereka di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Rencananya SwipeRx akan menambah jaringan apotek, memperluas layanan logistik kesehatan untuk memenuhi kebutuhan B2B, hingga menambah jumlah talenta baru.
Selain itu, SwipeRx juga fokus untuk memperluas basis komunitas dan solusi pengadaan stok obat-obatan untuk apotek di Asia Tenggara.
“Kami ingin merealisasikan visi kami untuk membangun jaringan farmasi terbesar di Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir. Pendanaan ini memperkuat komitmen kami untuk mendisrupsi dan mendukung sektor farmasi yang sangat tersegmentasi agar dapat meningkatkan layanan kesehatan publik,” ujar Meralli dalam keterangannya resmi.
Sementara itu, CEO MDI Ventures Donald Wihardja menambahkan bahwa SwipeRx memiliki potensi besar untuk dapat menjawab tantangan di industri farmasi dengan menghubungkan berbagai pengusaha/pemilik apotek dalam satu platform.
“Perusahaan farmasi dapat memanfaatkan sistem pembelian ritel, kapasitas logistik bertaraf nasional, opsi pembiayaan usaha, dan platform B2B yang terintegrasi sebagai keunggulan layanan SwipeRx,” tuturnya.
SwipeRx merupakan platform farmasi asal Singapura yang didirikan oleh Farouk Meralli, veteran di industri kesehatan masyarakat dan farmasi. Dengan pengalamannya, Meralli berupaya membawa SwipeRx sebagai aplikasi all-in-one B2B commerce dan komunitas para ahli farmasi terbesar di Asia Tenggara.
SwipeRx menghadirkan fitur untuk meningkatkan kapasitas manajemen apotek dan menjadikan jalan satu pintu untuk berbagai keperluan, mulai dari edukasi, pembelian, hingga pembiayaan inventaris. Layanan ini memungkinkan para pemilik apotek kecil untuk meningkatkan kapasitas, ketersediaan, dan keterjangkauan obat, hingga mengakses opsi pendanaan usaha.
Melalui forum online, pengguna SwipeRx dapat terhubung untuk saling berkomunikasi maupun memperoleh edukasi dan informasi tentang obat-obatan melalui platform. Selain itu, pengguna juga dapat bergabung dalam jaringan pembelian untuk pengadaan stok apotek.
Digitalisasi farmasi
SwipeRx berupaya mengatasi tantangan di industri farmasi, salah satunya adalah terjadi fragmentasi di mana banyak apotek kecil yang belum terdigitalisasi dan bergabung ke dalam jaringan yang lebih luas.
Dihubungi DailySocial.id secara terpisah, Farouk Meralli menyebutkan bahwa digitalisasi di industri farmasi diperlukan untuk dapat meningkatkan akses healthcare kepada konsumen, terlebih jika melihat skala pasar di Indonesia. Di samping itu, perluasan channel pada produk farmasi penting agar pemilik apotek dapat meningkatkan skala bisnis dan kinerja keuangan.
Saat ini, SwipeRx telah merekrut lebih dari 235 ribu mitra apoteker profesional dan bermitra dengan 45 ribu apotek di Asia Tenggara. Di Indonesia, SwipeRX telah memiliki lebih dari 8000 mitra apotek ritel. Adapun 5000 di antaranya tercatat telah bertransaksi di platform B2B. Utamanya, SwipeRx membidik pasar apotek (mom-and-pop store) yang beroperasi secara silo dan belum terdigitalisasi.
“Indonesia merupakan pasar terbesar SwipeRx di Asia Tenggara, di mana 70% dari total tim kami berasal dari Indonesia. Saat ini, SwipeRx mengalami pertumbuhan pesat di Indonesia berkat akselerasi penambahan jumlah mitra apotek. Mitra kami melihat ada nilai unggul dari solusi yang ditawarkan SwipeRx dan hal ini dapat membantu mereka meningkatkan bisnisnya,” ungkap Meralli.
Lebih lanjut, ia memastikan bahwa SwipeRx bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, BPOM, dan perusahaan farmasi milik BUMN, termasuk Biofarma, Indofarma, Kimia Farma, dan Phapros sehingga memungkinkan SwipeRx untuk memperkuat ekosistem farmasinya di Indonesia.