Tag Archives: Swift

Deretan Pengumuman Paling Menarik yang Apple Singkap di WWDC 2021

Seperti biasa setiap pertengahan tahun, Apple menggelar konferensi developer tahunannya (WWDC). Berhubung masih pandemi, WWDC 2021 pun kembali digelar secara online dan terbuka bagi semua orang.

Pada sesi keynote-nya, Apple membeberkan sederet inovasi dari sisi software yang sudah mereka kerjakan. Di antaranya adalah iOS 15, iPadOS 15, watchOS 8, macOS Monterey, dan sejumlah pembaruan lain pada layanan maupun perangkat besutan mereka.

Di artikel ini, saya telah merangkum sejumlah pengumuman paling menarik yang Apple singkap di WWDC 2021, utamanya fitur-fitur baru apa saja yang bakal bisa pengguna nikmati dari versi terbaru masing-masing sistem operasi yang sudah disebutkan tadi, yang dijadwalkan hadir untuk publik secara luas pada musim semi tahun ini.

FaceTime Links dan SharePlay

Di tengah meningkatnya penggunaan layanan video call akibat pandemi, Apple melihat urgensi tinggi untuk menghadirkan sederet penyempurnaan buat FaceTime. Yang paling utama dan paling menarik mungkin adalah fitur bernama FaceTime Links. Berkat fitur ini, pengguna nantinya bisa menjadwalkan sesi FaceTime, lalu membagikan tautannya ke siapa saja yang ingin mereka ajak bercengkerama secara virtual.

Istimewanya, yang diajak tidak wajib menggunakan produk bikinan Apple. Pengguna smartphone Android maupun laptop Windows pun juga bisa ikut bergabung ke sesi FaceTime langsung via browser, tanpa perlu login atau mendaftarkan akun terlebih dulu. Meski berlangsung via web, Apple memastikan bahwa sesi FaceTime akan tetap terenkripsi secara penuh (end-to-end) seperti biasanya.

FaceTime di iOS 15, iPadOS 15, dan macOS Monterey juga akan mendukung fitur spatial audio, serta dua mode mikrofon untuk skenario penggunaan yang berbeda. Mode yang pertama dimaksudkan untuk mengeliminasi suara-suara di sekitar pengguna yang mengganggu, sedangkan mode yang kedua pada dasarnya justru akan mengamplifikasi suara-suara di sekitar.

Apple turut memperkenalkan fitur SharePlay. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mendengarkan musik bersama, maupun menonton video bersama, selagi terhubung via FaceTime. Selagi SharePlay diaktifkan, konten pun otomatis akan tersinkronisasi, sehingga apa yang sedang saya dengar atau lihat bakal sama persis seperti yang didengar atau dilihat oleh lawan bicara saya. Terakhir, FaceTime juga akan mendukung fitur screen sharing.

Notification Summary dan Focus

Selain FaceTime, Apple turut menyempurnakan fitur notifikasi di iOS 15 dan iPadOS 15. Perangkat nantinya bisa menyajikan Notification Summary, menyatukan notifikasi-notifikasi yang tidak mendesak dari beberapa aplikasi (yang bukan pesan kiriman seseorang), lalu menampilkannya di waktu senggang pengguna.

Harapannya tentu adalah supaya pengguna bisa lebih berfokus ketika bekerja atau belajar, dan tidak mudah teralihkan perhatiannya oleh notifikasi. Dalam konteks ini, Apple juga menyiapkan fitur bernama Focus untuk iOS 15 dan iPadOS 15. Focus pada dasarnya memungkinkan pengguna untuk memfilter notifikasi dan aplikasi berdasarkan kebutuhannya.

Jadi ketika sedang bekerja misalnya, pengguna dapat mengaktifkan profil yang akan membatasi notifikasi maupun akses ke aplikasi-aplikasi media sosial. Anggap saja Focus sebagai versi lebih advanced dan merinci dari fitur Do Not Disturb. Focus akan tersinkronisasi antar perangkat via iCloud, jadi selagi aktif di iPhone, profil yang sama juga akan aktif di iPad maupun Mac.

Live Text

Kalau Anda familier dengan Google Lens, maka Anda bakal langsung paham fungsi dari fitur bernama Live Text ini. Dengan memanfaatkan on-device intelligence, perangkat yang menjalankan iOS 15 maupun iPadOS 15 dapat mengenali teks pada tampilan kamera, semisal teks pada halaman buku resep yang hendak difoto. Pengguna pun bisa langsung menyeleksi teks tersebut, menyalin dan menambahkannya ke catatan atau aplikasi lain.

Bukan cuma di kamera, Live Text juga berlaku untuk semua gambar yang tersimpan di perangkat, yang berarti foto-foto lama pun juga dapat diseleksi teksnya. Semisal ada nomor telepon yang tertera di suatu foto, pengguna juga bisa langsung menelepon atau menambahkannya ke kontak dengan mengklik nomor tersebut. Fitur Live Text juga akan tersedia di macOS Monterey.

Safari dirombak total

Tampilan Safari di iOS 15, iPadOS 15, dan macOS Monterey sudah berubah drastis, dengan desain yang jauh lebih minimalis dan navigasi yang lebih baik. Di iOS 15, address bar-nya tak lagi diposisikan di atas, melainkan disatukan dengan tab bar di sisi bawah agar lebih mudah dijangkau menggunakan ibu jari. Untuk berpindah dari satu tab ke yang lain, pengguna bisa mengusap ke kiri atau kanan pada address bar baru tersebut.

Kumpulan tab yang sedang dibuka dapat dikelompokkan menjadi Tab Group, dan ini juga akan tersinkronisasi antar perangkat secara otomatis. Di Mac atau iPad, Tab Group dapat di-drag ke aplikasi lain, dan secara otomatis akan diubah menjadi daftar tautan yang bisa diklik. Terakhir, Apple turut menghadirkan dukungan extension pada Safari di iOS 15 dan iPadOS 15.

Auto translation dan system-wide translation

Setelah lebih dulu hadir di iOS, aplikasi Translate akhirnya juga akan tersedia di iPadOS 15. Apple juga telah menyempurnakannya agar mendukung fitur auto translation, sehingga perangkat dapat mendeteksi percakapan dalam bahasa yang berbeda secara otomatis, lalu menampilkan hasil terjemahannya di layar.

Fitur translation di iOS 15 dan iPadOS 15 kini juga berlaku secara system-wide. Jadi selagi berada di dalam aplikasi apa pun, pengguna bisa menyeleksi suatu teks, lalu mengklik opsi Translate untuk menerjemahkannya. Ya, fitur terjemahan ini juga berlaku untuk fitur Live Text tadi.

Multitasking yang lebih baik di iPad dan Quick Note

iPadOS mengemas fitur multitasking yang cukup lengkap, tapi pengoperasiannya bukanlah yang paling mudah. Di iPadOS 15, Apple ingin membenahinya dengan menghadirkan menu multitasking di sisi atas layar ketika membuka aplikasi. Buka menu tersebut, maka pengguna bisa langsung mengaktifkan mode split screen, tidak perlu lagi mengingat-ingat gestur tertentu. Alternatifnya, pengguna bisa mengaktifkan mode split screen dengan menumpukkan satu aplikasi ke yang lain pada tampilan app switcher

iPadOS 15 juga memperkenalkan fitur multitasking bernama Shelf. Shelf pada dasarnya akan menampilkan semua jendela yang terbuka dari suatu aplikasi. Jadi semisal pengguna menyandingkan Safari dengan beberapa aplikasi lain, tiap-tiap kombinasi Safari dan aplikasi lain itu akan muncul di sebuah tampilan kecil di bagian bawah layar, memberikan alternatif yang lebih cepat ketimbang mengandalkan app switcher.

iPadOS 15 dan macOS Monterey juga kedatangan fitur bernama Quick Note. Jadi selagi pengguna berada dalam aplikasi apapun, mereka bisa memunculkan jendela kecil untuk langsung membuat catatan atau menyimpan tautan, jauh lebih praktis ketimbang harus berpindah ke aplikasi Notes.

Swift Playgrounds kini bukan cuma untuk belajar

 

Awalnya cuma dimaksudkan sebagai medium belajar bahasa pemrograman Swift, Swift Playgrounds di iPadOS 15 telah berevolusi menjadi developer tool tulen. Jadi selain untuk belajar, Swift Playgrounds juga dapat dipakai untuk membuat aplikasi iPhone atau iPad dari nol sampai betul-betul jadi dan siap diajukan ke App Store untuk di-review.

Universal Control

Dari semua pengumuman menarik di WWDC 2021, mungkin ini adalah favorit saya. Universal Control merupakan kelanjutan dari prinsip Continuity yang Apple terapkan untuk semua platform-nya. Berkat Universal Control, pengguna pada dasarnya bisa mengoperasikan Mac sekaligus iPad menggunakan hanya satu keyboard dan mouse saja.

Jadi selagi menggunakan MacBook, pengguna bisa meletakkan iPad di sebelahnya, lalu trackpad beserta keyboard bawaan MacBook pun otomatis dapat dipakai untuk mengoperasikan iPad. Drag-and-drop konten dari satu perangkat ke yang lain pun juga dimungkinkan berkat fitur ini. Universal Control juga berlaku untuk lebih dari dua perangkat. Ya, satu mouse dan keyboard bisa dipakai untuk mengoperasikan MacBook, iPad, dan iMac sekaligus.

Universal Control bekerja dengan memanfaatkan kombinasi iCloud, Wi-Fi, serta Bluetooth. Apple mengklaim tidak perlu ada proses setup yang dijalankan. Asalkan syarat-syaratnya terpenuhi, kursor mouse bisa langsung dipindahkan dari Mac ke iPad, atau sebaliknya, secara seamless.

iCloud+

Buat semua pelanggan berbayar iCloud, layanan mereka nantinya akan di-upgrade menjadi iCloud+. iCloud+ menghadirkan tiga fasilitas ekstra untuk meningkatkan keamanan privasi pelanggan. Yang pertama adalah Private Relay, yang dari perspektif sederhana bisa dianggap sebagai fitur VPN yang terintegrasi ke iCloud. Jadi ketika browsing menggunakan Safari, Private Relay akan memastikan semua traffic yang meninggalkan perangkat akan selalu terenkripsi demi melindungi identitas penggunanya.

Fasilitas yang kedua adalah Hide My Email, yang memungkinkan pengguna untuk menciptakan alamat-alamat email acak untuk dipakai mendaftar suatu layanan atau newsletter. Setelahnya, alamat acak tadi akan meneruskan konten ke inbox alamat email utama pengguna secara otomatis, sangat praktis untuk menjaga kerahasiaan alamat email utama yang dipakai.

Terakhir, iCloud+ juga menghadirkan dukungan HomeKit Secure Video, yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan rekaman dari banyak kamera pengawas sekaligus, dan semua itu tidak akan ikut dihitung pada batasan storage masing-masing pelanggan.

Siri kini lebih responsif dan lebih accessible

Pada deretan sistem operasi baru yang diumumkan, kemampuan speech recognition milik Siri bisa berjalan langsung di perangkat secara offline, tanpa perlu mengandalkan bantuan jaringan cloud. Hasilnya adalah, selain lebih menguntungkan buat privasi pengguna, juga kinerja Siri yang jauh lebih responsif dari sebelumnya.

Juga menarik adalah API baru yang disediakan untuk para pengembang perangkat HomeKit, yang dirancang supaya Siri dapat langsung dipanggil dari perangkat-perangkat tersebut. Dengan begitu, pengguna ke depannya bisa langsung berinteraksi dengan Siri di beberapa perangkat smart home tanpa memerlukan iPhone sebagai perantaranya.

Pembaruan untuk AirPods

Apple memang belum menyingkap AirPods baru, tapi mereka telah menyiapkan sejumlah pembaruan yang menarik untuk produk-produk lama mereka. Untuk AirPods Pro misalnya, Apple bakal menghadirkan fitur bernama Conversation Boost. Fitur ini pada dasarnya bakal menyulap AirPods Pro menjadi semacam alat bantu dengar, mengisolasi dan mengamplifikasi suara milik seseorang yang sedang mengajak berbicara, sehingga pengguna bisa mendengarnya secara jelas meski sedang berada di keramaian.

Ke depannya, AirPods Pro dan AirPods Max juga dapat dilacak lokasinya secara akurat via jaringan Find My, tanpa perlu mengandalkan bantuan perangkat AirTag. Semisal pengguna tidak sengaja meninggalkan AirPods Pro di suatu kedai kopi, mereka bakal langsung diingatkan sebelum sepenuhnya beranjak dari kawasan tersebut.

Sumber: Apple.

Acer Day 2020 Digelar Sekaligus Luncurkan 4 Laptop Baru

Acara yang mungkin ditunggu-tunggu oleh mereka yang ingin membeli laptop sudah datang. Acer kembali menggelar Acer Day di tahun 2020 ini, sebuah acara yang memberikan banyak diskon dan hadiah pada saat membeli produk Acer. Selain memberikan hadiah, Acer juga menawarkan program lainnya mulai dari cashback hingga Rp2.000.000, free GoPay Credit, free gaming gearsfree preinstalled Office & Home Student 2019 dan juga tambahan garansi resmi hingga tiga tahun.

Foto 2 - Herbet Ang dengan Swift 3 Air 2

Acer ingin terus bisa menjadi bagian dari upaya pelanggan untuk tetap produktif di masa pandemi ini. Acer Day 2020 yang mengusung tema Bisa Produktif Terus, adalah kesempatan yang sengaja kami persiapkan bersama dengan mitra kerja kami di seluruh Indonesia, untuk bisa menawarkan program-program dan inovasi paling baik kepada pelanggan kami semua. Kami berharap, Acer Day 2020 dapat menjadi kesempatan terbaik untuk memiliki produk-produk unggulan kami, terus produktif dan disertai kesehatan untuk dapat berkarya,” kata Herbet Ang, President Director Acer Indonesia.

Pada acara yang sama, Acer juga memperkenalkan 4 buah laptop. Ke empat perangkat tersebut adalah Acer Aspire 5 Magical Color, Swift 3 Air 2, Swift 3 Ryzen 4000, dan laptop gaming Nitro 5 Ryzen 4000.

Aspire-5-Baru

Aspire 5 (A514-53) Magical Color merupakan laptop dengan warna yang unik. Baterai yang dipasang pada laptop ini memiliki daya tahan hingga 14 jam. Selain itu, Acer juga menanamkan Intel SSD Optane pada perangkat ini, yang akan meningkatkan kinerja HDD yang terpasang didalamnya. Lalu, pada laptop ini juga ditanamkan teknologi bernama Exo Amp Anenna yang memperkuat penerimaan WiFi sampai dengan 360 derajat.

Swift-3-SF313-52

Laptop selanjutnya adalah Swift 3 Air 2 (SF313-52) yang merupakan lini tipis dari Acer yang ditujukan untuk pengguna dengan gaya hidup dan bobot ringan. Laptop ini menghadirkan layar 2K dengan rasio 3:2 yang menghasilkan 18% view vertical yang lebih luas. Baterai yang terpasang mampu bertahan hingga 17 jam. Untuk kartu grafisnya, digunakan Intel Iris Plus dengan prosesor Core i5-1035G4. Terakhir laptop ini juga memiliki port Thunderbolt yang memiliki interface yang sama dengan USB-C.

Swift-3-SF314-42

Selain versi Intel, Acer juga memiliki Swift 3 Ryzen 4000 (SF314-42) yang menggunakan prosesor AMD Ryzen 5 4500U. Laptop yang satu ini memiliki fitur fast charging yang bakal mengisi baterai dengan cepat, 30 menit untuk 4-12 jam. Bobotnya yang hanya 1,2 kg ini membuat penggunanya tidak akan terkena sakit pinggang saat membawanya kemana-mana. Laptop ini juga sudah mendukung teknologi WiFi 6 sehingga akan mudah melakukan koneksi pada router yang mendukung.

Nitro-5-AN-55

Laptop terakhir adalah Nitro 5 Ryzen 4000 Series (AN515-44) yang masuk dalam lini gaming dan ditujukan untuk casual gamer. Pendinginan pada laptop yang satu ini pun memakai desain yang baru, di mana Acer meletakkan dua kipas secara terpisah pada sisi kiri dan kanannya dengan heatsink yang lebih tebal serta 4 buah lubang pembuangan panas pada sisi kanan, kiri, dan belakangnya. Kpias ini sendiri juga bisa ditingkatkan rotasinya dengan teknologi Acer CoolBoost, sehingga panasnya akan lebih cepat terbuang.

Storage laptop ini dapat di-upgrade sampai dengan 2TB SSD + 2TB HDD dengan dual slot SSD NVMe yang tersedia. Keyboard-nya memiliki desain warna warni RGB 4 zones. Layar dari laptop gaming ini mendukung refresh rate 144 Hz sehingga bisa menghadirkan frame rate tinggi tanpa tearing. 

Selama Acer Day 2020, konsumen akan mendapatkan penawaran cashback hingga Rp1.500.000. Pada laptopnya juga telah tersedia free Office & Home Student 2019 senilai Rp1.799.000juga garansi resmi tambahan hingga total tiga tahun. Acer Day 2020 sendiri dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus hingga 30 September 2020.

Acer Umumkan Sederet Laptop Swift dan Desktop All-in-One Aspire

Hari ini Acer telah mengumumkan beberapa produk teranyar mereka di Indonesia. Terdiri dari dua laptop Swift series yakni Swift 5 dan Swift 3. Satu laptop Aspire 5 Force, serta dua desktop all-in-one Aspire C series yaitu Aspire C24 dan Aspire C22.

Nah yang cukup mengejutkan adalah kelima produk yang dirilis sudah ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-10 dan dilengkapi dengan Office Home and Students 2019.

Prosesor Intel terbaru ini setidaknya punya tiga aspek unggulan, dari performa yang tidak hanya lebih cepat, tapi juga lebih pintar berkat instruksi AI bawaan. Konektivitas dengan integrasi teknologi Intel Wi-Fi 6 dan Thunderbolt 3. Serta, arsitektur grafis baru Iris Plus. Mari kita bahas satu per satu produknya.

Acer Swift Series

Masuk dalam kategori laptop thin and light premium dari Acer, Swift 5 dan Swift 3 memiliki dimensi compact dan bobot yang ringan. Dirancang untuk para profesional yang selalu mobile atau mereka yang kerap bepergian.

Laptop Swift 5 memiliki ketebalan body 14,95 mm dan bobotnya hanya 990 gram. Acer pun mengklaim Swift 5 menjadi ‘laptop 14 inci dengan dedicated graphic teringan di dunia’.

Ya, dengan dedicated graphic NVIDIA GeForce MX250 dan juga terintegrasi dengan Intel Iris Pro. Berpadu bersama prosesor Intel Core i7-1065G7 generasi ke-10 (untuk varian tertinggi), penyimpanan berbasis SSD, dan besaran RAM 16GB LPDDR4X. Harga Acer Swift 5 dibanderol mulai dari Rp15.999.000.

Panel IPS touchscreen 14 incinya beresolusi Full HD dengan tiga sisi bezel layar tipis dan punya screen-to-body ratio 86.4 persen. Daya tahan baterainya mencapai 12,5 jam dan mendukung pengisian cepat. Di mana mampu memberikan 4,5 jam penggunaan hanya dalam waktu 30 menit pengisian baterai.

Beralih ke Swift 3, laptop 14 inci Full HD ini dibanderol mulai Rp8.999.000. Spesifikasi dan fitur-fiturnya tidak berbeda jauh dengan Swift 5. Dengan prosesor Intel Core i7-1065G7 generasi ke-10 dan dedicated graphic NVIDIA GeForce MX250. Bedanya, ketebalan body-nya 15,95 mm dan bobotnya 1,19 kg.

Acer Aspire 5

 

Kalau yang Anda butuhkan adalah sebuah mesin yang powerful, misalnya untuk editing foto maupun video, atau desain – Acer Aspire 5 mungkin pilihan ideal buat Anda. Sebab, laptop ini dibekali teknologi layar yang mumpuni – menggunakan panel real IPS yang mendukung color gamut hingga 100 persen sRGB lengkap dengan teknologi Acer ExaColor.

Besaran RAM juga bisa di-upgrade hingga 20GB sehingga cocok buat tugas-tugas berat. Bertenaga prosesor Intel Core generasi ke-10, dedicated graphic NVIDIA GeForce MX250 25 watt, dan daya tahan baterainya mencapai 14 jam.

Ukuran laptop Aspire 5 ini memang seperti laptop mainstream, ketebalannya 17,9 dengan bobot 1,5 kg. Adapun untuk harganya dibanderol mulai dari Rp10.499.000.

Acer Aspire C Series

Meskipun laptop thin and light semakin diminati, namun peminat pasar desktop all-in-one juga masih banyak terutama untuk bekerja dan hiburan di rumah. Desainnya makin ringkas, dengan bezel setipis 3,7mm dan screen-to-body ratio 92 persen yang cocok digunakan di rumah atau apartemen dengan tipe minimalis.

Aspire C22 mengusung layar 22 inci dan dibanderol mulai Rp7.049.000. Sementara, Aspire C24 berlayar 24 inci dan dijual mulai Rp7.249.000. Keduanya hadir dengan opsi layar IPS Full HD, lengkap dengan Acer Vision Care, serangkaian teknologi seperti Acer Bluelight shield dan Flickerless.

Laptop 14-Inci Tertipis di Dunia, Acer Swift 7 (2019), Tiba di Indonesia

Salah satu tujuan utama penciptaan PC laptop adalah untuk menyajikan perangkat komputasi berdesain ringkas dan portable pada pengguna. Konsep ini terus diusung oleh para produsen hardware sampai sekarang, dan kian canggihnya teknologi memungkinkan mereka menciptakan produk-produk super-tipis yang beberapa tahun silam mungkin tak pernah kita bayangkan.

Di segmen tersebut, sebuah terobosan diajukan oleh Acer. Di CES 2019, Acer memperkenalkan inkarnasi terkini dari lini Swift 7 dengan desain yang memecahkan sejumlah rekor. Swift merupakan perangkat kelas premium yang menawarkan tingkat ketipisan dan portabilitas maksimal. Model terbarunya, berkode SF714-52T, diklaim sebagai notebook paling ramping di planet Bumi saat ini.

Swift 7 4

Kurang lebih lima bulan setelah pengungkapan itu, Acer akhirnya resmi menghadirkan Swift 7 varian 2019 di Indonesia. Presiden direktur Herbet Ang menjelaskan bagaimana ketersediaan perangkat ini menunjukkan kepemimpinan Acer di lini laptop ultra-tipis. Ia turut mengungkapkan sejumlah penghargaan bergengsi yang sudah diterima Swift 7 2019, di antaranya IF Design Award 2019, Reddot Award, lalu produk juga menjadi Honoree CES 2019 Innovation Award.

Swift 7 14

 

Desain tipis inovatif

Ada banyak hal harus dilakukan kompetitor untuk melampaui standar yang telah Swift 7 2019 tetapkan. Ia merupakan laptop berlayar 14-inci yang menyuguhkan form-factor 12-inci, memiliki ketebalan hanya 9,95-milimeter dan berat 890-gram. Di acara pers kemarin, Acer mencoba menunjukkan ringannya Switch 7 SF714-52T dengan mengangkatnya menggunakan balon helium.

Swift 7 13

Tubuh laptop ultra-thin ini dibangun dari kombinasi logam magnesium, aluminium dan lithium. Perpaduan material-material premium ini dipercaya memastikan Swift 7 memiliki daya tahan lebih tinggi terhadap benturan serta tekanan. Dalam presentasinya, pre-sales manager Dimas Setyo sempat mengangkat laptop ini memakai kedua jari di bagian layar, menunjukkan bahwa notebook tersebut tak hanya enteng, namun juga punya struktur yang tangguh.

Swift 7 6

Notebook mempunyai rasio panjang dan lebar 317×191-milimeter, yang Acer klaim 40 persen lebih kecil dari rata-rata perangkat 14-inci. Dan salah satu bagian terbaik di aspek desain Switch 7 2019 terletak pada display. Dari spesifikasi layar, laptop memang belum menyajikan suatu terobosan besar. Namun panel sentuh full-HD di sana diproteksi oleh lapisan Corning Gorilla Glass 6 serta dibingkai oleh bezel yang sangat tipis, cuma setebal 2,57-milimeter.

Swift 7 7

Desain Swift 7 2019 sendiri boleh dikatakan konservatif. Notebook ultra-thin ini mengusung engsel standar, layarnya tidak bisa diratakan dengan tubuh, apalagi diputar 360 derajat. Papan ketiknya lengkap dan lapang, menggunakan layout tenkeyless serta dibekali backlight LED putih dan touchpad yang luas .Di Indonesia, Acer menyediakan dua pilihan warna, yaitu hitam dan putih ‘mutiara’.

Swift 7 8

Mungkin efek samping dari begitu tipisnya Swift 7 adalah berkurangnya jumlah konektivitas fisik. Tapi meski Acer tidak bisa mencantumkan rangkaian port secara lengkap, mereka tak mau mengecewakan konsumen. Sebagai kompensasinya, tim desainer membubuhkan dua port USB type-C dengan teknologi Thunderbolt 3.0 plus port audio 3,5mm. Koneksi nirkabelnya juga cukup mutakhir. Ada Wi-Fi 802.11 ax serta Bluetooth 5.0.

Swift 7 5

Aspek terunik dari Swift 7 2019 ialah penempatan webcam HDR. Ketika umumnya produsen menaruh webcam di atas atau bawah layar, kamera laptop ini diposisikan pada body, di dekat tombol angka ‘1’, dapat dikeluarkan dari slot dengan menekannya.

Swift 7 9

 

Hardware di dalam

Dalam menangani tugas sehari-hari – baik untuk bekerja maupun menghidangkan konten hiburan – Swift 7 2019 bersandar pada prosesor Intel Core i7-8500Y dengan GPU terintegrasi  HD Graphics 615, dibantu RAM 16GB dan penyimpanan berbasis solid-state drive berkapasitas 512GB. Baterainya sendiri diklaim mampu bertahan hingga 12 jam pemakaian – cukup lama, tapi bukan durasi terpanjang di segmen laptop ultra-thin saat ini.

Swift 7 10

Perlu diketahui bahwa prosesor Intel Core Y-series dipilih karena komponen ini mengonsumsi tenaga lebih kecil dibanding U-series dengan sedikit kompensasi pada performa. Dan walaupun tim Acer belum mengonfirmasinya, saya menduga Swift 7 2019 memanfaatkan sistem pendingin pasif, mengingat ukuran notebook yang begitu ramping.

Swift 7 2

Dengan begini, saya mendapatkan kesan bahwa Swift 7 2019 lebih dirancang sebagai produk lifestyle ketimbang alat kreasi konten atau pengolahan tugas berat. Tentu saja Anda tetap bisa menggunakannya untuk bekerja, menonton video, atau bermain game-game ringan (Stardew Valley, Terraria, Shovel Knight atau Hyper Light Drifter), namun ia mungkin bukanlah perangkat paling ideal buat desain grafis kelas berat serta menjalankan permainan-permainan blockbuster.

Swift 7 3

Lalu untuk siapa sebetulnya Swift 7 2019 ditujukan, apalagi ia bukanlah produk yang murah? Saya pribadi membayangkan bagaimana laptop digunakan oleh para CEO, petinggi perusahaan (Swift 7 dimiliki secara pribadi oleh presiden direktur Acer Indonesia Herbet Ang), atau siapapun  yang membutuhkan perangkat komputasi cukup mumpuni dengan berdesain stylish.

Swift 7 15

 

Harga, ketersediaan dan opsi alternatif

Acer Swift 7 SF714-52T sudah mulai dipasarkan di Indonesia, dan bisa Anda miliki dengan mengeluarkan uang sebesar mulai dari Rp 30 juta. Desain tipis dan build quality kelas atas memang membuat harganya membengkak, tapi Acer juga telah menyiapkan opsi yang lebih terjangkau, di antaranya Swift 5 (mulai Rp 15,2 juta), Swift 3 Acer Day Edition (mulai Rp 9,5), Swift 3 (mulai Rp 8,7 juta), dan Swift Infinity (mulai Rp 12 juta).

Acer dan AMD Perkenalkan ‘Kembali’ 2 Laptop Berperforma Tinggi Terjangkau Bersenjata Ryzen

Kompensasi dari semakin ramping dan meningkatnya performa perangkat komputasi portable adalah melonjaknya harga, tapi AMD sudah lama menjadi ‘andalan’ konsumen yang menginginkan produk canggih tanpa mengorbankan seluruh isi kantong mereka. Di tahun ini, AMD berkolaborasi bersama Acer dalam meramu dua perangkat menarik.

Melalui acara pers yang dilangsungkan kemarin, perusahaan semikonduktor Amerika dan produsen PC asal Taiwan itu kembali memperkenalkan dua produk andalan di kelas entry-level serta menengah, yaitu Aspire 3 dan Swift 3 bersenjata accelerated processing unit Ryzen. Kata ‘kembali’ perlu diperhatikan karena sebetulnya device-device ini telah resmi dipasarkan di Indonesia sejak beberapa bulan silam.

Acer AMD 15

Melihat kolaborasi kedua brand, Acer merupakan salah satu perusahaan yang paling antusias mengadopsi chip AMD ke lineup produk mereka. Mungkin Anda masih ingat, di tahun 2016, Acer menjadi brand pertama yang membawa APU Bristol Ridge ke tanah air. Hubungan baik kedua perusahaan diteruskan hingga hari ini.

Acer AMD 14

 

Aspire 3 Ryzen Series

Dari sejak diperkenalkan pada tahun 1999, keluarga Aspire telah mengalami sedikit perubahan dalam penyajiannya. Dahulu, Aspire ditargetkan pada pengguna ‘casual‘ sembari dijajakan di harga terjangkau. Namun dengan semakin pahamnya konsumen terhadap teknologi hardware PC, Acer mulai memberikan mereka kemudahan untuk meng-upgrade RAM serta menambah medium penyimpanan.

Acer AMD 7

Aspire 3 menyajikan layar seluas 15,6-inci (ada opsi HD ataupun full-HD), yang disematkan pada tubuh berkonstruksi plastik hitam. Buka lid, dan Anda akan disuguhkan penampilan familier, termasuk keyboard dengan numpad yang khas. Tapi bagian istimewa dari laptop ini terletak pada sisi bawahnya. Di sana ada dua pintu kompartemen storage dan RAM. Dengan menambahkan SSD, waktu booting sistem hanya akan berlangsung beberapa detik saja.

Acer AMD 8

Acer AMD 9

Aspire 3 Ryzen Series menyajikan tidak kurang dari enam pilihan komposisi hardware berbeda. Acer mengklaim bahwa mereka merupakan satu-satunya brand yang menawarkan laptop berprosesor AMD paling lengkap di Indonesia. Berikut opsinya:

  • Ryzen 3 2200U dan Radeon Vega 3
  • Ryzen 3 2200U dan Radeon 535 2GB
  • Ryzen 5 2500U dan Radeon Vega 8
  • Ryzen 5 2500U dan Radeon 535 2GB
  • Ryzen 7 2700U dan Radeon Vega 10
  • Ryzen 7 2700U dan Radeon 535 2GB

Acer AMD 11

Acer AMD 10

Dalam sesi demonstrasi, varian paling dasar dari Aspire 3 tetap sanggup menjalankan permainan Grand Theft Auto V di 720p dengan setting grafis default secara cukup lancar. Tim AMD yakin, Aspire 3 tidak akan kesulitan jika hanya ditugaskan buat menangani game-game eSport populer.

 

 

Swift 3 Ryzen Series

Intel memang berjasa mempopulerkan istilah ultrabook, namun tak berarti AMD tidak sanggup menawarkan laptop-laptop berdesain ultra-tipis. Dengan ketebalan kurang dari 1,9cm, Swift 3 Ryzen siap menjadi rekan Anda buat bekerja maupun menghibur diri, dibantu oleh layar 15,6-inci full-HD. Struktur tubuhnya terbuat dari logam, lalu Acer tak lupa membekalinya bersama konektivitas fisik yang lengkap serta sensor sidik jari.

Acer AMD 1

Daya tahan baterai juga menjadi aspek unggulan di Swift 3 Ryzen. Acer menjanjikan waktu pemakaian hingga 10 jam tanpa perlu menyambungkannya ke sumber listrik. Dan dalam mendukung aspek produktivitas, produsen tak lupa membekali keyboard dengan numpad (seperti Aspire 3) dan sistem pencahayaan backlight putih. Selanjutnya, sensor fingerprint di sebelah kanan palm rest dapat dijadikan akses cepat meng-unlock PC. Satu hal lagi: bagian layar telah dilapisi Acer Bluelight Shield untuk menyaring emisi sinar biru sehingga mata tidak cepat terasa lelah jika pekerjaan menuntut Anda untuk berkutat di depan laptop sepanjang hari.

Acer AMD 2

Acer AMD 3

Prosesor AMD Ryzen yang tersemat di dalam laptop ini menjanjikan peningkatan performa CPU dan GPU masing-masing 200 persen serta 128 persen dibanding teknologi AMD generasi sebelumnya. Konsumsi tenaga juga lebih efisien, kabarnya mampu menghemat sampai 58 persen pemakaian energi dari sang pendahulu.

Acer AMD 4

Tersedia dua pilihan Swift 3 Ryzen, yakni varian dengan Ryzen 5 2200U, Radeon Vega 8, dan penyimpanan HDD 1TB; serta tipe berbekal Ryzen 7 2700U, Radeon Vega 10, dan storage berbasis SSD 128 plus HDD 1TB. Kedua model ini menyimpan RAM DDR4 sebesar 8GB.

Acer AMD 5

Acer AMD 6

 

Harga

Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, kedua laptop ini sudah bisa Anda miliki. Aspire 3 dijajakan dari mulai harga Rp 5,9 juta sampai Rp 11 juta buat varian Ryzen 7 plus Radeon 535 2GB; lalu dua versi Swift 3 dibanderol di harga Rp 9,6 juta dan Rp 12,5 juta.

Acer AMD 13

Swift Playgrounds Kini Bisa Digunakan untuk Memprogram Robot, Drone dan Alat Musik

Sejak diluncurkan tahun lalu, aplikasi pembelajaran coding Swift Playgrounds sudah digunakan oleh lebih dari satu juta orang, baik tua maupun muda, berdasarkan klaim Apple. Menyambut konferensi developer tahunan WWDC, Apple telah merilis update yang menarik untuk aplikasi iPad tersebut.

Dalam Swift Playgrounds versi 1.5, pengguna dapat menggunakan baris demi baris kode ciptaannya untuk memprogram berbagai perangkat, mulai dari robot, drone sampai alat musik. Pembaruan ini sejatinya memungkinkan pengguna untuk melihat bagaimana kemampuan coding-nya bisa diterapkan dalam skenario dunia nyata.

Apple tampaknya tidak mau setengah-setengah dalam menjalankan inisiatifnya. Mereka telah menggandeng sejumlah mitra yang pastinya tidak asing lagi di telinga komunitas penggemar robot, yaitu Lego, Sphero dan Parrot.

Lego Mindstorms Education EV3 / Apple
Lego Mindstorms Education EV3 / Apple

Untuk Lego, Swift Playgrounds nantinya bisa digunakan untuk memprogram beragam robot DIY yang tergabung dalam lini Lego Mindstorms, spesifiknya seri Education EV3. Jadi selain menciptakan robotnya, anak-anak (orang dewasa juga tak ada yang melarang) bisa memanfaatkan Swift Playgrounds untuk memprogram pergerakan kreasinya.

Untuk Sphero, model robot yang didukung adalah SPRK+ serta BB-8, sayangnya bukan Ultimate Lightning McQueen yang baru dirilis. Dengan aplikasi ini, anak-anak dapat mengontrol ke mana robot berwujud bola tersebut akan bergulir maupun menyesuaikan kinerja sensornya.

Parrot Mambo MiniDrone / Apple
Parrot Mambo MiniDrone / Apple

Parrot di sisi lain sudah menyiapkan tiga drone untuk diprogram menggunakan Swift Playgrounds: Mambo, Airborne dan Rolling Spider. Selain gerakan sederhana seperti lepas-landas dan mendarat, anak-anak juga bisa memprogram manuver udara yang lebih kompleks.

Perangkat lain yang kompatibel mencakup Jimu Robot MeeBot Kit keluaran UBTECH, Wonder Workshop Dash Robot dan Skoogmusic Skoog 2.0. Update versi 1.5 ini sudah bisa diunduh sekarang juga melalui App Store.

Sumber: Apple dan TechCrunch.

Acer Hadirkan Deretan Laptop Super-Ramping ke Indonesia

Saat ini produk Acer memegang dua gelar bergengsi yang bertolak belakang. Di IFA Berlin 2016, perusahaan asal Taiwan itu menyingkap notebook tertipis di dunia sekaligus memperkenalkan laptop monster berlayar melengkung yang difokuskan ke ranah hardcore gaming. Dan dari gerak-gerik mereka belakangan, Acer tampaknya berencana membawa semua device anyar itu ke Indonesia.

Acer Swift 7 & Spin 7 6

Acara pers yang dilangsungkan tanggal 7 Desember kemarin sendiri didedikasikan untuk mengenalkan sejumlah laptop super-tipis ke konsumen Indonesia. Dua perangkat jadi primadonanya, yakni Switft 7 dan Spin 7, meski sebetulnya sang produsen juga turut membawa tipe Swift 3 dan Spin 5. Tak aneh jika Swift 7 serta Spin 7 jadi atraksi utamanya, mereka ini adalah para ‘Honoree’ CES 2017 dan pemenang Japan Good Design Award 2016.

Acer Swift 7 & Spin 7 5

Sedikit membahas mengenai kedua device kebanggaan Acer itu, Swift 7 adalah notebook dengan ketebalan kurang dari 1-sentimeter bertubuh aluminium, dan walaupun Spin 7 tidak setipis sepupunya itu, struktur convertible-nya membuat pemakaiannya sangat fleksibel. Menariknya lagi, baik Swift 7 adn Spin 7 telah ditenagai prosesor Intel generasi ke-7 Kaby Lake.

Acer Swift 7 & Spin 7 2

 

Acer Swift 7

Desain Swift 7 adalah elemen utama dari laptop ini yang akan mencuri hati Anda. Perangkat komputasi portable ini memiliki layar IPS full-HD seluas 13,3-inci, dilindungi lapisan Corning Gorilla Glass 5. Tubuhnya yang cuma seberat 1,1kg diolah dari bongkahan aluminium, dan entah bagaimana caranya, Acer berhasil memampatkan hardware (termasuk speaker TrueHarmony) di dalam sehingga terciptalah device berketebalan 9,98-milimeter.

Acer Swift 7 & Spin 7 11

Acer Swift 7 & Spin 7 16

Tentu saja Acer tidak melupakan aspek konektivitasnya. Mereka membubuhkan teknologi wireless 802.11ac dengan MU-MIMO serta sepasang port USB 3.1 type-C di sisi kanan laptop, dapat Anda sambungkan ke layar eksternal. Anda sering menggunakan laptop untuk video chat? Webcam Swift 7 menyimpan fitur high dynamic range, membuat gambar jadi lebih detail.

Acer Swift 7 & Spin 7 18

Acer Swift 7 & Spin 7 9

Swift 7 memanfaatkan perpaduan dua warna, yaitu hitam pada layar dan bagian bawah, dan warna emas di body. Menjawab pertanyaan saya, pelat bawah tersebut juga terbuat dari logam, walau berbeda warna. Acer mengusung sistem pendingin tanpa kipas untuk menjaga temperatur internalnya tetap sejuk, bisa tercapai karena pemakaian Intel Core i5-7Y54 yang sangat efisien.

Acer Swift 7 & Spin 7 1

Acer Spin 7

Ketipisannya yang sedikit kalah dari Swift 7 terbayarkan oleh tingginya level kelenturan Spin 7. Sebagai notebook convertible, Spin 7 mendukung bermacam-macam mode penggunaan: normal, tent, presentation serta tablet – tercapai berkat sepasang engsel yang luwes. Uniknya lagi, Acer sukses menanamkan layar sentuh 14-inci di chassis 13-inci, sehingga bingkainya terlihat begitu tipis (7,5mm) dan bobotnya hanya 1,2kg.

Acer Swift 7 & Spin 7 14

Acer menggunakan rancangan diamond cut, lalu tak lupa memastikan strukturnya mempunyai daya tahan tinggi. Beberapa fitur dan konektivitas yang ada Swift 7 turut hadir di Spin 7, contohnya adalah dua buah port USB 3.1 type-C, 802.11ac, MU-MIMO, audio TrueHarmony dipadu Dolby Audio Premium, lalu layarnya diproteksi oleh layer Corning Gorilla Glass. Platform Windows 10 juga memegang peranan penting karena berkatnya, transisi dari satu mode ke mode lain berlangsung mulus.

Acer Swift 7 & Spin 7 13

Acer Swift 7 & Spin 7 12

Spin 7 mempunyai spesifikasi setara Swift 7, dan mungkin inilah alasan menawarkan keduanya di harga yang sama: dipersenjatai prosesor Intel Core i7-7Y75 1,3GHz, RAM LPDDR3 8GB, penyimpanan berbasis SSD 256GB, serta ditenagai unit baterai yang menjanjikan waktu pengoperasian hingga delapan jam.

Acer Swift 3

Faktor keamanan tanpa mengorbankan mobilitas adalah daya tarik utama dari laptop berlayar 14-inci ini. Sebagai anggota keluarga Swift, Swift 3 tetap masuk dalam kategori ultra-slim, dengan tubuh aluminium setebal 18cm dan berat hanya 1,3kg. Device difokuskan pada fungsi produktif dan bisnis, ditopang konektivitas fisik yang lengkap: dua port USB 3.0, USB 3.1 type-C, port HDMI, dan SD card reader. Kemudian keyboard backlight di sana memastikan kegiatan olah data tetap berjalan lancar, di manapun Anda berada.

Acer Swift 7 & Spin 7 4

Acer Swift 7 & Spin 7 3

Acer menyematkan sensor pemindai sidik jari, diposisikan di area kanan palm rest. Menurut sang produsen, sensor ini membuat proses log-in jadi lebih simpel, aman dan cepat; yang perlu Anda lakukan adalah men-swipe satu jari di sana.

Swift 3 terbagi dalam beberapa model, yakni tipe berprosesor Intel Core i5-6200U atau i7-6500U. Komposisi hardware lainnya tetap sama, ada GPU integrated HD Graphics 520, RAM DDR4 8GB serta SSD 256GB.

Acer Swift 7 & Spin 7 7

Acer Swift 7 & Spin 7 8

Acer Spin 5

Spin 5 adalah satu-satunya model yang tidak Acer pamerkan di acara peluncuran ini. Laptop convertible berlayar sentuh 13,3-inci ini kabarnya upgradable, di mana Acer mempersilakan Anda menambahkan RAM hingga 16 dan menggota-ganti storage SSD-nya. Spin 5 diotaki Intel Core (ada i5-6200U dan i3-6100U), didukung RAM 8GB, GPU HD Graphics 520 serta baterai berdaya tahan sampai 10 jam.

Acer Swift 7 & Spin 7 10

Device Acer Spin dan Swift anyar ini bisa Anda beli segera di acara Straordinary Exhibition yang dilangsungkan di Mall Taman Anggrek sampai tanggal 11 Desember besok dan Pondok Indah Mall pada tanggal 14 sampai 18 Desember 2016. Di bawah ini adalah harga dari masing-masing produk:

  • Swift 7: mulai Rp 20 juta
  • Spin 7: mulai Rp 20 juta
  • Swift 3: mulai Rp 10 juta
  • Spin 5: mulai Rp 11 juta

Aplikasi Belajar Coding Swift Playgrounds Kini Sudah Tersedia di App Store

Setelah diumumkan di ajang WWDC 2016 bulan Juni kemarin, aplikasi Swift Playgrounds akhirnya mendarat secara resmi di App Store. Tujuan yang hendak dicapai Apple selaku pengembangnya adalah memberikan kesempatan pada semua orang untuk belajar coding dengan cara yang fun.

Tentu saja, Swift Playgrounds menyuguhkan materi dengan bahasa pemrograman Swift. Pun demikian, Swift Playgrounds juga akan mengajarkan mengenai konsep coding secara umum sehingga mereka yang hendak belajar tidak diharuskan memenuhi prasyarat tertentu.

Perpaduan interface yang interaktif serta grafik yang menarik adalah salah satu kelebihan Swift Playgrounds. Pengguna akan diajak untuk menyelesaikan sejumlah tantangan selagi mereka belajar tentang konsep-konsep utama coding, termasuk halnya penggunaan kode dan variabel yang bersifat kondisional.

Barisan kode yang ditulis dengan Swift Playgrounds bisa di-export ke Xcode untuk dijadikan aplikasi iOS atau Mac / Apple
Barisan kode yang ditulis dengan Swift Playgrounds bisa di-export ke Xcode untuk dijadikan aplikasi iOS atau Mac / Apple

Menariknya, Swift Playgrounds juga bisa dimanfaatkan oleh developer berpengalaman sebagai tempat untuk bereksperimen dengan Swift. Terdapat sejumlah template kode yang bisa dimodifikasi lebih lanjut guna menciptakan aksi-aksi tertentu.

Lebih menarik lagi, hasilnya bisa di-export menuju Xcode dan lanjut digodok hingga akhirnya menjadi aplikasi iOS atau Mac yang fungsional. Hal ini dikarenakan semua yang tercantum pada Swift Playgrounds merupakan kode asli dalam bahasa pemrograman Swift, bukan semata untuk memudahkan proses belajar saja.

Swift Playgrounds saat ini sudah bisa diunduh dari App Store secara cuma-cuma dan tanpa biaya tambahan apapun. Perangkat yang kompatibel minimal adalah iPad Mini 2, iPad Air dan iPad Pro yang masing-masing menjalankan iOS 10.

Sumber: Apple.

Memiliki Ketebalan Kurang dari 10mm, Acer Swift 7 Bisa Jadi Pesaing Berat MacBook

Acer punya sederetan produk menarik yang mereka pamerkan di IFA 2016, dari mulai ponsel pintar Liquid dan tablet Iconia baru, Chromebook, StarVR, sampai Predator 21 X. Device terakhir itu melampaui norma-norma kewajaran sebuah laptop: berukuran raksasa, berlayar curved, ditambah keyboard mekanik. Dan satu produk ini tampak sangat kontras dengan penyajian 21 X.

Masih di ajang yang sama, produsen PC dan hardware asal Taiwan itu memperkenalkan Swift 7, sebuah notebook atraktif yang berpeluang mengusik ketenangan tim pencipta MacBook. Alasannya bisa segera Anda lihat dari wujud Swift 7. Sejauh ini, ia merupakan laptop tertipis di dunia, mengusung ketebalan kurang dari 1-sentimeter (tepatnya 9,98mm ). Uniknya lagi, angka pada namanya juga kebetulan serasi dengan pemakaian prosesor Intel generasi ke-7, Kaby Lake.

Acer Swift 7 2

Lewat Swift 7, Acer memimpin ranah laptop clamshell ultra-thin. Perangkat menghidangkan panel IPS 13,3-inci full-HD berlapis Corning Gorilla Glass. Layar tersebut dilengkapi teknologi Color Intelligence, fungsinya ialah untuk menyesuaikan tingkat gamma dan saturation secara real-time, mengoptimalkan output warna serta kecerahan.

Penampilannya juga sama sekali tidak membosankan. Acer mengombinasikan warna hitam matte pada eksterior dan warna emas di dalam, memberikan kesan mewah. Tubuhnya diolah dari satu bongkah aluminium, dan bagian pinggirnya dibuat miring dengan ujung membundar. Selain tipis, Swift 7 juga ringan, bobotnya hanya 1,1kg.

Salah satu ciri khas notebook Acer di sana adalah penempatan tombol power sebagai bagian dari keyboard – menggunakan tipe chiclet tenkeyless. Dari gambar, touchpad-nya terlihat sangat lapang, diposisikan tepat di tengah-tengah area palm rest.

Acer Swift 7 1

Konektivitasnya memang terbatas dibanding laptop yang lebih tebal, namun Anda tetap memperoleh sepasang port USB type-C dan colokan audio 3,5mm. Buat konektivitas nirkabel, Swift 7 menyuguhkan teknologi MU-MIMO 2×2 802.11ac. Selain itu terdapat sistem audio Acer TrueHarmony, dipadu Dolby Audio Premium.

Terlepas dari wujud super-rampingnya, Acer berjanji tidak ada kompromi pada kinerja hardware. Seperti yang sempat dibahas sedikit di atas, produsen membekali Swift 7 dengan Intel Kaby Lake, tepatnya prosesor Core m7, tipe tertinggi di kelas M. Komponen tersebut didampingi RAM 8GB dan penyimpanan berbasis SSD sebesar 256GB.

Acer memang belum menyingkap info mengenai spesifikasi dan fitur lebih rinci di website mereka. Kabarnya, produk akan tiba di wilayah Amerika dan Eropa pada bulan Oktober 2016, ditawarkan seharga mulai dari US$ 1.000.

Via CNET.

Cara Menghemat Baterai Smartphone Android

Wileyfox Rilis Dua Model Smartphone, Usung Cyanogen OS

Nama Wileyfox mungkin masih terdengar asing bagi telinga kebanyakan pengguna smartphone di tanah air, pasalnya ia merupakan perusahaan startup asal Inggris yang tahun lalu baru mendapatkan pendanaan dari perusahaan bernama VentureSpring, perusahaan yang sebelumnya juga mendanai proyek serupa untuk perusahaan bernama Kazam yang kini menjadi produsen smartphone di kawasan Inggris.
Continue reading Wileyfox Rilis Dua Model Smartphone, Usung Cyanogen OS