Tag Archives: Swift 7

[Review] Acer Swift 7: Kinerja Tinggi pada Laptop yang Tipis Banget!

Perlombaan untuk membuat perangkat laptop menjadi lebih tipis sepertinya belum selesai. Dengan semakin tipis sebuah laptop, tentu desainnya menjadi lebih cantik dan juga stylish. Akan tetapi, biasanya hal tersebut mengorbankan beberapa aspek, seperti kinerja dan juga panas yang dihasilkan.

Acer Swift 7 -

Akan tetapi, hal tersebut sepertinya sudah dipikirkan masak-masak oleh Acer dengan mengeluarkan seri terbaru dari Acer Swift 7 di tahun 2019 ini. Dengan ketebalan yang hanya 9.95 mm saja, Acer Swift 7 2019 ini disematkan spesifikasi yang sangat mumpuni untuk dipakai dalam bekerja.

Spesifikasi lengkapnya adalah sebagai berikut

Prosesor Intel Core i7 8500Y (2C4T @ 1.5 GHz, Turbo 4.2 GHz)
GPU Intel UHD 615
RAM 16 GB LPDDR3
Storage SSD 512 GB
Layar 14 inci 1920×1080 IPS
OS Windows 10
Bobot 890 gram
Dimensi 317.5 x 190.5 x 9.95 mm
Baterai 3 cell 36 Wh 2770 mAh

Satu yang cukup disayangkan pada spesifikasi yang diberikan adalah pemasangan RAM dengan mode single channel. Hal ini tentu saja mengurangi kinerja keseluruhan dari laptop Swift 7 ini. Tentunya, hal tersebut memang harus dilakukan mengingat dimensi dari laptop ini yang sangat tipis, sehingga tidak dapat menempatkan slot memori kedua.

Spesifikasi menurut CPU-Z dan GPU-Z adalah sebagai berikut

Unboxing

Di dalam kotak paket penjualannya, akan ditemukan perlengkapan sebagai berikut

Acer swift 7 - Unboxing

Acer Swift 7 - Case Unbox

Desain

Pertama kali membuka paket penjualannya yang terlihat cukup premium, saya tidak percaya dengan apa yang saya lihat. Sebuah Ultrabook dengan dimensi yang sangat tipis. Namun saat mengeluarkannya, terasa bahan plastik karbonat yang menyelimuti sekujur tubuh Swift 7 ini. Walaupun begitu, body dari Acer Swift 7 tidak terasa ringkih, justru cukup kokoh karena memiliki rangka aluminium.

Acer Swift 7 - Tipis

Saat saya mengangkat Acer Swift 7 pun juga seperti mengangkat sebuah amplop yang berisikan kertas A4. Yup, seringan itu. Bobotnya tidak mencapai 1 kg, sehingga sangat nyaman untuk dibawa ke mana saja. Bahkan dengan form factor 13 inci, Acer berhasil membuat Swift 7 memiliki layar dengan dimensi yang lebih tinggi.

Layar tersebut memiliki dimensi 14 inci karena Acer mengecilkan bingkai yang ada pada bagian samping dan atas-bawahnya dengan ukuran hanya 2,57 mm. Layarnya sendiri memiliki resolusi 1920×1080 dengan jenis IPS dan bisa dioperasikan dengan menyentuhnya. Untuk lebih tahan terhadap goresan, Swift 7 sudah dilindungi dengan Gorilla Glass 6.

Acer Swift 7 - Sisi Kiri

Oleh karena bingkai yang kecil, tentu saja kameranya harus diletakkan pada tempat yang berbeda. Acer pun menaruhnya pada ruang di atas keyboard, yang sayangnya akan membuat orang seperti sedang mendongak ke atas saat melakukan panggilan video. Namun hal ini tentu saja cukup unik karena Acer tidak mengurangi feature yang ada pada sebuah laptop.

Keyboard yang ada pada Acer Swift 7 juga terasa cukup nyaman untuk digunakan. Acer mendesain setiap tuts sedikit lebih besar dari keyboard pada umumnya. Feedback dari keyboard-nya sendiri juga terasa responsif sehingga nyaman digunakan untuk mengetik secara cepat.

Acer Swift 7 - Webcam

Dengan desain yang tipis ini, tentu saja tidak ada ruang untuk menaruh kipas. Menggunakan prosesor seri Y memang membuat pendinginnya tidak memerlukan hembusan angin dari kipas. Jadi, tidak akan ada suara berisik yang datang dari dalam laptopnya.

Pada sisi kiri laptop ini hanya terdapat sebuah port audio 3,5 mm beserta dengan dua buah LED untuk notifikasi baterai dan penunjuk bahwa perangkat ini sedang menyala. Pada bagian kanan terdapat dua port Thunderbolt 3 yang secara standar sama dan kompatibel dengan dan USB-C.

Acer Swift 7 - Sisi Kanan

Pengujian

Acer Swift 7 2019 menggunakan prosesor Intel Core i7 8500Y yang khusus dibuat oleh Intel agar dapat berjalan tanpa kipas. Dengan kecepatan 1,5 GHz, prosesor dua inti dan empat thread ini bisa berjalan di kecepatan 4,2 GHz dalam kondisi tertentu. TDP-nya sendiri di-rating pada 7 watt.

Dengan menggunakan Intel UHD 615, Acer Swift 7 sudah dapat menjalankan berbagai game lama dan ringan. Namun, jangan berharap menjalankan game AAA yang baru saja keluar. Untuk menjalankan software yang membutuhkan hardware acceleration, tentu saja iGP yang dimiliki sudah mumpuni.

Untuk memperlihatkan kinerjanya, saya kembali menghadirkan Ryzen 3300U. Tentu saja bukan karena ingin membuat sebuah perbandingan yang tidak seimbang, hanya untuk menunjukkan seberapa baik kinerja dari prosesor yang dipasang saat dipakai untuk bekerja. Berikut adalah perbandingannya

Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop. Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata hanya bisa bertahan selama 2 jam 54 menit. Tentu saja saat digunakan dalam menggunakan Office ringan, hasilnya bisa jadi lebih lama. Tetapi jika digunakan untuk melakukan rendering video, sepertinya akan lebih cepat habis.

Verdict

Desain Ultrabook memang mengharuskan sebuah perangkat harus tipis. Oleh karena itu, dimensinya semakin tipis dari pertama kali Intel mengumumkan standarisasinya. Dan saat ini, Acer pun berhasil membuat laptop yang lebih tipis lagi lewat Swift 7.

Kinerja yang ditawarkan oleh Acer Swift 7 2019 ini memang sangat mumpuni untuk digunakan bekerja maupun melakukan editing gambar ringan. Hal tersebut tanpa harus khawatir laptopnya akan menjadi panas, karena menggunakan Intel seri Y. Game-game ringan juga dapat dimainkan pada laptop ini.

Acer melabel Swift 7 dengan harga Rp. 29.999.000. Harganya memang lebih tinggi dibandingkan yang dijual di luar negeri. Namun untuk para pecinta mode dan style, harga tersebut tentunya tidak terlihat mahal.

Sparks

  • Tipis!
  • Tanpa kipas
  • Bezel tipis
  • Kinerja cukup baik
  • Responsif
  • Ringan

Slacks

  • Harus membeli converter tambahan untuk USB-A, SD Card, dan lainnya
  • Tentunya, desain tersebut harus dibayar dengan harga yang cukup tinggi
  • Tombol Del yang terlalu dekat dengan Backspace

Laptop 14-Inci Tertipis di Dunia, Acer Swift 7 (2019), Tiba di Indonesia

Salah satu tujuan utama penciptaan PC laptop adalah untuk menyajikan perangkat komputasi berdesain ringkas dan portable pada pengguna. Konsep ini terus diusung oleh para produsen hardware sampai sekarang, dan kian canggihnya teknologi memungkinkan mereka menciptakan produk-produk super-tipis yang beberapa tahun silam mungkin tak pernah kita bayangkan.

Di segmen tersebut, sebuah terobosan diajukan oleh Acer. Di CES 2019, Acer memperkenalkan inkarnasi terkini dari lini Swift 7 dengan desain yang memecahkan sejumlah rekor. Swift merupakan perangkat kelas premium yang menawarkan tingkat ketipisan dan portabilitas maksimal. Model terbarunya, berkode SF714-52T, diklaim sebagai notebook paling ramping di planet Bumi saat ini.

Swift 7 4

Kurang lebih lima bulan setelah pengungkapan itu, Acer akhirnya resmi menghadirkan Swift 7 varian 2019 di Indonesia. Presiden direktur Herbet Ang menjelaskan bagaimana ketersediaan perangkat ini menunjukkan kepemimpinan Acer di lini laptop ultra-tipis. Ia turut mengungkapkan sejumlah penghargaan bergengsi yang sudah diterima Swift 7 2019, di antaranya IF Design Award 2019, Reddot Award, lalu produk juga menjadi Honoree CES 2019 Innovation Award.

Swift 7 14

 

Desain tipis inovatif

Ada banyak hal harus dilakukan kompetitor untuk melampaui standar yang telah Swift 7 2019 tetapkan. Ia merupakan laptop berlayar 14-inci yang menyuguhkan form-factor 12-inci, memiliki ketebalan hanya 9,95-milimeter dan berat 890-gram. Di acara pers kemarin, Acer mencoba menunjukkan ringannya Switch 7 SF714-52T dengan mengangkatnya menggunakan balon helium.

Swift 7 13

Tubuh laptop ultra-thin ini dibangun dari kombinasi logam magnesium, aluminium dan lithium. Perpaduan material-material premium ini dipercaya memastikan Swift 7 memiliki daya tahan lebih tinggi terhadap benturan serta tekanan. Dalam presentasinya, pre-sales manager Dimas Setyo sempat mengangkat laptop ini memakai kedua jari di bagian layar, menunjukkan bahwa notebook tersebut tak hanya enteng, namun juga punya struktur yang tangguh.

Swift 7 6

Notebook mempunyai rasio panjang dan lebar 317×191-milimeter, yang Acer klaim 40 persen lebih kecil dari rata-rata perangkat 14-inci. Dan salah satu bagian terbaik di aspek desain Switch 7 2019 terletak pada display. Dari spesifikasi layar, laptop memang belum menyajikan suatu terobosan besar. Namun panel sentuh full-HD di sana diproteksi oleh lapisan Corning Gorilla Glass 6 serta dibingkai oleh bezel yang sangat tipis, cuma setebal 2,57-milimeter.

Swift 7 7

Desain Swift 7 2019 sendiri boleh dikatakan konservatif. Notebook ultra-thin ini mengusung engsel standar, layarnya tidak bisa diratakan dengan tubuh, apalagi diputar 360 derajat. Papan ketiknya lengkap dan lapang, menggunakan layout tenkeyless serta dibekali backlight LED putih dan touchpad yang luas .Di Indonesia, Acer menyediakan dua pilihan warna, yaitu hitam dan putih ‘mutiara’.

Swift 7 8

Mungkin efek samping dari begitu tipisnya Swift 7 adalah berkurangnya jumlah konektivitas fisik. Tapi meski Acer tidak bisa mencantumkan rangkaian port secara lengkap, mereka tak mau mengecewakan konsumen. Sebagai kompensasinya, tim desainer membubuhkan dua port USB type-C dengan teknologi Thunderbolt 3.0 plus port audio 3,5mm. Koneksi nirkabelnya juga cukup mutakhir. Ada Wi-Fi 802.11 ax serta Bluetooth 5.0.

Swift 7 5

Aspek terunik dari Swift 7 2019 ialah penempatan webcam HDR. Ketika umumnya produsen menaruh webcam di atas atau bawah layar, kamera laptop ini diposisikan pada body, di dekat tombol angka ‘1’, dapat dikeluarkan dari slot dengan menekannya.

Swift 7 9

 

Hardware di dalam

Dalam menangani tugas sehari-hari – baik untuk bekerja maupun menghidangkan konten hiburan – Swift 7 2019 bersandar pada prosesor Intel Core i7-8500Y dengan GPU terintegrasi  HD Graphics 615, dibantu RAM 16GB dan penyimpanan berbasis solid-state drive berkapasitas 512GB. Baterainya sendiri diklaim mampu bertahan hingga 12 jam pemakaian – cukup lama, tapi bukan durasi terpanjang di segmen laptop ultra-thin saat ini.

Swift 7 10

Perlu diketahui bahwa prosesor Intel Core Y-series dipilih karena komponen ini mengonsumsi tenaga lebih kecil dibanding U-series dengan sedikit kompensasi pada performa. Dan walaupun tim Acer belum mengonfirmasinya, saya menduga Swift 7 2019 memanfaatkan sistem pendingin pasif, mengingat ukuran notebook yang begitu ramping.

Swift 7 2

Dengan begini, saya mendapatkan kesan bahwa Swift 7 2019 lebih dirancang sebagai produk lifestyle ketimbang alat kreasi konten atau pengolahan tugas berat. Tentu saja Anda tetap bisa menggunakannya untuk bekerja, menonton video, atau bermain game-game ringan (Stardew Valley, Terraria, Shovel Knight atau Hyper Light Drifter), namun ia mungkin bukanlah perangkat paling ideal buat desain grafis kelas berat serta menjalankan permainan-permainan blockbuster.

Swift 7 3

Lalu untuk siapa sebetulnya Swift 7 2019 ditujukan, apalagi ia bukanlah produk yang murah? Saya pribadi membayangkan bagaimana laptop digunakan oleh para CEO, petinggi perusahaan (Swift 7 dimiliki secara pribadi oleh presiden direktur Acer Indonesia Herbet Ang), atau siapapun  yang membutuhkan perangkat komputasi cukup mumpuni dengan berdesain stylish.

Swift 7 15

 

Harga, ketersediaan dan opsi alternatif

Acer Swift 7 SF714-52T sudah mulai dipasarkan di Indonesia, dan bisa Anda miliki dengan mengeluarkan uang sebesar mulai dari Rp 30 juta. Desain tipis dan build quality kelas atas memang membuat harganya membengkak, tapi Acer juga telah menyiapkan opsi yang lebih terjangkau, di antaranya Swift 5 (mulai Rp 15,2 juta), Swift 3 Acer Day Edition (mulai Rp 9,5), Swift 3 (mulai Rp 8,7 juta), dan Swift Infinity (mulai Rp 12 juta).

Acer Hadirkan Deretan Laptop Super-Ramping ke Indonesia

Saat ini produk Acer memegang dua gelar bergengsi yang bertolak belakang. Di IFA Berlin 2016, perusahaan asal Taiwan itu menyingkap notebook tertipis di dunia sekaligus memperkenalkan laptop monster berlayar melengkung yang difokuskan ke ranah hardcore gaming. Dan dari gerak-gerik mereka belakangan, Acer tampaknya berencana membawa semua device anyar itu ke Indonesia.

Acer Swift 7 & Spin 7 6

Acara pers yang dilangsungkan tanggal 7 Desember kemarin sendiri didedikasikan untuk mengenalkan sejumlah laptop super-tipis ke konsumen Indonesia. Dua perangkat jadi primadonanya, yakni Switft 7 dan Spin 7, meski sebetulnya sang produsen juga turut membawa tipe Swift 3 dan Spin 5. Tak aneh jika Swift 7 serta Spin 7 jadi atraksi utamanya, mereka ini adalah para ‘Honoree’ CES 2017 dan pemenang Japan Good Design Award 2016.

Acer Swift 7 & Spin 7 5

Sedikit membahas mengenai kedua device kebanggaan Acer itu, Swift 7 adalah notebook dengan ketebalan kurang dari 1-sentimeter bertubuh aluminium, dan walaupun Spin 7 tidak setipis sepupunya itu, struktur convertible-nya membuat pemakaiannya sangat fleksibel. Menariknya lagi, baik Swift 7 adn Spin 7 telah ditenagai prosesor Intel generasi ke-7 Kaby Lake.

Acer Swift 7 & Spin 7 2

 

Acer Swift 7

Desain Swift 7 adalah elemen utama dari laptop ini yang akan mencuri hati Anda. Perangkat komputasi portable ini memiliki layar IPS full-HD seluas 13,3-inci, dilindungi lapisan Corning Gorilla Glass 5. Tubuhnya yang cuma seberat 1,1kg diolah dari bongkahan aluminium, dan entah bagaimana caranya, Acer berhasil memampatkan hardware (termasuk speaker TrueHarmony) di dalam sehingga terciptalah device berketebalan 9,98-milimeter.

Acer Swift 7 & Spin 7 11

Acer Swift 7 & Spin 7 16

Tentu saja Acer tidak melupakan aspek konektivitasnya. Mereka membubuhkan teknologi wireless 802.11ac dengan MU-MIMO serta sepasang port USB 3.1 type-C di sisi kanan laptop, dapat Anda sambungkan ke layar eksternal. Anda sering menggunakan laptop untuk video chat? Webcam Swift 7 menyimpan fitur high dynamic range, membuat gambar jadi lebih detail.

Acer Swift 7 & Spin 7 18

Acer Swift 7 & Spin 7 9

Swift 7 memanfaatkan perpaduan dua warna, yaitu hitam pada layar dan bagian bawah, dan warna emas di body. Menjawab pertanyaan saya, pelat bawah tersebut juga terbuat dari logam, walau berbeda warna. Acer mengusung sistem pendingin tanpa kipas untuk menjaga temperatur internalnya tetap sejuk, bisa tercapai karena pemakaian Intel Core i5-7Y54 yang sangat efisien.

Acer Swift 7 & Spin 7 1

Acer Spin 7

Ketipisannya yang sedikit kalah dari Swift 7 terbayarkan oleh tingginya level kelenturan Spin 7. Sebagai notebook convertible, Spin 7 mendukung bermacam-macam mode penggunaan: normal, tent, presentation serta tablet – tercapai berkat sepasang engsel yang luwes. Uniknya lagi, Acer sukses menanamkan layar sentuh 14-inci di chassis 13-inci, sehingga bingkainya terlihat begitu tipis (7,5mm) dan bobotnya hanya 1,2kg.

Acer Swift 7 & Spin 7 14

Acer menggunakan rancangan diamond cut, lalu tak lupa memastikan strukturnya mempunyai daya tahan tinggi. Beberapa fitur dan konektivitas yang ada Swift 7 turut hadir di Spin 7, contohnya adalah dua buah port USB 3.1 type-C, 802.11ac, MU-MIMO, audio TrueHarmony dipadu Dolby Audio Premium, lalu layarnya diproteksi oleh layer Corning Gorilla Glass. Platform Windows 10 juga memegang peranan penting karena berkatnya, transisi dari satu mode ke mode lain berlangsung mulus.

Acer Swift 7 & Spin 7 13

Acer Swift 7 & Spin 7 12

Spin 7 mempunyai spesifikasi setara Swift 7, dan mungkin inilah alasan menawarkan keduanya di harga yang sama: dipersenjatai prosesor Intel Core i7-7Y75 1,3GHz, RAM LPDDR3 8GB, penyimpanan berbasis SSD 256GB, serta ditenagai unit baterai yang menjanjikan waktu pengoperasian hingga delapan jam.

Acer Swift 3

Faktor keamanan tanpa mengorbankan mobilitas adalah daya tarik utama dari laptop berlayar 14-inci ini. Sebagai anggota keluarga Swift, Swift 3 tetap masuk dalam kategori ultra-slim, dengan tubuh aluminium setebal 18cm dan berat hanya 1,3kg. Device difokuskan pada fungsi produktif dan bisnis, ditopang konektivitas fisik yang lengkap: dua port USB 3.0, USB 3.1 type-C, port HDMI, dan SD card reader. Kemudian keyboard backlight di sana memastikan kegiatan olah data tetap berjalan lancar, di manapun Anda berada.

Acer Swift 7 & Spin 7 4

Acer Swift 7 & Spin 7 3

Acer menyematkan sensor pemindai sidik jari, diposisikan di area kanan palm rest. Menurut sang produsen, sensor ini membuat proses log-in jadi lebih simpel, aman dan cepat; yang perlu Anda lakukan adalah men-swipe satu jari di sana.

Swift 3 terbagi dalam beberapa model, yakni tipe berprosesor Intel Core i5-6200U atau i7-6500U. Komposisi hardware lainnya tetap sama, ada GPU integrated HD Graphics 520, RAM DDR4 8GB serta SSD 256GB.

Acer Swift 7 & Spin 7 7

Acer Swift 7 & Spin 7 8

Acer Spin 5

Spin 5 adalah satu-satunya model yang tidak Acer pamerkan di acara peluncuran ini. Laptop convertible berlayar sentuh 13,3-inci ini kabarnya upgradable, di mana Acer mempersilakan Anda menambahkan RAM hingga 16 dan menggota-ganti storage SSD-nya. Spin 5 diotaki Intel Core (ada i5-6200U dan i3-6100U), didukung RAM 8GB, GPU HD Graphics 520 serta baterai berdaya tahan sampai 10 jam.

Acer Swift 7 & Spin 7 10

Device Acer Spin dan Swift anyar ini bisa Anda beli segera di acara Straordinary Exhibition yang dilangsungkan di Mall Taman Anggrek sampai tanggal 11 Desember besok dan Pondok Indah Mall pada tanggal 14 sampai 18 Desember 2016. Di bawah ini adalah harga dari masing-masing produk:

  • Swift 7: mulai Rp 20 juta
  • Spin 7: mulai Rp 20 juta
  • Swift 3: mulai Rp 10 juta
  • Spin 5: mulai Rp 11 juta

Memiliki Ketebalan Kurang dari 10mm, Acer Swift 7 Bisa Jadi Pesaing Berat MacBook

Acer punya sederetan produk menarik yang mereka pamerkan di IFA 2016, dari mulai ponsel pintar Liquid dan tablet Iconia baru, Chromebook, StarVR, sampai Predator 21 X. Device terakhir itu melampaui norma-norma kewajaran sebuah laptop: berukuran raksasa, berlayar curved, ditambah keyboard mekanik. Dan satu produk ini tampak sangat kontras dengan penyajian 21 X.

Masih di ajang yang sama, produsen PC dan hardware asal Taiwan itu memperkenalkan Swift 7, sebuah notebook atraktif yang berpeluang mengusik ketenangan tim pencipta MacBook. Alasannya bisa segera Anda lihat dari wujud Swift 7. Sejauh ini, ia merupakan laptop tertipis di dunia, mengusung ketebalan kurang dari 1-sentimeter (tepatnya 9,98mm ). Uniknya lagi, angka pada namanya juga kebetulan serasi dengan pemakaian prosesor Intel generasi ke-7, Kaby Lake.

Acer Swift 7 2

Lewat Swift 7, Acer memimpin ranah laptop clamshell ultra-thin. Perangkat menghidangkan panel IPS 13,3-inci full-HD berlapis Corning Gorilla Glass. Layar tersebut dilengkapi teknologi Color Intelligence, fungsinya ialah untuk menyesuaikan tingkat gamma dan saturation secara real-time, mengoptimalkan output warna serta kecerahan.

Penampilannya juga sama sekali tidak membosankan. Acer mengombinasikan warna hitam matte pada eksterior dan warna emas di dalam, memberikan kesan mewah. Tubuhnya diolah dari satu bongkah aluminium, dan bagian pinggirnya dibuat miring dengan ujung membundar. Selain tipis, Swift 7 juga ringan, bobotnya hanya 1,1kg.

Salah satu ciri khas notebook Acer di sana adalah penempatan tombol power sebagai bagian dari keyboard – menggunakan tipe chiclet tenkeyless. Dari gambar, touchpad-nya terlihat sangat lapang, diposisikan tepat di tengah-tengah area palm rest.

Acer Swift 7 1

Konektivitasnya memang terbatas dibanding laptop yang lebih tebal, namun Anda tetap memperoleh sepasang port USB type-C dan colokan audio 3,5mm. Buat konektivitas nirkabel, Swift 7 menyuguhkan teknologi MU-MIMO 2×2 802.11ac. Selain itu terdapat sistem audio Acer TrueHarmony, dipadu Dolby Audio Premium.

Terlepas dari wujud super-rampingnya, Acer berjanji tidak ada kompromi pada kinerja hardware. Seperti yang sempat dibahas sedikit di atas, produsen membekali Swift 7 dengan Intel Kaby Lake, tepatnya prosesor Core m7, tipe tertinggi di kelas M. Komponen tersebut didampingi RAM 8GB dan penyimpanan berbasis SSD sebesar 256GB.

Acer memang belum menyingkap info mengenai spesifikasi dan fitur lebih rinci di website mereka. Kabarnya, produk akan tiba di wilayah Amerika dan Eropa pada bulan Oktober 2016, ditawarkan seharga mulai dari US$ 1.000.

Via CNET.