Tag Archives: tablet 2-in-1

Eve V Adalah Kloningan Surface Pro dengan Spesifikasi dan Harga yang Lebih Menarik

Apa jadinya jika Surface Pro tidak dirancang oleh Microsoft, melainkan oleh sebuah startup asal Finlandia yang menerima masukan dari ribuan backer di Indiegogo? Jawabannya adalah Eve V, yang tidak lain merupakan kloningan Surface Pro, namun dengan spesifikasi dan harga yang lebih menarik.

Desainnya memang mirip, tapi saya yakin Anda bisa membedakan keduanya saat diposisikan bersebelahan sebab sisi-sisi Eve V lebih melengkung dan tidak selancip Surface Pro. Bodinya terbuat dari aluminium utuh, dengan tebal cuma 0,89 cm.

Terlepas dari dimensinya yang sangat ringkas itu, pengembangnya tak cuma berhasil menjejalkan spesifikasi yang mumpuni, tetapi juga konektivitas yang jauh lebih komplet ketimbang apa yang Microsoft lakukan. Tak hanya sepasang port USB standar, Eve V turut mengemas sepasang port USB-C – satu di antaranya kompatibel dengan Thunderbolt 3 – lalu ada juga jack audio 3,5 mm dan slot kartu microSD.

Eve V

Spesifikasinya sendiri meliputi prosesor Intel Core i7 seri Y generasi ketujuh, SSD 512 GB, dan RAM 16 GB DDR3 pada konfigurasi termahalnya. Layarnya cukup identik dengan Surface Pro: 12,3 inci IGZO LCD beresolusi 2736 x 1824 pixel, dengan tingkat kecerahan maksimum 450 nit, rasio kontras 1:1400 dan lapisan anti-reflektif.

Sebagai sebuah tablet, ia tentunya sangat ideal untuk keperluan multimedia. Untuk itu, pengembangnya telah menjejalkan total empat speaker beserta sebuah headphone amplifier. Bagaimana dengan baterainya? Kapasitas 48 Wh siap menemani Anda selama 10 – 12 jam; atau kalau menurut klaim pengembangnya, Anda bisa menonton seluruh episode Game of Thrones season keenam secara nonstop.

Eve V

Kemiripan Eve V dengan Surface Pro terus berlanjut hingga ke sektor peripheral. Keyboard-nya juga berlapis Alcantara, dan Eve V juga datang bersama sebuah stylus dengan spesifikasi yang identik seperti milik Surface Pro 4 – bukan yang terbaru – lengkap dengan dukungan Windows Ink. Yang unik dari Eve V, tombol power-nya merangkap tugas sebagai sensor sidik jari.

Sejauh ini Anda mungkin berpikiran bahwa Microsoft bakal menuntut pengembang Eve V, namun kenyataannya malah sebaliknya; Microsoft berencana untuk memamerkannya di booth mereka di Computex 2017. Fakta lain yang juga perlu diperhatikan adalah, Intel merupakan salah satu investor terbesar di balik Eve V, sehingga bisa dipastikan perangkat ini bakal berlanjut sampai ke tangan konsumen meski mengambil jalur crowdfunding.

Eve V

Crowdfunding? Ya, Eve V sempat menjalani kampanye di Indiegogo tahun lalu, dan berhasil mengumpulkan dana jauh melebihi target yang mereka tetapkan. Dalam beberapa minggu ke depan, mereka sudah siap untuk mulai mengirimkan Eve V ke para backer.

Lalu memangnya seberapa terjangkau perangkat ini jika dibandingkan dengan Surface Pro? Well, Eve V juga dibanderol mulai $800, akan tetapi varian tersebut sudah mencakup RAM 8 GB, keyboard dan stylus; sedangkan Surface Pro di harga tersebut cuma mengemas RAM 4 GB saja dan tanpa keyboard ataupun stylus.

Sumber: MSPoweruser, The Verge dan Eve Tech.

Dell Latitude 5285 2-in-1 Resmi Diperkenalkan, Ini Spek Unggulannya

Perangkat 2-in-1 dengan fungsi ganda bukanlah konsep baru. Sejumlah pabrikan sudah banyak menawarkan perangkat jenis ini. Tapi jika Anda hanya tertarik dengan perangkat bermerk Dell, kabar ini harusnya pas untuk Anda, karena Dell baru saja mengumumkan kehadiran tablet 2-in-1, Latitude 5285. Dan mengingat perangkat menggunakan label Latitude, maka seharusnya ia datang dengan sejumlah fitur yang ditujukan untuk kalangan bisnis.

Dell Latitude 5285 diperkenalkan dengan sejumlah fitur untuk pengguna bisnis, seperti pemindai sidik jari, pembaca smartcard dan juga beberapa piranti lunak yang berkaitan dengan keamanan, seperti Endpoint Security Suite Enterprise, Threat Defense, Protected Workspace, Secure Lifecycle, MozyPro, MozyEnterprise, dan lain-lain. Semua fitur tersebut dirancang untuk meningkatkan aspek keamanan perangkat secara keseluruhan.

Sementara dalam hal piranti keras, Dell Latitude 5285 mengemas layar 12,3 inci yang memiliki resolusi full HD. Performanya dilahap oleh prosesor Intel generasi ketujuh Core i7 yang disandingkan dengan grafis HD Graphic 620. Demi memberikan opsi yang lebih fleksibel, Dell menawarkan beberapa kapasitas penyimpanan mulai 256GB SATA SSD, 1TB PCIe NVMe SSD, atau 512GB PCIe OPAL SED M.2280. Opsi konektivitas yang dihadirkan mencakup  2x2ac Wi-Fi, sebuah port USB 3.0, dua buah port USB Type-C, dan opsi 4G/LTE serta dukungan WiGig.

Menjalankan sistem operasi Windows 10, Dell Latitude 5285 mendukung tambahan keyboard eksternal yang dijual terpisah. Dell menjadwalkan penjualan tablet ini mulai tanggal 28 Februari dengan harga $889 untuk varian dasar.

Sumber berita Mspoweruser.

Jide Ungkap Remix Pro, Seperti Microsoft Surface tapi dengan Remix OS

Selang satu bulan setelah memperkenalkan all-in-one PC, Jide selaku pengembang Remix OS kembali mengungkap hardware baru. Bernama Remix Pro, ini merupakan suksesor dari Remix Ultratablet yang diluncurkan lewat Kickstarter tahun lalu.

Remix Pro masih mempertahankan desain convertible ala Microsoft Surface, dikemas dalam konstruksi logam yang tampak elegan. Dimensinya tergolong ringkas, dengan ketebalan bodi hanya 6,9 mm dan bobot 640 gram. Di sisi bawahnya, terdapat konektor magnetik untuk menyambungkan aksesori keyboard-nya.

Spesifikasinya juga sudah disesuaikan dengan standar 2016. Utamanya adalah layar sentuh IPS 12 inci beresolusi 2160 x 1440 pixel, serta pemakaian chipset Qualcomm Snapdragon 652 dengan GPU Adreno 510, RAM 3 GB, storage internal 32 GB dan tentu saja slot microSD.

Remix Pro dibekali konektor magnetik sehingga aksesori keyboard-nya mudah dilepas-pasang / Jide
Remix Pro dibekali konektor magnetik sehingga aksesori keyboard-nya mudah dilepas-pasang / Jide

Remix Pro turut mengemas kamera depan 5 megapixel dan belakang 8 megapixel. Kapasitas baterainya cukup besar, yakni 9.000 mAh, dan diklaim telah mendukung fitur quick charging. Dari segi software, Remix Pro bakal menjadi perangkat pertama yang menjalankan Remix OS 3, yang merupakan versi baru dengan basis Android Marshmallow.

Meski kedengarannya menggiurkan, sayang sejauh ini belum ada informasi terkait pemasaran Remix Pro. Satu hal yang bisa dipastikan adalah Jide akan memasarkannya di Tiongkok terlebih dulu sebelum memutuskan untuk membawanya ke kawasan lain.

Sumber: The Verge dan TabTimes.

Chuwi HiBook, Tablet 2-in-1 ala Microsoft Surface dengan Dukungan OS Ganda

Anda mungkin tidak mengenal nama Chuwi, namun belakangan perusahaan asal Tiongkok ini sempat mencuri perhatian dengan merilis tablet Windows 10 murah meriah. Belum lama ini, Chuwi kembali melakukannya lewat Chuwi HiBook, sebuah tablet 2-in-1 ala Microsoft Surface yang datang bersama sebuah keyboard yang dapat dilepas-pasang.

Di balik bodi aluminiumnya yang hanya setebal 8,7 mm dan seberat 550 gram, tertanam prosesor quad-core Intel Atom X5-Z8300 1,84 GHz, RAM 4 GB dan storage internal sebesar 64 GB. Chuwi tak lupa menyematkan sepasang kamera pada HiBook: 5 megapixel di belakang dan 2 megapixel di depan.

Yang cukup menarik, Chuwi dapat menjalankan sistem operasi Windows 10 atau Android 5.1, dimana pengguna bisa memilihnya saat awal menyalakan perangkat. Praktisnya, saat Anda menggunakannya dalam mode tablet, Anda bisa memilih OS Android. Lalu saat Anda ingin lebih produktif, tinggal pilih OS Windows 10 dan tancapkan keyboard-nya.

Chuwi HiBook

Semua ini ditampilkan pada layar 10,1 inci beresolusi 1920 x 1200 pixel. HiBook mengusung baterai berkapasitas cukup besar, tepatnya 6.600 mAh. Konektivitasnya sendiri tergolong cukup lengkap, mencakup port USB-C, micro HDMI, micro USB dan slot microSD untuk ekspansi memori.

Namun bagian yang paling mengundang perhatian adalah harganya. Rencananya perangkat ini akan diluncurkan pada bulan April seharga $239 saja. Sayangnya belum ada yang bisa memastikan di negara mana saja ia akan dipasarkan selain di kampung halamannya sendiri.

Sumber: The Gadgets Freak dan IBTimes.