Tag Archives: Taiwan

[Computex 2019] Synology Perkenalkan Solusi Storage Enterprise yang Lengkap

Setiap tahunnya, Computex selalu diadakan di kota Taipei di negara Taiwan. Ajang komputer terbesar di Asia ini memang mengundang minat tidak hanya para pebisnis yang ingin menjual peripheral komputer, namun juga para wartawan yang haus akan berita baru. Di tahun 2019 ini, Dailysocial secara khusus diundang oleh Synology yang selalu dikenal dengan produk Network Attached Storage mereka di Indonesia.

Synology Computex 2019 - Computex 2019

Produk dari Synology sendiri tidak hanya berkisar pada NAS saja. Saat ini, mereka memiliki produk router serta server yang selalu siap dijual kepada perusahaan-perusahaan besar. Yang sepertinya belum diketahui oleh banyak orang adalah ternyata Synology memiliki beberapa solusi lengkap untuk perusahaan dalam menyimpan data mereka. Hal inilah yang mereka perkenalkan di ajang Computex 2019.

Computex 2019 sendiri diadakan pada beberapa lokasi di Taipei, Taiwan. Pada tahun 2019, perhelatan terbesarnya terpusat di Nangang yang saat ini sudah memiliki dua gedung besar. Infrastruktur yang disediakan oleh pemerintah Taiwan pun juga sangat apik, karena selain terhubung dengan MRT jalur biru yang dikenal dengan Bannan Line, pada saat perhelatan Computex, bis-bis gratis yang dapat mengantarkan pengunjung dari hotel ke gedung pameran dan sebaliknya pun tersedia banyak.

Akan tetapi, Synology kali ini tidak membuka booth pada Computex 2019. Secara eksklusif, kami diundang oleh mereka langsung ke gedung yang menempati kantor barunya. Gedung yang bernama Taipei Far Eastern Telecom Park tersebut terletak pada kota New Taipei.

Synology Computex 2019 - Auf

Untuk dapat memenuhi undangan Synology, saya pun harus datang ke sana dengan menggunakan MRT jalur biru atau Bannan. Perjalanan dari hotel saya yang terletak di bilangan Ximen memakan waktu sekitar 45 menit untuk mencapai stasiun Far Eastern Hospital. Setelah itu, dari stasiun menuju ke Telecom Park membutuhkan waktu 15 menit berjalan kaki.

Sesampainya di sana, kami langsung disambut oleh Beata Chu, Marketing Specialist yang sering berkunjung ke Indonesia. Tentunya, saya cukup tergelitik untuk menanyakan mengapa Synology tidak membuka sebuah booth di Computex 2019. Beata pun menjawab dengan cukup diplomatis, “Computex 2019 sebenarnya ditujukan agar para produsen bisa menjual produknya ke seluruh dunia dengan memamerkan segala yang baru di sana. Mereka juga ingin membuka channel sebanyak mungkin. Synology sudah memiliki channel yang lengkap sehingga kami sebenarnya tidak perlu lagi membuka di sana”.

Kami pun diperkenalkan dengan seseorang yang bernama Clara Hsu, seorang Sales Specialist yang ternyata berasal dari Indonesia. Hal ini cukup melegakan karena walaupun kami dan para pegawai Synology cukup fasih berbahasa Inggris, namun masih ada kendala pada aksen yang digunakan oleh masing-masing orang. Komunikasi pun menjadi sangat lancar berkat kehadiran Clara.

Synology membuka sebuah pameran sendiri pada gedung Telecom Park tersebut yang terletak pada lantai dasar. Acara tersebut pun dinamakan Synology Solution Exhibition 2019 yang memamerkan semua hardware dan software yang dimiliki oleh Synology.

Solusi server merupakan hal yang paling ditonjolkan pada acara kali ini. Saat kami memasuki area pameran, Yang cukup menarik adalah server yang diperlihatkan kali ini menggunakan media penyimpanan berbasis flash, yaitu Solid State Drive (SSD). Tiga server yang menggunakan SSD adalah FS3400, FS3600, dan FS6400.

FS3400 menggunakan prosesor Intel Xeon D-1541 dengan RAM 16 GB yang dapat ditambah hingga 128 GB. Di dalamnya terdapat 24 rak untuk dipasangkan SSD hingga 500 TB. Model ini juga mendukung penggunaan dua PSU serta penambahan laci  sehingga dapat ditambahkan hingga 48 rak.

FS3600 juga mendukung 24 rak. Akan tetapi, prosesor yang digunakan lebih kencang dari FS3400, yaitu Intel Xeon D-1567 dengan RAM 16 GB yang dapat ditambahkan hingga 128 GB. Terakhir adalah FS6400 yang menggunakan prosesor Intel Xeon Silver4110 yang dapat dipasangkan RAM hingga 512 GB. FS6400 mendukung hingga 72 rak.

Ketiga produk ini nantinya akan tersedia mulai kuartal ke tiga tahun 2019. Namun saat ditanyakan, belum ada kepastian apakah Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa mendapatkan ketiga server tersebut.

Synology Desktop

Setelah memperkenalkan server,  Synology pun memperkenalkan kemampuan server mereka saat menjalankan virtual machine. Saat ini, Synology merekomendasikan untuk menggunakan maksimal 24 VM agar sistem dapat dioperasikan bersamaan secara optimal. Jika ingin lebih dari itu, Synology menyarankan untuk melakukan clustering agar lebih maksimal.

Selain untuk menggunakannya sebagai penyimpanan VM, Synology pun juga memiliki solusi untuk keamanan. Tidak hanya dari penggunaan storage saja, ternyata Synology memiliki software dan hardware canggih untuk keamanan. Saat ini Synology telah memiliki CCTV untuk dapat melakukan deteksi kasus-kasus tertentu.

Software pengawasan dari Synology dapat dipasang sesuai dengan profile-profile tertentu. Misalkan saja menggunakan kamera pengawasan untuk menjadi sebuah alat penghitung berapa orang yang sudah masuk ke sebuah pintu. Contoh lainnya, Synology mendemokan adanya orang yang sedang berjalan di trotoar depan sebuah rumah, di mana parameter untuk keamanan telah dipasang tepat di depan pintu. Pada saat orang tidak menginjak area yang sudah ditetapkan, alarm tidak akan berbunyi. Cukup canggih bukan?

Synology Computex 2019 - VisualStation

Alat untuk keamanan ini salah satunya adalah VisualStation VS960HD yang bisa memproses hingga 96 kamera dengan kualitas 720p. Kamera yang digunakan pun diklaim dapat menggunakan merek apa saja, bahkan yang sudah ada dipasaran. Nantinya video dapat dihasilkan dengan menggunakan H.265. Synology pun juga menekankan bahwa VS960HD dapat bekerja pada rentang suhu -20 derajat sampai 50 derajat celcius.

Synology Computex 2019 - VS with Camera

Tidak hanya untuk perusahaan besar saja, pada acara kali ini Synology juga memperlihatkan beberapa DiskStation NAS terbaru mereka. Dua di antaranya adalah DS620 Slim dan DS419 Slim. DS620 Slim menggunakan prosesor Intel Celeron J3355 yang berkecepatan 2 GHz serta memiliki enam bay yang dapat menampung hard disk hingga kapasitas 24TB. DS419 Slim menggunakan empat bay dan menggunakan prosesor Marvell Armada.

Synology Computex 2019 - DiskStation

Belum jelas apakah Synology akan langsung memboyong solusi mereka ke Indonesia dalam waktu dekat ini. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa Synology saat ini sudah menjadi pilihan solusi bagi beberapa perusahaan ternama, seperti kosmetik Shiseido dan lain sebagainya. Di Indonesia sendiri, Synology mengklaim bahwa solusi mereka telah dipakai di beberapa bank dan perusahaan. Sayangnya, Synology tidak dapat menyebutkan perusahaan mana saja yang sudah menggunakan solusi mereka. Setelah itu, selesailah tur dari pameran Synology.

Synology juga memiliki sebuah topologi tentang bagaimana mereka menyimpan data dan melakukan backup agar data yang ada aman. Cukup rumit memang untuk dijelaskan. Oleh karenanya, kami akan menjelaskannya pada artikel yang terpisah.

Kami juga melakukan wawancara dengan Simon Hwang yang menjabat sebagai Synology APAC President. Ada beberapa pertanyaan menarik yang kami utarakan kepada beliau mengenai produk dan strateginya di Indonesia. Hal tersebut juga akan kami sajikan pada artikel yang terpisah juga.

*Semua foto diambil dengan menggunakan Samsung Galaxy S10+.

Analis: 60 Persen Gamer di Asia Tenggara Punya Minat Tinggi Terhadap Esports

Teknologi memang memegang peranan penting dalam perkembangan industri gaming, namun pertumbuhannya di negara-negara berkembang diujungtombaki oleh esports. Begitu berpengaruhnya ranah olahraga elektronik, brand dari berbagai bidang (tidak selalu gaming) kini berlomba-lomba untuk terlibat di sana. Namun pertanyaan yang mungkin membuat kita penasaran ialah, memang seberapa besar signifikansi esports?

Jawabanya terungkap di dalam laporan Niko Partners belum lama ini. Firma analis itu mengungkapkan bahwa hampir dua pertiga penikmat video game di Asia Tenggara dan sekitarnya memiliki animo tinggi terhadap esports. Data tersebut merupakan hasil studi Niko Partners di kawasan Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam serta Taiwan. Dan mereka yang berjiwa kompetitif biasanya berusia belia.

Penyelidikan Niko menyingkap bagaimana pemain di negara-negara ini terbagi menjadi tujuh kategori: competitive arena gamer, fantasy arena gamer, arena gamer, strategist, skill master, casual challenger and story socialiser. Saya belum mengetahui secara pasti kriteria seseorang bisa masuk dalam salah satu kelompok tersebut, tapi saya menerka ‘strategist‘ ialah mereka yang menyukai permainan strategi, dan ‘arena’ berkaitan dengan segmen kompetitif.

Niko Partners menjelaskan, tiga kategori gamer arena punya ketertarikan tinggi terhadap esports. Dan meskipun hanya tiga dari tujuh, saat semuanya dijumlahkan, mereka menguasai 60 persen pangsa pasar gaming. Menilik lebih jauh, kelompok competitive arena gamer di area Greater Southeast Asia ternyata mengambil potongan terbesar di 42 persen. Kalangan ini diisi oleh pemain di rentang usia antara 12 sampai 23 tahun.

Ada satu info yang mungkin bisa berguna bagi publisher dan developer: competitive arena gamer adalah kalangan yang paling banyak berbelanja produk terkait gaming. Para pemain di PC rata-rata menghabiskan uang US$ 15,8 per bulan, sedangkan gamer mobile mengeluarkan modal rata-rata US$ 10,1 sebulan.

Studi Niko Partners juga memaparkan sejumlah fakta unik lain:

  • Segmen fantasy arena gamer didominasi oleh perempuan, sedangkan di kelompok arena gamer, populasi kaum Hawa paling sedikit. Mereka bermain karena didorong oleh perpaduan antara keinginan berkompetisi serta bersosialisasi.
  • Casual challenger adalah kalangan gamer terbesar kedua, umumnya berusia 36 tahun atau lebih. Uniknya, mereka punya semangat bersaing yang tinggi seperti competitive arena gamer.
  • Kelompok skill masters diisi oleh gamer berumur 24 tahun ke atas.
  • Story socialiser mayoritas bermain di beberapa platform game berbeda.
  • Strategist sebagian besar adalah gamer PC.

Managing director Niko Partners Lisa Cosmas Hanson menyampaikan bahwa para gamer di Asia Tenggara dan Taiwan termotivasi oleh aspek-aspek seperti kompetisi, tantangan, serta keinginan menyelesaikan tugas dan berkomunitas. Keempat hal tersebut pula-lah yang menjadi nilai-nilai esensial dari esports. Menurut Hanson, inilah alasannya mengapa ranah gaming profesional tumbuh pesat di sana.

Via Games Industry.

TAITRA Siap Dukung Pengembangan Ekosistem eSport di Indonesia

Kita sadari atau tidak, Taiwan memegang peranan penting dalam majunya industri game di dunia. Brand-brand asal negara itu sudah lama menjadi perangkat pendukung hiburan favorit, dan berkat mereka, gamer profesional bisa menunaikan pekerjaannya dengan baik. Dan Badan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Taiwan juga telah lama tertarik dengan ranah gaming kompetitif di nusantara.

Mencoba memperlihatkan keseriusannya dalam membantu mengembangkan ekosistem eSport di Indonesia, Taiwan External Trade and Development Council (disingkat TAITRA) memamerkan sederetan produk kreasi para produsen hardware asal negara itu yang dispesialisasikan untuk gaming dalam acara media gathering yang dilangsungkan di Taiwan Gallery Excellence Neo Soho Mall pada tanggal 3 Agustus 2017 kemarin.

Taiwan Excellence 6

“Beragam produk ini  ddiciptakan dengan desain elegan, serta kemampuan dan daya tahan tinggi,” tutur Danny Liao selaku direktur Taiwan Trade Jakarta di rilis pers. “Semua aspek ini membuat produk-produk tersebut jadi pilihat tepat bagi konsumen yang gemar bermain game. Selain itu, kami ingin menjadi bagian dalam pematangan ekosistem eSport di Indonesia. Perangkat kami [terbukti] mendukung atlet eSport dalam menunjukkan potensi mereka.”

Taiwan Excellence 1

Tiga brand terkenal menjadi tamu istimewa di sana: Acer, MSI dan Thermaltake. Perangkat-perangkat garapan mereka ini merupakan produk penerima penghargaan Taiwan Excellence karena dinilai memberikan inovasi besar; unggul berkat desain unik, tingginya kualitas, serta proses riset dan pengembangan yang ekstensif. Device-device tersebut mungkin sudah tidak asing lagi bagi para gamer, mereka adalah Acer Predator 21X, Thermaltake Core P5, dan MSI GS63VR Stealth Pro.

Taiwan Excellence 2

Meskipun Acer Predator 21 X dan MSI GS63VR Stealth Pro merupakan laptop gaming, profile desain keduanya betul-betul bertolak belakang. Varian teranyar GS63VR Stealth Pro adalah ultrabook VR ready super-ramping bersenjata GTX 1070; sedangkan Predator 21 X ialah desktop replacement monster yang menyimpan dua GPU GTX 1080, keyboard mekanik, kemampuan eye-tracking dan layar melengkung.

Taiwan Excellence 3

Thermaltake Core P5 sendiri merupakan case PC ‘open frame‘, disiapkan khusus bagi mereka yang gemar memajang rangkaian hardware dan sistem pendingin berbasis cairan di dalam. Penggunaannya juga sangat fleksibel karena case ini mengusung rancangan modular, menyediakan ruang lapang di dalam, dan dapat digunakan secara berdiri, horisontal ataupun digantung di tembok.

Taiwan Excellence 4

Selain dihadiri oleh perwakilan dari ketiga perusahaan, presiden IeSPA Eddy Lim turut memeriahkan konferensi pers kemarin. Ia menyampaikan kegembiraannya melihat ada lebih banyak dukungan diberikan pada ekosistem eSport lokal. Sebelumnya, eSport mendapat pengakuan sebagai olahraga resmi oleh pemerintah (Kementerian Pemuda dan Olahraga) di tahun 2014. Eddy Lim juga kembali mengingatkan bahwa para gamer profesional kita nantinya akan berpartisipasi dalam event Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

Taiwan Excellence 5

ECS Liva X Berikan Segala Hal Yang Anda Butuhkan Dari PC, Plus Desain Minimalis

PC mainstream adalah sebutan yang sering kita dengar, namun istilah ini mungkin sulit dideskripsikan. Mayoritas ahli akan mengkategorikannya dari performa hardware dalam menangani app. Namun menurut saya, masuknya kita ke era post-PC (PC Plus) sebenarnya turut mengubah esensi mainstream. Kehadiran mini PC merupakan salah satu contohnya. Continue reading ECS Liva X Berikan Segala Hal Yang Anda Butuhkan Dari PC, Plus Desain Minimalis

[Rumor] Ini Dia Info Rilis dan Harga Smartwatch Pertama Besutan Asus

Belakangan ini gerak gerik Asus sangat menarik untuk disimak. Perusahaan asal Taiwan tersebut tidak terlihat lelah dalam bereksperimen dengan produk-produk baru: PC gaming berukuran console GR8, lini smartphone dengan Zenfone, dan terakhir kita mendengar bahwa mereka juga sedang menyiapkan perangkat wearable berupa smartwatch. Continue reading [Rumor] Ini Dia Info Rilis dan Harga Smartwatch Pertama Besutan Asus

Booth Babes Computex Taipei 2014

Ajang pameran seperti Computex tidak akan lengkap tanpa kehadiran booth babes, atau dalam bahasa resminya, model profesional atau promotional model. Mungkin mereka tidak akan terlalu memahami masalah teknis semahir para ahli, bahkan sebuah media besar beropini mereka tidak banyak membantu para exhibitioner selain menarik perhatian. Continue reading Booth Babes Computex Taipei 2014

Menjelajah Kantor Pusat MSI, Menguak Rahasia Kesuksesan MSI Sebagai Brand Gaming Global

Pada tahun 1987, MSI melakukan debutnya dengan mengenalkan komponen motherboard 286 pertama yang dapat di-overclock. Terobosan tersebut membuat MSI dikenal menjadi salah satu perusahaan elektronik paling terkemuka di Asia. Menariknya, brand dan kesan gaming yang sangat kental dengan nama MSI baru mereka peroleh dalam beberapa tahun ke belakang. Continue reading Menjelajah Kantor Pusat MSI, Menguak Rahasia Kesuksesan MSI Sebagai Brand Gaming Global

Mengintip Landscape Startup Taiwan

APEC Start-Up Accelerator Leadership Summit 2013 merupakan sebuah ajang eksklusif, yang dihadiri hanya oleh undangan. Startup dari seluruh wilayah Asia-Pasifik yang diundang berkumpul dengan tujuan membangun hubungan bisnis di seluruh dunia. Acara yang diselenggarakan di Taipei, ibukota Taiwan ini, ditujukan guna membangun ekosistem startup yang berkelanjutan di kawasan APEC. Sekaligus memiliki agenda agar startup bisa lebih efektif mencari pasar baru, pelanggan, model bisnis, pendapatan, serta meraih keuntungan.

(null)

Foxconn’s Indonesian Factories May Be Located in Three Different Provinces

New information on Foxconn’s factory in Indonesia mentions that Foxconn will build three separate factories. For the first phase, a 50 acre wide factory will be established somewhere near Jakarta.

Continue reading Foxconn’s Indonesian Factories May Be Located in Three Different Provinces