Tag Archives: Teamwork

Teamwork / freepik

Teamwork: Pengertian, Manfaat, dan Tipsnya

Meskipun memiliki produk yang bagus dan strategi pemasaran yang solid, namun kesuksesan saja tidak cukup.

Agar dapat bersaing di pasar saat ini, kamu harus dapat bekerja dengan perusahaan dan orang lain. Hal ini berarti mampu berkomunikasi secara efektif dengan mereka, berbagi ide, dan berkolaborasi dalam proyek.

Singkatnya, kamu membutuhkan keterampilan Teamwork!

Pengertian Teamwork

Ada banyak cara berbeda untuk mendefinisikan Teamwork: dapat didefinisikan sebagai “bekerja bersama” atau “berbagi informasi”.

Namun secara umum, Teamwork mengacu pada proses dimana orang berkolaborasi satu sama lain menuju tujuan bersama.

Teamwork penting karena membantu orang bekerja lebih efektif dan efisien. Selain itu, penting karena membangun kepercayaan dan mendorong hubungan positif antara anggota tim.

Agar efektif, anggota tim harus mampu berkomunikasi secara efektif satu sama lain. Ini berarti bahwa mereka harus dapat memahami ide dan pendapat satu sama lain, serta menjelaskan pemikiran mereka sendiri dengan jelas dan ringkas.

Mereka juga harus dapat bekerja sama menuju tujuan bersama tanpa saling menginjak kaki atau menyebabkan konflik dalam kelompok.

Manfaat Teamwork

Teamwork memiliki banyak manfaat yang dapat membantu kamu, tim kamu, dan organisasi atau perusahaan kamu secara keseluruhan.

Berikut ini adalah beberapa manfaat teamwork yang bisa kamu dapatkan:

Meningkatkan Kemampuan Problem-Solving

Teamwork dapat membantu kamu meningkatkan keterampilan problem-solving yang akan membuat kamu lebih sukses dalam karier dan kehidupan.

Hal ini karena Teamwork mendorong kamu untuk berpikir lebih kreatif dan menemukan solusi yang tidak akan kamu pikirkan sendiri.

Bekerja Lebih Efektif

Manfaat lain dari Teamwork adalah membantu orang bekerja lebih efisien dan cepat.

Ketika ada beberapa orang yang mengerjakan suatu proyek, masing-masing orang dapat mengerjakan tugas yang berbeda-beda sehingga tidak terjadi keterlambatan penyelesaian proyek secara keseluruhan.

Memperkaya Sumber Informasi

Saat kamu mengerjakan proyek sendiri, ada kemungkinan untuk stuck karena semua ide kamu berasal dari sumber informasi yang sama.

Namun, Teamwork mempermudah kamu untuk mendapatkan perspektif atau ide baru berdasarkan pengalaman atau keahlian pribadi tim kamu sendiri.

Menghasilkan Ide Kreatif Lebih Besar

Faktanya, semakin banyak orang yang kamu miliki untuk bekerja sama dalam sebuah proyek, semakin besar dan semakin baik ide yang akan didapatkan.

Misalnya, jika satu orang pandai menulis dan orang lain pandai menggambar, maka bersama-sama mereka dapat membuat karakter video game atau pahlawan buku komik yang belum pernah dilihat sebelumnya.

Tips Teamwork Yang Bagus

Teamwork bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan waktu, kesabaran, dan komitmen untuk membangun tim yang dapat bekerja sama secara efektif.

Tapi jika berhasil membangun Teamwork yang bagus, pengaruh baiknya bisa sangat besar.

Berikut adalah beberapa tips untuk membangun Teamwork yang bagus:

Pastikan Semua Orang di Tim Mengetahui Peran Mereka

Jika kamu bertanggung jawab atas proyek, pastikan semua orang memahami apa yang harus mereka lakukan dan kapan mereka harus melakukannya.

Jika kamu adalah bagian dari grup yang lebih besar, pastikan kamu mengetahui peran dalam grup tersebut sehingga kamu dapat berkontribusi secara efektif pada proyek secara keseluruhan.

Bersikaplah Terbuka dan Jujur

Pentingnya bersikap jujur terhadap satu sama lain dan diri kamu sendiri. Jika ada masalah atau masalah dalam tim kamu yang perlu ditangani, jangan menunggu sampai terlambat.

Tangani sesegera mungkin agar tidak menjadi lebih buruk atau berubah menjadi masalah yang lebih besar di kemudian hari.

Rayakan Kesuksesan Bersama

Ketika segala sesuatunya berjalan dengan baik atau bahkan ketika itu tidak berjalan persis seperti yang direncanakan (tetapi pada akhirnya tetap berjalan dengan baik), rayakan bersama sebagai sebuah tim.

Hal ini akan membantu membangun moral bagi semua orang yang terlibat dan membuat setiap orang merasa seperti bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri

Demikianlah penjelasan mengenai Teamwork, semoga bermanfaat.

membangun tim yang solid

4 Tips Membangun Tim yang Solid untuk Startup

Sebuah startup perlu memiliki tim yang solid untuk dapat terus menjaga keberlangsungan bisnisnya. Tim yang solid dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja yang akan berdampak pada kemajuan suatu startup. Tidak hanya itu, tim yang solid juga akan terus berdedikasi dalam mencari peluang untuk bangkit disaat performa startup tersebut sedang menurun.

Namun, membangun suatu tim yang solid juga memiliki tantangan tersendiri. Mulai dari menyatukan orang-orang dengan latar belakang dan sifat yang berbeda hingga menjaga kebersamaan dan kedekatan tim tersebut. Terlebih semenjak beberapa bulan terakhir dimana kita diharuskan beradaptasi dengan remote working, koordinasi dan kolaborasi antar-tim menjadi lebih sulit dilakukan. Untuk itu, Anda harus memahami bagaimana cara membangun tim yang solid agar dapat memperlancar kolaborasi dan meningkatkan produktivitas. Berikut kami hadirkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membangun tim yang solid untuk startup Anda.

Menyamakan Visi dan Misi Tim

Salah satu hal fundamental yang perlu diperhatikan dalam membangun tim yang solid adalah menyamakan visi dan misi tim tersebut. Dengan mengkomunikasikan hal ini dari awal, masing-masing anggota baik pimpinan tim maupun anggota akan saling mengerti bahwa mereka memiliki tujuan yang sama untuk dicapai. Hal ini juga dapat membantu tim untuk saling bersinergi dalam menjaga tim untuk berada di jalur yang tepat dalam mencapai tujuannya.

Pemahaman visi dan misi tim juga dapat membentuk komitmen yang kuat karena masing-masing anggota memiliki tujuan akhir yang sama. Komitmen ini juga dapat mendorong setiap anggota tim untuk saling bahu membahu agar tujuan utama tersebut dapat tercapai dengan baik. Dengan begitu, tim dapat bekerja dengan efektif karena setiap anggotanya saling bekerja sama untuk bergerak ke arah tujuan yang sama.

Membangun Kedekatan Emosional Antar Anggota

Tim yang solid selalu memiliki rasa kebersamaan yang tinggi pada tiap anggota. Salah satu cara untuk memunculkan rasa kebersamaan ini adalah dengan membangun kedekatan emosional pada masing-masing anggota. Mulai dari mengadakan kegiatan bersama-sama di luar konteks pekerjaan, meningkatkan intensitas komunikasi tim, serta sesekali berbagi hal personal dapat dilakukan agar setiap anggota dapat lebih saling mengenal karakter dan sifat anggota lainnya.

Selain menimbulkan rasa kebersamaan, kedekatan emosional tiap anggota tim juga dapat menumbuhkan rasa saling percaya. Hal ini penting untuk dimiliki dalam membangun tim yang solid. Rasa saling percaya dapat membantu masing-masing anggota untuk percaya pada tugas yang dimiliki rekan kerja lainnya dapat dituntaskan dengan baik. Dengan begitu, kepercayaan pada tiap anggota dapat menghindarkan tim dari perpecahan yang terjadi karena ada anggota yang bekerja secara individualis.

Menciptakan Alur Komunikasi yang Baik

Memiliki alur komunikasi yang baik juga dapat membantu Anda dalam membangun tim yang solid. Bila hal ini tidak dipandang serius, alur komunikasi yang berantakan dapat membuat adanya miskomunikasi antar anggota tim. Hal tersebut dikhawatirkan juga dapat mengundang perpecahan dan membuat kinerja tim menjadi lebih lambat.

Untuk menciptakan alur komunikasi yang baik, setiap anggota harus mengerti tanggung jawab dan peran masing-masing di dalam tim. Sehingga mereka mengerti kepada siapa harus meminta bantuan dan kepada siapa harus membuat laporan. Alur komunikasi yang baik juga akan membiasakan tim untuk saling berkolaborasi dan membangun kekompakan secara perlahan.

Akan tetapi, menciptakan alur komunikasi yang baik untuk membangun tim yang solid juga memiliki beberapa tantangan, salah satunya disaat anggota tim sedang tidak berada di lokasi yang sama. Untuk itu, tim harus memiliki cara untuk memfasilitasi alur komunikasi agar koordinasi tetap dapat terjalin dengan baik. Salah satu bantuan teknologi yang dapat mengatasi hal tersebut adalah Lark, aplikasi all-in-one yang juga memiliki sejumlah fitur untuk penunjang komunikasi tim. Melalui fitur-fitur yang dimiliki Lark, setiap anggota tim dapat dimudahkan untuk berkoordinasi melalui messenger, call & meetings, serta smart shared calendar yang saling terintegrasi. Dengan begitu, tim Anda akan dimudahkan dalam berkoordinasi dan bekerja sama melalui alur komunikasi yang baik meski sedang berada di tempat yang berbeda-beda.

Mengadakan Evaluasi terhadap Kinerja Tim

Terakhir, hal yang juga harus diperhatikan adalah melakukan evaluasi terhadap kinerja tim. Dengan melakukan evaluasi, seluruh anggota akan lebih mengerti apa yang belum dan apa yang sudah tercapai. Bila ada permasalahan dalam proses pengerjaan sebuah tugas, tim Anda akan lebih mengerti apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan hal tersebut melalui evaluasi yang dilakukan. Masing-masing anggota juga dapat saling memberi feedback untuk membantu anggota lain lebih berkembang lagi. Evaluasi ini juga diharapkan dapat tetap menjaga tim untuk tetap pada jalur dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kegiatan evaluasi tim ini juga dapat didukung oleh fitur pembuatan dokumen antar anggota tim yang dimiliki oleh Lark. Melalui fitur tersebut, manager atau supervisor dapat langsung memeriksa hasil pekerjaan tim, sekaligus memberikan feedback dalam satu dokumen yang mudah diakses dan dapat digunakan di berbagai device. Fitur ini juga memudahkan anggota tim lainnya untuk saling membantu bila terdapat kesulitan karena dapat saling mengakses dokumen yang berkaitan. Dengan begitu, evaluasi output pekerjaan juga bisa dilakukan secara realtime dan lebih efisien.

Evaluasi tim juga menjadi kesempatan untuk melakukan apresiasi kepada seluruh anggota tim atas pencapaian yang telah dilakukan. Apresiasi ini juga dapat membangkitkan semangat  dan kebersamaan tim karena telah melewati prosesnya bersama-sama. Apresiasi juga mendorong masing-masing anggota tim merasa usaha keras yang diberikan lebih dihargai. Hal ini dapat memberikan suntikan emosional tersendiri bagi setiap anggota tim sekaligus menjadi dorongan untuk terus berkembang lagi.

Memiliki tim yang solid dapat membantu perusahaan Anda terus menjaga produktivitas serta mencapai visi dan misi perusahaan dengan lebih baik. Selain itu, melalui bantuan project management tools seperti Lark, koordinasi tim yang dibutuhkan akan dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dengan begitu, kekompakan tim yang telah dibangun sebelumnya dapat terfasilitasi dengan baik sehingga setiap anggota dapat berkolaborasi dalam mengerjakan project dengan lebih efektif.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Lark

Membangun Kultur Kerja di Tahap Pertumbuhan Startup

Startup yang sudah masuk ke dalam tahap berkembang atau scale-up bukan berarti mengisyaratkan founder memiliki kultur bisnis yang tepat dan harus dipertahankan. Sebaliknya, kultur adalah sesuatu yang dinamis mengikuti laju bisnis yang sedang berjalan –sedangkan yang perlu dipertahankan adalah visi.

Kultur erat kaitannya dengan bagaimana perlakukan terhadap tim. Di fase berkembang, ada beberapa penyesuaian yang perlu dilakukan oleh founder. Berikut ini adalah lima hal yang dapat dipraktikkan terkait dengan pengembangan kultur bekerja untuk startup yang tengah dalam tahap perkembangan.

Mengoptimalkan tim sembari mengukur potensi bisnis

Dimulai dari tim yang kecil –dan solid, startup yang sedang bertumbuh biasanya akan mengalami kebimbangan. Saat potensi bisnis bertumbuh, sedangkan jumlah anggota masih sama. Namun jangan buru-buru melakukan perekrutan, ukur kemampuan tim terlebih dulu. Apakah kemampuan mereka masih bisa untuk menangani tanggung jawab lebih –misalnya untuk melakukan multi-tasking. Dalam praktik terbaik startup, memberikan tantangan lebih kepada tim akan menjadi professional development yang baik di lingkungan bisnis.

Kadang yang perlu diubah justru workflow, dari yang sebelumnya sepenuhnya manual coba ditangani sebagian dengan teknologi. Sebagai contoh ketika traksi pelanggan derastis meningkat, layanan seperti CRM bisa dimanfaatkan untuk membantu tim pemasaran untuk menangani berbagai keluhan atau bahkan melakukan analisis terhadap kecenderungan pelanggan. Cara berkomunikasi, pembagian kerja dan sebagainya juga dapat disederhanakan dengan teknologi, sehingga lebih menghemat waktu.

Membuka kesempatan untuk berkolaborasi antar tim

Berbeda dengan korporasi yang sangat disiplin dengan sekat-sekat divisi atau pembagian departemen bisnis, startup cenderung lebih bisa terbuka. Sebagai contoh, ketika tim pemasaran membutuhkan performa lebih untuk melakukan kampanye kegiatan, coba libatkan juga tim dari divisi lain untuk menyederhanakan pekerjaan, semisal dari tim operasional. Bahkan untuk divisi yang mungkin terkesan jauh fungsionalitasnya. Selain menghidupkan kultur kolaboratif, langkah ini juga memberikan kesempatan untuk masing-masing anggota tim mencoba hal baru.

Saat perusahaan bertumbuh, sudah semestinya memikirkan pertumbuhan kompetensi pegawai. Selain memberikan tantangan pada pekerjaan tambahan, hadirkan juga kesempatan untuk memperdalam kemampuan mereka, atau mengeksplorasi hal-hal baru. Berikan motivasi lebih, bisa saja dengan peningkatan gaji atau berikan kesempatan untuk menimba ilmu di luar.

Sediakan waktu untuk melakukan hal yang menyenangkan

Hal-hal seperti makan bersama atau berlibur bersama tetap dijadikan agenda, lebih sering bahkan. Selain untuk memberikan waktu refreshing, kegiatan seperti ini dapat membuat tim lebih solid. Mereka akan lebih dekat satu sama lain, dan mengerti kekurangan dan kelebihannya. Sehingga diharapkan dapat seling mengisi dalam kegiatan kolaborasi di perusahaan.

Jika harus merekrut pegawai baru

Dalam perusahaan baru yang berpotensi tumbuh, dibutuhkan pegawai yang dapat menyesuaikan diri dengan perusahaan. Perusahaan dapat mencocokkan dengan kepribadian maupun keterampilan yang mereka miliki. Memilih untuk merekrut pegawai dengan cara ini demi menciptakan tim jangka panjang yang memiliki kontribusi inovatif.

Memetik Ilmu Karyawan untuk Para Founder Startup

Membangun tim itu menjadi hal yang penting untuk dilakukan, namun belajar dari tim itu adalah hal lain. Jika Anda meluangkan waktu untuk mendengarkan karyawan Anda, maka Anda akan tumbuh sebagai pribadi yang baik sebab kegiatan tersebut akan membantu dalam pengembangan bisnis.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut ilmu seperti apa yang bisa Anda pelajari sebagai founder dari karyawan Anda. Berikut rangkumannya:

1 Karyawan lebih pintar dari Anda

Karyawan telah mengajari Anda bahwa mereka lebih pintar dari jenis pekerjaan yang biasa ditangani, seharusnya memang demikian. Sebab hal ini akan membantu Anda dalam membuat keputusan untuk merekrut talenta jadi lebih baik.

Anda dapat mengidentifikasi apakah seorang kandidat dapat mengajari Anda suatu ilmu yang baru dan bisa memberi nilai bagi perusahaan. Juga, membantu Anda menyadari bahwa Anda tidak mungkin bakal tidak acuh kepada karyawan yang benar-benar memberikan nilai lebih bagi perusahaan dengan memberikan peluang karir yang lebih.

2. Kepercayaan dan delegasi pekerjaan itu penting

Berbicara mengenai kepercayaan dalam tim itu cukup biasa, namun jadi tidak biasa ketika Anda ingin mendelegasikan tugas ke karyawan. Cukup sulit memang untuk membiarkan orang lain melakukan suatu pekerjaan dengan cara mereka. Anda bakal belajar untuk mempercayai kemampuan tim dan membiarkan mereka menyelesaikannya dengan caranya sendiri. Anda harus yakin bahwa ada banyak cara untuk menyelesaikan tugas dengan baik.

3. Ketidaksepakatan bukan berarti selalu buruk

Seorang karyawan sejatinya tidak boleh takut untuk tidak setuju dengan atasan mereka. Jika Anda menerapkan ini dalam lingkungan kerja, maka Anda akan menemukan banyak hal yang berkesan ditawarkan oleh karyawan. Mereka jadi tidak takut mengemukakan pendapat yang berbeda. Bisa ditarik kesimpulan bahwa ketidaksepakatan bisa menjadi hal yang sehat dan benar-benar bisa membantu bisnis lebih berkembang.

4. Berbeda perspektif membuahkan inspirasi baru

Tidak jauh dari poin sebelumnya, saat Anda bekerja pasti selalu mencari cara baru untuk menyelesaikan tugas. Anda menyadari bahwa karyawan adalah sumber inspirasi terbaik karena mereka tidak berpikir seperti Anda. Namun, mereka harus menghadapi masalah yang sama.

Dengan berbagai perspektif yang mengarah pada satu titik pemecahan masalah, maka tim akan mendapatkan inspirasi baru. Membuahkan sebuah solusi yang dapat dipakai semua orang, pekerjaan pun jadi lebih cepat terselesaikan.

Empat Tanda Startup Perlu Memperbarui Kultur Kerja Tim

Sebuah organisasi biasanya berkembang dan dikembangkan berdasarkan visi yang dianut pendirinya. Begitu juga bisnis. Visi menjadi sebuah arah yang coba diupayakan oleh semua orang dalam tim. Di dalam perjalanan mencapai visi inilah kultur atau budaya di dalam perlu disesuaikan dan dibangun secara positif. Dalam perjalanannya membentuk kultur perlu serangkaian tahapan. Berikut beberapa tanda bahwa kultur dalam tim perlu di-upgrade atau diperbarui untuk hasil yang lebih positif.

Memperbarui kebiasaan

Kultur kerja dalam tim biasanya sangat erat kaitannya dengan pola kerja dan produktivitas tim. Jika mulai merasakan tanda-tanda berkurangnya produktivitas mungkin salah satu permasalahannya ada pada kebutuhan untuk memperbarui kultur. Mulai atur kembali kebiasaan, pola, dan ritme kerja agar semuanya kembali seperti yang diharapkan. Kembali ke dalam jalur, dan ritme yang cocok untuk mencapai visi yang diharapkan.

Kurangnya kolaborasi

Salah satu yang penting dalam meningkatkan kontribusi dan produktivitas tim secara keseluruhan selain komunikasi adalah kolaborasi. Saling pendukung peran satu sama lain dalam tim. Jika kolaborasi dirasa mulai menurun dan tidak efektif dalam segi produktivitasnya ini perlu menjadi sorotan. Mungkin tim perlu mendefinisikan kembali bagaimana kolaborasi yang baik senada dengan kultur produktif yang sedang di bangun.

Keselarasan kultur dengan visi

Kultur dibangun untuk memudahkan perjalanan mencapai sebuah visi. Jika visi tak kunjung tercapai dan progres tidak menunjukkan grafik yang membaik mungkin perlu adanya perubahan kultur. Mulai bicarakan lagi dengan co-founder, atau orang-orang terpercaya untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Kemudian dibicarakan bersama-sama untuk kembali mendefinisikan kultur yang baik. Demi kebaikan bersama.

Tidak konsisten tentang apa yang dibicarakan dengan apa yang sebenarnya terjadi

Sebenarnya setiap orang dalam tim tak hanya pemimpin harus memiliki sikap konsisten. Apa yang mereka katakan harus sesuai dengan apa yang terjadi atau yang mereka lakukan. Jika sudah mulai banyak yang melupakan hal tersebut itu artinya ada sesuatu yang salah dengan kultur dalam tim Anda. Mulailah mencari jalan keluar untuk memperbaiki kultur dalam bisnis Anda.

Menjaga Tim untuk Tetap Semangat dan Termotivasi

Kebosanan dan kepenatan bisa menghampiri sebuah tim bisnis. Bisa disebabkan karena load kerja yang padat atau problem kompleks yang sedang dihadapi. Kebosanan dan kepenatan seperti itu jika tidak ditangani bisa menghambat produktivitas dan skenario terburuk bisa berdampak pada bisnis keseluruhan. Penting bagi pemimpin dalam tim untuk membawa suasana yang tetap produktif dan termotivasi.

Berikut ini beberapa tips untuk menjaga tim agar tetap termotivasi dan produktif.

Membangun kultur yang baik

Kultur yang baik memegang kunci utama dalam kehidupan dalam sebuah tim. Ritme kerja, cara berkomunikasi, dan suasana ceria lahir dari kultur kerja yang baik. Motivasi dan juga semangat seperti halnya rasa penat dan bosan biasanya menular satu sama lain. Rasa semangat yang terpancar dari beberapa orang anggota tim akan mampu membangkitkan semangat tim yang lain. Di sinilah peran kultur yang baik dalam lingkungan pekerjaan.

Pertemuan reguler

Pertemuan dengan para anggota tim merupakan salah satu kunci menjaga semangat dan motivasi kerja. Selain menjaga kekompakan pertemuan ini juga penting dalam untuk mengkomunikasikan perkembangan dan hambatan yang mereka hadapi. Dengan berbagai seperti itu permasalahan akan bisa lebih cepat dikoordinasikan dan diselesaikan.

Bentuk pertemuannya pun tidak harus sesuatu yang formal. Contohnya dengan menjadwalkan rutin makan siang bersama. Obrolan-obrolan ringan yang terjadi saat istirahat makan siang bisa sangat berguna untuk membangun solidaritas dan pemahaman terhadap individu-individu yang ada. Mengerti bagaimana cara mereka berpikir, dan akhirnya lebih mudah untuk saling memahami dan transfer semangat dan motivasi positif dalam bekerja.

Selalu ingatkan visi

Selain menjaga dan mengelola tim tugas pemimpin adalah mengantarkan tim bersama-sama untuk mencapai sebuah tujuan. Sebuah visi. Pemimpin yang baik selalu menanamkan tentang pentingnya berusaha untuk mencapai visi bersama. Dengan cara selalu mengingatkan akan visi yang ingin dicapai diharapkan bisa memacu motivasi seluruh anggota tim.

Startup seperti kita ketahui merupakan perwujudan sebuah perjuangan. Bisnis yang dirintis untuk bertahan dan akhirnya menuju kesuksesan yang diinginkan. Mimpi inilah yang wajib terus tertanam di benak tim. Kekompakan diperlukan untuk mencapai visi. Dan motivasi bersama merupakan kunci untuk menuju itu semua.

Selalu sedia makanan ringan dan kopi

Untuk yang satu ini mungkin bisa disesuaikan. Biasanya semangat dan motivasi bisa terbentuk dari nyamannya situasi kerja atau kantor. Kopi dan makanan ringan adalah salah satu kebutuhan yang biasanya bisa membuat “bahagia” para anggota tim. Jika memang dibutuhkan tidak ada salahnya selalu siap sedia beberapa kopi dan makanan ringan.

Cara Google Menciptakan Tim Yang Produktif

Ada sebuah cerita menarik tentang “Project Aristotle” yang dilaksanakan Google untuk meneliti dan menganalisis tentang Googler (karyawan Google) untuk membangun tim yang lebih produktif. Beberapa tahun proses analisis tersebut berjalan, dengan melibatkan ratusan karyawan, pada akhirnya ditemukan formula ajaib yang hingga saat ini diterapkan dalam operasional keseharian di kantor Google.

Secara garis besar hasil temuan Project Aristotle mencoba menempatkan pengalaman terbaik secara psikologis bagi anggota tim untuk dapat mendapatkan value lebih dari apa yang dikerjakan. Konsep ini secara umum bisa direplikasi dalam berbagai segmen bisnis. Termasuk untuk menjadi salah satu rujukan bagi team leader atau pimpinan startup untuk membuat anggota tim betah dan produktif dalam bekerja.

Setidaknya ada lima poin utama yang menjadi kunci terbangunnya sebuah teamwork produktif ala Google, di antaranya:

Memberikan rasa aman secara psikologis kepada karyawan

Pada dasarnya setiap pekerjaan membutuhkan keputusan, dilanjutkan atau dibatalkan, dikerjakan atau ditunda, dipublikasikan atau disembunyikan. Semua membutuhkan keputusan dari orang yang bertanggung jawab di perkerjaan tersebut. Dan dari setiap keputusan yang diambil mau tak mau menyajikan risiko yang harus ditanggung.

Pada poin ini, tim didesain untuk merasa nyaman ketika harus mengambil risiko dalam tim, tanpa merasa kurang nyaman atau bahkan malu. Mengambil keputusan dalam sebuah tim memang tampak sederhana, namun tak sedikit merasa ragu, malu, atau kurang kuasa untuk melakukannya. Hal ini yang perlu dipelihara sejak dini, untuk meyakinkan bahwa setiap keputusan yang diambil adalah yang terbaik.

Bahu-membahu untuk sebuah ketergantungan positif

Tim berisi sekumpulan orang di dalamnya. Bekerja di dalam tim bukan menjadi seorang Superman yang harus melakukan semuanya sendiri. Tim yang baik adalah ketika seseorang merasa nyaman ketika harus mengandalkan orang lain untuk melakukan sesuatu dengan kualitas maksimal.

Misalnya, ada seorang developer di sebuah startup, banyak modul yang harus diselesaikan dalam waktu dekat, maka dari modul yang ada ia harus menyerahkan kepada tim tester dan quality assurance untuk memastikan apa yang sudah buat berjalan dengan baik. Tim yang baik harus mampu mengkondisikan bahwa developer memiliki kepercayaan kepada tim tester dan quality assurance, bahkan merasa dapat mengandalkannya untuk mampu mengerjakan apa yang harus mereka kerjakan.

Cara yang paling efektif adalah dengan mendefinisikan dengan jelas tanggung jawab dan peranan setiap anggota dalam tim.

Struktur dan kejelasan peranan anggota tim

Menyambung poin sebelumnya, bagian ini harus selalu didefinisikan secara mendetil di awal. Setiap anggota harus mengetahui dan memiliki pedoman tentang tujuan, peranan dan rencana eksekusi pekerjaan secara jelas. Membiasakan peranan pekerjaan dilakukan tumpang tindih akan menghadirkan kerancuan bagaimana sebuah tim berproses.

Developer mengerjakan tugasnya mengembangkan source code. Desainer mengerjakan tugasnya menciptakan user interface yang baik. Tester memastikan semua berjalan dengan baik, dan sebagainya. Semua harus memiliki definisi peran yang jelas, dan tugas team leader untuk menciptakan sebuah urutan proses yang dinamis. Kendati pada akhirnya semua akan saling berkolaborasi, namun tanggung jawab tetap harus didefinisikan secara spesifik.

Menciptakan makna secara lebih personal

Tanyakan pada anggota tim, apakah apa yang ia kerjakan juga memberikan manfaat untuk dirinya secara pribadi? Jika jawabannya “iya”, maka itulah menghadirkan “passion” ke dalam setiap pekerjaan yang diberikan. Memberikan makna dalam setiap pekerjaan dapat berbentuk dari berbagai macam hal. Misalnya, memberikan ilmu baru, mempertemukan dengan orang baru, melibatkan hobi ke dalam pekerjaan dan sebagainya.

Untuk beberapa produk yang didedikasikan untuk konsumen, bagaimana tanggapan baik konsumen dan penggunaan yang optimal oleh konsumen juga kadang memberikan kepuasan pribadi kepada pengembang. Ketika algoritma yang ditemukan oleh tim dalam sebuah proyek berjalan baik saat diimplementasikan, hal tersebut juga melibatkan “meaning” lebih karena melibatkan kepuasan secara personal.

Memiliki dampak untuk kehidupan

Setelah merasa puas karena melakukan hal yang berarti bagi hidupnya. Pupuk anggota tim untuk dapat merasa puas bahwa apa yang telah ia kerjakan memberikan banyak dampak dan menciptakan sebuah perubahan yang baik. Ketika sebuah startup pengembang e-learning merasakan bagaimana sekolah-sekolah dapat terhubung dengan baik untuk kolaborasi pendidikan, jadikan ia merasa bangka bahwa telah memberikan sumbangsih terhadap kemajuan pendidikan bangsa.

Selebrasi semacam ini menciptakan sebuah pemikiran di alam bawah sadar, ketika tim mengerjakan sesuatu, mereka akan berpikir bahwa apa yang mereka kerjakan adalah berujung pada terciptanya sebuah perubahan, dengan impact yang dapat dirasakan oleh orang lain. Menjadi sebuah kebanggaan tentunya.

Hal Yang Harus Dilakukan Pemimpin Kepada Tim Saat Bisnis Bertumbuh Besar

Mengurangi kontrol secara langsung membuat anggota tim berkembang mandiri / Shutterstock

Cita-cita sebuah bisnis tak lain untuk menjadi besar dan berkembang. Bagi pemimpin bisnis, sebagai penggerak utama laju bisnis, saat perusahaan mulai berkembang besar tantangan akan semakin kompleks. Salah satunya terkait dengan manajerial tim. Penting bagi pimpinan tertinggi bisnis untuk memikirkan bagaimana anggotanya dapat berkolaborasi secara matang dan memiliki potensi untuk bertumbuh. Continue reading Hal Yang Harus Dilakukan Pemimpin Kepada Tim Saat Bisnis Bertumbuh Besar