Platform preventive healthcare berbasis reward Fita memperoleh pendanaan sebesar $1,9 juta atau sekitar 30 miliar Rupiah dari Telkomsel Ekosistem Digital (INDICO). Dana segar ini akan diprioritaskan untuk pengembangan produk yang user-oriented dan fitur penunjang bagi professional coach.
Fita merupakan platform kesehatan yang berfokus pada pencegahan sakit dan gaya hidup sehat. Visinya memimpin pasar platform kesehatan terintegrasi di Indonesia. Salah satu komitmen Fita adalah menghadirkan dua produk antarmuka, yakni aplikasi Fita untuk end-user dan platform professional coach Coach at the Center of Health (CATCH) yang dirilis baru-baru ini.
Sementara, Telkomsel INDICO merupakan anak usaha Telkomsel yang didirikan sebagai holding company bagi sub-bisnis digital Telkomsel. Selain Fita, portofolio INDICO lainnya adalah Kuncie (edtech) dan Majamojo (game).
CEO Fita Reynazran (Rey) Royono mengatakan, pihaknya fokus membangun awareness dan fondasi produk yang kuat, serta menarik minat masyarakat lewat fitur bernilai tambah di tahun ini. Pihaknya juga terus melakukan kegiatan edukasi terkait kesehatan dan nutrisi dengan menggandeng certified coaches.
“Ternyata keinginan masyarakat untuk hidup sehat sangat tinggi. Hal ini terlihat dari pertumbuhan pengguna Fita yang kini telah mencapai 350.000 pengguna aktif setiap bulannya,” tutur Rey dalam keterangan resminya.
Dalam kurun waktu setahun, Fita telah diunduh sebanyak 2,5 juta kali, juga didukung lebih dari 200 coach bersertifikat, 800 konten tutorial olahraga, dan 200 resep makanan sehat. Dari sisi penjualan, pertumbuhannya mencapai lima kali dalam tiga bulan terakhir. Dengan pencapaian ini, Fita mengklaim sebagai startup kesehatan dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia.
CEO INDICO Andi Kristianto menambahkan, “pendanaan ini adalah bagian dari komitmen awal kami untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya. Kami menilai Fita layak mendapat pendanaan karena mereka mampu memaksimalkan potensi dan resources yang dimiliki, dan telah merealisasikan rencana bisnis sesuai komitmen mereka.”
Pengembangan masif
Pihaknya mengungkap rencana pengembangan produk secara masif ke depan. Pertama, Fita akan masuk ke ranah offline melalui keanggotaan (membership) di fasilitas gym dan kelas olahraga. Program kesehatan juga akan diperluas ke kategori penyakit kritis dan kesehatan jiwa, seperti diabetes, hipertensi, women health, serta mindfulness.
Di samping itu, Fita akan memperluas cakupan pembelian produk dan perangkat kesehatan secara online, misalnya wearable, suplemen, dan vitamin. Ada pula rekomendasi paket asuransi yang tepat untuk pengguna.
Menurut Rey, pengembangan ekosistem produk dan layanan kesehatan yang lengkap akan menandai kesiapan Fita untuk membuka peluang pendanaan eksternal atau di luar lingkungan Telkomsel.
“Tahun 2023 akan menjadi gerbang bagi kami untuk scale up menuju profitability yang matang. Kami membuka potensi kerja sama secara luas bagi siapapun termasuk potential investor untuk penetrasi sektor kesehatan digital bersama Fita. Melihat potensi dan antusiasme market yang luar biasa, kami optimistis dalam lima tahun mendatang, Fita memiliki kesempatan besar untuk mencapai pemerataan di sektor healthtech dan fitness Indonesia.”
Dalam wawancara dengan DailySocial.id sebelumnya, Rey mengungkapkan tantangan mengembangkan produk wellness masih besar. Pasalnya, pasar healthtech Indonesia saat ini 70% masih didominasi layanan telemedicine yang akselerasinya meningkat pesat tahun lalu. Pasar wellness mulai memperlihatkan tren pertumbuhan mengingat banyak masyarakat Indonesia kini mulai memperhatikan kesehatan di era Covid-19.
Sekadar informasi, dalam pengembangan solusi digital, Telkomsel berfokus pada dua hipotesis besar. Pertama, hipotesis “inside-out“, Telkomsel berpotensi melepas (spin off) solusi ini untuk membesarkan valuasinya apabila sukses di pasar. Kedua, hipotesis “outside-out” berfokus dalam mencari ide atau use case yang punya keterkaitan erat dengan business unit Telkomsel.