Tag Archives: Telstra

MDI Ventures with Whispir team / MDI Ventures

MDI Ventures Leads Post-Series A Funding for Australia’s Whispir

MDI Ventures, a corporate venture capital under Telkom Group, announces it leads post-series A funding for $10 million (more than Rp137 billion) for Australia’s communication platform Whispir. Also participated are Whispir’s current investors, Telstra Ventures and NSI Ventures. Funding will be used for expansion to Indonesia and other Southeast Asian countries. Whispir has opened Singapore office to support innovation and expansion in the region.

Whisper is as a cloud platform to automate communication process,
enabling businesses to interact effectively with employees, stakeholders, and clients. It uses AI technology, IoT, and data analytics to support the product.

Available in three continents, Whispir claims to have more than 450 corporate clients. In Indonesia, it will expand through TelkomTelstra, a joint venture company of of Telkom Indonesia and Telstra Australia.

MDI Ventures CEO Nicko Widjadja stated, “As we keep expanding our unified communications in our portfolio (Wavecell, Kata.ai), Whispir brings a new category into the mix by building an intelligent and automated engagement platform for enterprises to use. They are the leader in this segment. The company also has a very strong growth in the past couple of years, and we’re looking forward to work with them building businesses with Telkom Group and Telstra.”

Jeromy Wells, Whispir’s CEO and Founder, added, “We are excited to be able to work together with both Telkom Indonesia and Telstra in this market. Smart businesses everywhere in Indonesia are already starting their digital transformation. Whispir will be able to provide an instant, achievable and cost-effective technology migration path.”


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

tim MDI Ventures dan tim Whispir / MDI Ventures

MDI Ventures Pimpin Pendanaan “Pasca Seri A” Senilai 137 Miliar Rupiah untuk Startup Australia Whispir

Corporate venture capital MDI Ventures, yang berada di bawah naungan Telkom Group, mengumumkan pihaknya memimpin pendanaan Pasca Seri A (Post Series A) senilai $10 juta (lebih dari 137 miliar Rupiah) untuk platform komunikasi Australia Whispir. Turut berpartisipasi di pendanaan ini investor terdahulu, Telstra Ventures dan NSI Ventures. Dana akan digunakan untuk berekspansi di Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya. Sebelumnya Whispir telah membuka kantornya di Singapura untuk mendukung inovasi dan ekspansi di kawasan ini.

Whispir disebut sebagai platform cloud yang mengotomasi proses komunikasi, memudahkan bisnis untuk secara efektif berinteraksi dengan staf, pihak-pihak yang terkait bisnis perusahaan, dan klien. Whispir menggunakan teknologi AI, IoT, data analytics untuk mengembangkan produknya.

Tersedia di tiga benua, Whispir mengklaim sudah memiliki lebih dari 450 klien korporasi. Di Indonesia, Whispir akan berekspansi melalui TelkomTelstra, sebuah perusahaan cloud hasil joint venture Telkom Indonesia dan Telstra Australia.

CEO MDI Ventures Nicko Widjaja dalam rilisnya mengatakan, “Dengan kami terus mengekspansi platform komunikasi unifikasi dalam portofolio kami (termasuk Wavecell dan Kata.ai), Whispir membawa kategori baru dengan membangun platform otomasi pintar untuk enterprise. Mereka adalah pemimpin di segmen ini. Whispir memiliki pertumbuhan yang kuat dalam beberapa tahun terakhir dan kami menyambut baik kerja saam untuk membangun bisnis bersama Telkom Group dan Telstra.”

Sementara Founder dan CEO Whispir Jeromy Wells menambahkan, “Kami sangat bersemangat untuk bermitra dengan Telkom Indonesia dan Telsra di pasar ini. Bisnis di manapun di Indonesia telah memulai transformasi digitalnya. Whispir mampu menyediakan jalur migrasi teknologi yang efektif dari sisi biaya dan instan [untuk teknologi manajemen komunikasi terotomasi].

Program Akselerator muru-D Singapura Umumkan Pendaftaran Gelombang Ketiga

muru-D Singapura, program akselerator startup global yang didukung Telstra, umumkan pembukaan pendaftaran program untuk gelombang ketiga. muru-D akan memilih sepuluh startup digital untuk berpartisipasi dalam program selama enam bulan, dimulai pada September 2017 mendatang.

Fasilitas yang disiapkan muru-D untuk 10 startup terpilih di antaranya bantuan modal awal sebesar 60 ribu dolar Singapura, akses ke berbagai dukungan bisnis selama enam bulan, fasilitas ruang kerja kolaboratif di pusat distrik bisnis Singapura, perjalanan ke Silicon Valley, hingga kesempatan berkenalan dengan sejumlah mentor pembimbing dan investor kelas dunia serta ahli dari Telstra.

“Komunitas startup di Asia Tenggara terus berkembang dan ketika pemerintah lokal terus meningkatkan investasi di sektor-sektor penting seperti kecerdasan buatan, analisis data, teknologi pengobatan, dan manufaktur dengan teknologi terkini. Maka kami memiliki misi untuk berinvestasi di ekosistem lokal, yang memungkinkan para talenta digital untuk berkembang,” terang Entrepreneur in Residence muru-D Singapura Craig Dixon dalam keterangan resmi.

Sedikit berbeda dari gelombang sebelumnya, muru-D akan mengadopsi instrumen pendanaan terbaru yaitu Simple Agreement for Future Equity (SAFE). Instrumen tersebut dapat memudahkan syarat pengumpulan dana dan memastikan muru-D akan terus menarik talenta digital terbaik. muru-D diklaim sebagai akselerator pertama yang mengadopsi SAFE di Asia Tenggara.

SAFE adalah sistem keuangan dengan ketentuan yang lebih sederhana dan lebih ramah terhadap startup. Sistem ini menyediakan investasi kepada perusahaan yang dikonversi menjadi ekuitas ketika startup telah menyelesaikan program pertamanya, tentunya hal ini akan meningkatkan nilai perusahaan itu sendiri.

Dixon menilai, lewat perjanjian model baru ini memosisikan struktur pendanaan muru-D sejalan dengan praktik terbaik di dunia. Serta memastikan startup lulusan muru-D bisa mendapatkan penawaran terbaik, sehingga mereka dapat fokus pada pengembangan bisnis berkesinambungan berskala global.

“SAFE notes akan memungkinkan muru-D untuk menarik perhatian, baik itu startup fase awal atau akhir dan kami percaya bahwa program kami akan terus menambahkan nilai untuk mereka.”

Pada gelombang kedua di tahun lalu, tiga startup asal Indonesia berhasil menyelesaikan program pelatihan selama enam bulan setelah melalui proses seleksi ketat oleh muru-D dan Indigo. Adapun ketiga startup tersebut adalah amtiss, Teman Usaha, dan Zelos.

amtiss adalah startup yang membantu perusahaan tambang untuk meningkatkan uptime dan masa ketahanan alat berat lewat standardisasi proses pemeliharaan dan optimasi konsumsi sumber daya. Sedangkan Teman Usaha adalah aplikasi yang memungkinkan UKM lokal untuk membandingkan dan mengajukan pinjaman secara cepat.

Terakhir, Zelos adalah startup perekrutan talenta berbakat generasi millennial lewat konten visual dan tes yang sudah disesuaikan dengan budaya saat ini.

Hingga saat ini, muru-D telah meluluskan 17 startup dari seluruh Asia Tenggara sejak gelombang pertama. Sebanyak delapan startup dari gelombang kedua telah menyelesaikan program, secara keseluruhan telah menambah 12 ribu pelanggan baru dan meningkatkan pendapatan lebih dari 300 ribu dolar Singapura selama prosesnya.

Tiga Startup Indonesia Lolos Seleksi Program Akselerator Muru-D dan Telstra

Tahun ini tiga startup asal Indonesia berhasil menjadi finalis dari program akselerator startup global yang didukung oleh Telstra, Muru-D. Ketiga startup asal Indonesia tersebut adalah amtiss, Teman Usaha, dan Zelos, dua dari tiga startup tersebut merupakan alumni program Telkom Indigo Incubator. 11 startup dari 7 negara yang beruntung akan mengikuti program akselerasi selama 6 bulan (termasuk  3 dari Indonesia) di Singapura.

Muru-D memberikan modal awal kepada masing-masing start-up finalis sebesar SGD $ 40.000, selain itu para finalis mendapatkan bimbingan intensif untuk mengasah kemampuan selama enam bulan. Muru-D juga menyediakan ruang kerja kolaboratif di jantung distrik bisnis sentral Singapura, akses untuk berkolaborasi dengan para mentor kelas dunia, para pelatih profesional dan investor.

“Kami sangat bersemangat dalam melakukan proses perekrutan start-up dari berbagai negara untuk disertakan dalam kelompok kedua ini, termasuk start-up dari Indonesia. Mereka memiliki ide-ide, semangat kewirausahaan yang luar biasa. Tak heran jika amtiss, Teman Usaha dan Zelos, lebih unggul selama masa praktik dan penjurian babak final pada bulan Augustus.” Kata Head of muru-D Singapore Jamie Camidge.

Peluang menjadi pemenang startup asal Indonesia

Tiga Startup Indonesia Berpartisipasi dalam Program Akselerator Muru-D di Singapura

Tahun sebelumnya startup asal Indonesia tidak ada yang berhasil lolos mengikuti program akselerasi Muru-D, dengan keikutsertaan tiga startup asal Indonesia pada tahun ini memiliki peluang untuk memenangkan program Muru-D karena memiliki keunikan dan keunggulan dalam mengkombinasikan bisnis dan teknologi untuk mengatasi masalah usaha dan sosial.

“Peluang bisnis start-up punya kesempatan besar di Indonesia, banyak individu berbakat yang memiliki ide-ide besar untuk mengembangkan bisnis mereka di Indonesia dan di ajang global. Kami berharap Muru-D bisa menjadi wadah bagi para start-up yang memiliki bakat dan ambisi,“ kata Presiden Direktur telkomtelstra Erik Meijer.

Berikut adalah profil dari tiga startup asal Indonesia yang berhak mengikuti program akselerator Muru-D.

amtiss, adalah solusi manajemen aset berbasis cloud yang membantu bisnis dan perusahaan meminimalkan biaya operasional aset dan memaksimalkan masa kerja melalui pemeliharaan yang bersifat prediktif.

Zelos, adalah platform perekrutan kreatif yang menghubungkan bakat baru dengan dunia bisnis. Mereka membantu mahasiswa aktif serta mahasiswa yang baru lulus untuk mendapatkan pekerjaan melalui algoritma perjodohan, analisis sosial dan tes penilaian.

Teman Usaha, adalah aplikasi pembiayaan mikro yang menghubungkan pemberi pinjaman di Indonesia dengan pemohon pinjaman UKM dengan kualitas tinggi.

Telkom dan Telstra Akan Kucurkan Investasi di Startup Melalui MDI

Investasi di startup oleh korporasi kian gencar, tak hanya di perusahaan asing saja, namun pemain lokal pun banyak yang mulai menjajaki sektor tersebut. Grup Telkom salah satunya, bersama dengan Telstra Ventures melalui PT Metra Digital Investama (MDI), pihaknya hendak memulai memberikan porsi pada startup di Asia Tenggara.

Kamis (04/8) lalu nota kesepahaman resmi dibukukan, ditanda tangani oleh Presiden Direktur PT Metra Digital Investama Nicko Widjaja dan Group Executive International & New Businesses Telstra Cynthia Whelan, serta disaksikan Direktur Innovation & Strategic Portofolio Telkom Indra Utoyo di Jakarta.

Telstra Ventures sendiri sebelumnya mengaku telah mengucurkan pendanaan hingga USD 200 juta kepada lebih dari 30 startup. Rata-rata startup yang masuk jajaran portofolionya adalah e-commerce, e-helath, internet of things dan fintech. Cynthia Whelan mengatakan bahwa kegiatan investasi ini memberikan kepada perusahaan akses kepada sumber pendapatan baru dan teknologi terkini yang bermanfaat baginya selaku penyedia jasa telekomunikasi.

Dalam kerja sama ini, kedua perusahaan (Telkom dan Telstra) berkomitmen untuk membangun sebuah komite penanaman modal bersama. Startup yang akan menjadi sasarannya adalah perusahaan dengan pertumbuhan traksi yang tinggi, memberikan layanan (informasi) yang relefan bagi banyak orang, berdasarkan gagasan bisnis yang dimiliki dan juga cakupan teknologi yang dikembangkan.

Bagi Telkom, seperti disampaikan oleh Direktur Innovation & Strategic Portofolio Telkom Indra Utoyo peranan kerja sama investasi ini akan menjadi akses bagi Telkom untuk menggali pengalaman dan hubungan dengan startup global di Silicon Valley, Tiongkok dan negara bisnis lainnya. Telstra sendiri sebelumnya memang menjadi mitra Telkom (sejak 2014 tepatnya), dalam MoU joint venture penyediaan Network Application and Services (NAS). Kolaborasi tersebut turut menjadi jembatan Telstra untuk masuk ke pasar Asia Tenggara memanfaatkan basis kekuatan Telkom.

TelkomTelstra Masuki Ranah Perbankan

Chief Innovation Officer Telkom Indra Utoyo / DailySocial

Memiliki fokus pada layanan Managed Solutions untuk pelanggan enterprise, perusahaan gabungan antara PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dengan operator telekomunikasi asal Australia Telstra kini dikabarkan mulai menilik bisnis di ranah perbankan dalam satu entitas TelkomTelstra.

Continue reading TelkomTelstra Masuki Ranah Perbankan

Telkom and Telstra’s Joint Venture to Start on May 2015

Indonesia-based Telkom and Australia’s Telstra have built a mutual joint venture, which runs in Network & Application and Services (NAS) business segment, called TelkomTelstra. It’s planned to start competing in Indonesian IT battlefield by the middle of May 2015. Continue reading Telkom and Telstra’s Joint Venture to Start on May 2015

Perusahaan Hasil Patungan Telkom dan Telstra Segera Beroperasi Di Indonesia

Perusahaan Hasil Join Venture Telkom dan Telstra Akan Segera Beroperasi di Indonesia / Shutterstock

Dalam upaya mengembangkan bisnis di bidang Network Application and Services (NAS) Telkom telah menjalin kerja sama dengan bentuk joint venture dengan salah satu operator telekomunikasi asal Australia, Telstra. Perusahaan patungan tersebut, bernama TelkomTelstra, rencananya akan beroperasi di Indonesia pada pertengahan Mei 2015 untuk turut meramaikan bisnis Teknologi Informasi (TI) di tanah air.

Continue reading Perusahaan Hasil Patungan Telkom dan Telstra Segera Beroperasi Di Indonesia