Tag Archives: tenis meja

Pong Quest Ialah Penjelmaan Modern Pong Dengan Bumbu RPG

Diciptakan oleh Allan Alcorn atas permintaan co-founder Atari Nolan Bushnell, Pong adalah video game pertama yang sukses secara komersial. Bersama home console Magnavox Odyssey, Pong membantu mengokohkan industri gaming, Menyusul sambutan positif khalayak terhadap versi arcade-nya, Atari mulai memproduksi sistem permainan yang bisa dinikmati di rumah dan memasarkannya di tahun 1975.

Sesuai namanya, desain Pong terinspirasi dari permainan ping-pong (yang sebetulnya juga disajikan oleh Magnavox Odyssey). Kesuksesannya melahirkan rentetan sekuel serta tiruan. Beberapa judul resmi meliputi Pong Doubles, Super Pong, Ultra Pong, Quadrapong, serta Pin-Pong. Hampir setengah abad berlalu dari sejak Pong melakukan debutnya, Atari mengumumkan penjelmaan modern game ini yang akan hadir di platform current-gen. Mereka menamainya Pong Quest.

Lewat Pong Quest, Atari mencoba memadukan gameplay ala tenis meja tradisional (disebut pula ball-and-paddle) dan elemen role-playing. Anda bermain sebagai sebuah paddle dalam petualangan di dunia yang dihuni oleh karakter-karakter serupa. Sebagian besar waktu akan Anda habiskan bertanding ping-pong dengan mereka – ada paddle berpenampilan seperti badut, penyihir dan lain-lain.

IMG_01042020_124326_(1024_x_576_pixel)

Layaknya sebuah RPG, kustomisasi merupakan elemen penting di Pong Quest. Pemain bisa mendandani paddle-nya dengan beragam kostum, skin serta aksesori. Dan seperti yang diperlihatkan trailer singkatnya, Pong Quest tidak hanya menghidangkan pertandingan tenis meja digital saja. Game memiliki beragam mode unik, misalnya mengadu Anda dengan monster lipan, mode puzzle hingga variasi permainan ala Breakout (juga buatan Atari).

IMG_01042020_124213_(1024_x_576_pixel)

Di luar itu semua, dunia Pong Quest bisa bebas kita jelajahi. Permainan menyuguhkan grafis flat minimalis dua dimensi, yang bagi saya pribadi, berkesan terlalu sederhana dengan pemilihan dan kombinasi warna yang kusam. Mungkin arahan visual ini diambil demi mempertahankan tradisi ‘old school‘ Pong. Tapi sebetulnya tak ada salahnya jika aspek grafis diracik lebih stylish dan cerah – misalnya seperti Figment atau Fez.

IMG_01042020_124307_(1024_x_576_pixel)

Dari deskripsi di laman Steam, Pong Quest menugaskan Anda untuk ‘mengumpulkan Orb dan menguak rahasia Pintu Menakutkan’. Game turut ditunjang mode multiplayer lokal dan online, serta mempersilakan kita buat bermain bersama tiga orang kawan. Anda tidak membutuhkan PC berspesifikasi tinggi untuk menjalankan game, cukup sistem berspesifikasi CPU dual core, RAM 2GB dan kartu grafis DirectX 11.

IMG_01042020_124231_(1024_x_576_pixel)

Selain di Windows, Pong Quest juga dapat dinikmati dari Xbox One, PlayStation 4 dan Switch. Game rencananya akan dirilis di ‘musim semi’ tahun ini – yang artinya sebentar lagi.

Via Gamespot.

Penggemar Coba Ciptakan Versi Sungguhan Permainan Pong

Mendapatkan tempat khusus di hati para gamer veteran, Pong adalah video game arcade bertema olahraga pertama. Di sana, Atari mencoba mengadopsi permainan tenis meja ke grafis dua dimensi. Meskipun judul seperti Computer Space hadir lebih dulu darinya, Pong merupakan game yang sukses secara komersial dan mengangkat kepopularitasan arcade.

Lebih dari empat dekade semenjak perilisannya, seorang penggemar bernama Daniel Perdomo menunjukkan kecintaannya terhadap Pong dengan berupaya membuat versi sungguhannya. Upaya tersebut, Perdomo namai Table Pong Project, ternyata lebih unik dari perkiraan sang inventor. Meski awalnya terinspirasi dari tenis meja, Table Pong Project malah menyerupai mainan air hockey.

Table Pong Project 2
Versi prototype-nya menyerupai meja kopi.

Wujudnya memang seperti yang kita bayangkan. Game dinikmati di atas meja berwarna hitam, ada bola berbentuk kubus dan juga sepasang bantalan pemukul di kedua area papan. Layaknya Pong di arcade, bola dan paddle tertambat ke meja dengan menggunakan magnet, sehingga kita tetap harus memainkannya secara dua dimensi. Perdomo bermaksud untuk tetap berpegang teguh pada desain asli permainan.

Proses pembuatannya tidak mudah, Perdomo dan kawan-kawannya menghabiskan dua tahun untuk membangun versi mekanik ini, memanfaatkan 3D printing, las, serta kemahiran DIY lain. Model purwarupa sendiri membutuhkan proses pengembangan ekstensif, karena developer cuma bisa menyusunnya di waktu luang mereka. Semua informasi diperoleh dari video-video YouTube, Google dan forum online.

Table Pong Project
Table Pong Project dirancang sedemikian rupa agar menyerupai versi arcade-nya.

Dalam wawancara bersama Killscreen, ide Table Pong Project muncul setelah Daniel bermain-main dengan magnet bersama putrinya. Komponen magnet merupakan solusi sekaligus tantangan besar bagi developer. Tim harus memastikan keseimbangan antara daya tarik, jarak, bobot bola dan tipe permukaan meja. Jika magnet terlalu lemah, maka bola tidak bisa mengikuti perubahan arah tiba-tiba. Namun seandainya terlalu kuat, gaya gesek jadi besar dan bola tak dapat bergerak cepat.

Melalui kerja keras Perdomo dan timnya, Table Pong Project terhidang layaknya Pong di arcade. Ia memiliki sensasi presisi dengan gerakan yang mulus, seluruhnya bekerja secara makanik. Developer tak lupa membubuhkan unit controller terpisah (tentu saja tidak langsung dikendalikan dari paddle seperti air hockey), serta board Arduino ditambah display LED buat memperlihatkan skor.

Perdomo dan kawan-kawan masih menyempurnakan Table Pong Project, dan belum mengumumkan harga serta memberi tahu kapan perangkat itu dapat dibeli. Tapi Anda bisa mengawasi pengembangannya via Facebook mereka.

Sumber: Table Pong Project.