Tag Archives: Tesla Motors

Game Stardew Valley Akan Hadir di Mobil Tesla

Dirancang seorang diri oleh Eric ‘ConcernedApe’ Barone, Stardew Valley sudah berevolusi dari sekadar alternatif Harvest Moon di menjadi game multi-platform adiktif berfitur lengkap. Tiga tahun sembilan bulan setelah tersedia di Steam, ConcernedApe melepas update raksasa yang dimaksudkan buat memperluas serta memoles aspek gameplay. Kini, Stardew Valley juga bisa dinikmati dari console dan perangkat bergerak.

Meski Stardew Valley telah tersedia di mana-mana, upaya untuk menghadirkan permainan role-playing sekaligus simulasi pertanian ini di lebih banyak platform belum berakhir. Elon Musk selaku bos Tesla Inc. mengumumkan rencana buat meluncurkan Stardew Valley di tiap kendaraan Tesla melalui update software di periode liburan. Selain Stardew Valley, pembaruan juga membawa sejumlah fitur serta game Lost Backgammon.

Perlu Anda ketahui bahwa Stardew Valley bukanlah game pertama yang Tesla hadirkan di produk otomotifnya. Di awal tahun ini, perusahaan sempat meluncurkan Cuphead di mobil-mobilnya. Cuphead ialah permainan run and gun dengan visual 2D unik ala film kartun tahun 1930-an kreasi StudioMDHR. Saya melihat pola menarik di sini. Tesla Inc. sepertinya sengaja memilih judul-judul indie populer.

SV 2

Sedikit sulit membayangkan seperti apa sensasi bermain game via layar di dalam mobil. Untuk mengisi waktu selama perjalanan, umumnya orang menikmati permainan di smartphone atau Nintendo Switch. Saya juga penasaran mengenai versi Stardew Valley yang Tesla sajikan di kendaraannya: apakah versi terbaru yang sudah tiba di PC dan console, atau setara versi Android tanpa dukungan mode multiplayer?

SV 3

Lewat update 1.4, ConcernedApe bermaksud buat menyempurnakan kreasinya dengan beragam konten dan fitur anyar – beberapa di antaranya sudah lama diminta oleh gamer. Selain itu, pembaruan juga ditujukan untuk memoles game serta menumpas bug. Barone bilang, “Saya harap update ini akan meningkatkan pengalaman bermain Stardew Valley, sehingga membuat waktu yang Anda habiskan di lembah jadi lebih mulus dan menyenangkan.”

SV 4

Beberapa konten yang disajikan oleh update 1.4 meliputi kesempatan untuk bekerja jadi penjahit, tambahan 60 item, 24 gaya rambut, 181 baju, 35 topi, 14 celana dan 2 sepatu bot baru, kolam ikan, tipe peta anyar bernama Four Corners dan lain-lain. Daftar lengkapnya bisa Anda baca di laman Steam Stardew Valley.

Tak butuh sistem berspesifikasi tinggi agar bisa menikmati Stardew Valley. Game ini dapat berjalan di hampir seluruh PC ber-OS Windows 10, bahkan saya tidak pernah menemui masalah ketika menjalankannya dari smartphone Android seharga Rp 2 jutaan. Permainan dijajakan secara premium namun bebas dari in-app purchase, di kisaran harga Rp 120 ribu untuk seluruh versi.

Via DualShockers.

Tesla Luncurkan Arcade, Koleksi Game yang Dapat Dimainkan Lewat Sistem Infotainment dalam Mobil

Tesla tidak henti-hentinya membuat kejutan di industri otomotif. Bulan April lalu, mereka merilis update untuk fitur TeslAtari, yang pada dasarnya merupakan koleksi mini game dari era kebesaran console Atari yang dapat dimainkan lewat layar sentuh masif yang terpasang di dashboard setiap mobil bikinan Tesla.

Kemudian di event E3 baru-baru ini – ya, E3 yang serba tentang game itu – Elon Musk selaku pendiri Tesla sempat berbicara tentang rencananya untuk menambahkan lebih banyak game pada sistem infotainment bawaan tiap unit Tesla. Elon bahkan sempat memutarkan video yang menunjukkan seseorang memainkan Cuphead di layar dashboard Model 3 menggunakan controller Xbox, serta sebuah game balap menggunakan setir Model 3.

Semua itu bukan sebatas wacana, sebab Tesla baru saja merilis update yang mendatangkan fitur bernama Arcade pada sistem infotainment-nya. Sebelum ini, TeslAtari hanya bisa diakses lewat menu easter egg, sedangkan sekarang Arcade dapat diakses semudah menu-menu yang lainnya.

Saat dibuka, Arcade bakal langsung menyajikan daftar judul game yang tersedia. Yang paling baru adalah Beach Buggy Racing 2 garapan developer Vector Unit. Di Tesla Arcade, Beach Buggy Racing 2 dapat dimainkan menggunakan lingkar kemudi beserta pedal rem sang mobil itu sendiri – pedal gas tak dibutuhkan atas alasan keselamatan – di samping langsung lewat layar sentuhnya.

Beach Buggy Racing 2 tentunya baru permulaan, sebab di event E3 kemarin Elon Musk juga sempat menyinggung rencana Bethesda untuk mengintegrasikan game Fallout Shelter pada Tesla Arcade. Sejauh ini game yang didukung adalah yang menggunakan engine Unity atau Unreal kalau berdasarkan penjelasan Elon Musk sebelumnya.

Satu hal penting yang harus diperhatikan: tentu saja Arcade tidak dimaksudkan untuk diakses selagi mobil melaju. Fitur ini dimaksudkan sebagai pengisi waktu di kala pengguna sedang menunggu mobil di-charge, atau ketika sedang menunggu seseorang di parkiran.

Sumber: Electrek.

Menilik Upaya Blue Bird Mengurangi Polusi Dengan Menyediakan Taksi Listrik Tesla dan BYD

Menggunakan transportasi umum adalah cara paling efektif untuk mengurangi kemacetan, dan dalam jangka panjang, metode tersebut juga pelan-pelan membantu mengurangi polusi udara. MRT dan LRT memanfaatkan listrik, lalu TransJakarta menggunakan bahan bakar bakar gas. Namun tentu saja kebutuhan kendaraan buat mencapai satu lokasi spesifik masih terbilang tinggi, itulah alasan mengapa metode-metode tradisional tetap diperlukan.

Tepat di awal minggu ini, Blue Bird meluncurkan inisitif pengadaan taksi elektrik pertama di Indonesia sebagai realisasi kampanye ‘birukan langit jakarta’. Perusahaan menyediakan pilihan taksi ramah lingkungan di dua layanan mereka, Blue Bird reguler dan Silver Bird. Opsi taksi reguler memanfaatkan model BYD e6, sedangkan Silver Bird menggunakan Tesla Model X 75D. Keduanya mengusung transmisi otomatis.

BB 2

Presiden direktur Blue Bird Holding Group Noni Purnomo menjelaskan bagaimana langkah mereka ini merupakan bagian dari komitmen dalam mendukung pelestarian lingkukan, sembari terus meningkatkan kualitas layanan serta keyamanan. Di momen awal penyediaan taksi listrik, Blue Bird menyiapkan 25 unit BYD e6 dengan 25 pengemudi serta menurunkan empat unit Tesla Model X yang akan ditangani enam pengemudi. Mereka semua difokuskan untuk beroperasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

BB 1

 

Tesla Model X dan BYD e6

Demi mendukung pengoperasian taksi listrik, Blue Bird memfasilitasi teknologi quick charge di kantor pusatnya serta telmenentukan titik-titik pengisian baterai kendaraan milik pihak ketiga. Untuk Tesla Model X, pengisian baterai via quick charge (dari kondisi kosong) memakan waktu 40 menit. BYD e6 juga pada dasarnya sudah dibekali sistem fast charge hampir serupa, kabarnya dapat mencapai 80 persen (dari nol) selama 15 menit.

BB 13

BB 8

Di atas kertas, Tesla Model X varian 75D mempunyai jarak maksimal 416-kilometer, dengan pengujian di dunia nyata menghasilkan angka 333-kilometer. Secara teori, kapabilitas ini memungkinkannya menempuh perjalanan bolak-balik Jakarta-Bandung, tetapi untuk sekarang layanan baru diprioritaskan buat pelanggan di ibu kota. Para pengemudi juga diminta cermat memerhatikan daya baterai: jika tersisa kisaran 25 persen, mereka disarankan untuk kembali ke charging station di kantor.

BB 15

Berbicara soal pengemudi, 31 individu itu adalah mereka yang dipilih langsung Blue Bird buat menangani taksi-taksi elektrik pertama di Indonesia. Para driver telah mendapatkan pelatihan khusus – misalnya apa yang perlu dilakukan jika muncul masalah, dari mobil atau faktor eksternal. Kita tahu, salah satu penyakit terburuk Jakarta adalah banjir dan air bukanlah sahabat baik bagi baterai. Seandainya menghadapi genangan, para pengemudi harus dapat memperkirakan, kapan bisa diterobos atau kapan mereka harus mencari rute lain (ketika air melewati batas 30cm).

BB 17

BB 10

Seluruh infrastruktur teknis, penopang servis dan teknisi ahli kendaraan listrik tak lupa Blue Bird siapkan. Kabarnya, pemerintah juga mempermudah proses pengadaan taksi-taksi listrik ini, sebagai bentuk dukungan terhadap program pengurangan penggunaan bahan bakar minyak dan bauran energi nasional. Perusahaan memesan BYD e6 dari Tiongkok dan membeli Tesla Model X dari Inggris (Tesla berbasis di Palo Alto) karena versi ini menyajikan setir di sebelah kanan.

BB 6

Blue Bird memilih kedua nama ini karena baik Tesla maupun BYD telah teruji secara kualitas, lalu skalabilitasnya sesuai dengan pasar Indonesia. Efeknya, konsumen tidak perlu membayar biaya lebih tinggi dari semestinya. Meski demikian, Blue Bird menekankan bahwa mereka tidak menutup pintu kolaborasi bersama brand-brand otomotif penyedia kendaraan listrik lain.

 

Program R&D

Dalam sesi tanya jawab, direktur PT Blue Bird Andrianto Djokosoetono menyampaikan bahwa mereka menggelontorkan dana hampir Rp 40 miliar demi menginisiasi program taksi elektrik. Menariknya, ini semua merupakan bagian dari program divisi riset dan pengembangan. Pemaparan Andrianto mengindikasikan perusahaan tidak mengharapkan adanya balik modal di waktu dekat.

BB 11

Menurut sang direktur, agar kampanye mobil listrik bisa sukses, sesorang harus berani memulai. Dengan melakukannya lebih dulu dari yang lain, Blue Bird berharap dapat menemukan kendala dan tantangan secara dini dalam pengoperasian taksi listrik untuk segara dicarikan solusinya. Dan berbekal pengalaman dan data-data itu, perusahaan nantinya bisa memberikan masukan pada pemerintah mengenai bagaimana idealnya mendorong adopsi kendaraan elektrik.

BB 16

Blue Bird juga akan terus bekerja sama dengan dua produsen mobil untuk mengolah data-data terkait layanan. Setelah dikumpulkan, rencananya segala informasi rinci tersebut akan di-share dalam waktu tiga sampai enam bulan ke depan.

BB 9

 

Tarif

Ongkos adalah aspek paling menarik di pengadaan taksi elektrik ini. Blue Bird memutuskan untuk menyamakannya dengan layanan mereka yang sudah ada. Ongkos buka pintu dan per kilometer BYD e6 tak berbeda dari opsi Blue Bird standar, lalu biaya Tesla Model X setara Silver Bird Alphard: buka pintu Rp 17 ribu dan Rp 9 ribu per kilometer.

Layanan taksi elektrik Blue Bird bisa Anda nikmati mulai bulan Mei 2019.

BB 3

 

Ke depannya

Blue Bird punya agenda untuk terus menambah jumlah taksi listrik mereka hingga 200 unit di 2020. Jika target ini tercapai, perusahaan memperkirakan bisa memangkas emisi karbondioksida sebanyak 434.095-kilogram atau pemakaian BBM sebesar nyaris 1,9 juta liter. Selanjutnya, Blue Bird menetapkan peningkatan sampai 2000 kendaraan dari tahun 2020 sampai 2025. Dan di tahun 2035, perusahaan berhadap taksi-taksi elektrik memperkuat 30 persen dari total armadanya.

BB 14

Upaya lain yang Blue Bird lakukan agar polusi di ibu kota lebih cepat berkurang adalah dengan menjalankan program One Ride One Seed bersama WWF dan Jagha Bumi. Prosedurnya cukup simpel: Untuk setiap satu penumpang layanan taksi elektrik – apapun modelnya – Blue Bird akan menanam satu pohon di area aliran sungai Ciliwung dan wilayah tengah Jakarta. Perusahaan menargetkan 2000 pohon.

BB 12

Demi Kebaikan Bersama, Tesla Akan Rilis Source Code Software Keamanannya

Elon Musk bukan sosok jenius (plus kaya) yang paling ramah yang bisa Anda temui, apalagi setelah kontroversi pernyataannya seputar aksi penyelamatan korban yang terjebak di dalam gua di Thailand beberapa waktu lalu. Kendati demikian, dunia masih perlu banyak berterima kasih kepadanya.

Ambil contoh Hyperloop. Konsep transportasi masa depan itu berawal dari pemikiran Elon Musk, namun ketimbang mematenkan teknologinya, beliau memutuskan untuk merilis blueprint-nya ke publik, dan dari situ akhirnya bermunculan sederet perusahaan yang mengembangkan sistem Hyperloop-nya sendiri-sendiri.

Baru-baru ini, Elon kembali membuktikan bahwa dirinya jauh dari kata egois jika menyangkut kebaikan generasi masa depan. Lewat sebuah Tweet (seperti biasa), Elon mengungkap rencananya untuk merilis source code dari software keamanan yang digunakan mobil-mobil Tesla, sehingga pabrikan lain bisa memakai source code tersebut tanpa mengeluarkan biaya lisensi (open-source).

Elon menilai bahwa langkah ini penting demi menjaga keselamatan mobil kemudi otomatis di masa yang akan datang. Padahal, kalau mau Elon sebenarnya bisa mengabaikan rencana ini, lalu ke depannya memasarkan mobil kemudi otomatisnya sebagai yang paling aman dibanding produk kompetitor.

Tampilan panel instrumen Tesla saat Autopilot aktif / Tesla
Tampilan panel instrumen Tesla saat Autopilot aktif / Tesla

Kasusnya mungkin kurang lebih mirip seperti ketika Volvo menciptakan sabuk pengaman tiga titik untuk pertama kalinya di tahun 1959. Awalnya Volvo mematenkan teknologi tersebut, namun tak lama setelahnya Volvo merelakan paten tersebut supaya pabrikan lain juga bisa memproduksi mobil dengan desain sabuk pengaman yang sama demi keselamatan orang banyak.

Buat Tesla, jiwa mulianya ini memang belum terbukti, dan lagi masih ada faktor lain yang mempengaruhi keputusan mereka: Tesla dari awal memang menggunakan platform open-source macam Linux sebagai basis berbagai fiturnya, sehingga pada akhirnya mereka juga dituntut untuk membalas kebaikan komunitas dengan merilis source code rancangannya.

Tesla pun perlahan memenuhi tuntutan tersebut. Bulan Mei lalu, mereka merilis source code untuk software Autopilot-nya. Sekarang kita tinggal menunggu Tesla memenuhi rencananya mengenai perilisan source code untuk software keamanannya ini, demikian pula softwaresoftware lain ke depannya demi prospek industri otomotif yang lebih cerah.

Sumber: Engadget.

Tesla Resmi Perkenalkan Truk Bermesin Elektriknya, Semi

Sempat mundur dari jadwal peluncuran aslinya, truk bermesin elektrik perdana Tesla akhirnya resmi diperkenalkan. Daimler boleh mencuri start dengan E-Fuso Vision One, akan tetapi truk bernama Tesla Semi ini masih menyimpan sejumlah kejutan untuk menciptakan daya tarik tersendiri.

Yang pertama tentu saja adalah desainnya. Eksterior Tesla Semi tampak seperti truk yang ada di film-film sci-fi. Serat karbon menjadi material yang mendominasi, dan Tesla mengklaim bahwa aerodinamika Semi bahkan lebih baik ketimbang sejumlah mobil sport. Ini penting demi memaksimalkan efisiensi energi.

Tesla Semi

Memasuki kabinnya, Anda bakal disambut oleh pemandangan yang tidak biasa. Joknya diposisikan di tengah, persis seperti supercar McLaren F1. Sepasang layar sentuh 15 inci mengapit lingkar kemudi, dan dari sinilah pengemudi bisa mengendalikan beragam fungsinya – sama kasusnya seperti di Tesla Model 3 – mulai dari mengakses panduan navigasi sampai urusan pendataan.

Berkat moncong depan yang vertikal, pengemudi Tesla Semi bisa langsung melihat jalanan dari atas jok tanpa kesulitan. Di belakang jok utamanya terdapat satu jok ekstra yang bisa dilipat ketika sedang tidak digunakan. Penumpang lain pun juga bisa berdiri di dalam kabin mengingat tinggi Semi mencapai 2 meter.

Tesla Semi

Mengingat ini Tesla yang kita bicarakan, performa dan efisiensi energi adalah aspek lain yang patut mendapat sorotan. Berbekal empat motor elektrik yang diestimasikan sanggup menyemburkan daya sebesar 1.000 hp, Semi mencatatkan waktu 5 detik saja untuk mencapai kecepatan 100 km/jam dari posisi berhenti.

Lalu ketika sedang menggotong kargo seberat 36 ton, Semi masih bisa mencatatkan waktu 20 detik untuk 0 – 100 km/jam. Sebagai perbandingan, Daimler sama sekali tidak mengungkapkan akselerasi ataupun metrik performa lain saat memperkenalkan truk elektriknya.

Tesla Semi

Soal baterai, Tesla tidak merincikan berapa besar kapasitasnya, namun yang pasti modul baterai ini mengambil ruang setinggi hampir satu meter dari roda depan sampai roda belakangnya. Dalam satu kali charge, Semi diestimasikan bisa menempuh jarak sejauh 800 kilometer.

Lebih istimewa lagi, charging selama 30 menit bisa menyuplai daya yang cukup untuk menempuh jarak 640 km. Tesla menyebut teknologi ini dengan istilah Megacharger, mengindikasikan superioritasnya dibandingkan Supercharger yang diadopsi Model S dan Model X.

Tesla Semi

Tesla tidak lupa menyematkan sistem Enhanced Autopilot sebagai opsi standar pada setiap unit Semi. Dengan memanfaatkan radar, kamera dan sederet sensor lainnya, Semi siap mengemudikan dirinya sendiri selagi melintasi jalan tol – belum sepenuhnya otomatis, tapi pasti sangat membantu mengingat rute truk kelas berat umumnya banyak melibatkan jalan bebas hambatan.

Kapan truk ini bakal mengaspal? Tesla berjanji akan memulai tahap produksi massalnya pada tahun 2019. Banderol harganya masih belum diketahui, tapi konsumen yang tertarik bisa membayar biaya reservasi sebesar $5.000 mulai sekarang.

Sumber: Wired dan Tesla.

Tesla Sedang Siapkan Fitur Profil Pengemudi Berbasis Cloud

14 tahun berkiprah, Tesla belum mau berhenti membuat gebrakan di industri otomotif. Selagi sibuk memenuhi pesanan Model 3 yang menumpuk, Elon Musk dkk rupanya juga sudah menyiapkan rencana untuk memperkenalkan fitur profil pengemudi berbasis cloud.

Profil pengemudi sebenarnya sudah bisa dinikmati oleh pemilik Tesla saat ini, yang fungsinya adalah untuk menyimpan informasi seputar pengaturan yang dilakukan pengemudi; mulai dari posisi jok dan lingkar kemudi, sampai ke yang lebih mendetail seperti pengaturan peta digital dan sebagainya.

Elon Musk mengumumkan rencana ini lewat Twitter sebagai jawaban kepada seorang konsumen yang sebenarnya hanya meminta supaya informasi lokasi dapat disimpan ke dalam profil pengemudi. Penerapan profil berbasis cloud tentunya bisa mengatasi masalah ini, plus menawarkan sejumlah kemudahan lainnya.

Bayangkan jika nanti Anda menyewa sebuah Tesla selama kunjungan kerja ke luar kota. Anda bisa mengunduh profil pengemudi milik Anda sendiri, dan dalam sekejap semua opsi pengaturan di Tesla sewaan itu akan sama persis seperti yang Anda tinggal di garasi kediaman Anda.

Profil pengemudi berbasis cloud ini juga bisa diibaratkan seperti akun Google. Jadi ketika Anda membuka browser Chrome di laptop orang lain, semua bookmark dan extension yang Anda gunakan selama ini akan muncul sesaat setelah Anda login menggunakan akun Google.

Meski kedengarannya sepele, menurut saya fitur-fitur seperti ini sanggup mengubah cara pandang kita terhadap industri otomotif di masa yang akan datang. Kita sudah melihat bagaimana Model S bisa semakin ngebut berkat software update, dan ke depannya profil pengemudi pun bisa diperlakukan layaknya akun Google, menghadirkan informasi-informasi penting di mana pun Anda berada.

Sumber: TechCrunch.

Sistem Tesla Enhanced Autopilot Akan Dirilis Secara Bertahap Mulai Akhir Tahun Ini

Seperti yang sudah diberitakan, Tesla saat ini tengah sibuk melengkapi semua mobil yang mereka produksi dengan hardware Autopilot baru. Namun sebagai sebuah sistem, hardware tersebut tidak ada artinya tanpa dampingan software baru yang bisa memaksimalkan kapabilitasnya.

Via Twitter, CEO Tesla, Elon Musk, mengonfirmasi bahwa software update versi 8.1 akan datang sekitar tiga minggu ke depan. Update ini akan mengaktifkan sistem yang kini bertajuk Enhanced Autopilot tersebut, tapi secara berkala lewat pembaruan bulanan.

Lalu apa saja sebenarnya kelebihan yang ditawarkan Enhanced Autopilot ketimbang generasi pertamanya? Yang paling utama adalah fitur Autosteer+, dimana mobil dapat mengemudi dengan sendirinya secara lebih efisien berkat penambahan dua kamera ekstra di bagian depan, sanggup melintasi jalan yang lebih sempit dan kompleks daripada sebelumnya.

Fitur Summon pun nantinya akan berevolusi menjadi Smart Summon, dimana mobil bisa keluar-masuk garasi secara lebih fleksibel. Sebelumnya, mobil hanya bisa bergerak lurus, tapi dengan Smart Summon nanti mobil dapat keluar dari garasi, membelok dan menghindari rintangan jika diperlukan.

Sisi depan Tesla Model S dan Model X kini dibekali tiga kamera sehingga kinerja fitur Autosteer+ bisa lebih efisien / Tesla
Sisi depan Tesla Model S dan Model X kini dibekali tiga kamera sehingga kinerja fitur Autosteer+ bisa lebih efisien / Tesla

Kalau semuanya berjalan lancar dan izinnya keluar, di akhir tahun 2017 nanti Tesla akan meluncurkan sistem kemudi otomatis ‘murni’, sehingga mobil dapat berpindah dari titik A ke B tanpa campur tangan pengemudi sedikitpun. Yup, bahkan mengatasi perempatan rumit dengan lampu lalu lintas sekalipun.

Saat sistem ini sudah tersedia, pengemudi tinggal masuk ke mobilnya dan menginstruksikan ke mana tujuannya. Rute yang paling optimal akan dipilih secara otomatis, dan ketika sudah tiba di tujuan, pengemudi tinggal turun dan mobil akan memarkir dirinya sendiri di lahan yang tersedia.

Rencana jangka panjang yang dilakukan Tesla ini sejatinya cukup langka di industri otomotif. Tesla pada dasarnya memperlakukan mobilnya seperti smartphone yang terus bertambah pintar seiring menerima software update.

Sumber: Elektrek.

Fasilitas Supercharger Tak Lagi Bisa Dinikmati Pemilik Baru Mobil Tesla Secara Cuma-Cuma

Menjadi pemilik Tesla Model S atau Model X berarti Anda sudah move on dari SPBU. Sebagai gantinya, mobil Anda cas semalaman di garasi rumah, atau berkunjung ke fasilitas Tesla Supercharger ketika sedang dalam perjalanan jauh.

Selama empat tahun terakhir, Tesla sudah menyediakan lebih dari 4.600 Supercharger yang tersebar di Amerika Serikat, Eropa sampai ke Tiongkok maupun Jepang – Indonesia belum kebagian jatah. Konsumen pun selama ini sama sekali tidak dipungut biaya, akan tetapi situasinya akan berubah mulai tahun depan.

Demi terus memperbanyak jumlah fasilitas Supercharger, Tesla menetapkan kebijakan baru: bagi konsumen yang memesan mobil Tesla setelah 1 Januari 2017, Supercharger tak lagi bisa dinikmati secara cuma-cuma. Mereka hanya akan mendapat jatah gratis sebanyak 400 kWh (setara sekitar 1.600 kilometer) selama setahun.

Lebih dari itu, konsumen akan ditarik biaya kecil secara berkala. Pun demikian, Tesla menegaskan bahwa fasilitas Supercharger tidak akan mereka jadikan sarana mengambil untung; harga yang harus ditebus konsumen dipastikan lebih murah ketimbang biaya yang diperlukan untuk mengisi bahan bakar mobil tradisional dengan jarak tempuh yang sama.

Pemilik lawas atau yang sedang menunggu pesanan mobilnya tidak perlu khawatir, dengan catatan mobil akan dikirim sebelum tanggal 1 April 2017. Ini berarti semua pemilik Model 3 nantinya juga terkena imbas dari kebijakan baru Tesla, mengingat mobil tersebut baru akan diproduksi di pertengahan 2017.

Sejatinya kebijakan ini Tesla ambil juga untuk mengantisipasi banjir konsumen Model 3. Banderol harga $35.000 menjadikan mobil tersebut terjangkau banyak kalangan. Alhasil, Tesla harus gerak cepat menambah fasilitas Supercharger di berbagai titik supaya mereka tidak kewalahan.

Rincian biayanya baru akan diumumkan setidaknya sebelum pergantian tahun. Untuk sekarang, Tesla hanya bisa bilang bahwa tarifnya akan naik-turun dari waktu ke waktu, dan berbeda-beda di tiap lokasi berdasarkan tarif listrik di kawasan tersebut.

Sumber: Tesla.

Tesla Lengkapi Semua Mobil yang Sedang Diproduksi dengan Hardware Autopilot Baru

Di saat pabrikan mobil lain sedang sibuk menyiapkan mobil elektrik perdananya, Tesla yang sudah mencuri start bisa berfokus ke bidang lain yang tidak kalah penting perannya terhadap industri otomotif. Yup, apalagi kalau bukan teknologi kemudi otomatis?

Tesla sadar betapa pentingnya teknologi ini, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk membekali semua mobil yang tengah diproduksi – termasuk Model S, Model X dan Model 3 – dengan hardware yang diperlukan untuk menyanggupi eksekusi kemudi otomatis secara penuh, atau dengan kata lain, lebih komprehensif dari yang ditawarkan fitur Autopilot saat ini.

Perlengkapan tersebut mencakup 8 kamera 360 derajat dengan jangkauan pandang sejauh 250 meter, 12 sensor ultrasonik dengan kemampuan mendeteksi objek dua kali lebih baik dari sebelumnya, serta radar dengan kinerja yang lebih maksimal. Semuanya demi menyajikan ‘penglihatan’ di luar batas indera manusia sebagai pengemudi.

Tesla tidak lupa menyematkan sistem komputer baru yang memiliki performa 40 kali lebih cepat ketimbang sebelumnya. Bersamaan dengan itu, Tesla juga mengembangkan sistem neural network sendiri untuk mengolah semua data dari computer vision, sonar dan radar.

Perlu dicatat, semua fitur yang ditawarkan hardware baru ini tidak bisa langsung dinikmati begitu saja dalam waktu dekat. Tesla akan lebih dulu melakukan kalibrasi sistem melalui data-data yang dikumpulkan oleh mobil-mobil buatannya yang sudah ada dijalanan sekarang.

Hal ini dilakukan semata untuk alasan keselamatan pengemudi dan guna memastikan sistem bisa berjalan secara optimal. Saat semuanya sudah siap, lagi-lagi Tesla akan mendistribusikannya lewat software update. Di saat yang sama, Tesla juga berjanji untuk tidak melupakan konsumen loyalnya dan berkomitmen untuk terus menyempurnakan mobil-mobil lawas buatannya melalui software update.

Sumber: Tesla.

Tesla Maksimalkan Kinerja Radar pada Autopilot Lewat Software Update

Fitur Autopilot yang dimiliki Tesla memang belum bisa dikatakan sempurna. Akan tetapi Elon Musk dkk berkomitmen untuk terus memperbaikinya lewat software update, dan yang terbaru, Autopilot dirancang agar bisa lebih memaksimalkan kapabilitas radar pada mobil.

Sebelum ini, radar hanya berperan sebagai sensor pelengkap dari kamera dan teknologi pengolahan gambar. Hal ini disebabkan oleh sejumlah kelemahan radar yang bisa berakibat pada salah dugaan; salah satunya adalah ketika berhadapan dengan objek yang mempunyai permukaan reflektif seperti kaleng minuman bersoda, dimana radar akan mendeteksi ukuran objek tersebut jauh lebih besar daripada aslinya.

Sederhananya, konsumen tentu saja tidak mau mobilnya mengerem mendadak saat hanya ada sebuah kaleng minuman di depannya. Manuver ini jauh dari kata penting. Itulah mengapa Tesla telah memperbaiki cara kerja radar pada Software Update 8.0.

Utamanya, radar milik mobil Tesla kini bisa mendeteksi lebih banyak objek beserta informasinya yang lebih mendetail dengan memakai hardware yang sama. Software akan membuat gambaran 3D dari berbagai hasil tangkapan radar sehingga objek bisa teridentifikasi secara lebih akurat.

Tesla tidak lupa memaksimalkan teknologi fleet learning untuk mengurangi kasus salah mengerem. Di sini mobil-mobil Tesla akan mengunggah data ke cloud selagi berada di jalan sehingga mobil lainnya tidak perlu mengalami nasib yang sama saat melaju di jalan tersebut.

Secara keseluruhan, radar kini punya peran yang lebih besar dalam sistem Autopilot Tesla. Hal ini krusial mengingat radar bisa mengidentifikasi objek yang tidak terlihat oleh kamera, seperti misalnya ketika ada pohon tumbang di jalanan yang diselimuti oleh kabut tebal.

Sumber: Tesla Motors.