Tag Archives: tesla supercharger

Tesla Resmikan Stasiun Supercharger V3 Pertama di Kota Las Vegas

Infrastruktur memegang peranan yang sangat krusial dalam perkembangan mobil elektrik. Lihat saja Tesla, kalau bukan karena jaringan Supercharger (nama stasiun pengisian ulang untuk mobil-mobilnya) yang tersebar luas, mustahil Tesla dapat merebut titel produsen mobil listrik nomor satu.

Selain memperluas distribusinya, Tesla juga tidak lupa menyempurnakan teknologi yang diusung Supercharger. Bulan Maret lalu, Tesla memperkenalkan Supercharger V3, generasi baru teknologi charging mobil listrik yang diklaim mampu mentransfer energi dengan lebih cepat (250 kW dibanding V2 yang hanya 150 kW) sekaligus lebih efisien.

Supercharger V3 juga bukan lagi sebatas wacana ataupun proof-of-concept. Tesla baru saja membuka stasiun Supercharger V3 yang pertama di kota Las Vegas, persis di sebelah kasino legendaris Caesars Palace. Total ada 24 unit charger yang terdapat di area tersebut.

Tesla pun tak lupa menerapkan prinsip “clean, renewable energy” yang selama ini mereka jadikan acuan. Di samping deretan panel surya yang menjadi atap dari stasiun pengisian ulang ini, Tesla juga menggunakan sejumlah unit Powerpack untuk menyimpan energi surplus dan memanfaatkannya di saat dibutuhkan.

Lalu berapa rata-rata waktu yang dibutuhkan konsumen Tesla ketika mampir ke stasiun tersebut? Tesla mengklaim bahwa dalam waktu 15 menit, Supercharger V3 sanggup menyuplai daya yang cukup untuk menempuh jarak 290 km. Ini berarti dengan berbekal 24 unit charger, stasiun Supercharger V3 ini mampu melayani hingga 1.500 konsumen Tesla per harinya.

Menariknya, seperti yang bisa Anda lihat, hampir tidak ada perbedaan fisik antara unit Supercharger V3 dengan versi sebelumnya. Yang berbeda justru adalah kabelnya, di mana V3 mengandalkan kabel berteknologi liquid cooling, yang tak hanya mampu memindahkan energi dengan lebih cepat, tapi juga berujung pada fisik kabel yang lebih tipis dan lebih fleksibel, meski colokannya tetap saja sama persis.

Supercharger V3 sebenarnya sudah diwacanakan oleh Elon Musk beserta anak buahnya sejak tiga tahun lalu. Peningkatan efisiensi yang ditawarkan teknologi charging generasi baru ini juga yang pada akhirnya memungkinkan Tesla untuk memaksimalkan ekosistem clean energy yang menjadi tulang punggung bisnis mereka.

Sumber: Electrek.

Tesla Luncurkan Power Bank dengan Desain Menyerupai Supercharger

Tesla mencuri perhatian publik lewat sebuah truk elektrik berpenampilan futuristis dan Roadster generasi kedua yang didapuk sebagai mobil produksi tercepat sejagat. Di saat yang sama, Elon Musk dkk rupanya juga punya persembahan khusus bagi kita pengguna smartphone, yakni sebuah power bank.

Bukan sembarang power bank tentunya, melainkan yang didesain menyerupai monumen Supercharger di studio desain Tesla. Di dalamnya tertanam sel baterai tipe 18650 dengan kapasitas 3.350 mAh, sama seperti satu dari ribuan sel baterai yang tertanam di bagian dasar Tesla Model S dan Model X.

Sisi kiri dan kanannya dihuni oleh kabel Lightning dan micro USB terintegrasi, sehingga pada dasarnya Anda bisa mengecas hampir semua perangkat portable yang Anda miliki. Tesla menawarkannya seharga $45, lalu mengapa Anda harus membelinya ketimbang power bank lain yang berkapasitas lebih besar dan dibanderol lebih murah?

Tesla Desktop Supercharger / Tesla
Tesla Desktop Supercharger / Tesla

Tentu saja desainnya itu tadi yang menjadi nilai jual utama. Di saat yang sama, Tesla juga menawarkan miniatur Supercharger yang mengemas satu port USB untuk ditancapi kabel charger apapun. Dalam proses pengerjaannya, Tesla bilang bahwa mereka menggunakan data 3D CAD yang sama seperti yang dipakai untuk memproduksi Tesla Supercharger sebenarnya agar semua detailnya bisa tersajikan meski dalam skala yang mungil.

Perangkat ini juga dipasarkan seharga $45. Seperti yang saya bilang, perangkat lain yang lebih baik dari segi fungsi masih banyak, akan tetapi kedua perangkat ini bisa menjadi kado yang istimewa bagi para fanboy Tesla. Sayang sekali keduanya sudah terjual habis sejauh ini.

Sumber: The Verge dan Engadget.

Fasilitas Supercharger Tak Lagi Bisa Dinikmati Pemilik Baru Mobil Tesla Secara Cuma-Cuma

Menjadi pemilik Tesla Model S atau Model X berarti Anda sudah move on dari SPBU. Sebagai gantinya, mobil Anda cas semalaman di garasi rumah, atau berkunjung ke fasilitas Tesla Supercharger ketika sedang dalam perjalanan jauh.

Selama empat tahun terakhir, Tesla sudah menyediakan lebih dari 4.600 Supercharger yang tersebar di Amerika Serikat, Eropa sampai ke Tiongkok maupun Jepang – Indonesia belum kebagian jatah. Konsumen pun selama ini sama sekali tidak dipungut biaya, akan tetapi situasinya akan berubah mulai tahun depan.

Demi terus memperbanyak jumlah fasilitas Supercharger, Tesla menetapkan kebijakan baru: bagi konsumen yang memesan mobil Tesla setelah 1 Januari 2017, Supercharger tak lagi bisa dinikmati secara cuma-cuma. Mereka hanya akan mendapat jatah gratis sebanyak 400 kWh (setara sekitar 1.600 kilometer) selama setahun.

Lebih dari itu, konsumen akan ditarik biaya kecil secara berkala. Pun demikian, Tesla menegaskan bahwa fasilitas Supercharger tidak akan mereka jadikan sarana mengambil untung; harga yang harus ditebus konsumen dipastikan lebih murah ketimbang biaya yang diperlukan untuk mengisi bahan bakar mobil tradisional dengan jarak tempuh yang sama.

Pemilik lawas atau yang sedang menunggu pesanan mobilnya tidak perlu khawatir, dengan catatan mobil akan dikirim sebelum tanggal 1 April 2017. Ini berarti semua pemilik Model 3 nantinya juga terkena imbas dari kebijakan baru Tesla, mengingat mobil tersebut baru akan diproduksi di pertengahan 2017.

Sejatinya kebijakan ini Tesla ambil juga untuk mengantisipasi banjir konsumen Model 3. Banderol harga $35.000 menjadikan mobil tersebut terjangkau banyak kalangan. Alhasil, Tesla harus gerak cepat menambah fasilitas Supercharger di berbagai titik supaya mereka tidak kewalahan.

Rincian biayanya baru akan diumumkan setidaknya sebelum pergantian tahun. Untuk sekarang, Tesla hanya bisa bilang bahwa tarifnya akan naik-turun dari waktu ke waktu, dan berbeda-beda di tiap lokasi berdasarkan tarif listrik di kawasan tersebut.

Sumber: Tesla.