Berdiri di tahun 1945 di London, Philharmonia Orchestra telah menelurkan lebih dari seribu karya istimewa di dunia musik klasik. Mereka juga bertanggung jawab atas musik latar di film seperti Avengers: Age of Ultron dan Thor: The Dark World, maupun di sejumlah video game populer seperti Star Wars: The Old Republic dan lain sebagainya.

Nyatanya, Philharmonia Orchestra sangat menjunjung tinggi kemajuan teknologi. Sejak awal 2015, mereka sudah bereksperimen dengan virtual reality. Alasannya sederhana: belakangan minat generasi muda terhadap musik klasik semakin menurun, sehingga salah satu opsi terbaik adalah mengikuti tren terkini.

Pada dasarnya, tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan pengalaman menikmati orkes semirip mungkin dengan berada di hajatan aslinya. Bekerja sama dengan ahli VR asal London, Inition, Philharmonia Orchestra merekam salah satu karyanya menggunakan kamera 360 derajat dan mikrofon binaural buatan 3Dio.

Mikrofon binaural ini bisa dibilang sebagai komponen kunci, dimana nantinya penonton bisa merasakan alunan musik bergerak mengikuti ke mana kepalanya mengarah. Hal ini juga berarti penonton dibebaskan mengeksplorasi; seandainya ia cuma ingin berfokus pada satu violis saja, ia mungkin bahkan bisa mendengar detail kecil seperti ketika sang violis membalik lembar musiknya.

Show bertajuk “The Virtual Orchestra” ini akan ditampilkan di Royal Festival Hall selaku tempat manggung langganan Philharmonia Orchestra pada tanggal 23 September – 2 Oktober 2016. Inisiatif ini sekaligus membuktikan kalau visual bukan segala-galanya dalam menyajikan kesan immersive di VR, tetapi audio ambisonic alias 3D juga punya peran besar dalam menyelipkan elemen realistis ke dalam konten.

Sumber: Wired dan Philharmonia Orchestra.