Tag Archives: tidur berkualitas

Berbekal Sensor Canggih, Wearable Device Sleepman Pastikan Tidur Anda Berkualitas

Buruknya kualitas tidur malam memberikan dampak negatif bagi mood, produktivitas dan kreativitas. Jika gangguan tidur terjadi berlarut-larut, masalah kesehatan kronis akan segera menyerang. Mungkin Anda sudah tahu, insomnia umumnya disebabkan oleh rasa lelah berlebihan dan stres. Hal inilah yang ingin disingkirkan tim Avantechs lewat kreasi baru mereka.

Melalui situs crowdfunding, developer dari Colorado itu memperkenalkan Sleepman, sebuah perangkat wearable activity tracker yang difokuskan pada aspek kesehatan. Ia bukan sekedar smartwatch ataupun smart alarm, Sleepman mengoptimalkan mutu tidur, membangunkan Anda di saat yang tepat, serta menyediakan data lengkap terkait pola tidur. Device juga akan mengingatkan jika kita kehilangan konsentrasi atau tertidur saat berkendara.

Sleepman

Meski perangkat pelacak tidur telah banyak tersedia, Sleepman bekerja dengan metode unik. Device dikenakan layaknya smartwatch, namun ia mampu memonitor aktivitas otak melalui sensor EDA (electro-dermal activity). Sleepman mengumpulkan data sinyal biologis otak via algoritma khusus secara akurat; dapat mengetahui apakah Anda sedang terjaga, bermimpi, tidur ringan, atau benar-benar terlelap.

Keunggulan utama Sleepman adalah kemampuan menentukan waktu sempurna buat membangunkan user. Supaya bisa merasa segar, pada dasarnya Anda harus terjaga di tingkatan tidur yang benar, karena jika tidak, kita malah merasa kaget dan linglung. Teknologi dalam Sleepman terus menerus mengawasi tubuh, dapat mengetahui kapan Anda berada di level tidur paling ringan, lalu membangunkan Anda dalam jeda waktu 20 menit dari alarm.

Sleepman 1

Uniknya lagi, Sleepman juga bisa membantu Anda melakukan power nap – tidur siang singkat buat mengembalikan kesegaran, memori dan kewaspadaan. Ada syarat agar tujuan dari aktivitas ini terpenuhi: durasi tidur siang harus kurang dari 20 menit, dan Anda harus bangun di momen yang benar. Jika sampai masuk ke tahap deep sleep, efeknya malah menyebabkan kita merasa lelah.

Dengan mengamati sinyal badan ketika tidur siang, Sleepman akan segera menyadarkan Anda sebelum ‘terjerumus’ ke level tidur lelap, dan Anda tidak perlu bingung menentukan alarm. Selain itu, device juga bertugas mengurangi insiden di jalan raya akibat pengemudi mengantuk. Jika mendeteksi turunnya konsentrasi tubuh, Sleepman segera menotifikasi user melalui getaran, suara serta cahaya; mengingatkan mereka untuk berhenti dan beristirahat.

Tim Avantech Inc belum lama melangsungkan kampanye pengumpulan dana di Kickstarter. Di sana, Anda bisa membeli versi Early Bird Sleepman seharga hanya US$ 100 (harga retail-nya adalah US$ 250). Produk rencananya mulai didistribusi pada bulan November 2016 nanti.

Dengan Mengenakan Dreem, Tidur Anda Bisa Lebih Berkualitas

Hampir semua orang pernah mengalami susah tidur. Masalah ini cukup normal, terjadi secara sementara, biasanya disebabkan oleh stres ataupun faktor eksternal. Namun jika berkepanjangan, ia dapat memengaruhi keseharian kita. Di antara banyak alternatif solusi gangguan tidur, Rythm memiliki jalan keluar paling canggih: wearable device bernama Dreem.

Dreem merupakan kreasi pertama tim spesialis neurotechnology asal kota Paris dan San Francisco itu. Ia adalah sebuah headband yang dirancang untuk meningkatkan kualitas tidur. Selain memonitor tidur seperti perangkat sejenis, Dreem mengusung teknik stimulasi suara, membantu pengguna cepat terlelap serta menjaganya tidur nyenyak. Di level ‘deep sleep‘ inilah proses peremajaan tubuh berjalan optimal – perbaikan sel dan daya ingat, serta penyembuhan.

Dreem 02

Headband tidak menutup semua permukaan kepala, sengaja dedesain agar ringan dan nyaman. Band di sisi teratas ialah satu-satunya bagian yang kaku, berisi semua komponen elektronik Dreem – dilapisi memory foam demi memastikan ia pas dengan berbagai tipe kepala. Kepada Digital Trends, founder Rythm Hugo Mercier menyampaikan bahwa Anda akan ‘segera lupa sedang mengenakan Dreem setelah sepuluh menit’.

Teknologi canggih racikan Rythm ditaruh di area kening Dreem. Developer memanfaatkan rangkaian sensor EEG dan accelerometer yang dipadukan ke komponen fleksibel sebagai cara membaca sinyal ketika Anda beristirahat di malam hari. Data mentah itu dikumpulkan ke database, kemudian diproses serta dianalisis. Hasilnya bisa dilihat melalui aplikasi mobile, menyajikan informasi jelas serta mudah dimengerti.

Dreem 01

Aplikasikasi mobile tersebut sama pentingnya dengan Dreem, memungkinkan smartphone tersambung secara wireless ke headband. Transfer data dilakukan via Wi-Fi dan koneksi USB. Meski cara kerja perangkat cukup kompleks, konsumen tetap disuguhkan interface yang simpel. Dreem bisa langsung diaktifkan cukup lewat beberapa kali tap pada layar sentuh.

Tentu Anda bisa menyetel alarm, namun headset juga bekerja secara real-time untuk membangunkan user dengan lembut dan efisien. REM (rapid eye movement) serta fase tidur paling nyenyak berdampak besar pada performa fisik dan kognitif manusia. Tahapan ini biasanya berlangsung di ujung malam. Dreem menggunakan audio khusus untuk menarik pengguna pelan-pelan keluar dari REM, sehingga Anda tidak merasa pusing ketika bangun.

Saat ini, Rythm sedang menghimpun tester dalam program beta Dreem First dengan target 500 user. Sesudah masa uji coba rampung, headset Dreem rencananya akan diluncurkan ke publik di awal tahun 2017.

Sumber: Rythm.co.

BedJet Ialah ‘AC Untuk Kasur’, Memastikan Tidur Lebih Berkualitas

Umumnya orang dewasa membutuhkan tidur selama tujuh hingga sembilan jam agar kembali merasa segar di esok hari. Namun ada masa-masa di mana istirahat malam kita terganggu karena keadaan: suhu terlalu hangat buat menggunakan selimut, tapi tanpanya kita sulit merasa nyaman. Atau saking dinginnya, selimut tidak bisa menjaga tubuh tetap hangat. Continue reading BedJet Ialah ‘AC Untuk Kasur’, Memastikan Tidur Lebih Berkualitas