Tag Archives: Tiger Fang

Co-Founder dan CEO Kargo Technologies Tiger Fang / Kargo Tech

Kargo Tech Ungkap Pencapaian Bisnis; Raih Dukungan dari FedEx

Tahun 2023 diproyeksi menjadi momentum kejayaan sektor logistik di Indonesia. Logistik sendiri merupakan salah satu sektor yang sangat esensial dan akan terus digunakan dalam berbagai keadaan. Di kala pembatasan interaksi berlangsung, sektor logistik tetap berjalan meskipun ada penurunan permintaan dari beberapa industri.

Salah satu yang menjadi pionir perusahaan teknologi di bidang logistik Indonesia adalah Kargo Technologies atau Kargo Tech. Platform ini menghubungkan perusahaan dan layanan penyedia truk guna mengurangi biaya logistik dengan menghilangkan perantara serta mengurangi tingkat perjalanan kosong.

Kargo Tech memosisikan diri sebagai virtual trucking company atau perusahaan trucking virtual.  Perusahaan baru saja menginjak tahun ke-5 nya beroperasi di Indonesia. Kendati demikian, timnya masih merasa berada di tahap awal untuk bisa mengembangkan bisnisnya lebih besar lagi ke seluruh penjuru negeri.

Sejatinya, sektor logistik merupakan bagian dari rantai pasok produk kebutuhan primer-sekunder masyarakat dan penopang usaha sektor riil dalam hal distribusi produk hingga ke end customer. Maka dari itu, pertumbuhannya akan seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang diproyeksikan meningkat sebesar 2,6% — berdasarkan data IMF di tahun 2023.

Co-Founder & CEO Kargo Tech Tiger Fang mengamini hal ini serta mengungkap bahwa pasar logistik di Indonesia masih sangat besar. “Kargo sendiri baru menjangkau 1% dari total keseluruhan nilai pasar logistik tanah air. Masih ada potensi sebesar 99% yang harus kita jangkau,” tegasnya.

Namun, masih ada beberapa tantangan dalam menjalankan bisnis di sektor logistik. Kargo masih berusaha untuk bisa menyeimbangkan pertumbuhan dan profitabilitas. Model bisnis Kargo sendiri bergantung pada kepadatan dan skala bisnisnya. Prinsipnya, semakin banyak mitra dan semakin besar skala bisnisnya, ekspansi bisnis bisa jauh lebih cepat.

“Kami harus berinvestasi dalam menemukan pemilik truk, mempekerjakan orang, juga strategi marketing untuk awareness. Kami juga masih punya banyak PR untuk mengedukasi para stakeholder tentang cara kerja industri ini. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami, maka dari itu kita belum bisa ekspansi secara masif,” ungkap Tiger dalam wawancara bersama DailySocial.id.

Dari sisi eksternal, berkah penetrasi smartphone serta koneksi internet yang semakin inklusif juga mendukung perkembangan bisnis Kargo Tech. Hingga saat ini, perusahaan sudah menjangkau sebanyak 75% kota-kota besar di Indonesia, menjembatani 8 ribu perusahaan trucking dengan total 80 ribu truk.

Di samping Kargo Tech, penyedia platform teknologi logistik lain yang juga sudah beroperasi di Indonesia termasuk Logisly, Waresix, dan Andalin. Beberapa di antaranya menyediakan solusi selain manajemen transportasi untuk truk, seperti Andalin yang juga menjangkau transportasi udara dan laut dan Waresix yang menawarkan layanan manajemen warehouse.

Hingga saat ini, Kargo Tech sudah menjangkau sekitar 8 ribu perusahaan trucking dengan total 80 truk yang telah beroperasi / Kargo Tech

Target dan Investasi

Di tahun 2020, Kargo Tech sempat menerima pendanaan seri A senilai $31 juta (sekitar 504 miliar rupiah) yang dipimpin oleh Tenaya Capital asal Silicon Valley. Dilanjutkan dengan investasi strategis dalam bentuk obligasi konversi (convertible notes) dari Teleport, anak usaha logistik dari AirAsia Group dengan nominal yang tidak disebutkan.

Belum lama ini, perusahaan transportasi ekspres terbesar di dunia, FedEx Express, berkolaborasi dengan Forbes Asia untuk mengidentifikasi perusahaan startup yang tengah berkembang dan memberi dukungan berupa uang tunai sebesar $13 ribu guna menciptakan dampak yang lebih luas melalui bisnis mereka.

Tiger juga menambahkan, “Kami sangat berterima kasih kepada FedEx untuk dukungannya terhadap bisnis Kargo Tech. Kami juga berharap, ke depannya kami bisa menciptakan dampak yang lebih besar dan baik bagi ekosistem perusahaan. Selain itu, relasi antara Kargo Tech dan FedEx juga dapat bertumbuh dan membuahkan kerja sama yang lebih komersil.”

Terkait investasi, Tiger juga mengungkapkan bahwa tantangan selalu ada bahkan sebelum winter session ini terjadi, namun saat ini standarnya telah jauh lebih tinggi. Sekarang bukanlah tentang pertumbuhan di atas segalanya, melainkan perusahaan harus punya jalur menuju profitabilitas.

Di tahun 2023 ini, Kargo mengaku sangat optimis dan fokus membangun lajur untuk mendulang profitabilitas. Selain itu, juga memastikan pertumbuhan berada di lajur yang benar. “Kami menargetkan untuk bisa bertumbuh dua kali lipat dari bisnis saat ini. Rencananya, kami juga akan mulai menggalang dana Seri B di akhir tahun ini,” ujar Tiger.

Kargo Tech juga telah bekerja sama dengan beberapa institusi finansial seperti Investree, Modalku dan lainnya yang menyediakan layanan pembiayaan untuk para perusahaan mitra. Tiger menyebutkan bahwa hanya sebagian kecil dari total perusahaan mitra yang menggunakan layanan ini, “Karena kami juga ingin memastikan perusahaan mitra yang tergabung adalah yang terbaik,” tambahnya.

Application Information Will Show Up Here
Kargo Tech Teleport

Kargo Technologies Terima Investasi dari Anak Usaha AirAsia, Sediakan Solusi Logistik Terintegrasi

Startup marketplace logistik Kargo Technologies mendapatkan pendanaan dalam bentuk obligasi konversi (convertible notes) dalam nominal dirahasiakan dari Teleport, anak usaha logistik dari AirAsia Group (kini bernama Capital A). Pendanaan akan dimanfaatkan Kargo untuk memperkuat penyediaan solusi logistik terintegrasi.

Kemitraan kedua perusahaan ini akan menggabungkan kemampuan jarak menengah Kargo dengan keahlian jarak jauh Teleport. Serta, bakal membuka peluang untuk menggabungkan konektivitas udara dengan kemampuan truk Kargo di darat, yang memanfaatkan teknologi dan jaringan yang kuat.

Kargo pun mengklaim bahwa mereka dapat mengirimkan barang semua ukuran ke lebih banyak lokasi di Indonesia dan Asia Tenggara dalam waktu kurang dari 24 jam. “Dengan kemitraan ini, kami akan memanfaatkan basis pelanggan Teleport dan menangani mereka berdasarkan keahlian kami,” terang Wakil President Operasional Kargo Marselinus Erick dalam keterangan resmi.

Lebih lanjut diterangkan, melalui kemitraan ini bahwa Kargo dapat memenuhi layanan mid-mile di darat. Sedangkan Teleport akan mengurus kebutuhan kargo udara dan last-mile. “Ini akan meningkatkan penawaran kami dan meningkatkan efisiensi pemenuhan kepada pelanggan kami,” lanjutnya.

CEO Teleport Pete Chareonwongsak mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk memberikan solusi dalam memfasilitasi ekosistem logistik yang terintegrasi. Ia meyakini kedua perusahaan dapat memberikan hasil positif bagi perkembangan kota-kota berkembang di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara pada umumnya.

“Kami memahami bahwa kota dengan pertumbuhan tercepat di masa depan adalah kota kelas menengah. Kita perlu melampaui jaringan untuk menghubungkan kota-kota berkembang ini. Kemitraan dengan Kargo membuat kami siap untuk melintasi Asia Tenggara,” ucapnya.

Co-founder dan CEO Kargo Tiger Fang menambahkan, bahwa kemitraan strategis dengan Teleport akan membantu Kargo menjadi perusahaan multi-modal dan memperluas rantai nilai secara horizonal. “Kami berharap kemitraan ini dapat saling menguntungkan kedua belah pihak dengan menumbuhkan kehadiran satu sama lain di Asia Tenggara pada tahun 2022 seiring dengan upaya kami untuk memecahkan masalah logistik yang selalu hijau di kawasan ini,” kata Fang.

Di Indonesia, sektor logistik menjadi salah satu sektor yang memiliki pangsa pasar cukup besar karena mendukung sebagian besar keberlangsungan aktivitas masyarakat sehari-hari. Dibuktikan dari riset yang dilakukan oleh Mordor Intelligence menyatakan bahwa pangsa pasar kargo dan juga logistik di Indonesia bernilai  $81,30 miliar pada tahun 2020, dan diperkirakan akan mencapai $138,04 miliar pada 2026.

Meski sempat dihantam situasi pandemi beberapa waktu terakhir, nyatanya sektor logistik mampu bangkit dan tetap menunjukkan eksistensinya. Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mencatat arus pengiriman barang mengalami pertumbuhan hingga 40% selama pandemi Covid-19. Kenaikan ini banyak disumbangkan oleh industri farmasi, alat kesehatan dan barang-barang konsumsi (consumer goods).

KargoNexus

Saat ini, Kargo memiliki lebih dari 75 ribu armada. Beberapa bulan lalu, Kargo meluncurkan KargoNexus, solusi SaaS untuk perusahaan dalam menerapkan pemantauan dan pelacakan secara tepat untuk evaluasi kinerja dan analisis operasi logistik mereka.

Solusi KargoNexus berupa Sistem Manajemen Transportasi (Transport Management System/TMS), yang difungsikan untuk memudahkan proses merencanakan pergerakan barang, memilih rute, operator, serta penagihan dan pembayaran. Dengan fungsinya tersebut, maka kebutuhan akan logistik yang cepat, otomatis, dan efisien bisa terpenuhi dengan pasti.

KargoNexus memiliki model bisnis dan strategi monetisasi hybrid subscription dan cross-selling. Sebagai salah satu platform dalam ekosistem Kargo Technologies, KargoNexus dinilai menjadi ideal bagi bisnis untuk mendapatkan nilai lebih, baik itu dari pemenuhan kebutuhan trucking marketplace, maupun seluruh fitur logistik dan transportasi pintar di KargoNexus.

Hingga saat ini Kargo Tech sudah melayani lebih dari 13 ribu shipper di seluruh Indonesia. Secara umum layanan mereka dibuat untuk mempertemukan shipper dan vendor secara mudah dan cepat. Pada tahun lalu, komposisi utama klien dari Kargo Tech ada di bidang industri FMCG, CPG, Manufaktur, Agri dan Aquatech, Alat Berat, dan Bahan Baku.

“Di tahun 2022 mendatang, Kargo Tech akan terus fokus untuk mengembangkan basis pengguna di industri utama yang telah berhasil di capai di 2021, dan juga memiliki target untuk menyasar market segment B2B di industri vertikal utama lainnya, seperti Pharmaceutical, Automotive, dan juga General Goods,” kata Head of Product & Enterprise Solutions Kargo Brian Aditya Tedjasaputra.

Target lainnya yang ingin dicapai oleh Kargo pada 2022 adalah ekspansi intensif ke pulau Sumatera, Bali, dan Sulawesi, dan juga mengejar pertumbuhan transaksi dan pengguna aktif di dalam platformnya sebesar double digit per kuartalnya.

Kargo Technologies Announces 504 Billion Rupiah Funding, to Provide Loan Access for Logistics Partners

The logistics marketplace connecting companies with truck services, Kargo Technologies, today (4/13) has announced US$31 million (around 504 billion Rupiah) funding in its Series A round. It was led by Silicon Valley based Tenaya Capital. Also participated in this round, Sequoia India, Intudo Ventures, Amatil X, Agaeti Convergence Ventures, Alter Global, and Mirae Asset Venture Investment.

In this round, Kargo manages to secure funding in the form of debt financing from banks and regional financial institutions. Previously, Kargo Technologies has announced its first investment from corporate venture capital (CVC) Amatil X.

In this seed stage, they also received funding worth of US$7.6 million (around 123 billion Rupiah) led by Sequoia India and some investors.

Funding for logistics

Kargo Technologies’ CEO, Tiger Fang said most of the funding will be prioritized for business operations and products development to adjust the current deployment situation of Covid-19. For truck owners, companies can help their cash flow with fast funding products, which are very much needed in the current circumstances.

For truck owners who want to apply for additional business capital, they can access a special site by Kargo Technologies. This is expected to help the cash flow of logistics partners related to their business capital, for most of the truck owners are only paid about 3 months later.

The company also fueled the Logistics Relief Fund movement by encouraging all employees to contribute some from their salaries. The Logistics Aid Fund will be used to assist logistic carriers and ensure no interruptions in the daily goods delivery in Indonesia.

“We are grateful for our investors who continue to provide extraordinary support amid a period of financial uncertainty. Kargo promises to be the most reliable logistics partner to ensure there are no disruptions in the supply chain of basic goods in Indonesia. Our company has donated part of our salary to “this problem and we also invite businesses and other local organizations to contact us, therefore we can solve this problem together,” Tiger said.

In order to minimize physical contact, Kargo has applied the EPOD (Electronic Proof of Delivery) system. The feature can be found in its platform and it has less possibility for direct exchange of documents to reduce the risk of COVID-19 infection.

“Cargo technology has a unique selling value when logistics efficiency becomes very important in Indonesia. Starting from retail needs stock with minimal physical contact or facilitating e-commerce transactions throughout the country, we believe that Kargo is able to solve this problem,” Kargo’s CTO, Yodi Aditya said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Pendanaan Seri A Kargo Technologies

Kantongi Pendanaan 504 Miliar Rupiah, Kargo Technologies Berikan Akses Permodalan untuk Mitra Logistik

Marketplace logistik yang menghubungkan perusahaan dan layanan penyedia truk, Kargo Technologies, hari ini (13/4) mengumumkan telah mendapatkan pendanaan sebesar US$31 juta (sekitar 504 miliar rupiah) dalam putaran seri A. Investasi ini dipimpin oleh Tenaya Capital asal Silicon Valley. Grup investor yang juga turut berpartisipasi  ialah Sequoia India, Intudo Ventures, Amatil X, Agaeti Convergence Ventures, Alter Global, dan Mirae Asset Venture Investment.

Dalam putaran pendanaan ini, Kargo juga berhasil mendapatkan pendanaan berbasis hutang (debt financing) dari sejumlah bank dan institusi finansial regional. Sebelumnya Kargo technologies juga mengumumkan perolehan investasi yang pertama dari corporate venture capital (CVC) Amatil X.

Di tahap awal, mereka juga telah menerima pendanaan sebesar US$7,6 juta (sekitar 123 miliar rupiah) yang dipimpin oleh Sequoia India dan sejumlah investor.

Berikan pendanaan kepada mitra logistik

CEO Kargo Technologies Tiger Fang mengungkapkan, sebagian besar pendanaan tersebut akan digunakan untuk memprioritaskan operasional bisnis dan mengembangkan produk menyesuaikan situasi penyebaran Covid-19 saat ini. Untuk pemilik truk, perusahaan dapat membantu cash flow mereka dengan produk pendanaan cepat, yang sangat dibutuhkan dalam keadaan seperti saat ini.

Bagi pemilik truk yang ingin mengajukan tambahan permodalan usaha, bisa mengakses situs khusus yang disediakan oleh Kargo Technologies. Hal ini diharapkan bisa membantu cash flow para mitra logistik terkait dengan modal bisnis mereka, karena kebanyakan para pemilik truk tersebut baru dibayar sekitar 3 bulan kemudian.

Perusahaan juga membiayai gerakan Dana Bantuan Logistik (Logistics Relief Fund) dengan menghimbau seluruh karyawan untuk turut serta mengontribusikan sebagian gaji mereka. Dana Bantuan Logistik akan digunakan untuk membantu para pengangkut logistik dan memastikan tidak adanya gangguan dalam pengiriman barang pokok di Indonesia.

“Kami bersyukur atas investor kami yang tetap memberikan dukungan luar biasa di tengah masa ketidakpastian finansial. Kargo berjanji akan menjadi mitra logistik yang paling dapat diandalkan untuk memastikan tidak adanya gangguan dalam rantai pasokan barang pokok di Indonesia. Perusahaan kami telah mendonasikan sebagian dari gaji kami untuk masalah ini dan kami juga turut mengundang bisnis dan organisasi lokal lainnya untuk menghubungi kami agar kita bisa menyelesaikan masalah ini bersama-sama,” kata Tiger.

Guna meminimalisir terjadinya kontak fisik, Kargo juga telah mengimplementasikan sistem EPOD (Electronic Proof of Delivery) dalam mekanisme pengiriman. Fitur yang dapat ditemukan dalam platform Kargo ini juga memungkinkan mengurangi adanya pertukaran dokumen secara langsung untuk mengurangi risiko infeksi COVID-19.

“Teknologi Kargo memiliki nilai jual unik di saat efisiensi logistik menjadi sangat penting di Indonesia. Mulai dari menjaga jumlah stok kebutuhan ritel dengan kontak fisik seminimal mungkin atau memperlancar transaksi e-commerce di seluruh penjuru negeri, kami percaya bahwa Kargo mampu menyelesaikan masalah ini,” kata CTO Kargo Yodi Aditya.

Application Information Will Show Up Here

Coca-Cola’s CVC, “Amatil X” Pours Its First Investment to Kargo Technology

After its official launch in early 2019, Coca-Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) through the Amatil X corporate venture capital (CVC) initiative, has established strategic partnerships with some startups in Indonesia.

The latest collaboration is with Kargo Technologies, it is said to help them expand the business strategy and logistics digitization process in Indonesia. This collaboration also led to Amatil X’s first investment in Indonesian startups, which is expected to improve Amatil’s overall logistics capabilities.

“As the main support behind Indonesia’s favorite beverage brand, we believe that our investment in Kargo Technologies will support Amatil Indonesia’s ambition to become a leading player in Indonesia’s digital ecosystem,” Coca-Cola Amatil Indonesia’s President Director Kadir Gunduz said.

There is no further detail on the investment value provided by Amatil X to Kargo Technologies. However, adjusting its commitment, Amatil X not only enhances the company’s competitive advantage through CVC, but also wants to help and work with local startups that are in line with Amatil Indonesia’s business.

“Currently, Amatil X is focused on investing in startups that offer innovations for consumer product sales strategies, beverage deliveries, help customers grow and reduce their impact on the environment. Amatil X also looking for startups that can support the company’s efforts to solve business challenges and help improve customer service better,” Head of Amatil X, Coca-Cola Amatil Alix Rimington said.

Tighten up logistics service and optimizing supply chain

Kargo Technologies team and management
Kargo Technologies team and management

As Kargo Technologies‘ CEO, Tiger Fang said, technology-supported logistics is a proven trend in other markets, including India, China and the United States. He also welcomed this strategic partnership and hopes to work with Amatil Indonesia to better digitize and optimize their supply chains in Indonesia.

Later, the funding provided by Amatil X will be used by the company to meet the logistical needs needed by Coca Cola Amatil and improve the efficiency of logistics operations with technology owned by Kargo Technologies.

Founded by the former Country Manager of Uber Indonesia Tiger Fang (CEO) and Yodi Aditya (CTO), Kargo Technologies sees the problem of trucks gone home unloaded after delivery at production centers. Kargo Technologies hopes to minimize this while meeting the needs of e-commerce and FMCG companies.

In particular, the company offers a mobile-based platform, on the Android platform to make it easier for users and sender companies to interact and monitor shipment movements in real-time.

“Kargo Technologies connects businesses and their shipping needs with trucking companies that own vehicles, with available cargo space nearby. Most importantly, Kargo can take a lot of cargo for backhaul. It means, trucks can return with fewer empty loads, therefore, enabling them to maximize revenue and distribute funds better,” Tiger said.

Kargo Technologies is a logistics marketplace that connects companies and truck service providers. In the middle of last year, they obtained funding of $7.6 million (more than 107 billion Rupiah) led by Sequoia India and the 10100 Fund – the latter one was founded by Uber Co-Founder Travis Kalanick.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Pendanaan Kargo Technologies

CVC Milik Coca-Cola “Amatil X” Kucurkan Investasi Pertamanya ke Kargo Technologies

Setelah resmi meluncur awal tahun 2019 lalu, Coca-Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) melalui inisiatif corporate venture capital (CVC) Amatil X, telah menjalin kerja sama strategis dengan startup di Indonesia.

Kolaborasi terbaru yang diumumkan adalah dengan Kargo Technologies, dilakukan untuk membantu memperluas strategi bisnis dan proses digitalisasi logistik di Indonesia. Kerja sama ini turut membuahkan investasi pertama Amatil X kepada startup Indonesia, yang diharapkan bisa meningkatkan kemampuan logistik Amatil secara keseluruhan.

“Sebagai kekuatan di balik merek minuman favorit Indonesia, kami percaya bahwa investasi kami di Kargo Technologies akan mendukung ambisi Amatil Indonesia untuk menjadi pemain terkemuka dalam ekosistem digital di Indonesia,” kata Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia Kadir Gunduz.

Tidak disebutkan lebih lanjut berapa nilai investasi yang diberikan Amatil X kepada Kargo Technologies. Namun menyesuaikan komitmen mereka, Amatil X tidak hanya meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan melalui CVC, namun juga ingin membantu dan bekerja sama dengan startup lokal yang tepat untuk bisnis Amatil Indonesia.

“Saat ini, Amatil X fokus untuk melakukan investasi pada startup yang menawarkan inovasi untuk strategi penjualan produk pada konsumen, pengiriman minuman, membantu pelanggan untuk tumbuh dan mengurangi dampak pada lingkungan. Amatil X juga mencari startup yang dapat mendukung upaya perusahaan dalam menyelesaikan tantangan bisnis dan membantu meningkatkan pelayanan pelanggan dengan lebih baik,” kata Head of Amatil X, Coca-Cola Amatil Alix Rimington.

Memperkuat logistik dan mengoptimalkan rantai pasokan

Tim dan manajemen Kargo Technologies
Tim dan manajemen Kargo Technologies

Menurut CEO Kargo Technologies Tiger Fang, logistik yang didukung teknologi merupakan tren yang telah terbukti di pasar lain, termasuk India, Tiongkok, dan Amerika Serikat. Pihaknya juga menyambut baik kerja sama strategis ini dan berharap dapat bekerja dengan Amatil Indonesia untuk lebih mendigitalkan dan mengoptimalkan rantai pasokan mereka di Indonesia.

Nantinya pendanaan yang diberikan oleh Amatil X akan digunakan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan logistik yang dibutuhkan oleh Coca Cola Amatil serta meningkatkan efisiensi operasional logistik tersebut dengan teknologi milik Kargo Technologies.

Didirikan oleh mantan Country Manager Uber Indonesia Tiger Fang (CEO) dan Yodi Aditya (CTO), Kargo Technologies melihat permasalahan selama ini truk pulang tanpa muatan setelah pengantaran di sentra-sentra produksi. Kargo Technologies berharap bisa meminimalisir hal ini sambil memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan e-commerce dan FMCG.

Secara khusus perusahaan menawarkan platform berbasis mobile, di platform Android untuk memudahkan perusahaan pengguna dan pengirim berinteraksi dan memantau pergerakan kiriman secara real time.

“Kargo Technologies menghubungkan bisnis dan kebutuhan pengiriman mereka dengan perusahaan angkutan truk yang memiliki kendaraan, dengan ruang kargo yang tersedia di dekatnya. Hal yang terpenting, Kargo dapat mengambil banyak muatan untuk backhaul. Artinya, truk dapat kembali dengan muatan kosong yang lebih sedikit, sehingga memungkinkan mereka untuk memaksimalkan pendapatan dan mendistribusikan biaya dengan lebih baik,” kata Tiger.

Kargo Technologies merupakan marketplace logistik yang menghubungkan perusahaan dan layanan penyedia truk. Pertengahan tahun lalu mereka perolehan pendanaan senilai $7,6 juta (lebih dari 107 miliar Rupiah) yang dipimpin oleh Sequoia India dan 10100 Fund — yang terakhir ini didirikan oleh Co-Founder Uber Travis Kalanick.

Application Information Will Show Up Here
Dana yang diperoleh Kargo Logistics akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur dan tim teknologi / Pexels

Startup Logistik Kargo Technologies Peroleh Dana Segar dari Sequoia India dan Pendiri Uber Travis Kalanick Senilai 107 Miliar Rupiah

Kargo Technologies, marketplace logistik yang menghubungkan perusahaan dan layanan penyedia truk, mengumumkan perolehan pendanaan senilai $7,6 juta (lebih dari 107 miliar Rupiah) yang dipimpin oleh Sequoia India dan 10100 Fund — yang terakhir ini didirikan oleh Co-Founder Uber Travis Kalanick. Ini merupakan investasi pertama Travis di Asia Tenggara.

Pertama kali di-cover oleh DealStreetAsia, turut berpartisipasi dalam pendanaan ini sejumlah investor, yaitu Pandu Sjahrir dari Agaeti Ventures, Co-Founder Northstar Group Patrick Walujo, Intudo Ventures, Zhenfund, ATM Capital, dan Innoven Capital. Dana disebutkan akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur dan tim teknologi perusahaan.

Didirikan oleh mantan Country Manager Uber Indonesia Tiger Fang (CEO) dan Yodi Aditya (CTO), Kargo Technologies melihat permasalahan selama ini truk pulang tanpa muatan setelah pengantaran di sentra-sentra produksi. Kargo Technologies berharap bisa meminimalisir hal ini sambil memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan e-commerce dan FMCG.

Berkembangnya industri e-commerce di Indonesia, diperkirakan mencapai $53 miliar di tahun 2025 menurut studi Google dan Temasek, turut mendukung berkembangnya industri logistik yang lebih efisien dan pintar.

Kargo Technologies menawarkan platform berbasis mobile, saat ini dalam beta dan akan diluncurkan dalam waktu dekat, di platform Android untuk memudahkan perusahaan pengguna dan pengirim berinterasi dan memantau pergerakan kiriman secara real time.

Cikal bakal Kargo yang sekarang adalah Kargo yang didirikan Yodi Aditya tahun 2016 dan sempat didukung oleh East Ventures. Kami mendapatkan informasi bahwa East Ventures telah full exit dan perusahaan dijual ke Tiger Fang yang menjadi CEO baru. Di segmen logistik dan pergudangan kini East Ventures mendukung Waresix.

Dalam pernyataannya, Tiger menyebutkan, “Kargo didesain untuk mengoreksi masalah ketersediaan, transparansi harga dan kurangnya kepercayaan dalam proses pembayaran melalui satu aplikasi yang gampang dipakai.”