Tag Archives: Tiktok untuk musisi

Jamiphy Aims to be a “Tiktok for Musician”, Focusing on the Indonesian Market

The high penetration of entertainment platforms, such as Smule and Tiktok, has captured the local creator’s attention creating content and encouraged Jamiphy to focus on the Indonesian market. Officially, Jamiphy has been launched in Indonesia in early March 2020.

The platform from San Fransisco, United States is targeting the Indonesian market because many of its followers on social media come from Indonesia.

Jamiphy is one of the participants of the W20 batch Y Combinator acceleration program with Newman’s and two other Indonesian startups.

Jamiphy’s CEO, Owen Carey told DailySocial, “Jamiphy is made specifically for musicians and music lovers. Everyone knows and many are using TikTok, except for musicians. We have made the platform easier for musicians to make great videos, and for users to find and find the music they like. ”

The way that Jamiphy works not much different from other content creator platforms. For the monetization strategy, Jamiphy applies advertising.

“Although not many machine learning technologies have focused on audio and music yet, with the deep learning structure in general especially and the increasing use of mobile phones, the application of artificial intelligence technology has become very useful. In the future there will be more technology that we will present,” Owen said.

The use of AI technology, Owen said, is also to maximize the video recording process by content creators. Jamiphy is said to have applied deep learning technology for the past 3 years.

Part of the Y Combinator program

A platform for musician and music lovers
A platform for musician and music lovers

Jamiphy is one of the startups who participate in the Y Combinator demo day program in March 2020. After obtaining seed funding, the company is targeting to have 100 thousand active users in Indonesia and then expand to India and the United States.

Without local team and a clear view of the Indonesian market directly, through interactions on Instagram and Facebook, Owen claims to know more about the tastes and trends of Indonesian musicians.

Next, Jamiphy has plans to recruit local talents to strengthen its platform in Indonesia. To date, Jamiphy is said to have around 3000 active users and is experiencing a 50% growth every week.

“Although we have quite big competitors, with the current technology, they should at least be able to update and change their feature set or create new applications,” Owen said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Berasal dari Amerika Serikat, Jamiphy mengikuti program akselerasi Y Combinator batch W20

Ingin Jadi “Tiktok untuk Musisi”, Jamiphy Fokus ke Pasar Indonesia

Tingginya popularitas platform hiburan, seperti Smule dan TikTok, menarik perhatian kreator lokal menciptakan konten menarik mendorong Jamiphy memfokuskan layanannya di sini. Secara resmi Jamiphy meluncur di Indonesia awal bulan Maret 2020.

Platform yang berasal dari San Francisco, Amerika Serikat, ini sengaja menyasar pasar Indonesia, karena mengklaim pengikut terbanyaknya di media sosial justru berasal dari sini.

Jamiphy merupakan salah satu peserta program akselerasi Y Combinator batch W20 bersama Newman’s dan dua startup Indonesia lainnya.

Kepada DailySocial, CEO Jamiphy Owen Carey menyebutkan, “Jamiphy dibuat khusus untuk musisi dan pecinta musik. Semua orang saat ini telah mengenal dan banyak yang menyukai TikTok, kecuali untuk musisi. Kami telah membuat platform lebih mudah bagi musisi untuk membuat video yang luar biasa, dan bagi pengguna untuk mencari dan menemukan musik yang mereka sukai.”

Cara kerja yang diterapkan Jamiphy tidak jauh berbeda dengan platform kreator konten lainnya. Untuk strategi monetisasi, Jamiphy memberlakukan pemasangan iklan.

“Meskipun saat ini kebanyakan teknologi machine learning belum banyak yang fokus kepada audio dan musik, namun dengan struktur deep learning secara umum terutama dan penggunaan ponsel yang makin meningkat, penerapan teknologi artificial intelligence menjadi sangat bermanfaat. Ke depannya akan lebih banyak teknologi yang bakal kami hadirkan,” kata Owen.

Pemanfaatan teknologi AI tersebut,  menurut Owen, termasuk untuk memaksimalkan proses merekam video oleh kreator konten. Jamiphy disebut telah menerapkan teknologi deep learning selama 3 tahun terakhir.

Peserta program Y Combinator

Platform khusus untuk musisi dan pecinta musik
Platform khusus untuk musisi dan pecinta musik

Jamiphy merupakan salah satu startup yang mengikuti demo day program Y Combinator bulan Maret tahun 2020 ini. Pasca perolehan pendanaan awal di program ini, perusahaan menargetkan memiliki 100 ribu pengguna aktif di Indonesia dan kemudian melakukan ekspansi ke India dan Amerika Serikat.

Meskipun belum memiliki tim lokal dan belum pernah secara langsung melihat pasar Indonesia, melalui interaksi yang dilakukan di Instagram dan Facebook, Owen mengklaim telah mengenal lebih jauh selera dan tren musisi di sini.

Ke depannya Jamiphy memiliki rencana untuk merekrut talenta lokal untuk memperkuat platformnya di Indonesia. Saat ini Jamiphy disebut memiliki sekitar 3000 pengguna aktif dan mengalami pertumbuhan 50% setiap minggunya.

“Meskipun kami memiliki kompetitor yang cukup besar, namun dengan teknologi yang kami miliki paling tidak mereka harus bisa memperbarui dan mengubah set fitur mereka atau membuat aplikasi baru,” kata Owen.

Application Information Will Show Up Here