Tag Archives: Tim Draper

Wavemaker Partners Siapkan Dana $50 Juta, Indonesia Menjadi Prioritas Investasi

Perusahaan modal ventura Wavemaker Partners hari ini mengumumkan tengah menyelesaikan proses kucuran dana baru senilai $50 juta (atau 664,5 miliar rupiah) untuk wilayah Asia Tenggara. Pada kucuran pendanaan keduanya kali ini di Asia Tenggara, Indonesia akan menjadi sasaran utama untuk berinvestasi. Startup digital di tahap awal (early-stage) di sektor B2B akan menjadi fokus sasaran Wavemaker Partners.

Ditargetkan investasi akan ditargetkan kepada kurang lebih 80 startup, setelah sebelumnya memiliki 10 portofolio di Indonesia. Di Asia Tenggara debut Wavemaker Partners bisa dikatakan sukses, dalam dua tahun setidaknya 5 startup sudah berhasil “exit“, termasuk dua di antaranya diakuisisi oleh Google dan LVMH. Keberadaan Wavemaker juga menjadi representatif dari Draper Venture Network (DVN) di Asia Tenggara.

[Baca juga: Rencana Investasi Tim Draper di Indonesia]

Untuk memastikan upayanya berinvestasi di Indonesia, bersama investor Tim Draper dari DVN, perwakilan Wavemaker mengunjungi Indonesia. Dalam kunjungannya Draper mengatakan bahwa ada banyak hal menarik di Indonesia, salah satunya pertumbuhan GDP (Gross Domestic Product) yang sangat cepat didorong oleh populasi muda yang cerdas dan piawai secara digital, berimbas pada angkatan kerja yang semakin terampil dan peningkatan kelas menengah di kalangan masyarakat.

“Ini adalah lingkungan yang bagus untuk memulai scaling startup. Saya di sini untuk bertemu dengan para pendiri dan investor, belajar lebih banyak tentang negara ini dan berbagi beberapa pelajaran yang telah saya pelajari mengenai startup. Saya ingin menemukan lebih banyak kesepakatan untuk berinvestasi bersama Wavemaker dan memanfaatkan DVN untuk membantu mereka tumbuh,” ujar Draper.

Rencana Investasi Tim Draper di Indonesia

Salah satu high profile venture capitalist dari Amerika Serikat, Tim Draper, secara khusus datang ke Indonesia (08/06). Di hadapan investor, venture capital, dan entrepreneur, Draper mengungkapkan pengalaman dan tips menarik untuk entrepreneur Indonesia. Kedatangan pertama Draper ke Jakarta merupakan bagian dari agendanya untuk bertemu dengan Go-Jek dan beberapa startup yang didukung oleh Wavemaker, venture capital yang fokus untuk pendanaan di wilayah Asia Tenggara.

Peluang berlimpah di Indonesia

Sebelumnya Draper yang saat ini menjabat sebagai Founding Partner di Draper Associates, telah sukses memberikan investasi kepada Hotmail, Skype, dan Tesla. Setelah menggelontorkan sejumlah investasi di Tiongkok, saat ini Draper mulai melirik Indonesia. Menurut Draper, masih belum dibuatnya aturan dan regulasi dari pemerintah tentang hal-hal yang terkait dengan teknologi, sedikit membantu para entrepreneur lokal hingga asing yang ingin membangun startup di Indonesia.

“Berbeda dengan AS yang saat ini sudah mulai dipenuhi dengan aturan dan regulasi, Indonesia masih menjadi peluang yang terbuka lebar untuk para entrepreneur membuat produk atau layanan berbasis teknologi,” kata Draper.

Sebagai salah seorang investor yang cukup berpengaruh di AS, Draper tidak pernah melihat pekerjaannya sebagai investor melelahkan, justru merupakan petualangan. Hal tersebut ternyata dinilai berguna untuk melihat startup baru mana yang layak untuk didanai venture capital miliknya.

“Contohnya ketika saya mulai memberikan investasi kepada Tesla jauh sebelum Elon Musk mengambil alih. Saat itu ketika mobil elektrik belum banyak dibuat namun mulai bermunculan beberapa engineer yang menciptakannya, saya langsung tertarik, mencoba dan memutuskan ini adalah masa depan,” kata Draper.

Kesuksesan Draper membawa nama Tesla seperti saat ini, menjadi salah satu contoh bahwa teknologi ke depannya akan menjadi masa depan. Begitu juga saat ia mulai berkenalan dengan pemilik Hotmail dan Skype.

“Pada akhirnya saya melihat teknologi saling berhubungan satu dan lainnya, kita adalah satu. Hal tersebut menurut saya menjadi suatu kekuatan yang dimiliki oleh para entrepreneur saat ini,” kata Draper.

Potensi Bitcoin di Indonesia dan masa depan Tiongkok

Hal menarik lainnya yang disinggung Draper saat acara tersebut adalah peluang Bircoin untuk tumbuh di Indonesia. Masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki rekening bank dan masih tergantung pembayaran tunai, menurut Draper, adalah peluang yang sangat menjanjikan untuk Bitcoin di Indonesia dengan semakin baiknya value Bitcoin saat ini.

“Sejak dulu saya sangat tertarik dengan ide virtual currency dan Indonesia, dengan semua permasalahan yang ada, sangat ideal untuk Bitcoin. Meskipun hingga kini masih menjadi pro dan kontra saya melihat Bitcoin merupakan solusi terbaik untuk Indonesia,” kata Draper.

Draper juga menambahkan apa yang terjadi di Tiongkok saat ini menyulitkan Draper dan tim untuk bergerak, dengan keterbatasan yang ada dan pengawasan kapital yang melarang uang keluar dari Tiongkok.

“Jika Tiongkok masih terus menerapkan peraturan tersebut saya melihat pada akhirnya makin banyak VC hingga entrepreneur asing yang memilih untuk keluar dari Tiongkok dan Tiongkok akan makin terisolasi. Namun demikian saya melihat ke depannya Tiongkok masih menjadi tempat yang tepat untuk peluang dan kesempatan baru,” kata Draper.

Kiat ampuh menghadapi tantangan

Pada akhirnya ketika startup yang dibangun mulai menuai perhatian hingga kritikan, akan banyak serangan dari orang-orang yang merasa dirugikan. Mulai dari pemerintah, pihak swasta hingga pihak terkait lainnya. Sebagai entrepreneur yang cerdas, siapkan amunisi dan persiapan yang ada untuk meng-counter serangan tersebut, dengan data dan jawaban yang bijak. Jangan menyerah atau memberikan respon yang defensif, namun fokuskan kepada pelanggan.

“Ketika ada masalah dengan regulator, kompetitor dan pihak lainnya, pastikan untuk meyakinkan pelanggan dan siapkan senjata serta amunusi untuk meng-counter media dan public opinion yang bersifat negatif,” kata Draper.

Di akhir acara, Draper memberikan beberapa tips menarik kepada entrepreneur agar bisa bertahan dan tumbuh dengan baik. Yaitu lakukan penggalangan dana sebanyak-banyaknya, batasi pengeluaran, dan simpan dengan baik uang yang telah terkumpulkan. Dengan demikian startup bisa menjalankan bisnis dengan lancar.

“Selama startup memiliki simpanan bisa dipastikan startup akan bertahan. Untuk itu fokuskan kepada kepuasan pelanggan dan lakukan proses scaling dengan baik untuk masa depan startup Anda,” tutup Draper.