Tag Archives: tim esports amerika serikat

FaZe Clan Dapat Pendanaan Seri A Sebesar 40 Juta Dollar AS

Walau keadaan ekonomi global sedang sulit karena pandemi COVID-19, tetapi salah satu organisasi esports asal Amerika Serikat yaitu FaZe Clan, baru-baru ini mendapatkan pendanaan seri A sebesar 40 juta Dollar AS (sekitar Rp626 miliar). Mengutip dari Esports Insider pendanaan ini dipimpin oleh seorang pebisnis asal Amerika Serikat bernama Jimmy Iovine dan salah satu platform lifestyle bernama NTWRK.

Terkenal sebagai platform merchandise lifestyle NTWRK sebelumnya sempat merilis merchandise limited-edition milik LeBron James dan Billie Eilish. Maka dari itu pendanaan ini memberikan NTWRK hak atas penjualan langsung kepada pembeli terhadap produk-produk milik FaZe Clan.

Faze Clan Melrose Avenue Store

Dalam pendanaan ini Jimmy Iovine tidak sendirian. Ia bersama dengan beberapa sosok penyanyi dan rapper seperti Pitbull, Swae Lee, Yo Gotti, DJ Paul, Ray J, Disco Fries, dan sosok bagian dari Offset. Sports seperti Nyjah Huston, Meyers Leonard, Gregory Van der Wiel, Josh art, dan Jamal Murray. Jajaran tersebut bertambah panjang lagi dengan kehadiran sosol seperti Sylvia Rhone, CEO Epic Records, Troy Carter, aktor Chris O’ Donnel, penyiar radio Big Boy, dan Guy Oseary yang juga turut menyumbang dalam investasi ini.

Terkait pendanaan ini Lee Trink CEO FaZe Clan memberikan komentarnya kepada Esports Insider. “Sosok investor berpengaruh ini secara tidak langsung telah melihat pengaruh budaya, serta peluang bisnis di sekitar bidang konten, tim esports dan pakaian yang dimiliki FaZe Clan. Kami memiliki khalayak global yang sangat engaging, dan FaZe Clan merupakan brand gaya hidup paling kuat di dalam komunitas gaming. Seri pendanaan ini tentunya akan memberikan kami untuk membentuk ulang masa depan sport dan entertainment.”

Lebih lanjut Grek Selkoe, President of FaZe Clan juga memberikan komentarnya. “Tanpa ragu, NTWRK akan memberi tambahan bahan bakar kepada FaZe untuk memperkuat brand serta pengaruh budaya kami ke seluruh dunia. Kami sangat bersemangat bisa bekerja sama dengan partner yang punya pemikiran serta passion serupa, yang secara lebih jauh akan berkontribusi kepada masa depan dunia entertainment dan budaya anak muda.”

FaZe Clan x Kappa
FaZe Clan, yang kerap kali menunjukkan diri tak hanya sebagai organisasi esports, tapi juga brand fashion dan lifestyle. Sumber: FaZe Clan

Sejauh ini, branding FaZe Clan memang tak hanya menjadi tim esports juga, tapi juga mengarah ke fashion dan gaya hidup. Tahun 2019 lalu, mereka bahkan meluncurkan toko apparel, dan menyatakan keinginannya untuk punya brand positioning layaknya Supreme. Tak heran jika dari segi investasi, organisasi esports ini kerap kali menggaet sosok-sosok dari dunia rapper ataupun dunia entertainment, salah satu contohnya adalah rapper Offset yang digaet sebagai investor pada Agustus 2019 lalu.

Akankah esports fashion akan menjadi tren gaya hidup baru di masa depan? Tiada yang tahu, karena di kancah lokal, EVOS berhasil raup Rp150 juta hanya dari menjual merchandise selama MPL ID Season 4 lalu. Dipimpin oleh Yansen Wijaya, keseriusan EVOS untuk jadi brand lifestyle juga terlihat dengan peresmian flagship store pertama mereka di Jakarta pada Agustus 2019 lalu.

Ghost Gaming Dikabarkan Gulung Tikar, Dampak Ekonomi Pandemi COVID-19?

Bagi Anda yang mengikuti skena kompetitif PUBG (Steam), Anda mungkin sudah cukup familiar dengan nama Ghost Gaming. Sang CEO, Matt Dillon sempat menjadi sorotan saat ia memberikan alasan Ghost Gaming meninggalkan liga PUBG Amerika Serikat, NPL, yang adalah karena hanya mendapat US$173,49 (sekitar Rp2,8 juta) dari sistem bagi hasil penjualan skin.

Setelah meninggalkan PUBG, Ghost Gaming masih tetap beroperasi, dan memiliki tim di beberapa skena esports besar seperti CS:GO, Call of Duty, Gears of War, Fortnite, Smite, dan Rocket League. Namun demikian, mengutip dari Esports Observer, sang CEO Matt Dillon mengatakan bahwa ada indikasi Ghost Gaming akan gulung tikar dalam waktu dekat.

Sumber: Twitter @MattDillonGG
Sumber: Twitter @MattDillonGG

Ia mengatakan mengatakan “Kemungkinan besar, organisasi ini (Ghost Gaming) akan gulung tikar, namun kami mencoba mencari opsi lain, termasuk menjualnya.” Esports Observer mengatakan, bahwa spekulasi yang beredar soal alasan gulung tikar tersebut adalah karena dampak ekonomi dari pandemi COVID-19 kepada ekosistem esports dan pasar investor.

Beberapa waktu belakangan, terlihat juga banyak pemain yang sebelumnya membela Ghost Gaming mulai meninggalkan organisasi satu persatu. Salah satunya adalah duet Fortnite andalan Ghost Gaming yaitu Timothy Miller (Bizzle) dan Aydan Conrad (Aydan). Mereka mengumumkan bahwa mereka meninggalkan Ghost Gaming, namun tidak memberikan alasan, kenapa mereka memilih meninggalkan tim tersebut.

Namun demikian banyak informasi yang masih bersifat simpang siur terkait hal ini. Pada kompetisi Smite Pro League misalnya, mereka sempat mengumumkan bahwa pemain Ghost Gaming meninggalkan organisasi dan akan bermain untuk tim Radiance. Hi-Rez Studios selaku pengembang dan regulator liga ini juga tidak memberikan komentar apapun terkait kepindahan pemain tersebut.

Lalu selanjutnya pada Rocket League Championship Series. Ghost Gaming sampai saat ini masih memiliki slot bertanding di dalam liga utama Rocket League tersebut. Namun demikian ada rumor lain yang berkata bahwa Nick Costello (mist) dan Massimo Franceshchi (Atomic) sia pmencari kesempatan lain setelah kontrak mereka dengan Ghost Gaming habis.

Ini tentu menjadi satu berita yang cukup mengagetkan bagi skena esports, terutama di Amerika Serikat. Memang sejauh ini pandemi COVID-19 memiliki dampak ekonomi yang besar, termasuk bagi ekossitem esports. Salah satu yang cukup terasa adalah banyaknya turnamen offline yang batal terselenggara seperti PBWC 2020 ataupun Combo Breaker 2020. Mari kita berdoa agar krisis ini cepat berlalu agar kita dapat kembali beraktivitas seperti biasa.

Sumber: Esports Observer