Tag Archives: time-lapse

Afidus ATL-200 Adalah Kamera yang Diciptakan Khusus untuk Menciptakan Video Time Lapse

Pertama kali melihat wujud kamera di atas, saya yakin sebagian besar dari kita menduga sedang berhadapan dengan sebuah action camera. Namun pada kenyataannya, kamera buatan pabrikan asal Taiwan ini termasuk spesies langka yang diciptakan secara khusus untuk mengambil video time lapse.

Kamera bernama lengkap Afidus ATL-200 ini mengemas sensor bikinan Sony, dengan dukungan resolusi maksimum 1080p, dan didampingi oleh lensa 16-35mm bersudut pandang 110°. Semua itu dikemas dalam bodi weather resistant dengan sertifikasi IPX 64, suatu keharusan untuk sebuah kamera yang bakal menghabiskan sebagian besar waktunya di luar ruangan.

Namun letak keistimewaan utama kamera ini ada pada ketahanan baterainya. Berbekal empat baterai AA saja, ia bisa beroperasi selama 45 hari penuh, dengan catatan interval pengambilan gambarnya tidak kurang dari 1 menit. Daya tahannya bahkan masih bisa diperpanjang lagi hingga menjadi 80 hari, tapi dengan interval pengambilan gambar 5 menit.

Afidus ATL-200

Lebih lanjut, ATL-200 juga menawarkan sejumlah mode pengambilan gambar di samping time lapse biasa, semisal mode motion detection dan stop motion. Motion detection? Ya, kamera ini dibekali sensor internal yang dapat mendeteksi pergerakan objek yang jaraknya tidak lebih dari 7,6 meter.

Ketahanan baterai bukanlah masalah buat ATL-200, lalu bagaimana dengan storage? Di sini Afidus telah membekalinya dengan slot microSD yang mampu mengatasi kapasitas maksimum 128 GB. Video time lapse-nya sendiri akan disimpan dalam format MP4.

Afidus ATL-200 rencananya bakal dipasarkan mulai akhir bulan April. Untuk sekarang, konsumen yang tertarik bisa membelinya lewat timelapsecameras.com seharga $389.

Sumber: DPReview.

Nikon Umumkan D5600, Kini Dibekali Fitur SnapBridge dan Time Lapse yang Lebih Sempurna

Nikon baru saja mengumumkan DSLR kelas entry terbarunya, D5600. Secara kualitas gambar, ia identik dengan pendahulunya, D5500 yang mengemas sensor APS-C 24 megapixel dengan sensitivitas ISO 100 – 25600 dan prosesor EXPEED 4. Pembaruannya lebih mengarah ke aspek fungsionalitas dan kemudahan pengoperasian.

Yang pertama adalah fitur SnapBridge yang pertama kali diperkenalkan Nikon pada bulan Februari lalu. Fitur ini sejatinya memadukan konektivitas Bluetooth dan Wi-Fi untuk memudahkan proses transfer gambar; dimana kamera bisa terus tersambung ke smartphone dan foto akan otomatis dipindah selagi pengguna menjepret, sedangkan Wi-Fi dimaksudkan untuk transfer video dan kendali jarak jauh.

Nikon D5600 mengusung layar sentuh 3,2 inci yang dapat ditarik ke samping dan diputar-putar / Nikon
Nikon D5600 mengusung layar sentuh 3,2 inci yang dapat ditarik ke samping dan diputar-putar / Nikon

Yang kedua berkaitan dengan LCD. Sama seperti pendahulunya, Nikon D5600 mengusung layar sentuh 3,2 inci yang bisa ditarik ke samping dan diputar-putar untuk memudahkan pengambilan gambar dari sudut yang sulit.

Pun demikian, yang baru adalah tampilan frame advance bar yang diadopsi dari Nikon D5 – yang notabene merupakan DSLR kelas atas – serta opsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fitur auto ISO melalui tombol Fn di layar.

Ketiga, Nikon turut menyempurnakan fitur time lapse pada D5600, dimana sekarang transisi exposure akan berjalan lebih mulus sehingga pergantian kondisi cahaya dari terang ke gelap atau sebaliknya bisa terlihat lebih alami. Lebih lanjut, hasil rekaman time lapse ini bisa diteruskan ke smartphone atau tablet dengan memanfaatkan fitur SnapBridge tadi.

Sayang sekali sejauh ini Nikon masih belum mengungkap detail mengenai harga dan jadwal perilisan D5600.

Sumber: DPReview.