Tag Archives: Tokban

Tokban

Tokban Hadir sebagai Marketplace B2B Pemenuhan Bahan Bangunan

Salah satu sektor yang hingga saat ini masih memiliki potensi besar adalah konstruksi dan bangunan. Mulai dari penyediaan bahan bangunan untuk memenuhi kebutuhan toko bangunan, kontraktor, hingga pengembang.

Melihat peluang tersebut, Tokban (Toko Bangunan) hadir memberikan layanan dan solusi terpadu kepada mereka yang membutuhkan. Dengan opsi produk lokal hingga pemilihan pembayaran yang beragam, platform tersebut diharapkan bisa menjadi pilihan dalam pemenuhan bahan konstruksi, MRO (maintenance, repair, and operation), dan kebutuhan renovasi rumah lainnya.

“Berangkat dari pengalaman, saya melihat dari dulu hingga saat ini konstruksi masih menjadi bisnis yang menguntungkan. Namun sampai saat ini masih sangat terfragmentasi dari sisi penyediaan karena kebanyakan mereka hanya bisa memberikan pilihan brand secara terbatas, sehingga menyulitkan mereka untuk menjalin kerja sama dengan brand lainnya,” kata Co-founder & CEO Tokban Jordy Salim.

Ditambahkan olehnya, bagi para kontraktor dan pengembang ketika ingin mendapatkan quotation pilihan bahan bangunan masih menemukan berbagai kesulitan. Kesulitan tersebut termasuk terkait cara menghubungi supplier dan principal untuk bisa memenuhi kebutuhan mereka.

“Saat bertemu dengan Co-founder Tiffany Alice Munroe, akhirnya kita mulai mencari cara ideal untuk dapat memenuhi kebutuhan toko bangunan dan kontraktor. Alasan kami memilih kedua pembeli ini adalah dilihat dari model kerja mereka yang sudah sangat teratur dan bisa diandalkan,” kata Jordy.

Bahan bangunan yang tersedia di Tokban beragam, mulai dari cat, peralatan rumah, aksesori pintu, dan lainnya. Meskipun saat ini mereka fokus kepada segmen B2B, namun tidak menutup kemungkinan ke depannya Tokban bisa menjadi platform terpadu yang bisa menghadirkan layanan seperti tukang dan lainnya untuk segmen B2C.

Kendati belum banyak, akhir-akhir ini sejumlah startup hadir mencoba menyelesaikan isu di sektor properti — khususnya dalam pemenuhan dan manajemen konstruksi. Di antaranya BRIK dan GoCement yang menghadirkan platform B2B Commerce untuk pemenuhan bahan bangunan. Ada juga AMODA untuk manajemen proyek. Ketiga startup tersebut sudah membukukan pendanaan awal.

Pilihan pembayaran paylater

Selain mengambil keuntungan dari penjualan sekitar 15% margin dari supplier dan principal, Tokban juga memberikan opsi pembayaran kepada pembeli melalui opsi paylater hingga Rp2 miliar sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku. Dengan demikian bagi para pembeli seperti toko bangunan dan kontraktor, bisa memenuhi kebutuhan tanpa adanya hambatan biaya.

Pilihan tersebut diberikan karena melihat kebiasaan dari toko bangunan yang kerap memberikan pilihan pembayaran usai pekerjaan selesai, kepada pelanggan yang mereka percaya.

“Berangkat dari konsep itulah kami memastikan kepada supplier dan principal bahwa pembeli Tokban kemudian bisa melakukan pembayaran dengan opsi paylater. Tentunya setelah proses penyaringan kami lakukan. Untuk bisa menyediakan layanan ini kami bekerja sama dengan perusahaan multifinance,” kata Co-founder Tokban Tiffany Alice Munroe.

Tokban merupakan salah satu startup yang mengikuti program Cohort 6 Accelerating Asia. Accelerating Asia meluncurkan Fund II pada tahun 2021. Cohort 6 merupakan investasi gelombang kedua untuk Fund II yang akan menyebarkan modal ke startup pra-seri A di seluruh wilayah Asia Tenggara dan Selatan.

Saat ini Tokban telah mendapatkan modal dari program akselerasi Accelerating Asia. Untuk bisa mempercepat pertumbuhan bisnis, perusahaan berencana untuk menggalang dana tahapan awal tahun ini.

Tokban juga memiliki rencana untuk bisa mengakuisisi 1000-2000 pembeli baru dalam platform. Saat ini mereka telah bermitra dengan lebih dari 100 supplier dan principal. Untuk area layanan saat ini Tokban masih fokus kepada wilayah Jabodetabek. Namun ke depannya dilihat dari peluang yang ada, tidak menutup kemungkinan mereka akan melakukan ekspansi di luar Jabodetabek.

“Tokban menjadi relevan hadir di Indonesia, sebagai negara berkembang masih banyak pembangunan yang dilakukan di berbagai lokasi. Dengan demikian Tokban bisa menjadi platform yang tepat mendukung pihak terkait untuk melancarkan konstruksi bangunan,” kata Tiffany.

Pendanaan Accelerating Asia Tokban TransTRACK.id

Accelerating Asia Umumkan Investasi ke 13 Startup, Termasuk Tokban dan TransTRACK.ID

Pemodal ventura sekaligus akselerator startup tahap awal Accelerating Asia mengumumkan putaran investasi terbarunya. Kali ini melihatkan 13 startup, termasuk 9 startup baru  yang bergabung dalam program unggulan Cohort 6. Selain itu mereka juga mengumumkan dana tambahan untuk 4 startup yang telah tergabung di Cohort sebelumnya.

Dari 9 startup baru tersebut, salah satunya dari Indonesia. Bernama Tokban, startup tersebut melahirkan platform B2B untuk bahan konstruksi, MRO, dan kebutuhan renovasi rumah lainnya. Tokban membantu toko bahan bangunan, toko perangkat keras, dan kontraktor mengakses bahan bangunan yang lebih bervariasi dengan harga lebih rendah. Serta mendigitalkan proses konektivitas bisnis.

Sementara dari portofolio Cohort sebelumnya, dari Indonesia yang mendapatkan dukungan follow-on funding adalah TransTRACK.ID.

Investasi terbaru yang dilakukan menambah total perusahaan portofolio Accelerating Asia menjadi 52 startup dengan total pendanaan lebih dari $42 juta. Investasi baru di Cohort 6 juga memiliki daya tarik pasar dan pendapatan yang terus meningkat dengan GMV rata-rata $100 ribu per bulan dan pendapatan rutin bulanan rata-rata lebih dari $25 ribu.

Masih dalam proses finalisasi, startu[ Cohort 6 Accelerating Asia akan melakukan Demo Day pada bulan Juni 2022 mendatang. Startup Cohort 6 hadir di lebih dari 10 negara serta mencakup 7 vertikal bisnis termasuk proptech, marketplace, fintech, logistik, services, e-commerce, dan healthtech.

“Sejak tahun 2019, kami telah membangun kumpulan aset investasi startup kami dengan investor yang mendatangi Accelerating Asia untuk mendapatkan akses awal ke jaringan startup yang menggabungkan keuntungan dengan tujuan,” kata General Partner Accelerating Asia Amra Naidoo.

Accelerating Asia meluncurkan Fund II pada tahun 2021. Cohort 6 merupakan investasi gelombang kedua untuk Fund II yang akan menyebarkan modal ke startup pra-seri A di seluruh wilayah Asia Tenggara dan Selatan.

Fokus kepada startup Indonesia dan Bangladesh

TransTRACK.ID menjadi salah satu startup unggulan mereka dari Indonesia. Startup ini didirikan oleh dua founder, yakni Anggia Meisesari dan Aris Pujud. Hingga saat ini pengguna sistem TransTRACK.ID sudah hampir 3000 unit. Perusahaan dapat melayani pelanggan di seluruh Indonesia, dengan service point sementara ini berada di seluruh pulau Jawa, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. TransTRACK.ID fokus pada model bisnis B2B dan B2B2C.

“Dengan solusi telematika armada mereka dan pengalaman industri yang luas dari tim pendiri, TransTRACK.ID berada di jalur yang tepat dengan berhasil meraup pangsa pasar kargo dan logistik yang diharapkan bernilai US$383 miliar pada tahun 2023,” kata General Partner Accelerating Asia Craig Bristol Dixon.

Selain investasi dari Accelerating Asia, startup-startup ini telah menggalang dana dari Cocoon Capital, Dana Pemberdayaan Wanita Indonesia (sebuah inisiatif dari Moonshot Global & YCAB Ventures), Draper Startup House Ventures Fund, HH VC Investments, Startup Bangladesh, Impact Collective, dan angels investor di pendanaan Accelerating Asia.

Selain fokus kepada startup di Indonesia, Accelerating Asia juga mulai melirik startup dari negara Bangladesh.

“Minat investor terhadap kumpulan aset investasi kami meningkat sejak pertama kali mulai berinvestasi di Bangladesh pada tahun 2019 sebagai salah satu pemodal ventura bertaraf internasional. Contohnya, Shuttle telah berhasil berkembang dari awalnya sebagai solusi transportasi yang aman bagi wanita hingga memperluas layanannya untuk memasukkan penawaran B2B untuk perusahaan dan jalan lainnya.” tambah Craig.