Saat ini pandemi masih belum berakhir, tetapi agar ekonomi tetap jalan banyak yang mau tidak mau harus mulai bergerak. Contohnya para traveler, yang pasti perjalanan di era new normal akan sangat berbeda dibanding sebelum pandemi.
Tentu saja, sebelum melakukan perjalanan kita harus menyusun perencanaan dan melakukan persiapan yang matang. Tak lupa bawa perlengkapan untuk mengikuti protokol kesehatan.
Untuk merencanakan perjalanan, kita juga bisa mengandalkan aplikasi Waze. Di mana fitur terbarunya memungkinkan kita mengatur rencanan perjalanan di browser menggunakan fitur Live Map dan kemudian kita bisa menyimpannya ke aplikasi Waze di smartphone.
Kita juga menetapkan waktu kedatangan yang diinginkan dan Waze akan memberi notifikasi kapan kita harus meninggalkan rumah agar tiba di tujuan tepat waktu. Berkat data lalu lintas real-time, bila kemungkinan macet atau ada gangguan lainnya, Waze juga akan memberi tahu agar kita bisa berangkat lebih awal.
Karena kita sudah menyiapkan rencana perjalanan yang telah dibuat di browser, kita tidak perlu lagi mengisi lokasi awal dan tujuan setiap hendak pergi. Fitur baru ini tersedia untuk pembaruan terbaru Waze di platform Android dan iOS.
Cara paling ampuh untuk mengatasi kejenuhan rutinitas keseharian yang itu-itu saja ialah dengan traveling, lupakan sejenak masalah hidup dan beban pekerjaan. Sebenarnya traveling itu tidak melulu identik dengan pergi ke tempat yang jauh, menghabiskan banyak biaya dan waktu.
Siapa pun bisa melakukan traveling, termasuk Anda yang terlalu sibuk kerja, karena traveling itu ada tiga jenis. Pertama Weekend Break, traveling santai di akhir pekan, misalnya wisata kuliner atau datang ke tempat wisata terdekat. Kedua Adventure, bisa di pantai atau daerah pegunungan. Dan yang ketiga adalah Business Travel atau saat dinas kantor karena pekerjaan.
Untuk menemani traveling, tentu Anda butuh smartphone yang seimbang untuk bekerja dan bersenang-senang, desain yang dirancang tahan lama, alat potret yang andal, dan baterai yang tahan seharian. Nah, device dari Nokia punya karakter yang cocok buat jenis-jenis traveling tersebut.
Weekend Break dengan Nokia 3
Traveling itu tidak harus jauh melanglang buana. Di kota Anda sendiri, masih banyak tempat wisata yang mungkin belum disambangi. Kalau rajin mengeksplorasi, tentunya Anda bakal menemukan spot-spot baru yang menarik bertebaran di sana.
Ditemani Nokia 3, liburan akhir pekan bakal semakin seru. Layar 5 inci 720p berlapis Corning Gorilla Glass dengan bodi polikarbonat dan frame aluminium, ukuran Nokia 3 sangat compact dan tidak merepotkan. Terasa pas di tangan dan mudah dikantongi ke dalam saku celana.
Dilengkapi kamera 8MP autofokus di bagian depan dan belakang, Anda bisa menghasilkan foto makanan yang apik saat wisata kuliner dan foto selfie di spot-spot kece untuk diunggah ke media sosial. Hitung-hitung sekalian mempromosikan untuk membuat tempat wisata di daerah Anda semakin terkenal juga semakin besar.
Adventure dengan Nokia 5
Anda yang telah bekerja keras sepanjang minggu, tentunya hal itu patut diapresiasi. Salah satunya dengan solo traveling adventure yang akan membuka pintu menuju hal-hal baru, misalnya ke pantai atau ke daerah pegunungan. Solo traveling initak perlu waktu khusus dan dana besar. Anda bisa menentukan semuanya sendiri, nikmati perjalanan dengan santai, mengatur waktu sesuka hati, jiwa dan raga akan benar-benar merasa bebas.
Selain diri sendiri, tentu Anda bisa mengandalkan ponsel pintar Nokia 5. Layar 5,2 inci 720p ini terlaminasi dan terpolarisasi yang nyaman untuk digunakan di bawah sinar matahari. Bagian muka sudah berlapis Corning Gorilla Glass dan bodi belakang bermaterial aluminium, jadi pastinya tangguh untuk kegiatan outdoor.
Nah solo traveling membuat Anda punya banyak waktu untuk merekam banyak hal selama perjalanan. Kamera 13MP autofokus di bagian belakang dan kamera 8MP di bagian depan, Anda dapat mengambil foto pemandangan, kehidupan masyarakat, bentuk–bentuk bangunan yang khas, makanan, hingga penduduk lokal yang Anda temui dengan Nokia 5. Baterai berkapasitas 3000 mAh, Nokia 5 siap menunjang aktivitas Anda seharian.
Fotografi saat traveling memang penting, tapi proses dan perjalanan yang terjadi tidak kalah pentingnya. Jadi, jangan lupa untuk nikmati setiap momennya tanpa disibukkan mengurus sosial media. Unggah foto-foto dan cerita unik ke media sosial nanti pasca-traveling.
Business Travel dengan Nokia 6
Traveling saat dinas kantor, kenapa tidak? Toh traveling membuat suasana hati lebih baik dan dipenuhi energi positif. Kuncinya adalah persiapan, jadi rencanakan hal-hal baru yang ingin kamu lakukan. Jangan lupa, untuk mencari informasi seputar jadwal transportasi hingga jadwal buka-tutup tempat wisata yang ingin kamu datangi. Sehingga tak ada kegiatan berkeliling tidak jelas yang hanya membuang-buang waktu.
Pastikan semua barang yang dibawa memang tepat guna dan mendukung keperluan bisnis. Bawaan terpenting dari sebuah perjalanan bisnis adalah perlengkapan kerja yang tepat, Nokia 6 misalnya.
Layar besar 5,5 inci full-HD dan reproduksi warna yang lebar memudahkan Anda memantau pekerjaan, walaupun sedang bepergian di bawah terik matahari, layar tetap mudah dibaca. Bodi aluminium tanpa sambungan yang diproses secara presisi, selain membuat tampilannya memukau, perangkat ini sangat solid dan dirancang untuk tahan lama alias awet.
Diotaki chipset Qualcomm Snapdragon 430, berpadu RAM 3GB, memori internal 32GB, dan baterai 3000 mAh yang tahan lama. Siap memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi, keseimbangan ideal antara kinerja dan daya tahan baterai. Anda juga tak perlu khawatir terjebak di versi Android jadul, karena smartphone dari Nokia menggunakan OS Android murni dan dipastikan akan mendapatkan update Android 8.0 Oreo terbaru.
Mengabadikan momen favorit juga menjadi mudah dengan Nokia 6. Kamera 16MP phase detection autofocus di bagian belakang dan kamera 8MP di bagian depan. Plus lampu kilat dual-tone di kamera utama membantu Anda mengambil foto yang tampak alami bahkan dalam kondisi cahaya temaram. Jadi kalau ada momen penting saat dinas kantor, bisa mengandalkan kamera Nokia 6. Dukungan konektivitas 4G LTE juga memungkin Anda selalu terhubung ke internet berkecepatan tinggi.
Itu dia jenis-jenis traveling, beberapa tips yang bisa Anda lakukan, dan device Nokia 3, 5, serta 6 yang cocok untuk segala gaya traveling. Luangkan waktu barang sejenak untuk diri sendiri, jangan berpikir kalau traveling bisa dilakukan nanti ketika Anda sudah lebih mapan dan punya waktu luang.
–
Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Nokia.
Aplikasi Guides by Lonely Planet yang dirilis tahun lalu berhasil memapankan jati diri sang media publikasi di ranah digital. Setidaknya sudah ada lebih dari satu juta orang yang mengunduh Guides menurut pengakuan CEO muda Lonely Planet, Daniel Houghton, dan ini menginspirasi mereka untuk mengerjakan aplikasi mobile mereka yang kedua.
Lonely Planet sejatinya banyak belajar dari Instagram dalam menggarap aplikasi bernama Trips by Lonely Planet ini. Seperti yang kita tahu, Instagram memang selama ini kerap menjadi bahan inspirasi sekaligus medium berbagi oleh banyak traveler. Tanpa punya maksud untuk menyaingi, Trips justru ingin menjadi pelengkap Instagram.
Dalam Trips, pengguna bisa mengumpulkan inspirasi liburan maupun membagikan pengalaman menariknya menjelajah berbagai belahan dunia. Anda boleh menganggap Trips sebagai koleksi travel blog mini yang dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, sebab kontennya memang berasal dari komunitas pengguna.
Hal ini pun membuat Trips sanggup mengatasi salah satu kelemahan Guides, yakni dukungan lokasi yang masih terbatas. Trips tidak mengenal batasan tersebut, sebab siapa saja bebas mengunggah koleksi foto perjalanannya ke lokasi paling terpencil sekalipun, lalu mengemasnya dalam layout yang menarik.
Jadi setelah pengguna memilih beberapa foto dari galeri ponselnya, Trips akan memanfaatkan data waktu dan lokasi dari foto-foto tersebut untuk menciptakan layout cerita yang apik. Setelahnya, pengguna dipersilakan untuk mengunggahnya langsung atau mengeditnya lebih lanjut; mengganti foto sampulnya, menambahkan sejumlah narasi atau bahkan menyelipkan video.
Pengguna bebas memilih untuk membagikan kisah perjalanannya ke publik atau untuk orang-orang tertentu saja. Yang menarik, konten dalam Trips ternyata juga bisa dilihat lewat browser, seperti ini contohnya.
Trips saat ini sudah tersedia secara cuma-cuma untuk pengguna iPhone. Versi Android-nya dijadwalkan menyusul dalam waktu dekat.
Travel blog maupun aplikasi macam Pinterest dan Trip Advisor merupakan salah satu sumber inspirasi utama bagi Anda yang gemar berwisata. Namun terkadang sebuah foto Instagram saja sudah cukup menginspirasi tujuan Anda selanjutnya.
Sebuah startup bernama Sherpa percaya bahwa koleksi konten yang masif yang sudah ada di Instagram bisa dijadikan panduan wisata asalkan diorganisasikan dengan baik. Itulah yang mereka lakukan lewat aplikasi iPhone mereka yang bernama Sherpa.
Sherpa sederhananya akan mengubah foto-foto traveling terbaik di Instagram menjadi panduan wisata terkurasi, dengan memanfaatkan fitur geotagging milik media sosial tersebut. Kontennya disajikan secara visual dan dengan informasi pelengkap dari layanan lain seperti Foursquare atau Wikipedia.
Selama tahap beta, Sherpa telah mengajak lebih dari 2.000 pengguna Instagram bereputasi yang tersebar di 90 negara. Sekarang setidaknya sudah ada lebih dari 500.000 foto yang dikelompokkan menjadi 15.000 album panduan wisata.
Pengguna bebas mencari koleksi foto berdasarkan nama lokasi, atau mencomot dari daftar lokasi yang sedang ngetren. Konten dari Wikipedia dimaksudkan supaya Anda setidaknya punya sedikit pemahaman tentang lokasi tersebut, tapi fokus utama Sherpa adalah menginspirasi Anda lewat foto-foto traveling terbaik.
Ke depannya, Sherpa bahkan berniat untuk menghadirkan fitur booking demi kelancaran monetisasi mereka. Contoh yang paling gampang, pengguna nantinya bisa mencari sekaligus memesan hotel di suatu lokasi berdasarkan foto yang dilihat.
Sherpa sekarang sudah bisa diunduh secara cuma-cuma melalui App Store. Sayang belum ada informasi apakah ia akan mendarat di Android juga atau tidak.
Coba lihat kalender di smartphone-mu! Sepanjang tahun 2017 ini, ada berapa tanggal yang kamu tandai dengan titel “Weekend gateway”? Lalu, semakin mendekati periode pertengahan tahun, sudah berapa liburan yang terealisasi?
“I have had a holiday, and I’d like to take it up professionally,” ungkap penyanyi Kylie Minogue. Dengan banyaknya destinasi impian di kepala, rasanya sayang sekali jika keinginan liburan hanya berakhir menjadi rencana di atas kertas atau wacana di grup messenger—yang terkubur oleh chat room dengan klien atau bos di kantor.
Ya, kesibukan harianlah yang seringkali membuat liburan terasa ribet dan akhirnya tidak direalisasikan secara matang. Padahal, dengan berjibun mobile apps yang tersedia di Google Play atau App Store, liburanmu akan lebih terasa mudah, dari mulai perencanaan sampai kembali pulang ke rumah.
DailySocial telah mewawancarai orang-orang yang mengaku merasa sangat terbantu liburannya oleh mobile apps andalan mereka. Di antara mereka, tentu ada yang menggunakan aplikasi yang sama antara satu dan lainnya. Namun di sini DailySocial akan menyajikan cerita pengalaman terbaik dari beberapa aplikasi yang mewakili mereka.
1. “Kalau mau booking tiket pesawat atau kamar hotel, gue pasti larinya ke mobile apps.” – Love, 24 tahun, Marketing Staff
Pada zamannya, tiket pesawat hanya tersedia di satu tempat, pemesanan kamar hotel hanya terjadi via pesawat telepon, dan tiket kereta api hanya bisa dibeli di loket. Bagi yang mengalami masa itu tentu akan sulit mempercayai jika sekarang mobile apps mampu melakukan semua hal tadi hanya melalui beberapa tahapan saja.
Diakui Love, salah satu karyawan perusahaan swasta, dalam tahap perencanaan liburan, aplikasi booking platform kini tak ubahnya menu wajib yang harus dikunjungi. “Gue kebantu banget buat nyari tiket murah. Terus gue juga bisa tahu mau tidur di mana kalau lagi traveling,” ujar Love. “Udah gitu ada rekomendasi dari orang-orang juga ‘kan. Pokoknya, kalau mau booking tiket pesawat atau kamar hotel, gue pasti larinya ke mobile apps kayak Traveloka atau Tiket.com.”
2. “Ojek online udah paling pas buat traveling di kota-kota besar.” – Tama, 23 tahun, Business Development Staff
Dengan merambahnya on-demand service, aplikasi seperti Go-Jek, Grab Bike, maupun Uber ternyata banyak diandalkan para traveler untuk memuluskan itinerary mereka. Tama, misalnya. Pria yang bekerja di salah satu startup di Jakarta Selatan ini banyak menggunakan fitur dalam sebuah aplikasi on-demand service.
“Ojek online udah paling pas buat traveling di kota-kota besar. Kayak Go-Jek tuh. Gue biasanya dari stasiun atau bandara ke hotel, atau dari hotel ke spot wisata, biasanya pake ojek online. Kalau mager di hotel, pesen makan pakai Go-Food,” jelas Tama.
3. “Gue sih pake Google Maps biar gak nyasar ke pantai.” – Isan, 24 tahun, Social Media Manager
Dulu, sebagai penunjuk arah, GPS tracker adalah peranti yang berdiri sendiri. Seiring industri smartphone mulai bergeliat, kita semua tentu sudah tidak asing dengan aplikasi navigasi semacam Google Maps atau Waze. Isan, yang punya hobi plesir ke remote area seperti pantai dan gunung, mengaku tertolong dengan kehadiran teknologi ini.
“Kebetulan gue lagi seneng traveling ke pantai. Gue sih pake Google Maps biar gak nyasar ke pantai. Dari awalnya (merencanakan trip) tuh gue pakai Google (Maps) buat perkiraan jarak dan waktu dari tempat gue ke tujuan. Tapi gue tetep pakai (Google Maps) di jalan untuk navigasinya.”
4. “Wisata kuliner gue sekarang kebantu banget sama Qraved.” – Sharon, 23 tahun, Graphic Designer
Bagi beberapa orang, wisata kuliner itu kewajiban. Rasanya, perjalanan ke satu destinasi belum lengkap bila ritual ini tidak dijalankan. Sharon adalah salah satu traveler yang punya kebiasaan ini. Menariknya, terkadang ia datang ke satu daerah memang hanya bertujuan untuk mencicipi hidangan-hidangan unik di sana.
“Wisata kuliner gue sekarang kebantu banget sama Zomato atau Qraved. Dia (Qraved) bener-bener reliable buat cari makanan. Lingkupnya ‘kan udah luas, jadi banyak pilihan restorannya, terus kita juga bisa tahu harga makanan atau minumannya, dan recommended atau enggak,” ujar Sharon.
5. “Berkat LINE Group Video Call, gue tetep bisa ‘dateng’ ke pernikahan saudara, meski lagi liburan.” – Aya, 23 tahun, Partnership Specialist
Satu lagi menu kegiatan yang tidak boleh terlewat saat liburan, yaitu berbagi momen. Umumnya, aktivitas ini terjadi di jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, atau Path. Tapi, Aya punya pengalaman berbeda soal berbagi momen.
Karyawan media online ini sudah membeli tiket pesawat dan booking kamar hotel dari jauh-jauh hari, dan sekitar satu bulan sebelum keberangkatan, ia baru dapat kabar tentang resepsi pernikahan saudaranya di pulau yang berbeda.
“Akhirnya gue pake group video call-nya LINE,” tutur Aya. “Bayangin, dari LINE Group Video Call, gue tetep bisa ‘dateng’ ke pernikahan saudara lho, meski lagi liburan. Kebetulan yang enggak bisa hadir waktu itu bukan cuma gue, jadi ada saudara gue yang live streaming resepsinya gitu. Terus gue sekalian pamer aja kalau gue lagi liburan,” sambung Aya sambil tertawa.
Aya, kakaknya, dan ketiga sepupunya memang ingin sekali kumpul bersama, dan berharap resepsi pernikahan ini jadi ajang temu-kangen. Tapi, di antara kelima orang tersebut, hanya satu sepupunya yang bisa menghadiri hajatan tersebut. Group Video Call LINE pun jadi pilihan Aya agar semuanya bisa terkoneksi.
“Group Video Call ini pakainya gampang banget; tinggal tekan opsi Video Call yang ada di grup chat di LINE, udah bisa langsung tersambung dengan anggota grup lain,” ujar Aya.
Kurang lebih, inilah fitur yang dipakai Aya saat berbagi momen dengan sepupunya saat ia sedang berlibur.
Tak hanya liburan tentunya, Group Video Call LINE juga bisa kamu manfaatkan untuk kegiatan sehari-hari, seperti meeting, ngobrolin rencana jalan-jalan, dan masih banyak lagi.
Tertarik mencoba? Cukup buka Apps Store atau Google Play, dan download aplikasi LINE di sana.
–
Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh LINE.
Menjelang musim liburan, Google meluncurkan update yang cukup menarik untuk layanan Google Flights. Misi Google Flights selama ini adalah mempermudah proses perencanaan perjalanan, terutama untuk keperluan mencari tiket pesawat dengan harga terbaik, dan versi terbarunya semakin memprioritaskan aspek ini.
Flights kini akan memberi tahu pengguna apabila harga tiket untuk rute yang mereka incar bakal naik. Jadi setelah memilih flight tertentu, akan muncul notifikasi terkait kapan dan berapa kira-kira harganya akan naik, serta berapa biaya yang bisa Anda hemat jika Anda memesan tiket tersebut sekarang juga.
Dalam hasil pencarian tiket penerbangan, Flights juga akan menampilkan deretan tips guna mendapatkan harga yang terbaik untuk rute tersebut. Tipsnya bisa berupa rekomendasi bandara atau tanggal alternatif, atau bisa juga berupa prediksi kenaikan harga berdasarkan riwayat sebelum-sebelumnya.
Seandainya masih berpikir-pikir dan belum bisa memutuskan, Anda bisa mengaktifkan fitur tracking, dimana selanjutnya Anda akan menerima notifikasi viaemail ketika ada perubahan harga pada rute penerbangan yang Anda ikuti.
Selain tiket penerbangan, update Google Flights kini juga memudahkan pencarian deal menarik dari berbagai tempat penginapan. Pengguna bisa melakukan pencarian khusus untuk hotel-hotel yang menawarkan diskon menarik atau yang tarifnya lebih rendah dari biasanya.
Setiap orang punya cara berbeda dalam melepaskan penat dan stres. Salah satu cara yang kerap dipilih adalah melakukan perjalanan wisata ke tempat yang menarik dan elok dipandang. Tempat wisata yang dituju pun berbeda antara satu dengan lainnya, tapi soal persiapan, semua orang butuh upaya yang sama.
A short while ago, a new travel site called Flamingo was launched. I commented earlier that it has an interesting look about it and I can’t help but keep thinking what is so different about this site compared to other travel sites. As it turns out I discovered that Flamingo brings together people with similar interests and to find what we are looking for, we need to travel to the location.
Beberapa waktu yang lalu situs travel Flamingo diluncurkan. Saya sempat memberikan komentar awal bahwa tampilannya sangat menarik. Lebih jauh saya terus menduga-duga, hal apa yang menjadi pembeda Flamingo dengan situs travel lainnya. Ternyata hal yang saya temukan adalah Flamingo mengawalinya dengan mempertemukan orang-orang dengan minat sejenis (special interest) dan untuk menemukan hal yang diinginkan, kita perlu melakukan perjalanan secara langsung ke lokasi yang dituju.