Tag Archives: truly wireless earbud

Bose Luncurkan True Wireless Earbud Perdananya, SoundSport Free

Satu per satu ahli audio mulai mengikuti tren true wireless earbud yang dipelopori oleh Bragi dan dipopulerkan oleh Apple. Yang terbaru adalah Bose dengan SoundSport Free, yang sesuai namanya, ditakdirkan untuk menjadi pendamping sesi olahraga tanpa sekali pun mengganggu pengguna dengan adanya kabel.

Bose bilang kalau mereka telah mendesain SoundSport Free agar tidak mudah terlepas meski penggunanya sedang beraktivitas cukup intensif. Kombinasi kontur earbud yang ideal dan sebuah sirip memastikan ia tetap menancap di telinga dalam kondisi apapun.

Bose SoundSport Free

Masing-masing earpiece-nya berbobot hanya 10 gram, dan Bose juga telah merancangnya agar tahan keringat dan cipratan air dengan sertifikasi IPX4. Salah satu earpiece-nya mengemas tombol untuk mengaktifkan Siri atau Google Assistant, sedangkan satunya membawa tombol multifungsi untuk mengatur playback atau menerima dan menghentikan panggilan telepon.

Baterainya diperkirakan dapat bertahan selama lima jam nonstop, sedangkan charging case-nya bisa menyuplai daya ekstra sebesar 10 jam. Tidak kalah menarik adalah integrasi fitur “Find My Buds” sehingga pengguna dapat melihat lokasi terakhir SoundSport Free via Bose Connect App di ponsel.

Bose QuietComfort 35 Wireless II / Bose
Bose QuietComfort 35 Wireless II / Bose

Bersamaan dengan itu, Bose juga memperkenalkan iterasi baru headphone noise cancelling andalannya. Bose QuietComfort 35 Wireless II masih mempertahankan desain, performa dan daya tahan baterai pendahulunya, tapi di saat yang sama menambahkan sebuah tombol baru untuk mengakses Google Assistant.

Pembaruan lain yang dibawa QC35 II adalah opsi untuk mengatur intensitas kinerja noise cancelling-nya atau malah mematikan fitur tersebut secara menyeluruh lewat Bose Connect App. Lewat aplikasi yang sama, pengguna juga dapat mengganti fungsi tombol Google Assistant itu tadi menjadi tombol untuk menyesuaikan pengaturan kinerja noise cancelling ini.

Terkait ketersediaannya, Bose SoundSport Free bakal dipasarkan mulai awal Oktober mendatang seharga $250, dengan dua pilihan warna. QC35 II di sisi lain sudah tersedia di pasaran mulai sekarang juga seharga $350 dalam pilihan warna hitam atau silver.

Sumber: Bose.

Jaybird Run Adalah Pesaing AirPods yang Dirancang Secara Khusus untuk Para Pelari

Jaybird boleh memelopori kategori sport earphone, namun kali ini giliran mereka yang latah menanggapi tren truly wireless earbud. Dijuluki Jaybird Run, ia mengadopsi premis desain yang sama seperti AirPods, Bragi Dash, dan lainnya, yang melibatkan dua unit earpiece yang tidak tersambung kabel sama sekali.

Melihat namanya, jelas sekali Jaybird merancang Run untuk mereka yang gemar berlari. Oleh karena itu, faktor kenyamanan haruslah menjadi prioritas, dan mengingat perangkat ini sama sekali tidak memiliki kabel, masing-masing unitnya harus bisa terus menancap di telinga dalam situasi apapun kalau ia ingin merebut hati para pelari.

Untuk itu, Jaybird telah menyertakan sederet eartip dan ‘sirip’ cadangan dalam beragam bentuk dan ukuran guna menyesuaikan dengan bentuk telinga masing-masing pengguna. Perpaduan ini diyakini mampu memberikan fit yang sangat pas di telinga sehingga pengguna tak perlu khawatir salah satu atau bahkan kedua unitnya terlepas ketika mereka sedang mengebut dengan kakinya.

Jaybird Run

Sama seperti produk Jaybird lainnya, Run dirancang agar tahan air maupun keringat. Karakter suaranya dapat diatur sesuai selera melalui aplikasi pendamping di smartphone, dan baterainya diyakini mampu bertahan selama 4 jam nonstop.

Charging case-nya di sisi lain siap menyuplai daya ekstra sebesar 8 jam, dan suplai daya ini bisa dilakukan dengan sangat cepat; 5 menit charging saja bisa memberikan 1 jam waktu penggunaan. Masing-masing unit Run dilengkapi sebuah tombol, satu untuk pause/play, dan satu lagi untuk mengaktifkan Siri atau Google Assistant.

Jaybird Freedom 2 / Jaybird
Jaybird Freedom 2 / Jaybird

Selain Run, Jaybird juga memperkenalkan suksesor dari salah satu earphone terlarisnya, Freedom. Freedom 2 mengusung desain baru yang diyakini lebih nyaman dikenakan ketimbang pendahulunya, salah satunya berkat mekanisme unik untuk mengatur panjang kabel yang menyambungkan kedua earpiece-nya.

Freedom 2 turut dibekali sederet eartip dan fin cadangan seperti Run, dan tentu saja ia juga tahan air sekaligus keringat. Baterainya bisa bertahan selama 4 jam, tapi pengguna tinggal memasangkan sebuah charging clip mungil remote control-nya untuk mendapatkan 4 jam ekstra.

Baik Run dan Freedom 2 bakal Jaybird pasarkan mulai bulan Oktober, masing-masing seharga $179 dan $149.

Sumber: 1, 2, 3.

Beoplay E8 Ialah Debut Perdana Bang & Olufsen di Ranah Truly Wireless Earbud

Meski sudah berdiri sejak 92 tahun yang lalu, Bang & Olufsen masih peduli terhadap tren perangkat audio terkini. Hal itu dibuktikan lewat truly wireless earbud perdana dari sang produsen asal Denmark, Beoplay E8, yang siap menghadang produk seperti Apple AirPods maupun debut perdana dari Sony.

Tidak mengejutkan dari B&O, penampilan selalu menjadi prioritas. Beoplay E8 menganut gaya desain minimalis selagi masih menonjolkan kesan premium pada bodinya yang kebetulan juga tahan cipratan air maupun debu ini. Pada masing-masing earpiece, terdapat panel sentuh multifungsi yang dikitari oleh cincin aluminium.

Kenyamanan turut menjadi atribut unggulan E8. Agar perangkat tidak mudah terlepas dari telinga dan hilang entah ke mana, B&O telah menyertakan empat eartip silikon dalam berbagai ukuran, serta sepasang eartip buatan Comply yang terkenal nyaman. Bobot perangkat juga sangat ringan; 7 gram di sebelah kanan, dan 6 gram di sebelah kiri – bobotnya berbeda karena kapasitas baterai yang tertanam berbeda pula.

Beoplay E8

Bicara soal baterai, E8 menawarkan daya tahan selama empat jam penggunaan. Seperti halnya truly wireless earbud lain, carrying case-nya yang terbuat dari kulit juga berfungsi sebagai charger, memberikan total daya ekstra sebesar delapan jam. Daya tahan baterainya mungkin tergolong biasa, itu dikarenakan B&O bilang bahwa mereka tidak mau berkompromi perihal kualitas suara.

Mereka sejatinya ingin memastikan ruang yang tersisa tidak berdampak buruk pada akustika driver 5,7 mm milik E8, yang telah diracik sedemikian rupa supaya dapat mereproduksi suara secara utuh dan menyuguhkan soundstage yang presisi. Mendengar nama B&O, saya yakin konsumen bakal mengekspektasikan kualitas suara yang jempolan, dengan rentang frekuensi 20 – 20.000 Hz.

Beoplay E8

Fitur lain E8 meliputi kontrol menggunakan perintah suara, termasuk halnya untuk berinteraksi dengan Siri maupun Google Assistant. Aplikasi pendampingnya juga memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan karakteristik suara yang dihasilkan sesuai dengan seleranya masing-masing.

12 Oktober dipilih sebagai tanggal meluncurnya Beoplay E8 ke pasaran. B&O mematok harga $299, jauh di atas perangkat lain dalam kategori ini.

Sumber: New Atlas dan B&O.

Sony Luncurkan Trio Headphone Wireless Berteknologi Noise Cancelling

Divisi audio Sony cukup sibuk memperkenalkan produk baru di ajang IFA 2017. Di samping smart speaker, mereka turut mengungkap tiga headphone wireless baru yang semuanya mengunggulkan teknologi noise cancelling. Ketiganya masuk dalam seri 1000X yang mengawali debutnya pada event yang sama tahun lalu.

Mengapa harus ada tiga? Karena Sony yakin konsumen memiliki preferensi yang berbeda-beda. Meski truly wireless earbud sedang menjadi tren saat ini, sebagian mungkin masih lebih memilih headphone over-ear yang lebih superior soal kualitas suara, atau earphone bergaya neckbud yang sama-sama portable tapi punya baterai lebih awet.

Sony juga memastikan kalau teknologi noise cancelling yang diterapkan tidak sembarang memblokir suara luar begitu saja. Fitur seperti Adaptive Sound Control dirancang untuk mendeteksi apakah pengguna sedang diam, berjalan atau berada di dalam bus, untuk kemudian secara otomatis menyesuaikan pengaturan noise cancelling yang ideal.

Sony WF–1000X

Sony WF-1000X

Sebagai produsen perangkat audio kawakan, mustahil bagi Sony untuk melewatkan momentumnya di sektor truly wireless earbud. WF–1000X terlahir untuk menantang AirPods dan lawan-lawan lainnya di ranah ini, ranah yang benar-benar alergi terhadap kabel.

Masing-masing unitnya dibekali driver berdiameter 6 mm, namun yang menjadi bintang justru adalah teknologi noise cancelling adaptif itu tadi. Saat earphone dikeluarkan dari case-nya, ia akan otomatis menyala dan menyambung ke perangkat terakhir yang di-pair. Terdapat satu tombol pada masing-masing earpiece-nya; satu untuk menerima panggilan telepon dan satu lagi untuk mengaktifkan suara ambient.

Baterai WF–1000X diklaim dapat bertahan selama tiga jam, sedangkan case-nya bisa menyuplai daya ekstra sebanyak dua kali, sehingga pengguna bakal mendapat total daya baterai sebesar sembilan jam. Charging untuk case-nya sendiri mengandalkan micro USB dan memakan waktu sekitar 1,5 jam.

Sony WI–1000X

Sony WI-1000X

WI–1000X mungkin masih kalah portable dari WF–1000X, tapi di saat yang sama kualitas suara dan noise cancelling-nya juga lebih baik. Perpaduan dynamic driver 9 mm dan balanced armature bakal menyajikan suara yang lebih memanjakan telinga, sedangkan fitur Atmospheric Pressure Optimizing bertugas mengoptimalkan kinerja noise cancelling dengan menganalisa tekanan udara di sekitar pengguna.

Selain menawarkan performa yang lebih baik, baterainya juga lebih awet ketimbang model truly wireless itu tadi. Di sini pengguna bisa menikmati alunan musik selama 10 jam nonstop sebelum perangkat perlu di-charge kembali, membuatnya ideal untuk pengguna yang harus lama berada di jalan setiap harinya.

Sony WH–1000XM2

Sony WH-1000XM2

Model over-ear ini merupakan suksesor langsung dari model tahun lalu. Secara keseluruhan desainnya masih sama, dengan gaya estetika khas Sony, dan yang berubah adalah daya tahan baterai serta penambahan fitur seperti Atmospheric Pressure Optimizing itu tadi.

Baterainya kini bisa bertahan selama 30 jam, naik 10 jam dari pendahulunya. Tidak hanya itu, WH–1000XM2 turut dilengkapi fitur Quick Charging yang memungkinkan pengguna untuk mendapat daya baterai selama 70 menit hanya dengan mengisinya ulang selama 10 menit saja. Kualitas suaranya sudah pasti yang terbaik, mengingat driver-nya adalah yang terbesar di antara ketiganya.

Baik Sony WF–1000X, WI–1000X maupun WH–1000XM2 bakal dipasarkan mulai bulan ini juga, masing-masing seharga $200, $300 dan $350.

Sumber: The Verge dan Sony.

Tak Hanya Fitness Tracking, Earphone Bragi Dash Pro Bisa Menerjemahkan Secara Real-Time

Layaknya Pebble yang memelopori pasar smartwatch via Kickstarter, Bragi juga mengambil jalur crowdfunding yang sama untuk produk mereka yang mengawali segmen earphone yang benar-benar wireless – yang kini ‘dijajah’ oleh nama-nama besar seperti Apple AirPods atau Samsung Gear IconX.

Produk yang saya maksud adalah Bragi Dash, gadget ambisius yang sangat berpotensi, tapi pada akhirnya konsumen dibuat kecewa karena masalah yang begitu fatal, yakni koneksi yang kerap mengalami kendala. Tiga tahun sejak pertama mengungkap Dash di Kickstarter, Bragi sekarang sudah siap dengan penggantinya yang lebih sempurna dari segala aspek.

Desainnya sama, tapi hampir semua kendalanya sekarang sudah dibenahi / Bragi
Desainnya sama, tapi hampir semua kendalanya sekarang sudah dibenahi / Bragi

Bragi Dash Pro, demikian nama suksesor yang tak kalah ambisius ini. Meski desainnya hampir identik, ia diklaim bisa mengatasi semua problem yang pendahulunya jumpai, terutama masalah koneksi Bluetooth ke smartphone yang seringkali putus secara tiba-tiba. Baterainya pun juga lebih awet, bisa bertahan sampai lima jam nonstop.

Perbaikan pada aspek konektivitas ini sebenarnya sudah Bragi tunjukkan saat memperkenalkan produk keduanya, yakni The Headphone. Namun mengingat ini merupakan suksesor Dash, fitur fitness tracking harus tetap ada sebagai pembeda terhadap The Headphone.

Malahan, Bragi juga telah menyempurnakan fitur tracking tersebut supaya bisa berjalan secara otomatis. Sederhananya, Dash Pro tahu kapan Anda berjalan, berlari atau malah berenang. Selama beraktivitas, Anda juga akan terus dimotivasi oleh sang pelatih virtual.

Dash Pro turut memperkenalkan Bragi OS 3.0 yang merupakan versi terbaru. Salah satu fitur anyar yang paling menarik adalah kemampuan Dash Pro untuk menerjemahkan bahasa secara real-time, dengan bantuan aplikasi smartphone iTranslate.

Cara kerjanya pun simpel: minta lawan bicara Anda untuk berbicara di dekat mikrofon ponsel, maka iTranslate akan mengirimkan hasil terjemahannya ke Dash Pro. Sebaliknya, Anda juga bisa berbicara dalam bahasa Anda, lalu iTranslate akan menampilkan hasil terjemahannya di ponsel. Baik Bragi OS 3.0 maupun fitur real-time translation ini juga bakal tersedia untuk Bragi Dash orisinil.

Bragi Dash Pro saat ini telah dipasarkan seharga $329, tapi baru di Amerika Serikat dan Kanada saja. Bragi juga menawarkan varian lain Dash Pro seharga $499, dengan desain custom yang mengikuti bentuk telinga pengguna, yang berarti Anda harus lebih dulu membuat janji dengan seorang audiologis guna membuat cetakan bentuk telinga Anda.

Sumber: The Verge.