Tag Archives: truly wireless earphone

Crazybaby Air Nano Ramaikan Pasar Truly Wireless Earphone Tanpa Fitur yang Muluk-Muluk

Menjamurnya truly wireless earphone tidak akan bisa terelakkan, apalagi ketika satu per satu pabrikan smartphone mulai melupakan eksistensi headphone jack. Dari sekian banyak truly wireless earphone, kita setidaknya bisa memformulasikan empat faktor terpenting: desain ringkas dan ergonomis, kualitas suara apik, koneksi stabil dan baterai yang tahan lama.

Tentunya tidak banyak yang bisa memenuhi semuanya, dan memang hampir mustahil bagi kita untuk mendapatkan truly wireless earphone yang benar-benar sempurna. Kendati demikian, perangkat bernama Air Nano dari startup Crazybaby berikut ini bisa menyuguhkan keempat faktor tersebut dengan baik.

Sepintas desainnya terkesan seakan kurang inspirasi, hanya berwujud seperti kapsul yang dipotong menjadi dua, lalu ujungnya dipasangi silikon yang dimiringkan sedikit posisinya agar bisa menancap dengan mantap di telinga. Bahkan charging case-nya pun juga menyerupai kapsul.

Konstruksinya memang hanya mengandalkan material plastik, tapi setidaknya secara keseluruhan perangkat tahan terhadap cipratan air. Total ada empat pasang eartip dalam ukuran yang berbeda untuk mengakomodasi telinga banyak konsumen sekaligus, plus sebuah wingtip buat yang berencana memakainya selagi berolahraga.

Crazybaby Air Nano

Soal kualitas suara, Crazybaby memercayakan diafragma dari bahan carbon nanotube pada unit driver berdiameter 5,5 mm milik Air Nano demi menyajikan reproduksi suara yang jernih dan optimal. Sepasang mikrofon dengan teknologi isolasi suara turut disematkan agar yang jernih bukan hanya suara yang masuk saja, tapi juga yang keluar ketika pengguna melakukan panggilan telepon.

Beralih ke koneksi, Air Nano tergolong spesies yang cukup langka yang sudah menggunakan chip Bluetooth 5.0. Bluetooth 5.0 secara teori tidak hanya mampu meningkatkan kualitas suara berkat kapasitas transmisi datanya yang lebih besar, tapi juga lebih irit perihal konsumsi energi.

Pada kenyataannya, Crazybaby mengklaim daya tahan baterai Air Nano bisa mencapai angka 12 jam nonstop dengan dipadukan charging case-nya. Fitur fast charging turut didukung; letakkan Air Nano di dalam case-nya selama lima menit saja, maka pengguna diyakini bisa memakainya selama 1,5 jam ke depan. Case-nya sendiri bisa di-charge menggunakan kabel USB-C.

Crazybaby Air Nano

Di atas kertas, Crazybaby Air Nano terdengar cukup mengesankan dan mampu memenuhi keempat aspek esensial yang kita tetap di awal. Itulah mengapa tidak mengherankan kalau kampanye penggalangan dananya di Indiegogo berhasil menembus angka $1 juta.

Ke depannya, Crazybaby berniat memasarkan Air Nano paling cepat mulai bulan Januari seharga $129. Sebagai pemanis, konsumen bisa memilih satu dari sepuluh warna yang tersedia.

Bragi Dash Pro Bakal Bisa Mendeteksi Suara di Sekitar dan Merespon Secara Otomatis

Posisikan Anda sebagai pionir suatu teknologi baru. Apa yang akan Anda lakukan ketika pemain-pemain besar seperti Apple dan Samsung menggempur Anda dengan produk yang duduk di kategori yang sama seperti gebrakan teknologi yang Anda buat? Kalau Anda punya jiwa pionir sejati, Anda bakal ‘menyerang’ balik dengan terobosan lain.

Itulah yang tengah diupayakan oleh Bragi. Bagi yang tidak tahu, di tahun 2014 Bragi memulai tren truly wireless earphone lewat perangkat bernama Dash. Dash memang tidak bisa dibilang berhasil, tapi setidaknya Bragi sukses membuat pabrikan-pabrikan teknologi dan audio ternama jadi latah dan ikut meramaikan kategori baru yang mereka mulai.

Bulan Mei lalu, Bragi memperkenalkan produk baru bernama Dash Pro yang diklaim telah telah menyelesaikan hampir semua kendala yang dialami pendahulunya. Sayangnya konsumen sudah terekspos oleh banyak penawaran lain dari pabrikan yang punya pengalaman jauh lebih panjang ketimbang Bragi, utamanya Apple dengan AirPods. Singkat cerita, Bragi perlu membuat gebrakan lain demi kelangsungan hidup Dash Pro.

Bragi Dash Pro

Untuk itu, Bragi memutuskan untuk menggandeng startup yang bergerak di bidang AI dan audio bernama Audio Analytic. Keduanya mengembangkan teknologi pengenal suara untuk disematkan ke Bragi Dash Pro. Premisnya sederhana: berkat teknologi ini, Dash Pro bisa mendeteksi berbagai macam suara di sekitarnya, lalu merespon dengan menyesuaikan reproduksi suaranya secara otomatis.

Seperti apa pengaplikasiannya? Anggap Anda sedang bersantai di kafe sembari menikmati alunan musik menggunakan Bragi Dash Pro. Lalu ketika seseorang mendekati Anda dan mengajak bercakap-cakap, Dash Pro bisa tahu dan dengan sendirinya mengecilkan volume sekaligus memperkuat isolasi suara lain di sekitar.

Semuanya berjalan secara otomatis dan tanpa input dari pengguna. Istimewanya, teknologi pengenal suara yang mengandalkan peran AI ini bisa bekerja tanpa tersambung internet sama sekali. Dengan demikian, konsumen setidaknya bisa lega mengetahui fitur ini bakal aktif dan bekerja secara efektif setiap saat.

Bragi Dash Pro

Selain mendeteksi percakapan itu tadi, skenario lain mencakup seseorang yang sedang berlari di trotoar di kawasan tengah kota. Ketika ada ambulans atau mobil pemadam kebakaran yang melintas di dekatnya, Dash Pro bakal mendeteksinya dan lagi-lagi mengecilkan volume supaya sang pengguna bisa menyadari akan apa yang sedang terjadi di sekitarnya.

Sejauh ini belum ada kepastian kapan fitur ini bakal merambah Dash Pro via sebuah firmware update. Namun demikian, Bragi dan Audio Analytic sudah berencana untuk mendemonstrasikannya pada ajang CES 2018 bulan depan.

Sumber: Audio Analytic.

Jaybird Run Adalah Pesaing AirPods yang Dirancang Secara Khusus untuk Para Pelari

Jaybird boleh memelopori kategori sport earphone, namun kali ini giliran mereka yang latah menanggapi tren truly wireless earbud. Dijuluki Jaybird Run, ia mengadopsi premis desain yang sama seperti AirPods, Bragi Dash, dan lainnya, yang melibatkan dua unit earpiece yang tidak tersambung kabel sama sekali.

Melihat namanya, jelas sekali Jaybird merancang Run untuk mereka yang gemar berlari. Oleh karena itu, faktor kenyamanan haruslah menjadi prioritas, dan mengingat perangkat ini sama sekali tidak memiliki kabel, masing-masing unitnya harus bisa terus menancap di telinga dalam situasi apapun kalau ia ingin merebut hati para pelari.

Untuk itu, Jaybird telah menyertakan sederet eartip dan ‘sirip’ cadangan dalam beragam bentuk dan ukuran guna menyesuaikan dengan bentuk telinga masing-masing pengguna. Perpaduan ini diyakini mampu memberikan fit yang sangat pas di telinga sehingga pengguna tak perlu khawatir salah satu atau bahkan kedua unitnya terlepas ketika mereka sedang mengebut dengan kakinya.

Jaybird Run

Sama seperti produk Jaybird lainnya, Run dirancang agar tahan air maupun keringat. Karakter suaranya dapat diatur sesuai selera melalui aplikasi pendamping di smartphone, dan baterainya diyakini mampu bertahan selama 4 jam nonstop.

Charging case-nya di sisi lain siap menyuplai daya ekstra sebesar 8 jam, dan suplai daya ini bisa dilakukan dengan sangat cepat; 5 menit charging saja bisa memberikan 1 jam waktu penggunaan. Masing-masing unit Run dilengkapi sebuah tombol, satu untuk pause/play, dan satu lagi untuk mengaktifkan Siri atau Google Assistant.

Jaybird Freedom 2 / Jaybird
Jaybird Freedom 2 / Jaybird

Selain Run, Jaybird juga memperkenalkan suksesor dari salah satu earphone terlarisnya, Freedom. Freedom 2 mengusung desain baru yang diyakini lebih nyaman dikenakan ketimbang pendahulunya, salah satunya berkat mekanisme unik untuk mengatur panjang kabel yang menyambungkan kedua earpiece-nya.

Freedom 2 turut dibekali sederet eartip dan fin cadangan seperti Run, dan tentu saja ia juga tahan air sekaligus keringat. Baterainya bisa bertahan selama 4 jam, tapi pengguna tinggal memasangkan sebuah charging clip mungil remote control-nya untuk mendapatkan 4 jam ekstra.

Baik Run dan Freedom 2 bakal Jaybird pasarkan mulai bulan Oktober, masing-masing seharga $179 dan $149.

Sumber: 1, 2, 3.

Beoplay E8 Ialah Debut Perdana Bang & Olufsen di Ranah Truly Wireless Earbud

Meski sudah berdiri sejak 92 tahun yang lalu, Bang & Olufsen masih peduli terhadap tren perangkat audio terkini. Hal itu dibuktikan lewat truly wireless earbud perdana dari sang produsen asal Denmark, Beoplay E8, yang siap menghadang produk seperti Apple AirPods maupun debut perdana dari Sony.

Tidak mengejutkan dari B&O, penampilan selalu menjadi prioritas. Beoplay E8 menganut gaya desain minimalis selagi masih menonjolkan kesan premium pada bodinya yang kebetulan juga tahan cipratan air maupun debu ini. Pada masing-masing earpiece, terdapat panel sentuh multifungsi yang dikitari oleh cincin aluminium.

Kenyamanan turut menjadi atribut unggulan E8. Agar perangkat tidak mudah terlepas dari telinga dan hilang entah ke mana, B&O telah menyertakan empat eartip silikon dalam berbagai ukuran, serta sepasang eartip buatan Comply yang terkenal nyaman. Bobot perangkat juga sangat ringan; 7 gram di sebelah kanan, dan 6 gram di sebelah kiri – bobotnya berbeda karena kapasitas baterai yang tertanam berbeda pula.

Beoplay E8

Bicara soal baterai, E8 menawarkan daya tahan selama empat jam penggunaan. Seperti halnya truly wireless earbud lain, carrying case-nya yang terbuat dari kulit juga berfungsi sebagai charger, memberikan total daya ekstra sebesar delapan jam. Daya tahan baterainya mungkin tergolong biasa, itu dikarenakan B&O bilang bahwa mereka tidak mau berkompromi perihal kualitas suara.

Mereka sejatinya ingin memastikan ruang yang tersisa tidak berdampak buruk pada akustika driver 5,7 mm milik E8, yang telah diracik sedemikian rupa supaya dapat mereproduksi suara secara utuh dan menyuguhkan soundstage yang presisi. Mendengar nama B&O, saya yakin konsumen bakal mengekspektasikan kualitas suara yang jempolan, dengan rentang frekuensi 20 – 20.000 Hz.

Beoplay E8

Fitur lain E8 meliputi kontrol menggunakan perintah suara, termasuk halnya untuk berinteraksi dengan Siri maupun Google Assistant. Aplikasi pendampingnya juga memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan karakteristik suara yang dihasilkan sesuai dengan seleranya masing-masing.

12 Oktober dipilih sebagai tanggal meluncurnya Beoplay E8 ke pasaran. B&O mematok harga $299, jauh di atas perangkat lain dalam kategori ini.

Sumber: New Atlas dan B&O.