Tag Archives: TweakTown

Microsoft Konfirmasi Kemampuan Project Scorpio Jalankan Game di Resolusi 4K

Bagi PlayStation 4 Pro, 4K gaming sedikit berada di luar kemampuannya. Memang betul console high-end Sony tersebut memberi dongkrakan performa besar untuk PSVR dan dapat jalankan permainan di resolusi UHD, namun pada dasarnya ia hanya meng-upscale dari 1080p. Kabarnya, malah hardware baru sang rivalnya-lah yang betul-betul dibekali kapabilitas 4K gaming sejati.

Meski detail masih minim, dari informasi yang telah diungkap Microsoft, Project Scorpio mengusung chip AMD integrated bertenaga 6-teraflop. Secara teori, angka ini memperlihatkan kesanggupan mengangkat game di ultra-HD dengan 60Hz. Sang produsen bahkan menjanjikan kesempatan bagi user buat menikmati Fallout 4 di mode VR. Dan memang belum lama Microsoft mengonfirmasi klaim tersebut.

Berita tersebut datang dari tweet direktur Program Management Xbox, Mike Ybarra. Merespons komentar seorang pengguna Twitter, Ybarra menjawab singkat bahwa Scorpio mendukung native 3840×2160. Tentu saja untuk mencapai hal itu, console anyar ini harus memperoleh upgrade hardware besar-besaran; dan tidak seperti Sony, CPU AMD jaguar kemungkinan besar tidak lagi mencukupi.

Menelaah hardware Project Scorpio lebih dalam, rencananya console memanfaatkan CPU delapan-core dan GPU 6,5-TFLOP. TweakTown memprediksi, Microsoft boleh jadi mempersenjatainya dengan system-on-chip high-end AMD berteknologi fabrikasi FinFET 16-nanometer – performanya berada di antara Polaris kelas menengah dan chip berarsitektur Vega buat kalangan antusias. TweakTown juga memperkirakan, Microsoft turut menyematkan memori GDDR5 unified system sebesar 12GB berkecepatan 320GBps.

Meskipun Scorpio sanggup me-render permainan secara native di 4K, developer tetap harus rela berkompromi. Mereka perlu menurunkan setting grafis seperti ketajaman tekstur, depth of field, pencahayaan, dan lain sebagainya. Lalu saat menjalankan game di 3840×2160, Anda harus bisa puas dengan 30 frame rate per detik di setupmedium‘. Untuk perbandingan, PlayStation 4 Pro menyajikan resolusi UHD berbasis settinghigh‘ di 1080p. Laporan lain bilang, kinerja grafis Scorpio hampir setara GPU Nvidia GeForce GTX 1070.

Jika pemaparan di atas benar adanya, Scorpio akan menjadi console generasi kedelapan dengan kinerja hardware paling canggih, melampaui PS4 Pro. Tapi karena dijadwalkan buat dilepas sebelum 2016 berakhir, Sony berpeluang menjual console spesialis virtual reality ini lebih banyak.

Microsoft mempunyai agenda untuk merilis Project Scorpio di musim liburan 2017. Harganya belum diketahui, tapi mengingat ia adalah produk high-end, tidak heran seandainya dibanderol cukup mahal. TweakTown mengestimasi, Scorpio akan dijual di kisaran US$ 600.

Gambar header: Digital Trends.

Apakah PlayStation 4 Pro Merupakan Console Pamungkas Sony yang Kita Tunggu-Tunggu?

Meski eksistensinya hampir bisa dipastikan setelah jadi bahan spekulasi penghuni internet sejak bulan April, kemampuan Sony untuk menahan diri dan tidak banyak memberi bocoran mengenai PlayStation 4 Pro patut dipuji. Produk akhirnya disingkap resmi di PlayStation Meeting minggu lalu, dan ketika ia dirilis November besok, Pro akan menjadi console tercanggih di pasar saat ini.

Pengumuman PlayStation 4 Pro menyingkirkan segala mitos mengenai Neo yang sempat berseliweran. Hardware lebih mumpuni memang memungkinkannya menyajikan visual dan frame rate lebih baik, serta tentu saja, kapabilitas menangani PlayStation VR secara lebih optimal. Namun Pro bukanlah console spesialis 4K gaming yang sebagian orang harapkan, TweakTown bahkan melihat sebuah kelemahan.

Di artikelnya, TweakTown menyampaikan bahwa hardware PlayStation 4 Pro yang mulai ‘usang’ dapat menyebabkan masalah bottleneck. Tunggu dulu, apa benar begitu? Perlu Anda ketahui, Pro merupakan console pertama bersenjata mikroarsitektur terbaru besutan AMD, Polaris. Sistem dibekali GPU 4,2-TFLOP, hampir menyamai kemampuan Radeon RX 470, sanggup meng-upscale permainan ke 4K dengan resolusi native di 1080p 60fps.

Sayangnya ada kendala pada komponen lainnya. PlayStation 4 Pro diketahui masih menggunakan chip AMD Jaguar yang ada di PlayStation 4 standar, dengan memori sistem GDDR5 8GB serupa. Sony memang sudah meng-overclock kecepatan Jaguar dari 1,6GHz ke 2,1Ghz, kemudian meningkatkan bandwith RAM GDDR5 di sana; namun sejatinya, komponen tetaplah sama, tanpa ada upgrade besar pada CPU dan kecepatan RAM.

Hardware yang mulai menua itu berpotensi memberi masalah buat developer. Mengapa? Dengan begini, para desainer game harus mengorbankan sejumlah fitur ketika mereka ingin menyuguhkan kemampuan upscale ke 4K serta menjalankan permainan di native 1080p 60fps. Boleh jadi efek-efek visual seperti pencahayaan, bayangan, dan partikel tidak terhidang maksimal.

Buktinya sudah ada dan Anda bisa melihatnya langsung. Tim Digital Foundry Eurogamer yang sudah lebih dulu menjajalnya menjelaskan bahwa PlayStation 4 Pro sedikit kesulitan menjalankan Rise of the Tomb Raider di resolusi full-HD serta 60 frame rate per detik secara konsisten karena bottleneck, dan menyebutnya sebagai kelemahan fundamental. Meskipun developer diberi akses ke RAM tambahan sebesar 512GB, hal ini masuk belum cukup mengakomodasi tekstur ultra-HD.

Anda dapat menyimak komparasi Rise of the Tomb Raider versi PC dengan PS4 Pro persembahan Digital Foundry di bawah. Mengapa varian console masih belum mampu menyamai komputer? Itu karena versi Pro mempunyai aset yang sama seperti milik Xbox One – hanya setara setting high di PC, bukan very high.

Lalu kenapa Sony terburu-buru melepas PS4 Pro? Alasannya cukup sederhana, dengan meluncurkannya lebih dulu, mereka berkesempatan menjual device lebih banyak dari Project Scorpio.