Tag Archives: Twitch Rivals

Panda Global Bentuk Tim Esports Fall Guys: Ultimate Knockout

Game Fall Guys: Ultimate Knockout semakin hari semakin menjadi game yang diminati secara luas. Setidaknya sampai saat ini game Fall Guys sudah berhasil duduk di antara peringkat teratas sebagai game yang paling banyak ditonton di layanan streaming platform seperti YouTube dan Twitch. Menurut kabar terbaru bahkan Bilibili akan merilis game tersebut di platform mobile.

Meskipun belum ada pertanda apapun dari Mediatonic, selaku tim developer Fall Guys: Ultimate Knockout mengenai kemungkinan pengembangan ke arah esports, sebuah organisasi esports asal negeri Paman Sam sudah mengambil ancang-ancang dan membentuk tim profesional mereka. Adapun tim berisikan empat atlet esports bernama Fall Pandas akan membela bendera Panda Global di disiplin game Fall Guys: Ultimate Knockout.

Sebelumnya tercatat bahwa organisasi esports Panda Global sudah memiliki sederatan atlet esports yang berkompetisi di ranah fighting game di region Amerika Utara beberapa tahun terakhir. Dalam sebuah postingan di Twitter, organisasi esports Panda Global memperkenalkan roster mereka.

Berikut adalah roster line up Fall Pandas. Nama Zak “CONEY” Zeeks, akan mengisi berperan sebagai captain. Sebelumnya aktif sebagai shoutcaster Super Smash Bros. Kemudian ada Tyler “Marss” Martins, atlet esports yang berlaga pada disiplin Super Smash Ultimate, diikuti Joshua “Fullstream” Thompson, atlet esports dari disiplin Rivals of Aether. Terakhir, ada nama Joshua “Jaaahsh” Marcotte yang di waktu bersamaan berperan sebagai Direktur Logistik di organisasi esports Panda Global.

via: Instagram pandaglobal.gg
via: Instagram pandaglobal.gg

Gameplay menarik yang dimiliki oleh game Fall Guys dengan mudah memikat sejumlah besar gamers di seluruh dunia. Konsep battle royale yang biasanya mengandung unsur kekerasan dapat disajikan dengan berbagai mode yang menghibur dan sederhana.

Direncanakan dalam waktu dekat platform layanan streaming Twitch akan mempertandingkan game Fall Guys: Ultimate knockout bagi 80 streamers yang diundang. Tampaknya pada gelaran turnamen ini tim Fall Pandas akan memulai debutnya sebagai tim profesional di disiplin esports Fall Guys: Ultimate Knockout. Hadiah uang sejumlah 7.000 Dolar Amerika sudah disiapkan untuk tim yang memenangkan gelaran turnamen Twitch Rivals di tanggal 28 Agustus 2020 mendatang.

 

Twitch Rivals Umumkan Turnamen Legends of Runeterra Untuk Para Steramer

Setelah melalui proses pengembangan yang cukup lama, Legends of Runeterra akhirnya rilis tanggal 30 April 2020 lalu. Ini merupakan game pertama, dari jajaran game yang diumumkan pada ulang tahun ke-10 Riot Games dan akan rilis tahun 2020 ini.

Tak diduga, Legends of Runeterra ternyata berhasil mendapat penerimaan yang baik di kalangan gamers, dengan catatan 5 juta lebih download di Play Store setelah sekitar satu pekan lebih hadir di pasaran. Tak heran, karena game kartu ini sedikit banyak bisa dibilang sebagai salah satu game kartu terbaik sejauh ini.

Melihat penerimaan yang baik ini, kompetisi mulai bermunculan, Twitch Rivals jadi salah satunya. Memperebutkan total hadiah sebesar US$100.000 (sekitar Rp1,4 miliar), Twitch Rivals bisa dibilang menjadi turnamen Legends of Runeterra dengan hadiah terbesar sejauh ini.

Tidak heran Twitch melakukan inisiatif turnamen Runeterra untuk para streamers, karena antusiasme game yang cukup baik dari para penonton Twitch terhadap game kartu besutan Riot Games.

Mengutip dari laman Twitch Tracker Legends of Runeterra sempat mencapai angka 244.635 penonton di saat yang bersamaan pada Oktober 2019 lalu. Setelahnya jumlah penonton Runeterra juga tidak begitu buruk, dengan rata-rata sebanyak 10.266 penonton pada bulan Mei 2020.

Seperti biasanya, Twitch Rival mengundang steramers yang merupakan rekan Twitch untuk bertanding di dalam kompetisi ini. Berikut jajaran streamers yang akan mengikuti Twitch Rival Legends of Runeterra.

  • @AlanzqTFT
  • @FreshlobsterC
  • @zezetel1
  • @FirstPinkBeaver
  • @pokrovacHS
  • @swimstrim
  • @Prismaticismism
  • @MegaMogwai
  • @Hyped_AF
  • @BruisedByGod1
  • @HugS86
  • @22Tilted
  • @Saucymailman
  • @ManuS
  • @Gummi

Dari jajaran pemain tersebut, BruisedByGod (kadang disebut BBG) merupakan pemain Runeterra terbaik sejauh ini, menurut DotEsports. Selain itu kehadiran sosok Mogwai dan Swim juga menjadi sesuatu yang sudah pasti, karena dua streamers tersebut rajin membuat konten Runeterra hingga saat ini.

Pertandingan pada Twitch Rival nantinya akan menggunakan format Swiss Round Single Elimination. Satu peraturan yang menarik dari kompetisi ini adalah setiap orang wajib membawa tiga deck yang berbeda. Dalam setiap pertandingan, masing-masing pemain boleh ban salah satu dari tiga deck yang akan digunakan musuh dalam pertandingan berformat best-of-3.

Turnamen akan diadakan pada 14 Mei 2020 pukul 09:00 Pacific Time (14 Mei 2020 pukul 23:00 WIB), yang tentunya akan ditayangkan di kanal resmi TwitchRivals. Penasaran dengan deck yang sedang meta? Ingin tahu bagaimana para streamers memainkan kartu-kartunya? Catat jadwalnya, jangan sampai kelewatan pertandingan Twitch Rivals: Legends of Runeterra tentunya.

Borderlands 3 Twitch Rivals

Turnamen Twitch Rivals Tunjukkan Borderlands 3 Juga Bisa Jadi Esports

Setelah penantian yang begitu lama, para penggemar Borderlands kini akhirnya bisa kembali bertualang sebagai Vault Hunter lewat sekuel terbarunya, Borderlands 3. Dirilis pada tanggal 13 September kemarin, Borderlands 3 masih mengusung genre first person looter shooter dengan bumbu RPG seperti prekuelnya, tapi dengan cerita baru yang terjadi setelah kematian Handsome Jack di Borderlands 2.

Peluncuran Borderlands 3 terbilang sukses, dengan angka Metacritic pada kisaran 80 dan jumlah concurrent players mencapai dua kali lipat Borderlands 2. Sama seperti Apex Legends dan berbagai game lainnya, Gearbox (developer Borderlands) juga mengadakan turnamen Twitch Rivals untuk mempromosikan Borderlands 3. Partisipannya terdiri dari 16 streamer yang terbagi ke dalam 4 tim, yaitu:

  • Team KingGothalion: Char, Edemonster, AdmiralBahroo, KingGothalion
  • Team woops: ryancentral, Roflwaffles, lazydata, woops
  • Team Sacriel: Tomographic, stodeh, BreaK, Sacriel
  • Team criken: gmart, lawlman, ShayneHawke, criken

Tapi bukankah Borderlands bergenre shooter RPG? Apa yang dipertandingkan? Mungkin Anda akan heran dan bertanya demikian. Jawabannya ada pada fitur yang bernama Proving Grounds. Singkatnya, Proving Grounds adalah mode tantangan dalam Borderlands 3 di mana pemain harus menyelesaikan suatu area dan mengalahkan bos musuh secepat-cepatnya.

Keempat tim di Twitch Rivals harus menyelesaikan tiga ronde Proving Grounds, setiap ronde dengan tingkat kesulitan berbeda. Setiap pemain dalam tim harus memilih karakter Vault Hunter berbeda, dan penilaian dilakukan berdasarkan waktu yang tersisa ketika tim menyelesaikan tantangan. Tim bisa mendapat skor lebih bila mereka memilih tingkat kesulitan yang tinggi. Contohnya, sisa waktu 15 menit di tingkat kesulitan Easy hanya memberikan 15 poin, tapi sisa waktu yang sama di kesulitan Hard akan bernilai 45 poin.

Gearbox dan Twitch menawarkan hadiah total senilai US$50.000 (sekitar Rp703,5 juta) untuk kompetisi ini, dibagi ke dalam tiga ronde yang telah ditentukan. Bonus hadiah diberikan pada tim yang meraih angka kematian paling sedikit, dan peraih jumlah poin keseluruhan terbanyak.

Borderlands 3 Twitch Rivals - Winner
Sumber: Twitch Esports

Team woops akhirnya keluar sebagai juara dengan perolehan total 450 poin. Disusul oleh Team KingGothalion (444 poin), Team Sacriel (237 poin), dan terakhir Team criken (195 poin). Sebagai pemenang, Team woops berhak meraih uang hadiah senilai US$21.500, tapi woops kemudian menyumbangkan uang bagiannya senilai US$5.000 lebih untuk sebuah turnamen amal Beat Saber.

Borderlands 3 mungkin bukan game yang dirancang dari awal untuk esports. Tapi bila cukup banyak penggemar yang antusias, bisa saja semangat kompetisi tumbuh di kalangan komunitas game ini. Lagi pula adanya fitur Proving Grounds sudah terbukti dapat memfasilitasi hal itu. Bila game seperti Farming Simulator saja bisa jadi cabang esports, Borderlands tentunya lebih bisa lagi. Bagaimana, apakah Anda sudah mencoba Borderlands 3? Menurut Anda, cocokkah Borderlands 3 berkembang menjadi first person shooter kompetitif?

Sumber: Dot Esports, Gearbox

Twitch Rivals

Perjalanan Panjang Bebo dari Jejaring Sosial Hingga Jadi Bagian Twitch Rivals

Nama Bebo mungkin tidak begitu dikenal di Indonesia, tapi di Amerika Serikat, masyarakat mengenalnya sebagai salah satu media sosial yang cukup populer lebih dari satu dekade lalu. Didirikan oleh suami istri Michel Birch dan Xochi Birch pada tahun 2005, nama Bebo muncul sebagai singkatan dari kalimat “Blog Early, Blog Often”, dan sempat bersaing dengan situs-situs jejaring sosial besar pada zamannya seperti Friendster, hi5, dan MySpace.

Dengan lebih dari 10 juta pengguna terdaftar, Bebo pernah menjadi situs jejaring sosial nomor satu di Inggris Raya. Popularitas ini kemudian berujung pada akuisisi Bebo oleh AOL dengan nilai yang cukup fantastis, yaitu US$850 juta pada tahun 2008. Sayangnya Bebo (seperti banyak situs jejaring sosial lainnya) tidak berhasil mempertahankan momentum hingga harus tergeser oleh Facebook dan Twitter yang melejit kencang.

AOL kemudian menjual Bebo ke perusahaan lain, yaitu Criterion Capital, dengan harga jauh lebih rendah di US$25 juta saja. Tapi meski sudah berganti kepemilikan, Bebo tetap tidak berhasil menemukan pijakan dan bangkrut. Masih belum menyerah, keluarga Birches kemudian membeli kembali hak atas perusahaan Bebo seharga US$1 juta dan melakukan perombakan besar.

Bebo - Social Network
Tampilan media sosial Bebo | Sumber: pravc.ru

Bebo beralih menjadi perusahaan aplikasi dengan produk video messaging bernama Blab di tahun 2014. Sayangnya aplikasi ini pun gagal di pasaran dan tutup pada tahun 2016. Sekitar waktu yang sama, Bebo sempat muncul kembali sebagai aplikasi pengiriman pesan, tapi itu pun tidak begitu populer.

Pada titik inilah Bebo mulai bersentuhan dengan dunia esports. Sadar bahwa ada potensi besar di industri esports, Bebo mulai menciptakan aplikasi streaming untuk para pemain esports. Sayangnya aplikasi ini pun gagal meraih popularitas, kalah oleh beberapa saingan berat seperti OBS dan Xsplit. Sempat mencoba berbagai ide monetisasi, Bebo akhirnya mentok dan memutuskan untuk mengakhiri layanan mereka.

Akan tetapi Bebo tetap menolak untuk mati. Ketika mereka sedang mengembangkan aplikasi streaming, ada sebuah ide kecil yang ternyata cukup sukses: mengadakan turnamen untuk para streamer. Ide yang awalnya hanya kegiatan sampingan ini ternyata mendatangkan banyak peminat. Selama dua bulan saja, Bebo telah mengadakan lebih dari 100 turnamen, dengan lebih dari 10.000 streamer berpartisipasi, mendatangkan lebih dari 5 juta viewer, dan memberikan uang hadiah lebih dari US$50.000. Tim Bebo pun kemudian berpikir, daripada meneruskan persaingan yang jelas tak bisa dimenangkan, mengapa tidak fokus pada hal yang berhasil mereka lakukan saja?

Bebo - Streaming App
Tampilan aplikasi streaming Bebo | Sumber: The Drum

Bebo pun melakukan pivot menjadi organizer turnamen secara penuh sejak bulan Oktober 2018. Sejak saat itu Bebo terus beroperasi meski secara low profile, dan kini mereka masuk ke babak baru dari perjalanan panjang yang penuh lika-liku ini. Dalam laporannya pada tanggal 18 Juni 2019, TechCrunch menyatakan bahwa Bebo telah diakuisisi oleh Twitch.

Ada yang menarik dari akuisisi ini, yaitu bahwa ternyata Twitch bukan satu-satunya pihak yang menaruh minat terhadap Bebo. Setidaknya ada dua perusahaan lain yang juga ingin mengakuisisi Bebo, yaitu Discord dan Facebook. Namun Twitch keluar sebagai pemenang dengan nilai tawaran paling tinggi senilai US$25 juta. Sementara menurut sumber TechCrunch, Facebook hanya memberi tawaran senilai US$20 juta.

Ketiga perusahaan peminat itu belakangan ini memang sedang bersemangat mengembangkan inisiatif di bidang esports. Tapi mungkin Twitch adalah partner yang paling tepat untuk Bebo, sebab mereka sudah memiliki program esports yang bertajuk Twitch Rivals. Mirip seperti model bisnis Bebo setelah pivot terakhir, Twitch Rivals juga menyediakan wadah bagi para streamer untuk berkompetisi. Setelah akuisisi ini, Twitch akan memanfaatkan teknologi serta sumber daya manusia yang dimiliki oleh Bebo untuk mengembangkan Twitch Rivals lebih jauh lagi.

Twitch Rivals Mordhau
Salah satu kompetisi yang digelar Twitch Rivals baru-baru ini | Sumber: Twitch Esports

Twitch Rivals saat ini sudah memiliki kompetisi di jumlah cabang esports yang cukup besar, mulai dari Dota 2, Apex Legends, Rainbow Six: Siege, PlayerUnknown’s Battlegrounds, Hearthstone, dan banyak lagi. Beberapa waktu lalu bahkan mereka menggelar kompetisi yang cukup nyeleneh, yaitu kompetisi Stardew Valley. Di sisi lain, Amazon yang merupakan induk perusahaan Twitch juga sempat dikabarkan tengah mengembangkan layanan game streaming baru. Bagaimana Twitch memanfaatkan semua ini, dan sebesar apa dampaknya untuk industri esports? Kita belum bisa memastikan, namun apa yang dipersiapkan Twitch tampaknya akan menjadi sebuah kejutan menarik.

Sumber: TechCrunch, Esports Insider