Tag Archives: tws

10 TWS Bluetooth yang Punya Kualitas Suara Terbaik

TWS (True Wireless Stereo) Bluetooth merujuk pada sepasang earbuds atau headphone yang sepenuhnya bebas dari kabel, termasuk kabel yang biasanya menghubungkan dua earbuds. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk mendengarkan audio atau melakukan panggilan tanpa gangguan kabel sama sekali.

TWS (True Wireless Stereo) atau wireless earbuds mulai dikenal publik setelah Apple merilis lini Airpods mereka pada tahun 2016. Meskipun awalnya sempat mendapat kritik karena bentuknya yang unik, namun fakta menunjukkan bahwa dalam satu tahun ke depan setelah itu, banyak produsen yang mulai membuat TWS serupa dengan berbagai modifikasi bentuk.

1. Sony WF-1000XM4 Wireless Earbuds

Sony, yang dikenal dengan teknologi audio luar biasa, kini menghadirkan WF-1000XM4 Wireless Earbuds dengan berbagai fitur canggih. Produk ini dilengkapi dengan aplikasi kontrol yang memudahkan pengguna menyesuaikan EQ. DSEE Extreme meningkatkan kualitas audio, mengonversi file audio standar menjadi suara berresolusi tinggi. Selain itu, kualitas mic untuk panggilan sangat mengesankan, dengan ANC yang mampu meredam suara bising saat telepon.

2. Nokia E3100 Plus

Dengan harga yang terjangkau, Nokia E3100 Plus menawarkan kontrol sentuh intuitif yang memudahkan pengguna mengontrol panggilan, aktivasi asisten suara, dan musik. Beberapa fitur lainnya meliputi:

  • IPX4 water resistance
  • Rentang frekuensi 20 Hz hingga 20 kHz
  • Daya tahan baterai 5 jam hingga 20 jam dengan casing pengisian
  • Koneksi melalui aplikasi Nokia Audio

3. Anker Soundcore A20i

TWS Anker Soundcore A20i memiliki desain yang ergonomis dan ringan, sangat cocok untuk dibawa kemanapun. Dengan aplikasi Soundcore, pengguna dapat mengatur suara sesuai keinginan. Beberapa fitur lainnya meliputi:

  • Koneksi Bluetooth 5.3
  • Daya tahan baterai 9 jam hingga 28 jam
  • IPX5 water resistance
  • Pengisian baterai cepat

4. Redmi Buds 3 Lite

Redmi Buds 3 Lite menawarkan daya tahan baterai hingga 18 jam. Dengan teknologi yang mampu meredam kebisingan, TWS ini sangat cocok digunakan di tempat ramai. Beberapa fitur lainnya meliputi:

  • Audio driver dinamis 6mm
  • Koneksi Bluetooth 5.2 dengan jangkauan 10m
  • Ukuran berat 42 gram dengan dimensi 24.5 x 16.7 x 24.6 mm

5. Mi True Wireless Earbuds Basic

Mi True Wireless Earbuds Basic menggunakan teknologi DSP yang dapat meredam kebisingan, memungkinkan pengguna menikmati musik di mana pun. Beberapa fitur lainnya meliputi:

  • Audio 7.2mm driver
  • Baterai 40mAh (buds) dan 300mAh (casing)
  • Koneksi Bluetooth 5.0 dengan jangkauan 10m

6. Nakamichi TW022ENC

Nakamichi TW022ENC adalah earphone wireless yang dilengkapi dengan teknologi Environmental Noise Cancelling. Fitur ini sangat berguna saat melakukan panggilan atau meeting online. Earphone ini dapat menangkap suara dengan jelas dan menekan hingga 90% kebisingan di sekitar. Dengan driving unit 13 mm dan dynamic driver, suara yang dihasilkan sangat jernih. Konektivitas Bluetooth 5.3 memastikan koneksi audio bebas lag. Harganya terjangkau, sekitar Rp212 ribu.

7. Vyatta Airboom 3 Pro

Vyatta Airboom 3 Pro menawarkan 12 pilihan warna dengan upgraded equalizer dan chipset untuk kualitas suara yang lebih baik. Dilengkapi dengan touch control function dan fitur ENC (Environment Noise Cancellation). Daya tahan baterai mencapai 32 jam dengan harga sekitar Rp269 ribu.

8. Vyatta Airboom Nitro X

Ditujukan untuk para gamer, Vyatta Airboom Nitro X memiliki fitur ultra low latency 40 ms untuk pengalaman gaming tanpa jeda. Dengan sertifikasi tahan air IPX5, earphone ini dapat bertahan hingga 80 jam dalam mono function. Harganya sekitar Rp350 ribu.

9. Sennheiser CX Plus True Wireless

Dari produsen audio kelas dunia, Sennheiser CX Plus True Wireless menawarkan kualitas suara terbaik dengan trueresponse transducer dan 7mm dynamic driver. Dengan fitur ANC dan transparent hearing, earphone ini memiliki sertifikasi IPX4. Harganya Rp2.899.000.

10. Samsung Galaxy Buds2

Samsung Galaxy Buds2 menawarkan desain mini dengan fitur ANC. Earphone ini memiliki twoway speaker dengan tweeter dan woofer. Dengan sertifikasi IPX2, earphone ini dapat digunakan selama 20 jam. Harganya Rp1.699.000.

Bukan Sembarang TWS Gaming, JBL Quantum TWS Mengemas Fitur Dual Connection yang Cerdas

Saat mendengar frasa “TWS gaming“, yang tebersit di pikiran saya adalah TWS yang ditujukan untuk para gamer mobile, bukan gamer PC. Dalam konteks ini, definisi gaming itu umumnya diwakili oleh koneksi Bluetooth dengan latensi yang minim, sehingga pada akhirnya audio bisa berjalan sinkron dengan game yang sedang dimainkan (tidak delay).

Namun TWS terbaru dari JBL berikut ini menolak untuk dideskripsikan seperti itu. Ketimbang hanya menarget gamer mobile, perangkat bernama JBL Quantum TWS ini rupanya juga ingin mencuri perhatian kalangan gamer PC maupun konsol. Caranya adalah dengan memberikan opsi koneksi nirkabel ekstra via bantuan dongle USB-C (wireless 2,4 GHz).

Ya, TWS ini cukup unik karena dapat disambungkan ke PC atau konsol seperti headset gaming wireless pada umumnya. Di saat yang sama, ia turut mengemas koneksi Bluetooth seperti hampir semua TWS yang ada di pasaran — versi yang terbaru pula, yakni Bluetooth 5.2. Jadi kalau mau dipakai jalan-jalan di luar pun tidak masalah, apalagi mengingat fisiknya tahan air dengan sertifikasi IPX5.

Istimewanya lagi, dua jenis koneksi yang berbeda itu bisa aktif secara bersamaan. Jadi selagi terhubung ke PC atau konsol via dongle, perangkat juga dapat terhubung ke smartphone via Bluetooth. Alhasil, ketika ada panggilan telepon yang masuk, pengguna bisa langsung menerimanya tanpa perlu repot-repot berganti koneksi. Setelahnya, sesi gaming pun bisa langsung dilanjutkan karena koneksi perangkatnya memang tidak pernah terputus.

Kecanggihan JBL Quantum TWS tidak berhenti sampai di situ saja, sebab ia turut dilengkapi fitur active noise cancellation (ANC) yang adaptif, yang dapat berubah-ubah sendiri intensitasnya berdasarkan seberapa riuh kondisi di sekitar. Sebaliknya, ketika sedang berada di luar dan perlu mendengarkan suara-suara di sekitar, pengguna dapat mengaktifkan fitur ambient mode, yang juga bisa diatur intensitasnya.

Mengikuti tren terkini, JBL tidak lupa membekali Quantum TWS dengan dukungan teknologi spatial audio rancangannya sendiri. Dalam sekali charge, baterainya dipercaya bisa tahan sampai 8 jam pemakaian, sementara charging case-nya mampu mengisi ulang perangkat hingga sebanyak dua kali (total 24 jam).

Di Amerika Serikat, JBL Quantum TWS kabarnya akan dipasarkan mulai musim semi mendatang dengan harga $175. Sejauh ini masih belum ada informasi terkait ketersediaannya di pasar tanah air.

Sumber: JBL via What Hi-Fi.

CES 2022; Jabra Elite 4 Active Hadirkan Active Noise Cancellation di Harga Kurang dari 2 Juta

Setiap orang pasti memiliki resolusi tahun barunya sendiri-sendiri, namun salah satu yang paling umum adalah “memulai gaya hidup yang lebih sehat”. Cara termudahnya tentu adalah dengan aktif berolahraga, tapi terkadang kita butuh dorongan ekstra untuk memulai suatu kebiasaan baru.

Dorongan ekstranya bisa dalam bentuk gadget baru, dan dalam konteks ini, TWS merupakan opsi yang masuk akal. Di pasaran sudah ada banyak TWS berdesain sporty yang ideal digunakan selagi berolahraga, dan salah satu yang terbaru datang dari Jabra.

Dijuluki Jabra Elite 4 Active, kehadirannya melengkapi lini TWS baru Jabra yang dirilis pada bulan September 2021 kemarin. Dari penamaannya, bisa ditebak bahwa posisi Elite 4 Active berada tepat di tengah-tengah Elite 3 dan Elite 7 Active. Ia lebih kapabel ketimbang Elite 3, tapi tidak sampai semahal Elite 7 Active.

Satu kelebihan utama Elite 4 Active yang tidak bisa kita jumpai pada Elite 3 adalah active noise cancellation (ANC), dan ini bisa didapat dengan selisih harga tidak lebih dari $40. Namun perlu dicatat, intensitas kinerja ANC di Elite 4 Active tidak bisa diubah-ubah. Fitur ini masih eksklusif untuk duo Elite 7 yang duduk di kategori premium.

Fitur transparency mode, atau HearThrough kalau dalam kamus Jabra, tentu juga tersedia di Elite 4 Active. Total ada empat buah mikrofon yang tertanam, lengkap beserta lapisan jaring-jaring untuk membantu meminimalkan suara angin yang tertangkap. Untuk kinerja audionya, Elite 4 Active mengandalkan sepasang driver berdiameter 6 mm. Sebagai pemanis, Jabra tak lupa menyematkan fitur-fitur pelengkap macam Google Fast Pair, Spotify Tap, dan integrasi Alexa.

Secara desain, Elite 4 Active tampak mirip seperti saudara-saudaranya. Ia tidak dilengkapi sirip seperti kebanyakan TWS sporty yang ada di pasaran, akan tetapi Jabra yakin ia masih bisa tetap stabil di telinga meski penggunanya sedang aktif berolahraga. Tanpa harus terkejut, bodinya secara keseluruhan tahan air dengan sertifikasi IP57.

Dalam sekali pengisian, Elite 4 Active mampu beroperasi hingga 7 jam nonstop, sementara charging case-nya sanggup mengisi ulang perangkat hingga sebanyak tiga kali, memberikan total daya tahan baterai selama 28 jam — sama persis seperti Elite 3.

Di Amerika Serikat, Jabra Elite 4 Active saat ini telah dipasarkan dengan harga $119, atau kurang lebih sekitar 1,7 jutaan rupiah. Sejauh ini belum ada informasi mengenai ketersediaannya di Indonesia, namun kalau boleh menebak, harga jualnya di sini pasti masih di bawah 2 juta, sehingga masih terpaut cukup jauh dari Elite 7 Active yang dibanderol 2,5 jutaan.

Sumber: PR Newswire.

Xiaomi Juga Umumkan Smartwatch Watch S1 dan TWS Buds 3

Smartphone flagship Xiaomi dengan chipset Snapdragon 8 Gen 1 telah resmi diperkenalkan, mereka adalah Xiaomi 12 dan 12 Pro. Untuk menambah pengalaman premium di smartphone, Xiaomi turut menghadirkan perangkat wearable smartwatch dan TWS terbarunya yakni Watch S1 dan Buds 3.

Watch S1 adalah smartwatch paling premium yang pernah dibuat oleh Xiaomi. Ia punya rangka baja tahan karat, bodi tahan air 5ATM, layar AMOLED yang diproteksi kaca safir, dan mendukung aplikasi pihak ketiga.

Layar sentuh AMOLED jam tangan pintar ini berbentuk bulat dengan ukuran cukup lapang 1,43 inci sehingga mempermudah navigasi dan mengontrol aplikasi. Untuk mendorong gaya hidup sehat, Xiaomi melengkapinya dengan lebih dari 117 mode olahraga.

Xiaomi turut menyematkan sensor heart rate dan blood oxygen, serta kemampuan sleep tracking. Juga ada NFC untuk pembayaran digital, pemosisian GNSS, serta mikrofon dan speaker bawaan yang memungkinkan pengguna menerima panggilan telepon dari smartphone yang terhubung.

Berbekal baterai 470 mAh, Xiaomi mengklaim Watch S1 akan bertahan hingga 12 hari dengan penggunaan campuran. Harganya dijual mulai dari CNY 1.049 (sekitar Rp2,3 jutaan) untuk versi gelang karet dan CNY 1.199 (Rp2,6 jutaan) untuk model tali kulit.

Beralih ke TWS Xiaomi Buds 3, perangkat ini hadir dengan fitur active noise cancellation (ANC) dan memiliki tiga mikrofon berbeda untuk membantu mengurangi kebisingan hingga 40dB di lingkungan sekitar. Ada tiga mode ANC yang dapat dipilih yaitu mild noise reduction, balanced noise reduction, dan deep noise reduction. Juga tersedia mode transparansi untuk membantu pengguna berkomunikasi dengan orang lain atau mendengar suara sekitar tanpa perlu melepas earbud.

Untuk menghadirkan output audio dengan detail di semua level, Buds 3 dilengkapi dengan unit driver dual-magnetic ultra-dynamic. Xiaomi juga menyertakan HRFT tuning curve miliknya yang diklaim dapat membantu menyuguhkan kualitas suara tingkat studio.

Kuncupnya sudah tahan debu dan air dengan sertifikasi IP55, serta mendukung gerakan sentuh untuk menjawab panggilan suara atau menyesuaikan output audio. Untuk terhubung ke smartphone, Xiaomi mengandalkan konektivitas Bluetooth versi 5.2.

Dalam sekali pengisian daya, TWS Xiaomi ini bisa dipakai hingga tujuh jam dengan catatan fitur ANC mati dan total 30 jam dengan case charging. Terakhir harga, Xiaomi Buds 3 dibanderol CNY 449 atau sekitar Rp1 jutaan.

Sumber: GSMArena

Dibanderol $199, Shure Aonic Free Ramaikan Pasar TWS Premium

Pabrikan audio kenamaan asal Amerika Serikat, Shure, meluncurkan TWS baru bernama Aonic Free. Shure menyebut Aonic Free sebagai TWS pertamanya, meski sebenarnya mereka sudah punya TWS bernama Aonic 215.

Alasannya simpel: secara desain, Aonic Free sangatlah berbeda dari Aonic 215 yang dibekali pengait telinga (ear hook). Terlepas dari ukurannya yang terkesan bongsor, Aonic Free tetap kelihatan jauh lebih mirip seperti kebanyakan TWS yang beredar di pasaran.

Tipikal Shure, kualitas suara menjadi suguhan paling utama, dan Aonic Free pun menjanjikan perpaduan antara clarity yang sangat baik dengan bass yang mantap. Shure memang tidak menjelaskan secara merinci spesifikasi driver yang digunakan, tapi nama besar dan pengalaman panjang mereka di industri audio semestinya sudah bisa menjadi jaminan.

Koneksinya mengandalkan Bluetooth 5, dan perangkat sepenuhnya kompatibel dengan codec aptX. Cukup disayangkan Aonic Free tidak punya active noise cancellation (ANC). Sebagai gantinya, ia mengandalkan mekanisme isolasi suara pasif yang diyakini mampu memblokir suara hingga 37 desibel.

Menariknya, meski tidak dilengkapi ANC, Aonic Free tetap menawarkan fitur transparency mode (Environment Mode kalau dalam kamus Shure) yang dapat diaktifkan via satu klik tombol, sehingga pengguna dapat mendengar suara-suara di sekitarnya ketika dibutuhkan tanpa perlu melepas perangkat dari telinga. Intensitas fitur transparency ini juga dapat diatur melalui aplikasi ShurePlus Play di smartphone.

Dalam satu kali pengisian, baterai Aonic Free diklaim bisa tahan sampai 7 jam pemakaian, sementara charging case-nya siap mengisi ulang sebanyak dua kali, memberikan total daya tahan baterai selama 21 jam. Shure tidak lupa menyematkan fitur fast charging; pengisian selama 15 menit saja sudah cukup untuk menenagai perangkat selama 1 jam pemakaian.

Di Amerika Serikat, Shure Aonic Free saat ini telah dipasarkan seharga $199, atau kurang lebih sekitar 2,8 jutaan rupiah. Cukup terjangkau jika dibandingkan dengan deretan earphone kelas audiophile-nya yang biasa dijual di kisaran 8-9 jutaan rupiah.

Sumber: Engadget dan Shure.

Rayakan Ulang Tahun Ke-75, JBL Menghadirkan 7 TWS Baru di Indonesia

JBL merayakan ulang tahunnya yang ke-75, brand audio yang dimiliki oleh Harman, anak perusahaan dari Samsung Electronics itu juga menghadirkan tujuh model True Wireless Stereo (TWS) baru di Indonesia. Dengan kampanye ‘Our Heritage. Your Sound’, JBL mengajak setiap orang untuk menikmati hidup dan tenggelam di dalamnya.

Kenapa JBL menggempur pasar TWS yang sudah sangat ramai? Selain karena permintaan TWS yang meningkat, JBL menjelaskan bahwa TWS merupakan salah satu perangkat yang paling dibutuhkan oleh konsumen saat ini, termasuk untuk menunjang dalam bekerja dan belajar.

Tujuh model TWS dari JBL pun hadir dalam desain, fitur, dan harga yang bervariasi. Tujuannya untuk memberikan kenyamanan, karena bentuk kuping seseorang dan penggunaannya berbeda-beda, dan konsumen juga dapat menyesuaikan TWS yang dipilih sesuai budget. Mari tengok satu per satu.

JBL TOUR PRO+

Mari mulai dari JBL TOUR PRO+, TWS ini dirancang untuk pebisnis profesional yang ingin meningkatkan produktivitas mereka. Secara fisik, ia tampil elegan dengan bodi ramping dalam balutan warna hitam.

TWS ini mengemas fitur unggulan seperti Adaptive Noise Cancellation (ANC), Adaptive Ambient Aware, dan teknologi TalkThru. Ia membawa sepasang dynamic driver 6.8mm dengan teknologi JBL Pro Sound dan 3-mic beamforming array untuk menyajikan suara yang jernih.

Pengguna dapat menerima panggilan kerja tanpa gangguan dan dapat tetap terhubung dengan lingkungan sekitar dengan menyesuaikan tingkat kebisingan latar belakang. Selain itu, TWS ini mendukung voice assistant Google bawaan yang memungkinkan akses handsfree, fungsi Fast Pair, serta fitur Dual Connect and Sync yang membuat panggilan konferensi saat bepergian menjadi sangat mudah.

JBL TOUR Pro+ TWS juga menawarkan daya tahan baterai lebih dari 30 jam, total termasuk dengan charging case. Kalau untuk per earbud-nya sendiri, dapat bertahan hingga 8 jam tanpa ANC dan 6 jam dengan ANC, pengisiannya sudah didukung Qi-wireless charging.

JBL LIVE PRO+ Rp3.449.000

Kalau yang ini punya desain yang sangat trendi dan modis, namun menghadirkan pengalaman True Wireless yang nyata dengan dynamic driver 11mm dan JBL Signature Sound. Ia juga dilengkapi dengan fitur-fitur premium seperti Adaptive Noise Cancellation dengan Smart Ambient.

JBL Live Pro+ juga memudahkan untuk beralih antara lagu favorit ke panggilan grup dengan satu ketukan sederhana pada earbud. Mikrofon dual beamforming dan ANC membuat hasil suara lebih jelas sehingga pengguna tetap terhubung dengan nyaman. Didukung kemampuan daya hingga total 28 jam dengan charging case, 7 jam tanpa ANC dan 6 ANC dengan ANC per earbud, dan mendukung Qi-wireless charging.

JBL REFLECT MINI NC Rp2.999.000

Berikutnya JBL REFLECT MINI NC, ia diciptakan untuk para penggemar olahraga termasuk yoga, lari atau barre dan untuk mereka yang aktif. TWS ini juga mengemas Adaptive Noise Cancellation dengan Smart Ambient, pengguna dapat sepenuhnya fokus pada target olahraga dan menepis semua gangguan sambil tetap terhubung pada lingkungan sekitar dengan aman.

TWS ini dilengkapi dengan stabilisator sirip telinga dalam tiga ukuran yang dapat dipilih sesuai kebutuhan agar headphone tidak longgar. Bodinya tahan air dan keringat dengan sertifikasi IP67 dan memiliki daya 21 jam dengan charging case atau 6 jam dengan ANC aktif per earbud.

JBL WAVE 200TWS

Ini model TWS yang lebih sederhana dari JBL, ia tidak dibekali dengan fitur Adaptive Noise Cancellation. Namun tetap menawarkan pengalaman audio yang mengesankan berkat teknologi JBL Deep Bass Sound.

Rancangan earbud yang ergonomis membuat pengguna dapat mendengarkan musik, menerima panggilan, dan mengakses voice assistant dengan satu sentuhan. Dilengkapi dengan daya 20 jam dengan charging case atau 5 jam per earbud.

JBL ENDURANCE PEAK 2 Rp2.699.000

JBL Endurance Peak 2 juga dirancang untuk mereka yang gemar olahraga, terutama olahraga air seperti berenang. Ia memiliki desain PowerHook, kawat pengaitnya dapat disesuaikan sehingga lebih pas dan aman ditelinga.

Ia siap menemani penggemar olahraga di alam bebas dengan daya 30 jam dan tahan segala cuaca karena telah memiliki desain tahan air dengan sertifikasi IPX7. Keunggulan lain dari JBL Endurance Peak 2 adalah Pure Bass Sound, hand-free stereo call, dan akses voice assistant. Serta, dilengkapi fitur dual connect akan memberikan kenyamanan lebih karena kedua earbud dapat menerima panggilan telepon.

JBL Tune 115TWS Rp1.299.000 dan JBL Tune 225TWS Rp2.699.000

Produk True Wireless dengan nama JBL Tune hadir dengan 2 seri, seri pertama adalah JBL Tune 115TWS. Dilengkapi dengan daya baterai selama 21 jam termasuk dengan charging case, akses voice assistant, dan fitur dual connect untuk kenyamanan menggunakan earbud baik di kedua telinga atau salah satu saja.

Produk JBL seri Tune 225TWS adalah bagian dari lini Tune yang menjadi favorit pengguna. Ia memiliki daya tahan baterai 21 jam dengan charging case, Google fast pair, hingga fitur dual connect. Tune 225TWS hadir semakin eksklusif dengan produk limited edition berwarna hitam atau orange.

Ketersediaan

Dalam sesi tanya jawab, JBL menjawab pernyataan terkait isu produk JBL KW yang cukup marak di pasaran. Solusinya ialah pastikan membeli produk JBL di JBL Online Store, toko retail resmi, dan toko resmi JBL di e-commerce. Jangan tergoda dengan harga yang kelewat murah. Ketika melakukan pembelian secara offline, pastikan terdapat stiker dengan label garansi satu tahun dari IMS pada kemasannya.

TWS baru JBL seperti JBL CLUB PRO+ TWS, JBL Live Pro+ TWS, JBL Live Free NC+ TWS, JBL Reflect Mini NC, dan JBL Wave 100TWS tersedia di JBL Online Store, toko resmi JBL di e-commerce berikut: Blibli, Lazada, Shopee, Tokopedia, Zalora, dan semua toko retail resmi JBL di Indonesia. JBL TOUR Pro+ TWS tersedia di semua toko retail resmi dan di JBL Online Store hanya dalam periode November – Desember 2021.

Harga Beda Sedikit, Beats Fit Pro Bisa Jadi Alternatif yang Lebih Menarik Ketimbang AirPods 3

Apple belum lama ini meluncurkan AirPods generasi ketiga dengan desain baru dan kinerja audio yang lebih superior, tapi tanpa active noise cancellation (ANC) meski harganya dipatok $179. Kalau itu terdengar mengecewakan, Anda mungkin bisa mengalihkan perhatian ke TWS baru keluaran Beats berikut ini.

Dinamai Beats Fit Pro, ia bisa dianggap sebagai versi lebih canggih dari Beats Studio Buds yang dirilis beberapa bulan lalu. Wujudnya pun sepintas kelihatan mirip seperti Studio Buds. Bedanya, Fit Pro dilengkapi semacam sirip lentur (wingtip) yang akan memastikan perangkat tidak mudah terlepas dari telinga, bahkan ketika pengguna sedang aktif mengikuti sesi Apple Fitness+ sekalipun.

Hal lain yang sangat membedakan Fit Pro adalah penggunaan chip Apple H1 (yang absen pada Studio Buds). Berkat chip ini, Fit Pro mampu menawarkan fitur-fitur andalan lini AirPods macam one-touch pairing atau auto-switching antara perangkat-perangkat yang terhubung ke satu akun iCloud.

Beats bahkan tidak lupa menyematkan sensor skin-detect yang sama seperti milik AirPods 3 sehingga Fit Pro mampu memutar atau menyetop jalannya audio secara otomatis ketika dipasang atau dilepas dari telinga.

Namun bagian yang membuatnya jauh lebih menarik ketimbang AirPods 3 adalah keberadaan ANC yang adaptif sekaligus transparency mode (yang keduanya absen di AirPods 3). Ini secara langsung menempatkan Beats Fit Pro sebagai alternatif terhadap AirPods Pro, apalagi mengingat ia juga mengusung fitur Adaptive EQ dan dynamic head tracking untuk konten spatial audio (termasuk Dolby Atmos).

Semuanya kian disempurnakan oleh daya tahan baterai yang terbilang awet; hingga 6 jam nonstop dengan ANC menyala, plus 18 jam daya ekstra yang disuplai oleh charging case-nya (total 24 jam). Fast charging pun turut didukung; pengisian selama 5 menit sudah cukup untuk menenagai perangkat selama 1 jam pemakaian. Sayang sekali case-nya tidak mendukung wireless charging.

Di Amerika Serikat, Beats Fit Pro dihargai $200, cuma $20 lebih mahal ketimbang AirPods 3. Pilihan warna yang tersedia ada empat: hitam, putih, abu-abu, dan ungu.

Sumber: Business Wire.

Palm Umumkan Palm Buds Pro, TWS ANC Seharga $129

Tiga tahun lalu, brand Palm resmi bangkit dari kubur di bawah manajemen baru. Produk perdananya sebagai sebuah startup baru adalah ponsel unik bernama Palm Phone. Sekarang, Palm rupanya sudah siap melangkah lebih jauh lagi hingga merambah kategori perangkat lain.

Produk terbarunya adalah Palm Buds Pro, sebuah TWS seharga $129 yang relatif kaya fitur. Meski kelihatan sleek, desain fisiknya yang tahan cipratan air dengan sertifikasi IPX4 sebenarnya tergolong cukup generik, akan tetapi itu tidak mencegah Palm menyematkan sederet fitur yang umumnya cuma bisa konsumen jumpai di TWS premium.

Utamanya adalah fitur active noise cancellation (ANC) yang mengandalkan total enam mikrofon (tiga di masing-masing earpiece). Palm cukup berbangga bahwa TWS-nya mengemas lebih banyak mikrofon ketimbang produk-produk pesaing yang bahkan berharga lebih mahal, dan ini tentu juga bakal berdampak positif pada kualitas suara yang ditangkap selama menelepon.

Tanpa harus terkejut, Palm Buds Pro tentu turut dilengkapi fitur ambient mode yang cara kerjanya bertolak belakang dengan ANC. Untuk mengaktifkan fitur-fitur ini, pengguna bisa memanfaatkan panel sentuh di sisi luar masing-masing earpiece, demikian pula untuk mengatur playback.

Hal lain yang dibanggakan oleh Palm adalah ukuran fisik driver yang tertanam di TWS bikinannya. Palm percaya bahwa driver berdiameter 10 mm milik Buds Pro mampu menghasilkan bass yang lebih mantap ketimbang TWS lain yang cuma mengandalkan driver sebesar 6 mm atau malah 4 mm. Sayang sekali untuk urusan codec, perangkat cuma mendukung AAC dan SBC, tidak ada aptX.

Palm bilang perangkat ini mampu beroperasi sampai 5 jam nonstop dalam sekali pengisian, atau sampai 6 jam kalau ANC-nya dimatikan. Charging case-nya sendiri siap mengisi ulang perangkat sampai sebanyak tiga kali. Layaknya AirPods, Palm Buds Pro diklaim bisa langsung di-pair ke perangkat sesaat setelah casing-nya dibuka.

Belakangan ini ranah TWS memang terus bertambah ramai dan didatangi banyak pemain baru, sebut saja Nothing, Nura, dan Grell Audio. Apple yang memopulerkan kategori ini bahkan juga baru saja menyingkap AirPods generasi ketiga yang desainnya sudah dirombak drastis.

Sumber: The Verge.

AirPods Generasi Ketiga Unggulkan Desain Baru Serta Kinerja Audio yang Lebih Superior

Bersamaan dengan peluncuran MacBook Pro generasi baru, Apple juga memperkenalkan AirPods generasi ketiga. TWS anyar ini membawa sederet pembaruan yang signifikan dibanding pendahulunya, mulai dari desain sampai fitur dan performanya.

Dari segi desain, bisa kita lihat bahwa wujudnya kini jadi sangat mirip seperti AirPods Pro, minus eartip silikon di ujung masing-masing unitnya. Tangkainya memendek jika dibandingkan generasi sebelumnya, dan Apple juga menyematkan force sensor seperti yang terdapat pada AirPods Pro demi menghadirkan mekanisme pengoperasian yang lebih intuitif.

Tidak seperti pendahulunya, AirPods generasi ketiga kini tahan cipratan air dan keringat dengan sertifikasi IPX4. Bobotnya berada di kisaran 4,28 gram per earpiece, cuma sedikit lebih berat daripada AirPods generasi kedua (4 gram).

Meski mirip, AirPods generasi ketiga dan AirPods Pro sebenarnya masih punya sejumlah perbedaan fisik. Yang paling kentara adalah absennya ventilasi udara pada AirPods generasi ketiga, yang berguna untuk memperluas soundstage.

Terkait fitur dan kinerjanya, AirPods generasi ketiga menjanjikan kualitas suara dan mikrofon yang lebih baik dari sebelumnya. Apple turut membekalinya dengan fitur Adaptive EQ, yang diklaim mampu mengoptimalkan suara di frekuensi rendah dan sedang secara real-time berdasarkan fitting perangkat di telinga masing-masing pengguna.

Seperti halnya AirPods Pro dan AirPods Max, AirPods generasi ketiga juga sepenuhnya kompatibel dengan konten Dolby Atmos (spatial audio) sekaligus fitur dynamic head tracking. Perangkat turut dibekali fitur auto-play dan auto-pause berkat sensor yang bertugas mendeteksi apakah ia sedang berada di dalam telinga atau tidak.

Satu hal yang paling membedakan AirPods generasi ketiga dari AirPods Pro adalah active noise cancellation (ANC). Entah kenapa alasannya, Apple enggan menyematkan ANC ke TWS ini. Padahal, Beats Studio Buds yang dijual lebih murah saja punya fitur pemblokir suara aktif tersebut.

Soal daya tahan baterai, AirPods generasi ketiga diklaim sanggup beroperasi hingga 6 jam nonstop dalam sekali charge, sementara charging case-nya dapat mengisi ulang perangkat sampai sebanyak 4 kali, memberikan total daya baterai selama 30 jam.

Fast charging pun turut didukung; pengisian selama 5 menit saja sudah cukup untuk menenagai perangkat selama 1 jam pemakaian. Oh ya, case-nya ini kompatibel dengan charger MagSafe, kabar gembira bagi pengguna iPhone 12 dan iPhone 13.

Di Amerika Serikat, AirPods (3rd Generation) akan segera dipasarkan dengan harga $179. AirPods (2nd Generation) masih akan tetap dijual, tapi kini harganya tinggal $129 saja. Untuk AirPods Pro, batch barunya kini datang bersama charging case MagSafe dengan banderol yang sama, yaitu $249.

Apple Music Voice Plan

Bersamaan dengan peluncuran AirPods generasi ketiga, Apple juga memperkenalkan paket berlangganan baru buat layanan streaming musiknya. Paket bernama Apple Music Voice Plan ini akan tersedia dalam waktu dekat di 17 negara, tapi Indonesia tidak termasuk salah satunya.

Di Amerika Serikat, Apple mematok tarif $4,99 per bulan untuk paket baru ini, alias separuh dari tarif paket standarnya, dan sama persis seperti harga paket pelajar. Andai tidak ada perubahan, Apple Music Voice Plan semestinya bakal dihargai Rp29 ribu per bulan di Indonesia.

Lebih murah, lalu apa yang dipangkas? Sesuai namanya, Apple Music Voice Plan dimaksudkan untuk sepenuhnya diakses via perintah suara. Jadi ketimbang memilih lagu atau playlist via aplikasi, pelanggan paket ini harus meminta bantuan Siri. Dengan kata lain, paket ini jelas tidak cocok buat pelanggan yang menggunakan perangkat Android.

Perintah suaranya kontekstual, tapi tentu terbatas pada bahasa yang didukung oleh Siri (yang sejauh ini belum mencakup bahasa Indonesia). Beberapa contoh yang Apple berikan di antaranya adalah “Play the dinner party playlist,” dan “Play more like this”. Pelanggan Apple Music Voice Plan juga bakal menjumpai tampilan aplikasi yang berbeda dari biasanya.

Dari segi konten, pelanggan paket baru ini bisa mengakses katalog lengkap Apple Music yang mencakup lebih dari 90 juta lagu. Yang tidak tersedia adalah akses ke konten lossless dan Dolby Atmos. Kalau itu yang dicari, maka pengguna sebaiknya berlangganan paket standarnya.

Sumber: Apple 1, 2.

[Review] Huawei Freebuds 4: TWS Open-fit dengan ANC 2.0, Suara Bagus tanpa Gangguan Suara Luar

Huawei merupakan salah satu produsen AIoT yang memperkenalkan teknologi active noise cancelling pada produk True Wireless Stereo-nya di Indonesia. Berselang 2 tahun kemudian, Huawei kembali meluncurkan produk TWS-nya yang memiliki teknologi ANC yang lebih canggih lagi. Produk tersebut adalah penerus dari Huawei Freebuds 3, yaitu Huawei Freebuds 4.

Berbeda dengan Huawei Freebuds 4i yang memiliki desain in-ear, Freebuds 4 masih mengadopsi desain yang sama dengan Freebuds 3, yaitu Open-Fit. Unit review dari Huawei ini juga sudah menghampiri rumah saya semenjak bulan lalu. Dan semenjak itu, saya penasaran ingin mencoba teknologi ANC 2.0 yang dibenamkan pada TWS baru ini. Huawei juga mengatakan bahwa Freebuds 4 sudah dicoba dengan berbagai macam bentuk telinga sehingga ANC-nya lebih efektif dibandingkan seri sebelumnya.

Hal tersebut juga lah yang membuat saya sangat tertarik untuk mencobanya. Saya merupakan salah satu orang yang kurang cocok dengan TWS dengan desain Open-Fit. Hal tersebut tentu saja karena TWS jenis ini mudah tergeser ke bagian luar sehingga suara dari driver tidak sepenuhnya masuk ke rongga telinga serta noise dari luar yang mengganggu suara.

Huawei Freebuds 4 sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut

Bobot 4,1 gram per earbuds, 38 gram case
Versi Bluetooth 5.2
Ukuran Driver ⌀14,3 mm dynamic
Dimensi 41,4 x 16,8 x 18,5 mm (earbud), ⌀58 x 21,2 mm (case)
Kapasitas Baterai 30 mAh (per earbud), 410 mah (case)

Seperti pendahulunya, Huawei Freebuds 4 masih menggunakan driver besar dengan dimensi 14,3 mm. Driver berukuran besar ini memang cocok untuk melepaskan suara dengan lebih kuat ke rongga telinga pada model Open-fit. Huawei juga menjanjikan latensi rendah, yaitu 150ms pada smartphone EMUI serta 90 ms pada sistem operasi HarmonyOS. Sayangnya, saya sedang tidak memegang perangkat HarmonyOS pada saat pengujian.

Unboxing

Pada paket penjualan dari Huawei Freebuds 4 hanya akan ditemukan sebuah kabel USB-C untuk mengisi daya. Bagi pengguna yang memakai smartphone dengan port USB-C tentunya tidak perlu menggunakan kabel ini dan bisa memakai bawaan dari smartphone-nya.

Desain

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Huawei Freebuds 4 menggunakan model Open ear atau Open fit. Model ini sendiri akan digantung pada celah yang ada di telinga bagian bawah. Oleh karena itu, model Open fit tentu tidak akan masuk rapat ke rongga telinga dan seringkali tergeser ke luar. Dengan begitu, suara dari luar akan masuk ke rongga telinga sehingga suara dari driver kerap terganggu dan tidak penuh dan di sinilah ANC 2.0 dari Huawei berfungsi.

Sama seperti TWS yang beredar di pasaran, Huawei Freebuds 4 masih menggunakan bahan plastik polikarbonat yang tebal. Saat dipegang, TWS ini memang terasa kokoh sehingga saya tidak terlalu khawatir jika perangkat ini jatuh dari telinga. Charging case-nya pun juga dibuat sangat kokoh oleh Huawei sehingga tidak perlu khawatir untuk menaruhnya pada kantong belakang celana Anda.

Pada setiap earbuds-nya terdapat sebuah speaker, microphone, serta beberapa sensor. Pada bagian batang setiap earbuds-nya terdapat sensor sentuh yang bisa dikonfigurasi fungsinya dari aplikasi AI Life. Sensor tersebut memiliki 3 jenis gesture, yaitu sentuh 1x, sentuh 2x, dan menggeser dari atas ke bawah atau sebaliknya. Dan pada bagian bawah dari TWS ini terdapat konektor untuk mengisi ulang baterai dari case-nya.

Pada charging case-nya sendiri terdapat sebuah LED pada bagian depannya. Saat case ini terbuka, earpiece-nya akan langsung mencari perangkat bluetooth lainnya untuk melakukan pairing atau langsung terhubung. Pada bagian kanannya terdapat sebuah tombol untuk melakukan pairing dengan perangkat lainnya.

Huawei telah membenamkan driver berukuran besar ke dalam TWS Open-fit ini. Dengan dimensi yang sedikit lebih besar dibandingkan sang pendahulunya, Freebuds 4 pun memiliki driver 14,3 mm. Penggunaan driver yang lebih besar sendiri juga membuat suara pada bagian bass menjadi lebih baik. Hal ini pula lah yang dibutuhkan pada sebuah TWS dengan model ini.

Baterai yang ditanamkan pada kedua buah earpiece ini memiliki kapasitas 30 mAh. Dengan kapasitas ini, Huawei menjanjikan pemakaian hingga 4 jam tanpa ANC dan 2,5 jam dengan ANC. Untuk Charging case-nya sendiri sudah ditanamkan baterai 410 mAh yang membuat total pemakaian bisa mencapai 22 jam atau seharian penuh. Pengisian baterai charging case-nya sendiri menggunakan USB-C yang sudah umum digunakan saat ini.

Untuk orang yang sering berkeringat seperti saya, tidak perlu lagi khawatir TWS-nya akan rusak. Huawei Freebuds 4 sudah memiliki sertifikasi IP4X yang tahan terhadap percikan air. Jadi, perangkat ini juga cocok dijadikan perangkat penghilang kebosanan saat sedang berolah raga sendirian.

Huawei Freebuds 4 menggunakan sebuah aplikasi yang bernama AI Life. Aplikasi ini akan memperlihatkan informasi mengenai Huawei Freebuds 4, seperti sisa baterai. Selain itu, aplikasi ini juga bisa mengubah setting seperti gesture dan mengkonfigurasi ANC yang ada. Tentunya, aplikasi ini juga bisa melakukan upgrade firmware.

Menggunakan selama sebulan

TWS dengan model Open-ear memang tidak cocok untuk orang dengan telinga seperti saya. Setiap kali memasangkannya pada telinga, selalu saja ujung eartips menjauh dari rongga telinga. Hal tersebut tentu saja membuat suara yang dihantarkan dari driver ke telinga berkurang dan menjadi tidak lengkap. Oleh karena itu, saya sangat tertarik untuk mencoba ANC yang ada pada TWS ini.

Setelah membuka paket penjualannya, saya langsung menghubungkannya ke smartphone yang digunakan. Perangkat ini sudah mendukung codec SBC dan AAC dalam mentransfer suara. Aplikasi AI Life juga langsung mendeteksi perangkat yang satu ini. Setelah itu, sebuah firmware pun juga terdeteksi setelah terhubung dengan aplikasi tersebut, sehingga ada beberapa peningkatan pada Huawei Freebuds 4 yang saya gunakan.

 

Sekarang waktunya memasangkan perangkat ini pada kedua telinga saya. Tentunya saat memasangkan kedua earpiece tersebut, tidak ada yang berbeda dengan TWS Open-fit pada umumnya. Ujung dari earpiece lagi-lagi tidak mencapai rongga telinga sehingga saya cukup jelas mendengar semua suara di sekitar saya.

Kemampuan ANC 2.0 pada TWS ini pun saya uji kebenarannya. Saat menyalakannya, suara yang ada dari luar memang terdengar lebih kecil dibandingkan biasanya. Suara kipas PC yang biasanya cukup terdengar, sekarang terdengar sekitar 30-40%-nya saja. Apalagi suara ketikan dari sebuah keyboard mechanical yang menjadi hampir tidak mengganggu.

Setelah itu, saya langsung mendengarkan sebuah lagu dari aplikasi Spotify. Dengan menggunakan bitrate tertinggi (Vorbis 320 Kbps), saya mencoba pada volume sekitar 80% saja. Ternyata, suara yang ada dari luar menjadi sangat kecil sehingga suara dari lagu yang dimainkan menjadi dominan. Hal ini tentunya menambah kenyamanan pemakainya dalam mendengarkan musik.

Sayangnya, karena terdapat celah antara earpiece dan rongga telinga, membuat saya harus menaikkan volume suara menjadi 90%-100%. Pada tingkat ini, suara dari luar sudah hampir tidak terdengar sama sekali. Selain itu, menaikkan volume dari TWS ini juga diperlukan karena memang suara yang dihasilkan terdengar kurang kuat.

Satu hal yang pasti pada perangkat TWS ini adalah suara vokal yang dihasilkan terdengar jernih. Untuk channel high dan low, akan cukup menyenangkan mereka yang menyukai profil balanced. Untuk saya, TWS memberikan bass yang kurang dominan sehingga harus menyalakan fungsi bass boost pada aplikasi AI Life. Setelah itu, baru TWS ini terasa pas suaranya.

Mendengarkan lagu dengan format FLAC bahkan menjadi lebih enak untuk ukuran TWS Open-fit. Saya bisa mendengar petikan senar gitar dengan cukup jelas pada lagu Tears in Heaven. Tentunya suara dari Eric Clapton sendiri terdengar jelas dan tidak mendominasi. Untuk urusan mendengar musik, TWS ini berhasil memikat hati saya.

Dengan menyalakan ANC-nya, saya juga mencoba menonton film-film yang ada di Netflix. Hasilnya memang cukup menyenangkan. Suara yang ada terasa sangat fokus pada film tersebut dan hampir tidak terdengar suara lain dari luar. Akan tetapi apabila ada orang didekat saya sedang berbicara, tentu saja masih akan terdengar suaranya.

Dengan janji latensi yang rendah, tentu saja saya mencoba TWS ini dengan bermain game. Saya mencoba TWS ini dengan bermain game di PC, yaitu Shadow of the Tomb Raider dan Valorant. Alangkah senangnya pada kedua game ini, delay yang terjadi hampir tidak terasa sama sekali. Suara langkah musuh bisa saya dengar dengan jelas dan tepat.

Terakhir adalah pengujian untuk melakukan panggilan dengan menggunakan Whatsapp Call. Saya pun mencoba di luar ruangan yang memiliki banyak gangguan suara dan angin. Call Noise Cancellation yang ada bisa meredam gangguan dengan cukup baik, walaupun belum mengisolasi suara saya secara utuh.

Janji Huawei untuk daya tahan baterai pada TWS ini ternyata cukup tepat. Tanpa ANC, saya bisa menggunakannya hingga 4 jam. Untuk ANC, TWS ini akan mati dalam waktu sekitar 2,5 jam saja. Untuk mengisi baterai pada earpiece-nya, akan penuh dalam waktu sekitar 30 menit.

Verdict

Membeli sebuah TWS Open-Fit akan terasa sama jika tidak memiliki sebuah Active Noise Cancelling. Hal tersebut disebabkan oleh adanya celah yang cukup besar antara eartips dengan rongga telinga. Hal tersebut akan membuat suara dari luar masuk ke telingga sehingga suara dari TWS akan memudar. Masalah ini pun dipecahkan oleh Huawei dengan mengeluarkan Freebuds 4.

Teknologi Open-fit noise cancellation yang ada pada Huawei Freebuds 4 memang membuatnya berbeda dari TWS lain. Walaupun posisinya tidak pas pada telinga saya, suara yang dihadirkan pun menjadi lebih terdengar karena suara dari luar akan terhalau oleh ANC. Dengan volume penuh, suara luar akan terasa terisolasi dan akan memberikan suara yang bagus.

Daya tahan baterai dari TWS ini juga cukup baik saat tidak menyalakan ANC-nya. Selain itu, IP4x juga menjamin bahwa perangkat ini tidak rusak akibat terkena keringat di telinga. Latensi pada perangkat ini juga cukup kecil yang membuatnya pas untuk bermain game.

Untuk semua fitur yang dihadirkan, Huawei menjual Freebuds 4 dengan harga Rp. 2.199.000. Dengan harga tersebut, konsumen akan mendapatkan sebuah TWS Open-fit yang terasa pas untuk semua telinga berkat ANC 2.0-nya. Huawei menjual TWS ini pada jalur distribusi mereka baik online maupun offline.

Sparks

  • Teknologi ANC yang membuat TWS ini mirip in-ear
  • Kualitas suara yang dihasilkan bagus
  • Desainnya cukup nyaman di telinga
  • Aplikasi AI Life menyediakan fungsi yang cukup lengkap
  • Latensi kecil yang nyaman untuk bermain game

Slacks

  • Suara yang dihasilkan terasa kurang keras
  • Daya tahan baterai, terutama dengan ANC, kurang lama